Vaksin Anjing
Pengertian Vaksin Anjing
Vaksin anjing memainkan peran penting dalam melindungi anjing dari banyak penyakit berbahaya dan bahkan fatal. Selain vaksin rabies, ada sejumlah vaksinasi lain yang dapat melindungi anjing dari penyakit serius yang mudah dicegah.
Sama seperti vaksinasi pada manusia, vaksin anjing juga dapat memberi anjing antibodi atau kekebalan untuk melindunginya dari penyakit atau infeksi.
Tujuan Vaksin Anjing
Tujuan dari vaksin anjing adalah merangsang sistem kekebalan dengan membuatnya mengenali antigen yang ada. Dengan cara ini, jika seekor anjing terkena penyakit yang sebenarnya, sistem kekebalannya akan mengenalinya, dan karena itu bersiaplah untuk melawannya, atau setidaknya mengurangi dampaknya.
Manfaat Vaksin Anjing
Vaksin bermanfaat untuk membantu mempersiapkan sistem kekebalan anjing untuk mempertahankan diri dari invasi organisme penyebab penyakit. Vaksin mengandung antigen, yang meniru organisme penyebab penyakit dalam sistem kekebalan anjing, tetapi sebenarnya tidak menyebabkan penyakit.
Kapan Harus Melakukan Vaksin Anjing?
Secara umum, anak anjing harus mulai divaksinasi antara 6 dan 8 minggu. Kemudian dilanjut setiap tiga minggu sampai kira-kira berusia empat bulan. Umumnya, jika ibu anak anjing memiliki sistem kekebalan yang sehat, kemungkinan besar ia akan menerima antibodi dalam ASI saat menyusui. Setelah anak anjing disapih dari susu induknya, vaksinasi harus dimulai.
Berikut ini jadwal vaksinasi untuk anak anjing:
- 6-10 minggu: DHPP, Batuk Kennel
- 11-14 minggu: DHPP, Leptospirosis, Canine Influenza, Penyakit Lyme
- 15-16: DHPP, Leptospirosis, Influenza Anjing, Penyakit Lyme, Rabies
Setelah anak anjing mencapai usia dewasa, dan semua vaksin inti anak anjing telah diberikan, dokter hewan dapat mulai menerapkan jadwal vaksinasi anjing dewasa. Jadwal vaksinasi anjing terdiri dari booster dewasa berkala, yang merupakan kombinasi dari jenis vaksin DHPP yang sama yang diberikan kepada anak anjing, bersama dengan beberapa tambahan lainnya.
Ketika anjing datang untuk divaksinasi di satu tahun pertama mereka, direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin DHPP, leptospirosis, dan rabies serta canine influenza dan lyme, jika gaya hidup anjing membutuhkan vaksin ini.
Prosedur Vaksin Anjing
Dokter hewan biasanya akan memastikan anjing bersih sehingga tidak ada kotoran yang tampak di sekitar kulit yang melar pada leher. Bulu anjing harus dipastikan kering sebelum diberi vaksin.
Setelah itu, dokter akan mencubit naik kulit anjing di dekat leher, untuk mendapatkan ruang di bawah kulit tempat menyuntikkan vaksin. Tidak seperti pada manusia, dokter tidak akan mengusapkan kapas beralkohol pada lokasi suntikan sebelumnya.
Setelah itu, dokter akan menusukkan jarum suntik berisi cairan vaksin dengan hati-hati dan menekan plunger suntikan secara perlahan hingga semua cairan habis. Jika ada darah di jarum suntik, dokter biasanya akan mencari lokasi penyuntikan lain. Sebab ini berarti jarum mengenai pembuluh darah.
Jika semua cairan sudah disuntikkan, dokter akan mencabut jarum dari kulit anjing. Setelah jarum dicabut, dokter akan memberi tekanan pada lokasi penyuntikan selama 30 detik untuk mencegah pendarahan.
Setelah vaksinasi selesai, anjing biasanya langsung boleh dibawa pulang dan beraktivitas seperti biasa. Namun, jika ada efek atau gejala yang dialami anjing setelah vaksinasi, segera hubungi dokter hewan yang menangani.
Tempat Melakukan Vaksin Anjing
Vaksinasi anjing bisa dilakukan di klinik hewan yang menyediakan layanan ini. Selain memastikan vaksinasinya lengkap, kamu juga perlu memerhatikan kesehatan anjing peliharaan kamu.
Jika anjing peliharaan kamu sakit, download Halodoc saja untuk berbicara dengan dokter hewan melalui chat.