USG 3D
Apa Itu USG 3D?
Ultrasonografi atau USG adalah teknik sonografi medis untuk memeriksa dan mendiagnosis kondisi kesehatan seseorang, salah satunya kondisi janin dalam kandungan. Pemeriksaan USG 3D pada kehamilan menghasilkan gambar diam berwarna hitam putih dalam tiga dimensi, yang memberi gambaran tentang anatomi janin dalam kandungan.
USG 3D dianggap lebih efektif daripada 2D dalam mendeteksi atau mengkonfirmasi dugaan masalah selama kehamilan, karena dapat memberikan gambar yang lebih detail.
Tujuan dan Manfaat USG 3D
USG 3D dilakukan untuk melihat visualisasi janin dalam kandungan melalui gambar tiga dimensi. Prosedur ini bisa melihat secara detail perkembangan organ internal janin, sehingga kelainan janin bisa dideteksi sejak dalam kandungan.
Waktu terbaik melakukan pemeriksaan USG adalah saat usia kehamilan mencapai 26-30 minggu. Sebelum kehamilan berusia 26 minggu, lapisan lemak di bawah kulit janin masih tipis, sehingga pemeriksaan USG hanya menunjukkan bagian tulang bayi. Manfaat lain USG 3D antara lain:
- Memantau kondisi kehamilan dan perkembangan janin.
- Mendeteksi potensi kehamilan ektopik, yakni kehamilan di luar rahim.
- Menentukan usia kehamilan dan usia janin.
- Mendeteksi jumlah janin dalam kandungan.
- Menentukan jenis kelamin janin.
- Mengevaluasi pergerakan dan denyut jantung janin.
- Memantau kondisi plasenta dan cairan kandungan.
- Mengidentifikasi potensi kelainan lahir bawaan pada janin.
Pemindaian 3D juga dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang kelainan yang diketahui. Pemindaian ini dapat menunjukkan bagian tubuh bayi lebih detail dari sudut yang berbeda, sehingga bisa membantu dalam diagnosis bibir sumbing. Ini dapat membantu dokter untuk merencanakan perawatan untuk memperbaiki bibir sumbing bayi setelah lahir.
Pemindaian 3D juga dapat berguna untuk melihat jantung dan organ dalam lainnya. Beberapa unit kedokteran janin memang menggunakan pemindaian 3D, tetapi hanya jika diperlukan secara medis.
Saat hasilnya sudah keluar, begini cara membacanya: Ibu, Begini Cara Membaca Hasil USG Kehamilan yang Benar.
Keunggulan USG 3D
Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh USG 3D, di antaranya:
1. Penggunaan yang praktis dan efisien
Teknologi USG 3D mempermudah pemeriksaan sehingga tidak hanya membantu dokter, melainkan juga memberikan kenyamanan kepada ibu. Pencitraan 3D tidak memerlukan kontrol manual seperti pada 2D sehingga memberikan banyak kemudahan.
2. Gambar yang detail
USG 3D memberikan hasil gambar janin yang lebih detail dalam waktu yang relatif singkat. Pemeriksaan ini juga bisa mengidentifikasi anomali janin lebih akurat. Terutama yang melibatkan wajah, jantung, tungkai, tabung saraf, dan kerangka.
3. Deteksi abnormalitas
Pencitraan tiga dimensi memungkinkan dokter mendeteksi embrio lebih jelas ketimbang USG 2D. Deteksi ini akan membantu dokter mengetahui anatomi janin dan mengecek kemungkinan terjadinya abnormalitas atau tidak.
4. Mengevaluasi gerakan bayi
Dengan teknologi USG 3D, dokter dapat mengetahui gerakan bayi dan sudah dimana posisi kepala bayi. Ini akan membantu mengecek tumbuh kembang dan keaktifan bayi. Serta yang tak kalah penting adalah prediksi kesiapan kelahiran dari posisi bayi.
5. Membangun bonding orang tua dan anak sejak dalam kandungan
Informasi yang detail dari pemeriksaan USG 3D akan membangun bonding orang tua dengan anak. Mengapa demikian? Soalnya ini membantu orang tua–terutama ibu mengenal anaknya. Lewat gambar visual yang diberikan dokter, deteksi pergerakan, kondisi kesehatan, serta update perkembangan dari awal kehamilan sampai menjelang persalinan.
Mau tahu lebih jauh mengenai USG 3D? Baca di artikel ini: “Selain Pemeriksaan Kehamilan, Ini 7 Kegunaan Lain USG 3D”.
Sebelum USG 3D
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan ibu sebelum menjalani pemeriksaan USG 3D. Apa sajakah itu?
- Hidrasi, pastikan untuk menambah asupan air beberapa hari sebelum USG 3D. Ini dapat membantu dokter mendapatkan gambaran jelas organ reproduksi ibu dan janin.
- Camilan, cobalah untuk makan camilan sesuai janji USG. Ini membantu kadar gula darah naik sehingga membantu membangunkan bayi sedikit dan membuatnya terlihat saat dilakukan pemeriksaan. Namun, jika ibu mengidap diabetes, jangan mengonsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan.
- Waktu terbaik, ini menyangkut kapan bayi sangat aktif; malam atau pagi hari. Jika memungkinkan jadwalkan pemeriksaan USG ketika bayi sedang aktif-aktifnya untuk memudahkan pendeteksian.
- Memilih pakaian yang longgar, pakaian yang longgar dapat membantu ibu tetap nyaman selama USG. Perlu diketahui kalau pemeriksaan ini membutuhkan waktu antara 15 hingga 30 menit.
Selama Prosedur USG 3D
Tahapan prosedurnya adalah sebagai berikut:
- Prosedur USG 3D dilakukan dengan membaringkan ibu hamil di meja pemeriksaan.
- Dokter spesialis kandungan akan mengoleskan gel di perutnya.
- Gel membantu gelombang suara menciptakan gambar yang efektif.
- Selanjutnya, transduser ditempelkan dan diputar di permukaan perut ibu hamil untuk mendapatkan visualisasi janin yang baik.
- Transducer, yang terlihat seperti tongkat atau remote control, mengarahkan gelombang suara ke arah rahim dan janin di dalamnya, sehingga memberikan gambaran tentang perkembangan bayi yang sedang berkembang.
- Durasi pemeriksaan bergantung posisi janin.
Setelah Prosedur USG 3D
Setelah pemindaian selesai, ibu hamil bisa mencetak dan membawa pulang hasil pemeriksaan berupa gambar 3D. Dokter kandungan akan menjelaskan hasil pemeriksaan, termasuk memberi tahu jika ada potensi kelainan pada janin.
USG terdiri dari beberapa jenis dengan cara kerja yang hampir serupa. Ketahui dalam artikel ini: Ibu, Ini Perbedaan USG Fetomaternal dengan USG 4D.
Risiko USG 3D
USG 3D tidak menggunakan radiasi pengion (seperti sinar X), sehingga prosedur ini cenderung aman bagi ibu hamil. Namun, pemeriksaan kehamilan ini tidak boleh dilakukan terlalu sering. Paparan radiasi USG dalam waktu lama tetap berpotensi membahayakan janin, sehingga hanya boleh dilakukan untuk beberapa alasan medis dan oleh tenaga kesehatan profesional.
Radiasi USG berlebih yang masuk ke tubuh bisa menimbulkan panas, serta membentuk kantung udara di jaringan dan cairan tubuh. Risiko yang dapat terjadi adalah masalah tumbuh kembang bayi, seperti keterlambatan berbicara.
Kapan USG 3D Perlu Dilakukan?
Berikut waktu yang dianjurkan untuk pemeriksaan USG kehamilan:
- USG pertama saat usia kehamilan 10 – 12 minggu (trimester 1). Tujuannya sebagai skrining awal untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungan. Bentuk wajah dan tubuh bayi sudah bisa terlihat, sehingga bisa dilakukan deteksi dini sindrom Down atau kelainan lain yang berkaitan dengan gangguan tumbuh kembang janin.
- USG kedua saat usia kehamilan 20 – 22 minggu (trimester 2). Pemeriksaan yang dilakukan lebih lengkap, termasuk mendeteksi kelainan janin, kondisi cairan ketuban, posisi janin, mengukur panjang dan berat janin, perkiraan kelahiran, denyut jantung, dan letak plasenta.
- USG ketiga saat usia kehamilan 30 – 32 minggu (trimester 3). Dilakukan untuk memantau perkembangan janin sebelum proses persalinan. Bagi ibu hamil yang dicurigai mengalami indikasi medis tertentu, perlu dilakukan USG kehamilan lanjutan di usia kehamilan selanjutnya.
Tempat dan Biaya USG 3D
USG 3D bisa dilakukan di klinik atau rumah sakit. Prosedur ini umumnya memakan waktu kurang dari setengah jam, dan tidak ada larangan setelah melakukan USG. Setelah tindakan ini ibu hamil bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
Biaya pemeriksaan 3D tergantung pada rumah sakit atau fasilitas kesehatan tempat kamu melakukan tindakan tersebut. Umumnya prosedur ini berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp300 ribu.
Biaya USG juga akan tergantung pada jenisnya. Semakin canggih peralatannya, maka semakin mahal biaya yang harus dikeluarkan. Ketahui di sini perbedaannya: USG 2D, 3D dan 4D, Apa Bedanya?
Kapan Harus ke Dokter?
USG 3D dapat dilakukan pada waktu-waktu yang telah dipaparkan tadi, atau ketika mengalami masalah kesehatan selama kehamilan. Informasi selengkapnya mengenai pemeriksaan kehamilan bisa ditanyakan ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.