Tomophobia
Pengertian Tomophobia
Sebagian orang dapat memiliki rasa takut terhadap prosedur medis. Entah itu mengkhawatirkan hasil tes atau memikirkan melihat darah saat pengambilan darah. Kondisi ini sebenarnya adalah hal yang wajar.
Namun bagi sebagian orang, rasa takut terhadap prosedur medis bisa menjadi berlebihan. Hal ini pada akhirnya dapat berujung pada penghindaran prosedur medis tertentu, seperti operasi. Ketika ini terjadi, dokter mungkin menyarankan untuk dievaluasi untuk fobia yang disebut tomopohbia.
Secara sederhana, tomophobia mengacu pada ketakutan atau kecemasan yang disebabkan oleh prosedur pembedahan dan/atau intervensi medis yang akan datang. Jenis fobia ini dianggap sebagai fobia spesifik, yaitu fobia unik yang terkait dengan situasi atau benda tertentu. Dalam hal ini, prosedur medis.
Penyebab dan Faktor Risiko Tomophobia
Sampai saat ini penyebab pasti tomofobia tidak diketahui. Namun, para ahli mengklaim ada sejumlah gagasan terkait penyebab dari tomophobia. Salah satu gagasan tersebut adalah tomofobia dapat berkembang setelah peristiwa traumatis. Fobia ini juga diyakini dapat muncul setelah menyaksikan orang lain menimbulkan reaksi ketakutan terhadap intervensi medis.
Sementara itu, orang yang mengalami sinkop vasovagal terkadang bisa mengalami tomofobia. Sinkop vasovagal adalah kondisi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap pemicu tertentu. Lantaran respons luar biasa dari sistem saraf otonom yang dimediasi oleh saraf vagus.
Kondisi ini dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau penurunan tekanan darah. Ketika ini terjadi, pengidapnya mungkin pingsan karena ketakutan atau rasa sakit, yang dapat menyebabkan trauma jika pengidapnya melukai diri sendiri.
Sebagai hasil dari pengalaman ini, seseorang mungkin merasa takut akan hal ini terjadi lagi. Akibatnya, orang tersebut menjadi takut akan prosedur medis.
Salah satu penyebab potensial lainnya adalah trauma iatrogenik. Trauma ini terjadi ketika seseorang terluka secara tidak sengaja oleh prosedur medis di masa lalu. Akibatnya mereka dapat mengembangkan ketakutan bahwa sistem medis mungkin lebih berbahaya daripada tidak menjalani penanganan.
Sebagai contoh, seseorang yang cedera jarum mungkin mengalami infeksi kulit dan rasa sakit yang hebat. Akibatnya, dirinya akan menjadi trauma dan takut akan prosedur ini di masa mendatang.
Gejala Tomophobia
Selayaknya jenis fobia lainnya, tomofobia akan menghasilkan gejala umum, tetapi akan lebih spesifik untuk prosedur medis. Ketika pengidap tomophobia menyaksikan atau perlu merasakan pemicunya, berikut adalah beberapa gejala umum dari fobia ini:
- Dorongan kuat untuk melarikan diri atau menghindari peristiwa pemicu.
- Ketakutan yang tidak rasional atau berlebihan mengingat tingkat ancamannya.
- Mengalami sesak napas dan sesak dada saat menjalani prosedur medis tertentu.
- Memiliki detak jantung yang cepat dan gemetaran.
- Berkeringat atau merasa panas.
Untuk seseorang dengan tomophobia, gejala berikut juga dapat muncul sebagai reaksi fobia yang muncul:
- Mengalami serangan panik yang dipicu oleh situasi ketika prosedur medis perlu dilakukan.
- Menghindari dokter atau prosedur yang berpotensi menyelamatkan nyawa karena takut dirinya malah tidak selamat.
- Pada anak-anak, tomophobia dapat membuat mereka berteriak atau lari keluar ruangan ketika di rumah sakit.
Penting untuk diperhatikan bahwa tomofobia mirip dengan fobia lain yang disebut trypanophobia. Trypanophobia merupakan ketakutan ekstrem terhadap jarum atau prosedur medis yang melibatkan suntikan atau jarum suntik.
Diagnosis Tomophobia
Tomophobia didiagnosis oleh ahli kesehatan mental, seperti psikolog. Namun, dikarenakan tomophobia tidak termasuk dalam edisi terbaru dari Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), seorang ahli kemungkinan akan melihatnya sebagai fobia spesifik. Fobia spesifik merupakan subtipe dari gangguan kecemasan.
Adapun, fobia spesifik terbagi menjadi lima jenis, yaitu:
- Fobia jenis hewan tertentu, seperti ular.
- Fobia terhadap jenis lingkungan alam tertentu.
- Rasa takut atau fobia terhadap prosedur medis seperti suntikan, darah, hingga cedera tertentu.
- Tipe situasional.
- Tipe yang lain.
Mengalami ketakutan tidak cukup untuk menunjukkan fobia. para ahli mengatakan kalau pengidap fobia juga biasanya menunjukkan perilaku menghindar dan tanda-tanda gangguan. Khususnya dari sesuatu yang memicu jenis fobianya.
Ketika rasa takut atau kecemasan tidak dapat dikendalikan dan sampai menyebabkan beberapa hal negatif. Mulai dari menghambat kehidupan sehari-hari, hingga memengaruhi kemampuan untuk menerima perawatan medis yang memadai. Barulah kondisi ini dapat didiagnosis sebagai gangguan kecemasan.
Pengobatan Tomophobia
Jika tomophobia memengaruhi kesehatan dan menyebabkan pengidapnya menolak prosedur medis yang diperlukan, inilah saatnya mencari bantuan. Setelah seseorang didiagnosis mengidap fobia seperti tomophobia, pilihan pengobatan utamanya adalah psikoterapi.
Salah satu metode yang terbukti untuk mengobati fobia adalah terapi perilaku kognitif (CBT), yang melibatkan perubahan pola pikir. Dengan CBT, seorang terapis akan bekerja dengan pengidap fobia untuk menantang dan mengubah cara berpikir yang salah atau tidak membantu.
Perawatan umum lainnya, adalah terapi berbasis paparan. Dengan jenis perawatan ini, terapis akan menggunakan teknik desensitisasi sistematis yang dimulai dengan visualisasi peristiwa yang ditakuti.
Seiring waktu, paparan ini dapat berkembang menjadi melihat foto-foto prosedur medis dan akhirnya berlanjut ke menonton video bersama tentang prosedur pembedahan.
Terakhir, dokter atau psikolog mungkin merekomendasikan metode pengobatan lain, seperti obat-obatan. Metode pengobatan ini berguna jika pengidap tomophobia memiliki kondisi kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan atau depresi.
Komplikasi Tomophobia
Semua fobia dapat menghambat produktivitas dan aktivitas sehari-hari pengidapnya. Pada kasus tomophobia, menolak prosedur medis yang mendesak dapat berakibat fatal. Sebagai contoh, pengidap tomophobia mengidap penyakit tipes tetapi dirinya takut menjalani pemeriksaan darah sehingga menghindarinya. Padahal tanpa pemeriksaan darah yang sesuai, antibiotik untuk menangani tipes tidak dapat diresepkan.
Pencegahan Tomophobia
Kebanyakan fobia spesifik tidak dapat dicegah. Namun, intervensi dan pengobatan sedari dini setelah pengalaman traumatis penting untuk dilakukan. Sebab hal ini dapat mencegah orang tersebut mengembangkan gangguan kecemasan akibat fobia yang lebih parah.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu merasakan beberapa gejala tomophobia setiap ingin menjalani prosedur medis, segeralah periksakan diri ke psikolog atau psikiater di Halodoc.
Diagnosis yang tepat tentunya dapat mengoptimalkan perawatan yang diperlukan bagi pengidap fobia ini. Dengan demikian, fobia spesifik yang dialami memiliki risiko yang rendah untuk menghambat aktivitas.
Kamu bisa menghubungi psikiater tepercaya di Halodoc yang tersedia 24 jam. Tenang saja, privasi kamu terjamin aman bersama kami.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. Tomophobia: When the Fear of Surgery and Other Medical Procedures Becomes a Phobia.
Psychology Today. Diakses pada 2023. Tomophobia: I Fear Doctors, Blood, and Needles. Now What?
NIH. Diakses pada 2023. Tomophobia, the phobic fear caused by an invasive medical procedure – an emerging anxiety disorder: a case report.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan