Transfusi Tukar (Exchange Transfusion)
Transfusi tukar atau exchange transfusion adalah prosedur medis yang dilakukan dengan mengeluarkan dan mengganti darah seseorang dengan darah atau plasma dari donor. Ini dilakukan dengan menggunakan kateter untuk mengangkut darah ke dalam tubuh.
Prosedur ini biasanya digunakan untuk mengobati kelainan darah yang mengancam jiwa. Seperti kelainan sel darah, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Tujuan Transfusi Tukar
Transfusi tukar mungkin diperlukan untuk mengobati kondisi berikut ini:
- Jumlah sel darah merah yang sangat tinggi pada bayi baru lahir (neonatal polycythemia).
- Penyakit hemolitik yang diinduksi oleh Rh pada bayi baru lahir.
- Gangguan berat pada kimia tubuh.
- Ikterus parah pada bayi baru lahir yang tidak merespons fototerapi dengan lampu bili.
- Anemia sel sabit yang parah.
- Efek toksik dari obat-obatan tertentu.
Manfaat Transfusi Tukar
Transfusi tukar dapat membantu mengurangi atau menghentikan gejala kondisi tertentu. Seperti penyakit kuning atau kelainan darah seperti anemia sel sabit.
Penyakit kuning terjadi ketika terlalu banyak bahan kimia yang disebut bilirubin menumpuk di tubuh. Ini dapat menyebabkan menguningnya kulit dan bagian putih mata.
Kondisi ini cukup umum terjadi pada bayi baru lahir selama beberapa minggu pertama kehidupan. Terutama pada anak yang lahir sebelum minggu ke-38 kehamilan.
Sementara itu, anemia sel sabit adalah kondisi ketika sel darah merah menjadi kaku dan menjadi berbentuk bulan sabit. Bentuk ini membuat mereka tidak mengalir dengan baik melalui sistem peredaran darah, menyebabkan penyumbatan di kapiler.
Kapan Harus Melakukan Transfusi Tukar?
Dokter mungkin merekomendasikan transfusi tukar ketika kamu mengalami penyakit kuning atau anemia sel sabit, setelah mempertimbangkan kondisi yang dialami dan berbagai faktor lain.
Selain itu, prosedur ini juga biasanya dilakukan ketika terjadi masalah lain yang berkaitan dengan kimia darah, atau untuk melawan gejala toksik yang disebabkan oleh obat-obatan atau racun.
Prosedur Transfusi Tukar
Sebelum prosedur transfusi tukar dilakukan, dokter akan melakukan tes darah sederhana untuk memastikan golongan darah. Ini untuk memastikan bahwa darah yang kamu terima untuk transfusi cocok dengan golongan darah kamu sendiri.
Transfusi tukar mengharuskan darah orang tersebut dikeluarkan dan diganti. Dalam kebanyakan kasus, ini melibatkan penempatan satu atau lebih tabung tipis, yang disebut kateter, ke dalam pembuluh darah. Prosedur biasanya berlangsung beberapa menit.
Darah akan ditarik perlahan (paling sering sekitar 5 sampai 20 mL sekaligus). Jumlah yang sama dari darah atau plasma segar yang telah dihangatkan sebelumnya akan dialirkan ke tubuh. Siklus ini diulang sampai volume darah yang benar telah diganti.
Setelah transfusi, kateter dapat dibiarkan jika prosedur perlu diulang. Pada penyakit seperti anemia sel sabit, darah dikeluarkan dan diganti dengan darah donor.
Dalam kondisi seperti polisitemia neonatal, sejumlah tertentu darah anak dikeluarkan dan diganti dengan larutan garam normal, plasma, atau albumin (larutan protein darah). Ini mengurangi jumlah sel darah merah dalam tubuh dan membuat darah lebih mudah mengalir ke seluruh tubuh.
Setelah transfusi tukar selesai, dokter akan memeriksa tekanan darah, detak jantung, dan suhu tubuh. Setelah semua hasilnya normal, dokter akan menutup jalur intravena.
Anak-anak yang mendapatkan transfusi mungkin perlu tinggal di rumah sakit selama beberapa hari untuk mengamati efek samping apa pun. Dokter mungkin juga merekomendasikan tes darah lanjutan untuk memantau darah.
Tempat Melakukan Transfusi Tukar
Transfusi tukar dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, atau pusat layanan kesehatan lainnya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai prosedur ini, download Halodoc saja untuk bertanya pada dokter melalui chat.