Trikotilomania
DAFTAR ISI
- Apa Itu Trikotilomania?
- Penyebab Trikotilomania
- Faktor Risiko Trikotilomania
- Gejala Trikotilomania
- Hubungi Psikiater Ini Jika Kamu atau Orang Terdekat Memiliki Gejala Trikotilomania
- Diagnosis Trikotilomania
- Pengobatan Trikotilomania
- Komplikasi Trikotilomania
- Pencegahan Trikotilomania
Apa Itu Trikotilomania?
Trikotilomania adalah kondisi ketika seseorang memiliki dorongan yang tidak tertahankan untuk mencabuti rambut sendiri.
Kondisi ini termasuk kelompok masalah psikologis yang disebut dengan gangguan pengendalian impuls (impulse-control disorder).
Sebab tidak ada kemampuan dalam mencegah diri untuk tidak melakukan suatu perbuatan tertentu.
Apabila pengidap trikotilomania mencoba menahan keinginan untuk mencabuti rambut, biasanya akan timbul semacam stres, tegang, gelisah, dan tidak nyaman pada diri mereka.
Sebaliknya, ketika keinginan tersebut sudah terpenuhi, mereka akan merasa lega.
Banyak pengidap trikotilomania yang menyangkal bahwa diri mereka bermasalah.
Ketika terjadi kebotakan, biasanya mereka akan menyembunyikan bagian yang botak tersebut dengan memakai topi, alis palsu, atau bulu mata palsu.
Namun, tidak semua pengidap trikotilomania merasa senang atau lega setelah mencabuti rambut.
Beberapa di antaranya malah jadi merasa malu dengan perilaku mereka dan merasa minder karena penampilan fisik mereka menjadi tidak menarik.
Penyebab Trikotilomania
Penyebab trikotilomania tidak sepenuhnya diketahui. Namun, seperti banyak gangguan kompleks, ini mungkin terjadi akibat kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Ada dugaan juga bahwa trikotilomania berkaitan dengan kelainan pada jalur penghubung bagian-bagian di dalam otak yang berperan dalam mengatur gerakan, emosi, dan impuls, serta dalam membentuk kebiasaan.
Faktor Risiko Trikotilomania
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko trikotilomania, yaitu:
- Riwayat Keluarga. Genetika mungkin berperan dalam perkembangan trikotilomania.
- Usia. Trikotilomania biasanya berkembang tepat sebelum atau selama remaja awal. Paling sering antara usia 10 dan 13 tahun. Bayi juga rentan, tetapi biasanya ringan dan hilang dengan sendirinya tanpa perawatan.
- Gangguan Lainnya. Orang yang memiliki trikotilomania mungkin juga memiliki gangguan lain, seperti depresi, kecemasan atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
- Stres. Situasi atau peristiwa yang sangat menegangkan dapat memicu trikotilomania pada beberapa orang.
Gejala Trikotilomania
Tanda dan gejala trikotilomania umumnya meliputi:
- Menarik rambut berulang kali, biasanya rambut dari kulit kepala, alis, atau bulu mata. Namun terkadang juga dari area tubuh lain, dan tempat dapat bervariasi dari waktu ke waktu.
- Rasa tegang yang meningkat sebelum menarik rambut, atau ketika mencoba menahan diri untuk tidak menarik.
- Rasa senang atau lega setelah rambut dicabut.
- Kerontokan rambut, seperti rambut pendek atau area yang menipis atau botak di kulit kepala atau area lain di tubuh, termasuk bulu mata atau alis yang jarang atau hilang.
- Menggigit, mengunyah, atau memakan rambut yang dicabut.
- Memainkan rambut yang dicabut atau menggosokkannya ke bibir atau wajah.
Banyak orang yang mengidap trikotilomania juga menguliti, menggigit kuku, atau mengunyah bibir.
Terkadang menarik rambut dari hewan peliharaan atau boneka atau dari bahan, seperti pakaian atau selimut, bisa menjadi pertanda.
Kebanyakan orang dengan trikotilomania mencabuti rambut secara pribadi dan umumnya mencoba menyembunyikan gangguan tersebut dari orang lain.
Hubungi Psikiater Ini Jika Kamu atau Orang Terdekat Memiliki Gejala Trikotilomania
Jika saat ini kamu atau anggota keluarga memiliki gejala trikotimlomania yang bahkan telah menyebabkan kebotakan rambut, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.
Kamu pun bisa hubungi psikiater di Halodoc untuk mendapatkan saran atau penanganan tepat.
Mereka telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut psikiater di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Mariati Sp.KJ
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
- dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
- dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Itulah beberapa psikiater yang bisa kamu hubungi untuk bantu perawatan terkait trikotilomania. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Trikotilomania
Untuk memastikan diagnosis trikotilomania, dokter biasanya melakukan evaluasi, seperti:
- Memeriksa berapa banyak rambut rontok dimiliki.
- Mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan kerontokan rambut.
- Menghilangkan kemungkinan penyebab lain dari penarikan atau kerontokan rambut.
- Mengidentifikasi masalah kesehatan fisik atau mental yang mungkin terkait dengan mencabut rambut.
Pengobatan Trikotilomania
Perawatan trikotilomania bertujuan untuk mengurangi atau menghentikan kebiasaan pengidap yang suka mencabut rambut.
Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini, antara lain:
1. Psikoterapi
Psikoterapi dilakukan melalui sesi terapi bersama psikiater. Dalam sesi ini, kamu akan dibantu untuk mengenali situasi-situasi yang memicu dorongan mencabut rambut.
Setelah itu, kamu akan diajarkan cara untuk menenangkan diri saat menghadapi situasi-situasi tersebut.
Selain itu, kamu akan diajak mengalihkan dorongan mencabut rambut dengan aktivitas lain yang lebih positif, seperti:
- Meremas stress ball atau benda serupa.
- Bermain dengan alat penghilang stres, seperti fidget cube.
- Mengulang kata atau frasa seperti menghitung “1, 2, 3” secara berulang.
- Berendam atau mandi dalam suasana rileks.
- Melakukan teknik pernapasan, seperti pursed lip breathing.
- Berolahraga secara teratur.
Karena mengubah kebiasaan itu tidak mudah, terutama jika sudah berlangsung lama, terapi ini mungkin memerlukan waktu yang cukup lama.
Sebagai dukungan tambahan selama psikoterapi, kamu juga bisa memotong rambut pendek dan melapisi ujung jari dengan plester agar lebih sulit mencabut rambut.
2. Obat-obatan
Selain terapi, dokter juga bisa meresepkan obat antidepresan dari golongan serotonin reuptake inhibitor (SSRI), seperti fluoxetine, terutama jika kamu mengalami gejala depresi karena kondisi ini.
Obat ini dapat membantu mengurangi dorongan mencabut rambut sekaligus memperbaiki suasana hati yang tertekan, perasaan tidak percaya diri, atau merasa tidak berharga.
Antidepresan ini bisa digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat antipsikotik, seperti olanzapine atau aripiprazole.
Tapi perlu diingat, dosis obat yang diberikan akan disesuaikan dengan usia dan tingkat keparahan kondisimu, jadi penggunaan obat ini harus selalu sesuai anjuran dokter.
Komplikasi Trikotilomania
Meskipun mungkin tidak tampak terlalu serius, trikotilomania dapat memiliki dampak negatif yang besar pada hidup.
Komplikasi mungkin termasuk:
- Stres Emosional. Banyak orang dengan laporan trikotilomania merasa malu, harga diri yang rendah, depresi, dan kecemasan.
- Masalah dengan Fungsi Sosial dan Pekerjaan. Rasa malu karena rambut rontok dapat membuat pengidap kondisi ini menghindari kegiatan sosial dan kesempatan kerja.
- Kerusakan Kulit dan Rambut. Menarik rambut secara terus-menerus dapat menyebabkan jaringan parut dan kerusakan lainnya. Termasuk infeksi, pada kulit di kulit kepala atau area tertentu di mana rambut ditarik dan dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut secara permanen.
Pencegahan Trikotilomania
Cara-cara mencegah terjadinya trikotilomania:
- Pikirkan pemicu kamu suka mencabut rambut.
- Jelaskan dalam sebuah buku catatan, bagaimana perasaan setelah mencabut rambut.
- Memikirkan strategi untuk berhenti menarik rambut.
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala yang telah dipaparkan tadi. Penanganan yang tepat dan cepat dapat meminimalisir komplikasi yang mungkin terjadi.
Kamu juga bisa download Halodoc untuk bicara pada dokter mengenai hal ini.
Referensi:
NHS UK. Diakses pada 2022. Trichotillomania (Hair Pulling Disorder).
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Trichotillomania (Hair-Pulling Disorder).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Trichotillomania.
Diperbarui pada 7 Oktober 2024