USG
DAFTAR ISI
- Apa Itu USG?
- Jenis-Jenis USG
- Indikasi USG
- Hubungi Dokter Ini Jika Butuh Info Seputar USG Kehamilan
- Persiapan Sebelum USG
- Prosedur Ultrasonografi
- Efek Samping Ultrasonografi
- Tempat dan Biaya Pemeriksaan USG
Apa Itu USG?
USG atau ultrasonografi adalah metode diagnostik non-invasif dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Tujuannya untuk menciptakan gambar dari struktur internal tubuh manusia.
Proses USG melibatkan penggunaan alat yang disebut “transducer”. Alat ini menghasilkan gelombang suara ultrasonik. Gelombang suara ini diterapkan ke area tubuh yang ingin diperiksa.
Ketika gelombang suara mencapai batas antara jaringan dalam tubuh, sebagian gelombang tersebut dipantulkan kembali ke transduser. Data pantulan ini kemudian diubah menjadi gambar oleh komputer.
Karena pantulan itu, dokter dapat melihat struktur internal tubuh dengan detail pada layar monitor. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mengetahui gangguan pada organ internal tubuh manusia.
Jenis-Jenis USG
Ada 3 jenis pemeriksaan USG. Masing-masing memiliki prosedur yang berbeda dengan area cakupan yang juga berbeda. Ini penjelasan ketiganya:
1. Eksternal
Pemindaian ultrasonografi eksternal paling sering digunakan untuk memeriksa jantung atau bayi yang belum lahir di dalam rahim.
Prosedur juga dapat memeriksa hati, ginjal dan organ lain di perut dan panggul. Selain itu juga organ atau jaringan lain yang dapat dinilai melalui kulit, seperti otot dan persendian.
Jenis USG ini biasanya dokter lakukan pada ibu hamil. Lantas, kapan bayi mulai terlihat di USG? Jawabannya, sejak trimester pertama kehamilan. Ketahui juga, Ibu, Begini Cara Membaca Hasil USG Kehamilan yang Benar.
2. Internal
Pemeriksaan internal memungkinkan dokter melihat lebih dekat ke dalam kelenjar prostat, ovarium atau rahim. Dokter akan memasukkan alat ultrasonografi internal ke dalam vagina atau rektum.
3. Endoskopi
USG endoskopi adalah prosedur medis menggunakan endoskop. Ini merupakan alat tipis dan fleksibel dengan kamera di ujungnya, yang digunakan bersama dengan ultrasonografi (USG) untuk memeriksa organ dalam tubuh.
Prosedur ini berguna untuk melihat gambaran yang lebih detail tentang organ dalam tubuh. Misalnya, lambung, usus, kantung empedu, atau pankreas, dengan bantuan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
Indikasi USG
Pemeriksaan USG untuk apa saja? Terdapat beberapa kondisi sebagai indikasi USG. Ini di antaranya:
1. USG Kehamilan
USG selama masa kehamilan bertujuan untuk:
- Konfirmasi kehamilan. USG dapat mengonfirmasi kehamilan dan menentukan usia kehamilan yang akurat.
- Pemeriksaan awal kehamilan. Cara ini dapat membantu mendeteksi masalah seperti kehamilan ektopik atau risiko keguguran.
- Pemeriksaan pertumbuhan janin. USG dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan janin selama kehamilan. Ini membantu memastikan bahwa janin tumbuh dengan baik.
- Deteksi kelainan struktural. Metodenya dapat membantu mendeteksi kelainan struktural pada janin. Misalnya, masalah jantung atau gangguan kromosom.
- Penentuan jenis kelamin janin. Ultrasonografi umumnya digunakan untuk mengetahui jenis kelamin janin.
- Pemeriksaan plasenta. USG digunakan untuk memeriksa lokasi dan kesehatan plasenta. Hal ini dapat berpengaruh pada perkembangan kehamilan.
- Pemantauan amnion. Pemeriksaan ultrasonografi dapat membantu memeriksa cairan amnion di sekitar janin. Cairan ini penting untuk kelangsungan janin dalam kandungan.
- Mengetahui letak janin. Ultrasonografi dapat menentukan letak janin. Hal ini berguna bagi ibu yang ingin melakukan persalinan normal.
- Pemantauan kehamilan ganda. Untuk kehamilan ganda, ultrasonografi dapat memantau pertumbuhan dan posisi masing-masing bayi.
- Evaluasi komplikasi kehamilan. Pemeriksaan bisa mendeteksi masalah, seperti plasenta previa, pertumbuhan terhambat, atau kelebihan cairan ketuban.
2. USG Diagnostik
Indikasi jenis USG ini adalah untuk mendeteksi penyakit tertentu, misalnya:
- Ultrasonografi perut. Pemeriksaan terjadi di area bagian tengah (perut) guna mendiagnosis penyebab sakit perut.
- Ultrasonografi ginjal (ginjal). Ini dilakukan untuk melihat ukuran, lokasi, dan bentuk ginjal, serta struktur terkait seperti ureter dan kandung kemih.
- Ultrasonografi payudara. Prosedur berguna untuk membantu mengidentifikasi benjolan dan kista pada organ payudara.
- Ultrasonografi doppler. Cara ini dapat mengukur dan memvisualisasikan aliran darah dalam pembuluh darah dan jaringan tubuh.
- Ultrasonografi panggul. Langkah ini bermanfaat untuk memantau kesehatan organ kandung kemih, prostat, rektum, ovarium, rahim, dan vagina.
- Ultrasonografi transvaginal. Metodenya mampu mengetahui gangguan pada jaringan reproduksi seperti rahim atau ovarium.
- Ultrasonografi tiroid. Prosedur ini mampu melihat dan mengukur ukuran tiroid. Hasilnya dapat mendeteksi adanya nodul atau lesi di dalam kelenjar.
- Ultrasonografi transrectal. Caranya, dokter akan memasukkan transduser ke dalam rektum guna melihat kondisi prostat.
Hubungi Dokter Ini Jika Butuh Info Seputar USG Kehamilan
Jika kamu atau orang terdekat sayang sedang dalam masa kehamilan dan membutuhkan informasi atau pertanyaan tentang USG, kamu bisa langsung menghubungi dokter spesialis kandungan dan kebidanan melalui aplikasi Halodoc.
Dokter akan memberikan informasi, saran, dan edukasi yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi kamu.
Selain itu, dokter juga bisa memberikan tips dan saran untuk menjalani masa kehamilan dengan baik agar tetap sehat.
Di Halodoc, tersedia beberapa dokter dengan pengalaman yang baik dan mendapatkan penilaian tinggi dari pasien yang telah mereka tangani sebelumnya.
Ini daftarnya:
- dr. Marsell Phang Sp.OG
- dr. Effendy Gunawan Sp.OG
- dr. Lucia Leonie Sp.OG
- dr. Fitria Angela Umar Sp.OG
- dr. Gracia Merryane Sp.OG
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Dengan menggunakan Halodoc, kamu dapat melakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Persiapan Sebelum USG
Ada beberapa persiapan yang perlu kamu lakukan sebelum menjalani pemeriksaan ultrasonografi, di antaranya:
- Beritahu dokter tentang kondisi kesehatan, obat-obatan yang sedang kamu konsumsi, dan riwayat alergi.
- Untuk ultrasonografi perut atau panggul, kamu perlu berpuasa selama 6-8 jam sebelum pemeriksaan.
- Jika menjalani USG panggul, kamu perlu minum banyak air sebelum pemeriksaan dan jangan buang air kecil.
- Kenakan pakaian yang longgar dan mudah dilepas, terutama jika kamu menjalani pemeriksaan untuk organ panggul atau kandung kemih.
- Untuk beberapa jenis USG tertentu, kamu mungkin diberi instruksi khusus. Misalnya, jangan merokok atau makan makanan yang menghasilkan gas.
- Beritahu dokter jika memiliki alergi terhadap obat-obatan.
- Beritahu dokter jika sedang hamil, karena beberapa jenis ultrasonografi tidak aman kamu lakukan selama kehamilan.
Prosedur Ultrasonografi
Langkah prosedur ultrasonografi akan tergantung pada jenisnya. Ini penjelasannya dari masing-masing jenis:
1. Eksternal
- Dokter akan mengoleskan pelumas atau gel di area kulit yang akan diperiksa. Tujuannya agar probe dapat bergerak dengan licin dan lancar di permukaan kulit.
- Dokter akan mengambil sebuah probe kecil, kemudian menempelkannya di permukaan kulit.
- Dokter akan memindah-mindahkan alat ini untuk menghasilkan gambar pada monitor.
Jika melakukan pemindaian pada rahim, panggul, dan kandung kemih, kamu mungkin akan merasa sedikit tidak nyaman. Setelah selesai, kamu perlu mengosongkan kandung kemih dengan buang air kecil.
2. Internal
- Dokter akan meminta untuk berbaring telentang atau miring dengan lutut ditarik ke arah dada.
- Kemudian, dokter akan memasukkan alat dengan penutup steril ke dalam vagina atau rektum.
Dari alat ini akan tampak gambar dari kondisi vagina atau rektum pada layar monitor. Selama pemeriksaan berlangsung, kamu akan merasa tidak nyaman, tetapi tidak menimbulkan rasa sakit.
3. Endoskopi
- Dokter akan menyemprotkan obat bius terlebih dulu ke tenggorokan untuk meminimalisir rasa sakit. Obat ini menimbulkan efek kebas atau mati rasa di area tersebut.
- Selanjutnya, dokter akan meminta kamu untuk berbaring dalam posisi miring.
- Kemudian memasukkan alat bernama endoskop melalui mulut dan mendorong alat dengan hati-hati menuju perut. Alat ini memiliki lampu dan alat ultrasonografi di ujungnya.
- Setelah dimasukkan ke dalam tubuh, gelombang suara digunakan untuk membuat gambar dengan cara yang sama seperti USG eksternal.
Kapan Harus Melakukannya?
USG dilakukan atas rekomendasi dokter. Pemeriksaan ini bukan hanya digunakan untuk memeriksa kondisi terkait kehamilan, tapi juga gangguan kesehatan lainnya.
USG juga dapat digunakan sebagai alat diagnosis penyakit hingga alat bantu saat proses pembedahan tertentu. Pengambilan sampel jaringan (biopsi) atau kondisi lain yang telah disebutkan di atas.
Teknologi yang digunakan terbilang aman karena tidak memancarkan radiasi. USG juga tidak memiliki efek samping atau komplikasi serius jangka panjang.
Dalam kasus yang jarang terjadi, ini menyebabkan sensasi panas sementara di lokasi saat pemeriksaan dilakukan. Sensasi panas akan hilang dengan sendirinya setelah prosedur selesai.
Efek Samping Ultrasonografi
Risiko efek samping USG akan tergantung pada jenis pemeriksaan yang kamu lakukan. Ini di antaranya:
1. Eksternal
Ini risiko efek samping ultrasonografi eksternal:
- Keterbatasan dalam mendeteksi struktur dalam tubuh yang lebih dalam.
- Alergi gel, seperti ruam kulit atau kemerahan.
- Rasa tidak nyaman saat dokter menekan alat ke permukaan kulit.
2. Internal
Beberapa kondisi yang perlu kamu waspadai pasca prosedur, yaitu:
- Rasa tidak nyaman.
- Risiko infeksi pada rektum atau vagina.
- Perdarahan ringan yang dapat membaik dalam beberapa menit setelah prosedur selesai.
- Perubahan sensasi seksual yang terjadi sementara waktu.
3. Endoskopi
Meski aman, kamu perlu melakukan pemeriksaan jika:
- Rasa sakit dan tidak nyaman.
- Kerusakan pada organ internal, pendarahan, atau perforasi (robekan).
- Mual dan muntah.
- Sakit tenggorokan dalam beberapa hari.
- Efek samping anestesi setelah prosedur.
Tempat dan Biaya Pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG dilakukan oleh dokter spesialis di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang mumpuni. Biayanya akan tergantung dari jenis pemeriksaan yang kamu lakukan.
Ultrasonografi 2D umumnya lebih murah ketimbang 3D dan 4D. Angkanya pada kisaran Rp200.000. Sementara 3D, harganya berkisar Rp250.000 hingga Rp300.000.
Jika memiliki uang lebih, kamu bisa mencoba ultrasonografi 4D. Pemeriksaan ini memiliki kisaran biaya sekitar Rp800.000.
Ketahui perbedaan USG 2D, 3D, dan 4D dengan membaca artikel ini: USG 2D, 3D dan 4D, Apa Bedanya?