Tifus
DAFTAR ISI
- Pengertian Tifus
- Jenis-Jenis Tifus
- Penyebab Tifus
- Faktor Risiko Tifus
- Gejala Tifus
- Diagnosis Tifus
- Pengobatan Tifus
- Komplikasi Tifus
- Pencegahan Tifus
Pengertian Tifus
Tifus atau typhus adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi bakteri Rickettsia dan Orientia. Penyakit ini menular lewat gigitan kutu atau tungau yang terinfeksi. Gejala umum dari tifus adalah demam, sakit kepala, hingga ruam merah di kulit.
Banyak yang mungkin salah sangka, tapi tifus berbeda dengan tipes atau demam tifoid. Tifus merupakan penyakit akibat infeksi bakteri Rickettsia dan Orientia, sedangkan tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Penularan bakteri tifus adalah melalui gigitan kutu atau kotorannya, sedangkan orang bisa terkena tipes bila mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri salmonella. Orang juga dapat tertular tipes dari kotoran orang dan hewan yang membawa penyakit ini.
Penting untuk tidak menggaruk area kulit yang gatal akibat gigitan kutu, karena ini akan semakin membuka kulit dan memungkinkan bakteri mendapatkan akses yang lebih besar ke aliran darah.
Saat bakteri berada di aliran darah, ini akan terus bereproduksi dan tumbuh.
Jenis-Jenis Tifus
Ada beberapa jenis tifus yang bisa terjadi, yaitu:
1. Jenis epidemik
Tifus epidemik sering terjadi di Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, dan Cina Utara. Orang yang pernah terinfeksi jenis ini tetap berisiko terinfeksi kembali.
Jenis ini terjadi akibat bakteri Rickettsia prowazekii dan bisa menyebar melalui kutu tubuh. Ini biasanya muncul di daerah dengan populasi tinggi dan sanitasi yang buruk, sehingga mendorong infestasi kutu.
2. Jenis endemik
Tifus endemik atau murin umumnya terjadi di Amerika Serikat. Bakteri penyebab jenis ini biasanya menular melalui kutu pada tikus. Namun, jenis ini jarang menyebabkan infeksi berulang.
Juga populer sebagai tifus murine, jenis ini terjadi akibat Rickettsia typhi dan penyebarnya adalah kutu tikus atau kutu kucing. Tifus endemik bisa terjadi pada orang-orang yang berhubungan dekat dengan tikus.
3. Jenis scrub
Tifus jenis ini lebih sering terjadi di negara-negara Asia Pasifik, seperti Korea, Cina, Indonesia, dan Thailand.
Penyakit ini adalah yang paling berbahaya dan dapat menyebabkan gagal organ bila tidak segera mendapat penanganan.
Jenis ini terjadi akibat infeksi Orientia tsutsugamushi dan menyebar melalui tungau dalam tahap larva saat mereka menjadi tungau. Jenis tifus ini juga disebut penyakit tsutsugamushi.
Penyebab Tifus
Tifus tidak menular dari orang ke orang seperti pilek atau flu. Ada tiga jenis tifus, dan masing-masing jenis terjadi akibat jenis bakteri yang berbeda dan penularannya pun juga melalui jenis arthropoda yang berbeda.
Seperti penjelasan sebelumnya, penyebab tifus adalah infeksi bakteri Rickettsia typhi, Rickettsia prowazekii, atau Orientia tsutsugamushi. Penyebaran bakteri ini bisa terjadi melalui gigitan kutu dan tungau, serta kotoran kutu atau tungau tersebut.
Saat kamu menggaruk gigitan serangga yang gatal, kamu dapat menyebarkan kotoran yang terinfeksi ke luka gigitan terbuka atau luka lain di permukaan kulit kamu.
Itu memindahkan bakteri ke aliran darah kamu. Namun, tifus scrub bisa terjadi jika tungau yang terinfeksi bakteri menggigit kamu, bahkan jika kamu tidak menggaruk gigitannya.
Agar lebih jelas, simak artikel ini: Serangan Bakteri yang Jadi Penyebab Tifus.
Meskipun penyakit ini tidak menular, kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang berkunjung ke wilayah di mana banyak terjadi penyakit ini. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati saat berpergian.
Faktor Risiko Tifus
Faktor risiko penyakit ini adalah tinggal di atau mengunjungi daerah penyakit ini menjadi endemik.
Seperti kota pelabuhan di mana populasi tikus tinggi dan daerah di mana sampah menumpuk dan kebersihan mungkin rendah.
Zona bencana, penampungan tunawisma, daerah kumuh, dan situasi serupa lainnya yang memungkinkan hewan pengerat untuk melakukan kontak dekat dengan manusia merupakan ancaman terbesar.
Ini adalah kondisi yang sama yang menyebabkan wabah kolera, tuberkulosis, dan penyakit virus seperti influenza.
Musim semi dan musim panas adalah saat kutu paling aktif, tetapi infeksi dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan tifus, khususnya pada buah hati, silahkan baca lebih lanjut mengenai faktor lainnya di artikel: Ketahui 4 Faktor Penyebab Penyakit Tifus pada Anak
Gejala Tifus
Pada jenis apapun, gejala tifus biasanya mulai muncul sekitar 10 hari hingga 2 minggu setelah bakteri tersebut masuk ke tubuh.
Gejalanya dapat meliputi:
- Panas dingin.
- Demam.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot seperti saat flu.
- Ruam kulit.
Pada jenis murine, gejala lain yang dapat muncul adalah:
- Batuk.
- Kehilangan selera makan.
- Mual.
- Sakit perut.
- Muntah.
Pada jenis epidemik, gejala lainnya adalah:
- Kebingungan.
- Batuk.
- Napas cepat.
- Mual.
- Muntah.
Sementara itu, gejala lain dari tifus scrub meliputi:
- Kebingungan atau gangguan mental lainnya.
- Keropeng gelap di area tempat tungau menggigit.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
Jika muncul gejala tifus, Ini Dokter yang Bisa Bantu Perawatan Tifus
Diagnosis Tifus
Tes yang mungkin kamu perlukan saat mengalami penyakit ini adalah:
- Biopsi kulit.
- Tes imunofluoresensi (pewarna neon bisa kamu gunakan untuk menyoroti antigen spesifik dalam darah).
- Serologi (pengujian antibodi dari sampel darah).
- Polymerase Chain Reaction (PCR) yang menguji darah, jaringan, atau plasma dapat mendeteksi keberadaan patogen.
Pengobatan Tifus
Semua gejala bisa teratasi dengan antibiotik. Bagi yang mendapatkan pengobatan segera, penyakit ini umumnya bisa teratasi.
Antibiotik yang bisa kamu gunakan untuk mengobati infeksi bakteri ini adalah tetrasiklin, doksisiklin, dan azitromisin.
Selain menjalani pengobatan tifus secara medis dari dokter, ada juga perawatan rumahan yang bisa kamu lakukan untuk mempercepat pemulihan.
Nah, kamu juga perlu ketahui Cara Tepat Mengobati Tifus di Rumah.
Komplikasi Tifus
Jika tidak segera mendapatkan pengobatan, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang serius bahkan mematikan, seperti:
- Peradangan otak dan sumsum tulang belakang.
- Pembesaran limpa.
- Radang otot atau katup jantung.
- Pendarahan di dalam.
- Kerusakan ginjal.
- Kerusakan hati.
- Tekanan darah rendah.
- Radang paru-paru atau pneumonia.
- Syok septik.
Pencegahan Tifus
Tidak ada vaksin yang dapat melindungi dari penyakit ini. Namun, kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk menghindarinya, seperti:
- Selalu menjaga kebersihan, seperti mandi dan mengganti pakaian secara teratur.
- Menjaga jarak aman dari hewan liar yang membawa penyakit tersebut, seperti tikus, tupai terbang, dan opossum.
- Untuk perlindungan jenis murine, semprotkan produk pengontrol kutu pada hewan peliharaan berbulu dan di halaman.
- Jangan berbagi tempat tidur dengan hewan peliharaan.
- Jika bepergian ke tempat di mana wabah ini terjadi, gunakan obat nyamuk yang mengandung 20 hingga 30 persen DEET.
Kapan Harus ke Dokter?
Infeksi ini sebenarnya jarang terjadi, bahkan di antara orang yang bepergian ke daerah di mana penyakit ini lebih umum.
Namun, bila kamu habis bepergian ke daerah endemik dan mengalami gejala flu yang tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Kamu juga bisa membicarakan gejala kesehatan yang kamu alami dengan dokter di Halodoc untuk minta saran kesehatan yang tepat.
Yuk, download aplikasinya sekarang juga di Apps Store dan Google Play atau klik gambar di bawah ini untuk mulai konsultasi.✔️