Tumor Otak
DAFTAR ISI
- Apa Itu Tumor Otak?
- Penyebab Tumor Otak
- Faktor Risiko Tumor Otak
- Gejala Tumor Otak
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala Tumor Otak
- Diagnosis Tumor Otak
- Pengobatan Tumor Otak
- Komplikasi Tumor Otak
- Pencegahan Tumor Otak
Apa Itu Tumor Otak?
Tumor otak merupakan kondisi yang ditandai dengan tumbuhnya sel-sel abnormal di dalam atau di sekitar otak. Sel-sel abnormal itu tumbuh tak wajar dan tidak terkendali. Namun, tumor di dalam otak ini tidak selalu berubah menjadi tumor ganas atau kanker.
Tingkatan tumor otak terbagi dari tingkat 1 sampai 4. Pengelompokannya berdasarkan perilaku tumor tersebut. Misalnya, dinilai dari kecepatan pertumbuhan dan cara penyebarannya.
Untuk tingkat 1 dan 2, tumor otak tergolong jinak, dan tidak berpotensi menjadi ganas.
Sementara itu pada tingkat 3 dan 4 berbeda lagi. Di tingkat ini, tumor biasanya berpotensi menjadi kanker.
Oleh sebab itu, kondisi ini sering disebut sebagai tumor otak ganas atau kanker otak.
Penyebab Tumor Otak
Tumor otak primer berasal dari otak itu sendiri atau di jaringan yang dekat dengan tumor.
Seperti di selaput penutup otak (meninges), saraf kranial, kelenjar pituitari, atau kelenjar pineal.
Tumor otak primer dimulai ketika sel-sel normal mengembangkan perubahan (mutasi) dalam DNA.
Kemudian DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.
Mutasi memberitahu sel-sel untuk tumbuh dan membelah dengan cepat, dan terus hidup ketika sel-sel sehat akan mati. Hasilnya adalah massa sel abnormal yang membentuk tumor.
Pada orang dewasa, tumor otak primer jauh lebih jarang terjadi dibandingkan tumor otak sekunder, di mana kanker awalnya muncul di tempat lain dan menyebar ke otak.
Ada beberapa jenis tumor otak primer yang berbeda. Jenis-jenis tersebut berdasarkan jenis sel yang terlibat, yaitu:
Glioma
Tumor ini dimulai di otak atau sumsum tulang belakang. Termasuk astrositoma, ependymoma, glioblastoma, oligoastrocytoma, dan oligodendroglioma.
Meningioma
Ini adalah tumor yang muncul dari selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Kebanyakan meningioma tidak bersifat kanker.
Neuroma akustik
Ini adalah tumor jinak yang berkembang pada saraf yang mengontrol keseimbangan dan pendengaran yang mengarah dari telinga bagian dalam ke otak.
Adenoma hipofisis
Merupakan tumor yang berkembang di kelenjar pituitari di dasar otak. Tumor ini dapat mempengaruhi hormon hipofisis yang efeknya dapat keseluruh tubuh.
Medulloblastoma
Tumor otak in paling sering terjadi pada anak-anak, meskipun juga dapat terjadi pada usia berapapun.
Medulloblastoma dimula di belakang bawah otak dan cenderung menyebar melalui cairan tulang belakang.
Tumor sel germinal
Tumor ini dapat berkembang selama masa kanak-kanak di mana testis atau ovarium akan terbentuk.
Namun, terkadang tumor sel germinal mempengaruhi bagian lain dari tubuh, seperti otak.
Kraniofaringioma
Tumor langka ini mulai tumbuh di dekat kelenjar pituitari otak, yang mengeluarkan hormon untuk mengontrol fungsi tubuh.
Faktor Risiko Tumor Otak
Penyebab sebagian besar tumor otak belum diketahui secara pasti.
Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang mengalami tumor otak, yaitu:
Usia
Risiko terkena tumor otak meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan penyakit tumor otak dialami orang tua yang berusia 85 hingga 89 tahun.
Meskipun begitu, beberapa tumor otak lebih sering terjadi pada usia anak-anak.
Radiasi
Paparan radiasi menyumbang sejumlah kecil tumor otak. Beberapa jenis tumor otak lebih sering terjadi pada orang yang pernah menjalani radioterapi, CT scan, atau rontgen kepala.
Riwayat keluarga
Sebagian kecil tumor otak terjadi pada orang dengan riwayat keluarga tumor otak.
Bisa juga pada seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan sindrom genetik yang meningkatkan risiko tumor otak.
Gejala Tumor Otak
Nah, gejala tumor otak bisa berbeda-beda pada tiap pengidapnya. Gejala yang dikeluhkan pengidapnya bisa dipengaruhi oleh berbagai hal.
Mulai dari ukuran, lokasi tumor, dan kecepatan pertumbuhannya. Tumor otak mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun jika tumbuh secara perlahan-lahan.
Tanda dan gejala umum yang disebabkan oleh tumor otak meliputi:
- Mengalami sakit kepala dengan pola yang berubah-ubah.
- Sakit kepala yang semakin sering dan lebih parah.
- Mual atau muntah tanpa alasan pasti.
- Mengalami masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau kehilangan penglihatan tepi.
- Hilangnya sensasi atau gerakan secara bertahap di lengan atau kaki.
- Kesulitan menjaga keseimbangan tubuh.
- Kesulitan bicara.
- Merasa sangat lelah.
- Kebingungan dalam menghadapi masalah sehari-hari.
- Kesulitan membuat keputusan.
- Tidak mampu mengikuti perintah yang mudah dimengerti.
- Perubahan kepribadian atau perilaku.
- Kejang.
- Masalah pendengaran.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala Tumor Otak
Jika kamu atau orang terdekat mengalami tanda-tanda tumor otak, kamu bisa menghubungi dokter spesialis saraf di Halodoc terkait pertolongan pertama yang tepat.
Nah, berikut ini beberapa rekomendasi dokter spesialis saraf di Halodoc yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:
- dr. Ni Nyoman Ayu Susilawati Sp.S
- dr. Fitri Damayanti Sp.N
- dr. Septianus Hermanto
- dr. Lifea Sp.S
- dr. Wid Patria W. Sp.S
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Diagnosis Tumor Otak
Untuk mendiagnosis tumor otak, dokter akan mengawali dengan wawancara medis dan pemeriksaan fisik seputar keluhan yang dialami pasien.
Di samping itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan saraf seperti pemeriksaan kekuatan otak, pendengaran atau penglihatan, hingga saraf wajah.
Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk melihat ada tidaknya tumor dalam otak. Pemeriksaan yang dilakukan contohnya CT Scan, PET Scan, atau MRI.
Pengobatan Tumor Otak
Pengobatan tumor otak tergantung pada beberapa faktor, termasuk:
- Lokasi, ukuran, dan jenis tumor.
- Jumlah tumor.
- Usia pengidap.
- Kesehatan pengidap secara keseluruhan.
Tumor otak jinak (non-kanker) biasanya dapat berhasil dokter angkat dengan operasi dan biasanya tidak tumbuh kembali.
Namun, pengobatan tergantung pada ahli bedah saraf yang dapat mengangkat semua tumor dengan aman.
Terapi radiasi mungkin dapatpasien toleransi dengan baik oleh orang dewasa, tapi mungkin tidak pada anak-anak.
Terapi radiasi dikhawatirkan berisiko menghambat perkembangan normal otak anak, terutama jika anak berusia di bawah usia lima tahun.
Dokter biasanya menggunakan kombinasi terapi untuk mengobati tumor otak. Pilihan perawatan tumor otak yaitu:
Operasi otak (kraniotomi)
Operasi merupakan metode pengobatan utama yang biasanya pertama kali dilakukan.
Tujuannya untuk mengangkat seluruh atau sebagian tumor dari otak, dengan memerhatikan agar tidak merusak fungsi-fungsi vital otak.
Dalam prosedur ini, dokter bedah akan berusaha sebisa mungkin untuk mengangkat jaringan tumor secara maksimal.
Namun, apabila lokasi atau ukuran tumor membuat operasi terlalu berisiko, dokter mungkin akan mempertimbangkan metode pengobatan lain yang lebih aman.
Terapi radiasi
Radioterapi adalah metode pengobatan yang memanfaatkan radiasi berkekuatan tinggi, seperti sinar X atau proton, untuk membunuh sel-sel tumor yang tersisa setelah operasi.
Selain itu, radioterapi juga dapat digunakan untuk meredakan gejala yang ditimbulkan oleh tumor, seperti nyeri atau tekanan pada otak.
Metode ini sering kali menjadi pilihan ketika operasi tidak memungkinkan atau sebagai terapi tambahan untuk meningkatkan efektivitas pengobatan.
Radiosurgery
Ini adalah jenis terapi radiasi yang menggunakan sinar radiasi yang sangat terfokus (sinar gamma atau sinar proton) untuk menghancurkan tumor. Namun, perawatan ini tidak memerlukan sayatan.
Brachytherapy
Perawatan ini bentuk terapi radiasi. Prosedurnya melibatkan pembedahan untuk menempatkan benih radioaktif, kapsul, atau implan lain langsung di dekat tumor otak.
Kemoterapi
Terapi ini terdiri dari obat antikanker yang membunuh sel-sel kanker di otak dan di seluruh tubuh.
Pengidap akan mendapatkan kemoterapi melalui suntikan ke pembuluh darah atau meminumnya sebagai pil.
Dokter biasanya merekomendasikan kemoterapi setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang tertinggal, atau untuk mencegah pertumbuhan sel tumor yang tersisa.
Imunoterapi
Perawatan yang juga disebut terapi biologis ini merupakan jenis perawatan yang menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.
Terapi ini merangsang sistem kekebalan tubuh agar lebih efektif.
Terapi yang ditargetkan
Dengan perawatan ini, obat menargetkan fitur spesifik dalam sel kanker tanpa merusak sel sehat.
Dokter akan merekomendasikan terapi bertarget jika pengidap kesulitan menoleransi efek samping kemoterapi, seperti kelelahan dan mual.
Perawatan lain yang membantu mengelola gejala yang disebabkan oleh tumor otak meliputi:
Shunt
Jika tumor menyebabkan tekanan di dalam tengkorak meningkat, pengidap mungkin perlu memiliki shunt (alat seperti pipa tipis) yang ditempatkan dengan cara operasi di otak.
Alat tersebut berfungsi mengalirkan kelebihan cairan serebrospinal.
Obat-obatan seperti manitol dan kortikosteroid
Obat-obatan ini dapat membantu mengurangi tekanan di dalam tengkorak dan pembengkakan di sekitar tumor.
Perawatan paliatif
Ini adalah bentuk perawatan khusus yang bermanfaat untuk mengelola gejala dan meningkatkan kenyamanan.
Komplikasi Tumor Otak
Tumor otak yang parah dapat mengganggu kualitas hidup dan berpotensi menjadi kanker otak. Kanker otak merupakan penyakit yang lebih serius karena dapat mengancam jiwa.
Pencegahan Tumor Otak
Sayangnya tidak ada cara untuk mencegah tumor otak. Namun, kamu dapat mengurangi risiko terkena tumor otak dengan menghindari faktor risikonya.
Contohnya, seperti merokok dan paparan radiasi yang berlebihan.
Berikut cara mencegah tumor otak secara alami:
- Rutin melakukan cek kesehatan.
- Hentikan kebiasaan merokok.
- Menerapkan pola hidup sehat.
- Hindari paparan sinar radiasi.
- Hindari mengonsumsi makanan berpengawet dan mengandung pemanis buatan.
Pemeriksaan untuk mendeteksi tumor otak juga bisa kamu lakukan dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Klik gambar berikut untuk melakukan pemesanan: