Ulkus Dekubitus
DAFTAR ISI
- Apa Itu Ulkus Dekubitus?
- Penyebab Ulkus Dekubitus
- Faktor Risiko Ulkus Dekubitus
- Gejala Ulkus Dekubitus
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Ulkus Dekubitus
- Diagnosis Ulkus Dekubitus
- Pengobatan Ulkus Dekubitus
- Komplikasi Ulkus Dekubitus
- Pencegahan Ulkus Dekubitus
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Ulkus Dekubitus?
Ulkus dekubitus adalah cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya akibat tekanan berkepanjangan pada kulit.
Luka ini paling sering berkembang pada kulit yang menutupi area tulang tubuh yang meliputi tumit, pergelangan kaki, pinggul, dan tulang ekor.
Penyebab Ulkus Dekubitus
Ulkus Dekubitus disebabkan oleh tekanan yang membatasi aliran darah menuju kulit. Gerakan terbatas membuat kulit rentan mengalami kerusakan dan menyebabkan perkembangan luka. Ada tiga penyebab utama dari ulkus dekubitus:
- Tekanan. Tekanan konstan pada bagian tubuh mana pun dapat mengurangi aliran darah ke jaringan. Aliran darah berguna untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi lain ke jaringan. Tanpa nutrisi penting ini, kulit dan jaringan di sekitarnya akan rusak bahkan mengalami kematian. Karena itu, Tekanan pada Bagian Tubuh Bisa Sebabkan Ulkus Dekubitus.
- Gesekan. Hal ini terjadi ketika kulit bergesekan dengan pakaian atau tempat tidur. Itu bisa membuat kulit yang rapuh lebih rentan cedera, apalagi jika kulit cenderung lembap.
- Mencukur. Aktivitas ini memungkinkan dua permukaan bergerak ke arah yang berlawanan. Akan muncul luka dari gesekan tersebut jika mencukur dilakukan terlalu sering.
Faktor Risiko Ulkus Dekubitus
Risiko penyakit semakin tinggi pada orang yang mengalami kesulitan bergerak dan tidak dapat mengubah posisi saat duduk atau tidur. Faktor risiko meliputi:
- Imobilitas. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh cedera tulang belakang dan cedera lainnya.
- Inkontinensia. Kulit menjadi lebih rentan akibat paparan urine dan tinja yang berkepanjangan.
- Kurangnya persepsi sensorik. Cedera tulang belakang, gangguan saraf, dan kondisi lain dapat menyebabkan hilangnya sensasi.
- Nutrisi dan hidrasi yang buruk. Orang membutuhkan cukup cairan, kalori, protein, vitamin dan mineral dalam makanan sehari-hari untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah kerusakan jaringan.
- Adanya kondisi medis yang memengaruhi aliran darah. Masalah kesehatan yang dapat memengaruhi aliran darah seperti diabetes dan penyakit pembuluh darah dapat meningkatkan risiko kerusakan jaringan.
Gejala Ulkus Dekubitus
Ulkus Dekubitus paling sering terjadi pada bagian tubuh yang bertulang. Tumit, siku, pinggul, dan pangkal tulang belakang adalah titik luka ini berkembang secara bertahap.
Gejala Awal
Sejumlah tanda berikut ini dikategorikan sebagai tahap 1 gejala ulkus dekubitus:
- Kulit berubah warna seperti muncul bercak merah pada orang berkulit terang dan muncul bercak ungu atau biru pada orang berkulit gelap.
- Terdapat bagian kulit yang berubah warna tidak berubah warna saat ditekan.
- Adanya bagian kulit yang berubah warna terasa hangat, kenyal, atau keras.
- Rasa sakit atau gatal di area yang terkena.
Gejala Lanjutan
Kulit yang terkena bisa saja pecah dan semakin parah. Gejala ulkus dekubitus dapat disertai dengan kondisi berikut:
- Luka terbuka atau melepuh.
- Luka yang mencapai lapisan kulit lebih dalam.
- Luka yang mencapai otot dan tulang.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Ulkus Dekubitus
Gejala awal ulkus dekubitus dapat berupa kulit yang berubah warna dan muncul bercak merah pada individu yang berkulit terang dan munculnya rasa sakit atau gatal di area yang terkena penyakit tersebut.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami hal tersebut, segera hubungi dokter spesialis kulit di Halodoc untuk mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi untuk bantu perawatan terkait sakit pinggang. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter spesialis kulit agar dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Ulkus Dekubitus
Langkah pertama untuk diagnosis ulkus dekubitus adalah dengan mengajukan sejumlah pertanyaan seperti:
- Kapan nyeri tekan pertama kali muncul?
- Berapa intensitas rasa nyerinya nyerinya?
- Apakah pernah menderita luka tekan di masa lalu?
- Bagaimana luka dikelola dan apa hasilnya?
- Bantuan perawatan seperti apa yang tersedia?
- Apa rutinitas untuk mengubah posisi?
- Kondisi medis apa yang telah didiagnosis dan apa perawatan yang dilakukan saat ini?
- Apa diet harian dan asupan cairan normal?
Proses diagnosis dilanjutkan dengan prosedur pemeriksaan fisik. Dokter akan melihat seberapa parah dan dalam luka. Jika hasilnya pemeriksaan belum memadai, prosedur tes darah terkadang diperlukan untuk memastikan penyebab yang mendasari.
Pengobatan Ulkus Dekubitus
Mengobati ulkus melibatkan pengurangan tekanan pada kulit yang terkena, merawat luka, mengendalikan rasa sakit, mencegah infeksi, dan menjaga nutrisinya dengan baik. Ini langkah yang dilakukan:
Mengurangi Tekanan
Cara ini dapat dilakukan dengan langkah berikut:
- Ubah posisi tubuh sesering mungkin.
- Gunakan permukaan yang empuk.
Membersihkan dan Membalut Luka
Perawatan luka tekan tergantung pada seberapa dalamnya luka. Ini beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Cuci dengan pembersih lembut dan keringkan. Bersihkan luka terbuka dengan air atau larutan air asin (garam) setiap kali mengganti balutan.
- Memasang perban. Perban mempercepat penyembuhan dengan menjaga luka tetap lembap. Ini juga menciptakan penghalang terhadap infeksi dan membuat kulit di sekitarnya tetap kering.
Menghilangkan Jaringan Rusak
Luka harus bebas dari jaringan yang rusak atau mati agar proses penyembuhan bisa lebih cepat. Tim medis akan mengangkat jaringan yang rusak (debride) dengan membilas luka secara perlahan dengan air atau memotong jaringan yang rusak.
Catat, Ini Gejala Ulkus Dekubitus yang Perlu Diwaspadai.
Intervensi Lainnya
Intervensi lainnya termasuk:
- Obat untuk mengontrol rasa sakit seperti ibuprofen dan naproxen sodium.
- Pola makan yang sehat dengan mengonsumsi makanan tinggi nutrisi untuk mendorong proses penyembuhan luka.
Operasi
Metode ini dilakukan jika luka tidak kunjung membaik setelah melakukan perawatan lain. Salah satu metode perbaikan bedah adalah menggunakan bantalan otot, kulit, atau jaringan lain untuk menutupi luka dan melindungi tulang yang terkena.
Komplikasi Ulkus Dekubitus
Luka ulkus dekubitus yang dibiarkan memburuk dapat memicu munculnya komplikasi, seperti:
- Selulitis. Kondisi ini adalah infeksi pada kulit dan jaringan lunak yang terhubung. Ini dapat menyebabkan kehangatan, peradangan, dan pembengkakan pada area yang terkena.
- Infeksi tulang dan sendi. Infeksi dari luka tekan dapat masuk ke dalam sendi dan tulang. Infeksi sendi (septic arthritis) dapat merusak tulang rawan dan jaringan. Infeksi tulang (osteomielitis) dapat menurunkan fungsi sendi dan anggota badan.
- Kanker. Luka jangka panjang yang tidak kunjung membaik (ulkus Marjolin) dapat berkembang menjadi jenis karsinoma sel skuamosa.
- Sepsis. Dalam kasus yang jarang terjadi sepsis termasuk ke dalam salah satu komplikasi ulkus dekubitus.
Pencegahan Ulkus Dekubitus
Lakukan beberapa langkah berikut untuk mencegah penyakit:
- Sering berganti posisi.
- Gunakan bantal atau kasur khusus untuk meredakan tekanan dan membantu memastikan posisi tubuh dalam kondisi baik.
- Sesuaikan ketinggian kepala saat tidur.
- Menjaga kulit tetap bersih dan kering.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami gejala yang tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter spesialis kulit di Halodoc. Jangan lupa untuk terus memantau gejala yang dialami karena kondisi tersebut dapat berkembang sewaktu-waktu.
Gejala yang tak kunjung membaik bisa menjadi tanda adanya infeksi serius yang perlu ditangani sesegera mungkin.