Tramadol
DAFTAR ISI
- Apa Itu Tramadol ?
- Manfaat Tramadol
- Dosis Tramadol
- Cara Penggunaan Tramadol
- Perhatian Tramadol
- Efek Samping Tramadol
- Interaksi Tramadol
- Kontraindikasi Tramadol
Apa Itu Tramadol?
Tramadol adalah obat untuk mengurangi rasa sakit sedang hingga parah, termasuk setelah operasi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet lepas cepat (immediate-release) dan tablet lepas lambat (extended release).
Tramadol termasuk dalam kategori obat analgesik opioid. Obat ini bekerja di sistem saraf pusat untuk mengubah persepsi dan respons tubuh terhadap rasa sakit.
Jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, penggunaannya bisa menyebabkan ketergantungan. Meskipun demikian, hal ini sebaiknya tidak menghalangi orang yang mengalami nyeri kronis untuk menggunakan tramadol guna mengatasi rasa sakitnya.
Umumnya kecanduan obat tidak terjadi jika tramadol digunakan sesuai petunjuk doker. Meskipun begitu, ketergantungan fisik dapat menimbulkan efek samping penarikan jika penggunaan obat dihentikan secara tiba-tiba.
Namun, risiko efek samping yang serius ini dapat dikurangi dengan mengurangi dosis secara perlahan, selama periode waktu tertentu sebelum menghentikan pengobatan sepenuhnya.
- Nama dagang obat: Andalpha, Bellatram, Centrasic, Dolgesic, Kamadol, Nufapotram, Orasic, Tramadol, Tramal.
- Golongan obat: analgesik opioid.
- Kategori: Obat resep.
- Indikasi: Meredakan nyeri sedang hingga berat.
- Kategori kehamilan dan menyusui: C
Studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin, tapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat ini hanya boleh digunakan bila manfaatnya lebih besar daripada risiko terhadap janin
- Tramadol bisa terserap ke dalam ASI, sehingga ibu menyusui tidak disarankan menggunakan obat ini tanpa membicarakannya dulu dengan dokter
Bentuk obat:
- Kapsul, lepas lambat.
- Larutan.
- Tablet.
- Tablet, lepas lambat.
- Kapsul, lepas lambat, 24 jam.
Manfaat Tramadol
Tramadol memiliki manfaat yang signifikan sebagai obat penghilang rasa sakit untuk meredakan nyeri sedang hingga parah. Sebagai analgesik opioid, tramadol bekerja dengan mengubah cara tubuh merespons dan merasakan rasa sakit melalui interaksi dengan sistem saraf pusat.
Manfaat utama tramadol terletak pada kemampuannya meredakan berbagai jenis nyeri, termasuk pascaoperasi dan nyeri kronis. Kelebihan lainnya adalah ketersediaannya dalam bentuk tablet lepas cepat dan lepas lambat.
Artinya, dosisnya fleksibel karena bisa dokter berikan sesuai kebutuhan individu. Tramadol juga memberikan alternatif yang efektif untuk pengelolaan nyeri jangka panjang.
Alhasil, pasien dengan kondisi kronis bisa memiliki kualitas hidup yang baik dengan mengurangi tingkat ketidaknyamanan yang mereka alami.
Meskipun demikian, penting untuk menggunakan tramadol sesuai dengan petunjuk dokter dan memahami potensi risiko.
Terutama terkait dengan risiko ketergantungan fisik yang dapat timbul pada penggunaan jangka panjang.
Dosis Tramadol
Dosis tramadol bisa berbeda-beda untuk setiap pasien. Jadi, ikuti dosis yang dianjurkan dokter dan hindari mengubahnya kecuali atas anjuran dokter.
1. Nyeri kronis
Bentuk obat: tablet dan kapsul
- Dewasa: dimulai dengan 100 miligram (mg) sekali sehari. Dokter mungkin akan meningkatkan dosis sesuai kebutuhan, tapi biasanya tidak lebih dari 300 mg per hari.
- Anak-anak berusia 12 tahun ke atas: dosis ditentukan oleh dokter.
2. Hingga berat
Bentuk obat: larutan (oral)
- Dewasa: dimulai dengan 25 mg sekali sehari. Dokter kemudian bisa meningkatkan dosis sesuai kebutuhan, tapi biasanya tidak lebih dari 400 mg per hari.
Bentuk obat: tablet
- Dewasa: dimulai dengan 25 mg per hari, diminum setiap pagi. Dokter mungkin akan meningkatkan dosis sesuai kebutuhan dan toleransi, tapi biasanya tidak lebih dari 400 mg per hari.
- Orang dewasa yang lebih tua di atas 75 tahun: dimulai dengan 25 mg per hari, diminum setiap pagi. Dokter mungkin akan meningkatkan dosis sesuai kebutuhan dan toleransi, tapi biasanya tidak lebih dari 300 mg per hari.
- Anak-anak berusia 12 tahun ke atas: penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter.
Cara Penggunaan Tramadol
Bacalah petunjuk penggunaan obat yang diberikan oleh apoteker atau yang tertera dalam kemasan obat sebelum mulai mengonsumsi tramadol. Bila memiliki pertanyaan, tanyakan pada dokter atau apoteker. Nah, berikut cara penggunaan obat ini:
1. Gunakan saat mengalami tanda awal nyeri
Tramadol lebih efektif jika digunakan saat tanda pertama nyeri muncul. Menunggu hingga rasa sakit memburuk dapat mengurangi efektivitas obat.
2. Cara konsumsi tablet dan kapsul
Tramadol dalam bentuk tablet atau kapsul dapat dikonsumsi melalui mulut sesuai arahan dokter, biasanya setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan untuk menghilangkan rasa sakit.
Penggunaan bisa dilakukan dengan atau tanpa makanan. Jika muncul rasa mual, pertimbangkan untuk mengonsumsinya bersama makanan, dan diskusikan alternatifnya dengan dokter atau apoteker.
3. Panduan penggunaan larutan
Untuk tramadol dalam bentuk larutan, ukur dosis dengan hati-hati menggunakan alat pengukur atau sendok khusus. Jangan menggunakan sendok biasa, karena dapat mengakibatkan pemberian dosis yang tidak tepat.
4. Konsumsi sesuai dosis
Dosis tramadol ditentukan berdasarkan kondisi medis pasien dan respons terhadap pengobatan.
Dokter mungkin memberikan dosis rendah terlebih dahulu untuk mengurangi risiko efek samping, dan dosis dapat ditingkatkan secara bertahap. Ikuti instruksi dokter dengan cermat.
Dosis maksimum yang disarankan adalah 400 miligram per hari, dengan pengecualian dosis maksimum 300 miligram per hari untuk mereka yang berusia di atas 75 tahun.
Tidak disarankan menambah dosis, mengonsumsi lebih sering, atau memperpanjang durasi penggunaan tanpa konsultasi dokter.
5. Jangan hentikan tanpa sepertujuan dokter
Pantang menghentikan penggunaan tramadol secara tiba-tiba. Hal ini dapat menyebabkan penarikan, terutama jika obat telah digunakan dalam jangka waktu lama atau dalam dosis tinggi.
Pemberhentian penggunaan harus dilakukan sesuai petunjuk dokter. Perlu diingat bahwa tramadol dapat menyebabkan penarikan jika dihentikan secara tiba-tiba. Ini perlu diperhatikan, terutama pada penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi.
Beri tahu dokter atau apoteker segera bila mengalami gejala penarikan seperti:
- Gelisah.
- Perubahan mental/suasana hati (termasuk kecemasan, sulit tidur, pikiran untuk bunuh diri).
- Mata berair.
- Pilek, mual, diare, berkeringat, atau nyeri otot.
- Tiba-tiba mengalami perubahan perilaku.
Perhatian Penggunaan Tramadol
Sebelum mengonsumsi tramadol, beri tahu dokter atau apoteker bila memiliki alergi terhadap obat tersebut atau alergi lainnya. Hal lain yang perlu kamu perhatikan, yaitu:
1. Beri tahu dokter tentang riwayat kesehatan
Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu juga pada dokter atau apoteker mengenai riwayat kesehatan yang dimiliki, terutama gangguan otak (seperti cedera kepala, tumor, kejang), masalah pernapasan (seperti asma, apnea tidur, penyakit paru obstruktif kronik-PPOK), penyakit ginjal, penyakit hati, diabetes, gangguan mental/suasana hati, dan lain-lain.
Kamu juga perlu memberitahu dokter atau apoteker tentang semua obat yang diminum dan bila kamu memiliki kondisi medis tertentu.
Misalnya seperti masalah jantung tertentu (gagal jantung, detak jantung lambat), atau riwayat keluarga dengan masalah jantung tertentu.
2. Jangan mengemudi usai mengonsumsi obat ini
Obat ini bisa membuat pusing atau mengantuk, jadi hindari mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan.
Efek Samping Tramadol
Beberapa efek samping tramadol yang umum terjadi, antara lain:
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Kantuk.
- Mual dan muntah.
- Sembelit.
- Kekurangan energi.
- Berkeringat.
- Mulut kering.
- Gatal.
Efek samping tersebut biasanya ringan dan bisa hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Ketahui lebih lanjut tentang Efek Samping Fatal Akibat Penyalahgunaan Tramadol yang perlu kamu waspadai.
Interaksi Tramadol
Penggunaan tramadol bersamaan dengan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan interaksi yang berpotensi berbahaya, seperti:
1. Sindrom serotonin
Konsumsi tramadol dengan obat golongan MAOI, seperti selegiline, sumatriptan, atau lithium dapat meningkatkan risiko sindrom serotonin yang bisa berakibat fatal.
2. Efek sedatif yang berlebihan
Kombinasi dengan obat penenang golongan benzodiazepine dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya kantuk berlebihan, penurunan fungsi pernapasan, penurunan tingkat kesadaran, bahkan risiko koma.
3. Kejang dan sindrom serotonin
Risiko kejang atau sindrom serotonin meningkat jika tramadol digunakan bersama dengan bupropion, mirtazapine, antipsikotik, atau antidepresan dari golongan SSRI, SNRI, atau trisiklik.
4. Gejala putus obat atau pengurangan efek analgesik
Menggunakan tramadol dengan buprenorphine atau naloxone dapat meningkatkan risiko munculnya gejala putus obat atau mengurangi efektivitas analgesiknya.
5. Penurunan efektivitas tramadol
Tramadol mungkin kurang efektif jika digunakan bersamaan dengan carbamazepine, rifampicin, atau phenytoin.
6. Peningkatan efek samping
Risiko efek samping tramadol dapat meningkat bila digunakan bersamaan dengan fluoxetine, bupropion, quinidine, erythromycin, ketoconazole, atau ritonavir.
7. Pendarahan atau memar
Menggabungkan tramadol dengan obat pengencer darah, seperti warfarin, dapat meningkatkan risiko perdarahan atau memar.
Kontraindikasi Tramadol
Sebaiknya hindari mengonsumsi tramadol bila memiliki:
- Pernah mengalami reaksi alergi terhadap tramadol atau obat lain.
- Suatu kondisi yang menyebabkan kejang.
- Cedera kepala.
- Kecanduan alkohol, obat penghilang rasa sakit yang kuat atau memakai narkoba.
- Kesulitan bernapas.
- Masalah ginjal atau hati.
- Pernah memiliki reaksi terhadap obat penghilang rasa sakit yang kuat lainnya.
Jika butuh obat-obatan, segera cek di Toko Kesehatan Halodoc. Tak perlu repot keluar rumah, kamu bisa memesan obat kapan saja dan di mana saja.
Setiap membeli obat, pastikan mengecek kesesuaian dan kelengkapan produk. Jangan lupa, cek juga masa berlaku produk yang dibeli. Kamu juga wajib meminum obat sesuai anjuran dokter. Pakai Halodoc sekarang juga!
Diperbarui pada 24 September 2024
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2024. Tramadol HCL – Uses, Side Effects, and More.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Tramadol (Oral Route).
Pusat Informasi Obat Nasional. Diakses pada 2024. Tramadol Hidoklorida.
National Health Service. Diakses pada 2024. Who can and cannot take tramadol.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan