Tipes
DAFTAR ISI
- Apa Itu Tipes?
- Penyebab Tipes
- Faktor Risiko Tipes
- Gejala Tipes
- Hubungi Dokter Ini di Halodoc Jika Muncul Gejala Tipes
- Diagnosis Tipes
- Pengobatan Tipes
- Komplikasi Tipes
- Pencegahan Tipes
- Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) atau Tipes Bisa di Rumah Lewat Halodoc
Apa itu Tipes?
Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri tersebut menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
Meskipun sama-sama penyakit infeksi, tipes berbeda dengan tifus. Tifus terjadi akibat infeksi bakteri Rickettsia dan orientia melalui gigitan kutu atau tungau. Sedangkan tipes menular melalui makanan atau minuman.
Demam tifoid adalah penyakit sangat menular yang banyak terjadi di negara-negara berkembang. Risikonya lebih rentan dialami oleh anak-anak ketimbang orang dewasa.
Meski begitu, orang dewasa juga dapat terpapar bakteri dan menularkannya pada orang lain. Pengidapnya pun bisa menularkan bakteri dari tubuhnya melalui kotorannya atau, lebih jarang, melalui urine.
Kebanyakan pengidap bisa membaik sekitar seminggu setelah mengonsumsi antibiotik. Selain itu, ada juga vaksinasi yang bisa membantu memberi perlindungan terhadap tipes.
Penyebab Tipes
Penyebab utama demam tifoid adalah bakteri Salmonella thypi. Bakteri ini berkaitan langsung dengan penyakit Salmonellosis yang menyebabkan infeksi sistem pencernaan lebih parah ketimbang tipes.
Salmonella thypi dapat menular melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi. Hal tersebut bisa terjadi saat seseorang kurang menjaga kebersihan tangan atau mengonsumsi makanan yang dicuci dengan air mengandung bakteri Salmonella thypi.
Begitu juga dengan minuman. Jadi, pastikan kamu selalu mengonsumsi minuman dengan tingkat kematangan yang optimal.
Faktor Risiko Tipes
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terserang tipes, antara lain:
- Sanitasi yang buruk.
- Tidak membersihkan tangan sebelum makan, atau kurang bersih dalam mencuci makanan.
- Mengonsumsi sayur-sayuran yang menggunakan pupuk dari kotoran manusia yang terinfeksi.
- Mengonsumsi produk susu atau olahannya yang telah terkontaminasi.
- Menggunakan toilet yang sudah terkontaminasi bakteri.
- Melakukan seks oral dengan seseorang yang membawa/terinfeksi bakteri Salmonella typhi.
- Konsumsi alkohol berlebihan atau penyalahgunaan narkoba dapat melemahkan sistem kekebalan dan meningkatkan risiko tipes.
- Bepergian atau tinggal di daerah dengan tingkat penularan tipes yang tinggi.
- Kurang gizi atau berat badan rendah bisa melemahkan kekebalan tubuh dan meningkatkan kerentanan terhadap tipes.
Para orangtua juga perlu tahu Faktor Penyebab Tipes pada Anak yang Perlu Diwaspadai.
Gejala Tipes
Gejala tipes umumnya mulai muncul pada 1 hingga 3 minggu setelah tubuh terinfeksi bakteri. Tandanya, demam tinggi, diare atau konstipasi, sakit kepala, dan sakit perut yang dapat memburuk dalam beberapa minggu.
Jika tipes terdiagnosis pada stadium awal, kamu dapat menjalani perawatan di rumah dengan pengobatan antibiotik selama 1-2 pekan. Perawatan di rumah sakit diperlukan pada stadium lanjut.
Berikut ini gejala awal tipes:
- Demam yang awalnya ringan dan meningkat sepanjang hari, mungkin mencapai 104 derajat Fahrenheit (40 derajat Celcius).
- Panas dingin.
- Sakit kepala.
- Kelemahan dan kelelahan.
- Nyeri otot.
- Sakit perut.
- Diare atau sembelit.
- Ruam.
Pengidap mungkin juga mengalami batuk, kehilangan nafsu makan dan berkeringat. Beberapa minggu kemudian, ini gejala yang mungkin muncul:
- Sakit perut.
- Perut sangat bengkak.
- Infeksi yang terjadi akibat bakteri usus yang menyebar ke seluruh tubuh disebut sepsis.
- Dalam kasus yang sangat serius, pengidap mungkin mengalami gejala:
- Menjadi bingung.
- Tidak bisa memperhatikan apapun yang ada di sekitarnya.
- Tidak mampu bereaksi terhadap dunia di sekitarnya.
Kondisi tersebut sudah berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.
Hubungi Dokter Ini di Halodoc Jika Muncul Gejala Tipes
Jika kamu atau anggota keluarga mengalami satu atau beberapa gejala di atas, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapat penanganan yang tepat.
Berikut ini terdapat beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Septianus Hermanto
- dr. Cintya Andriani
- dr. Lim Jen Siong
- dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD
- dr. Agnita Irawaty Sp.PD
Itulah berbagai daftar dokter spesialis bedah yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan solusi penanganan ambeien yang tepat.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Tipes
Ada beberapa cara yang dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit ini, antara lain:
1. Wawancara medis
Wawancara medis adalah prosedur untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi kesehatan pasien. Dari sini, dokter bisa menentukan diagnosis, merencanakan perawatan, dan mengevaluasi kesehatan.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik akan fokus pada daerah yang mungkin terkena tipes, seperti paru-paru. Di sini, dokter akan mendengarkan suara pernapasan dengan stetoskop dan mencari suara napas yang tidak normal.
Ketahui selengkapnya tentang pemeriksaan dalam artikel ini: Kenali 2 Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit Tifus.
3. Tes penunjang
Setelah dua pemeriksaan sebelumnya, dokter akan melanjutkannya dengan melakukan prosedur penunjang. Beberapa caranya dengan mengambil sampel darah, tinja, atau urine pasien.
Sampel cairan akan ditaruh di lingkungan yang mudah ditumbuhi bakteri. Pertumbuhan tersebut, yang disebut kultur, diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui adanya bakteri tipes.
Pengobatan Tipes
Cara mengatasi penyakit tipes yang paling efektif adalah dengan pemberian terapi antibiotik. Selain itu, ada beberapa upaya yang perlu dilakukan, seperti:
1. Perawatan di rumah
Perawatan di rumah memungkinkan jika demam tifoid terdiagnosis pada tahap awal kemunculannya. Di sini, pasien bisa mengonsumsi tablet antibiotik selama 7 hingga 14 hari.
Gejala biasanya sudah mulai membaik dalam waktu 2 hingga 3 hari setelah mengonsumsi antibiotik. Namun, pastikan untuk mengonsumsi obat sampai habis untuk meminimalisir resistensi.
Selain minum obat, praktikkan beberapa cara di bawah ini:
- Banyak beristirahat.
- Mengonsumsi banyak air putih.
- Makan secara teratur atau sering makan dalam porsi kecil.
- Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Jangan bepergian saat masa pengobatan masih berjalan.
2. Perawatan di rumah sakit
Perawatan di fasilitas kesehatan direkomendasikan jika pasien mengalami gejala demam tifoid yang parah. Misalnya, muntah terus-menerus, diare parah, atau terjadi pembengkakan pada perut.
Di rumah sakit, pasien akan mendapat obat, cairan, dan nutrisi langsung ke pembuluh darah melalui infus. Melalui cara ini, gejala biasanya menurun secara bertahap dalam waktu 3 hingga 5 hari.
3. Mengatasi kekambuhan penyakit
Beberapa pasien bisa saja dirawat kembali di fasilitas kesehatan karena demam tifoid mengalami kekambuhan, yaitu saat gejala kembali muncul. Masalah ini biasanya muncul kembali seminggu setelah pengobatan antibiotik selesai.
Jika terjadi untuk kedua kalinya, gejalanya biasanya lebih ringan dan berlangsung lebih singkat ketimbang sebelumnya. Namun, pengobatan lebih lanjut dengan antibiotik biasanya dianjurkan.
4. Koping jangka panjang
Setelah gejala hilang, sampel kotoran juga perlu diuji untuk memeriksa keberadaan bakteri Salmonella typhi. Jika bakteri masih terdeteksi di dalam tubuh, maka pengidapnya bisa menularkan ke orang lain melalui feses atau urine.
Bakteri mungkin saja hidup di tubuh pasien selama 12 bulan atau lebih dari waktu pertama kali terinfeksi. Di tahap ini, pasien bisa menularkan, tetapi tidak merasakan atau mengalami gejala apa pun.
Langkah penanganannya melalui konsumsi antibiotik selama 28 hari untuk “menghilangkan” bakteri secara keseluruhan. Selanjutnya, lakukan tes kembali untuk memastikan bahwa bakteri benar-benar sudah menghilang.
Selain minum obat, kamu juga perlu tahu makanan yang Harus Dihindari agar Cepat Sembuh, Ini 9 Pantangan Sakit Tipes.
Komplikasi Tipes
Komplikasi demam tifoid dapat berupa kerusakan dan pendarahan pada usus. Penyakit ini juga bisa menyebabkan sel-sel di dinding usus kecil atau usus besar mati.
Hal ini memungkinkan isi usus bocor ke dalam tubuh. Akibatnya, pengidap dapat menyebabkan sakit perut yang parah, muntah-muntah dan infeksi di seluruh tubuh yang disebut sepsis.
Kerusakan pada usus dapat terjadi pada tahap akhir penyakit. Komplikasi yang mengancam jiwa ini memerlukan perawatan medis segera.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi meliputi:
- Miokarditis atau peradangan pada otot jantung..
- Peradangan pada selaput jantung dan katup jantung, disebut endokarditis.
- Infeksi pembuluh darah besar, disebut aneurisma mikotik.
- Radang paru-paru.
- Peradangan pankreas, disebut pankreatitis.
- Infeksi ginjal atau kandung kemih.
- Meningitis atau infeksi dan peradangan pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
- Masalah kejiwaan, seperti delirium, halusinasi, dan psikosis paranoid.
Pencegahan Tipes
Demam tifoid umum terjadi di daerah dengan sanitasi buruk dan keterbatasan air bersih yang memadai. Langkah utama pencegahan penyakit ini adalah dengan pemberian vaksinasi.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi tifoid dapat diberikan pada anak dengan usia lebih dari 2 tahun. Vaksin ini perlu diulang setiap 3 tahun.
Selanjutnya, kamu bisa mengikuti beberapa langkah di bawah ini guna mencegah penyakit:
- Pastikan makanan dimasak dengan benar dan masih panas saat disajikan.
- Hindari konsumsi susu mentah dan produk berbahan susu mentah. Minumlah susu yang sudah dipasteurisasi atau direbus.
- Hindari konsumsi es kecuali terbuat dari air yang matang.
- Cuci tangan secara menyeluruh menggunakan sabun dan air mengalir, khususnya setelah kontak dengan hewan peliharaan atau hewan ternak, atau setelah ke toilet.
- Cuci buah dan sayuran dengan bersih, terutama jika kamu ingin memakannya mentah.
- Menghindari kontak dengan pengidap yang memiliki tipes aktif guna membantu mencegah penularan.
- Menggunakan masker untuk membantu mengurangi risiko penularan melalui percikan air liur.
- Selalu menutup mulut dan hidung dengan siku atau tisu saat batuk atau bersin. Lalu, buang tisu pada tempatnya.
- Menerapkan gaya hidup sehat, termasuk diet, olahraga, tidur cukup, dan menghindari merokok serta konsumsi alkohol berlebihan.
Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) atau Tipes Bisa di Rumah Lewat Halodoc
Untuk mencegah tipes dengan lebih maksimal, kamu bisa melakukan vaksinasi tifoid agar antibodi bisa bekerja secara efektif.
Apabila kamu dan keluarga ingin vaksin tifoid, tak perlu repot pergi ke klinik atau rumah sakit.
Kamu bisa menggunakan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jadetabek, Bandung, dan Surabaya) untuk melakukan Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) dari rumah.
Layanan dari Halodoc Home Lab akan mendatangkan dokter khusus vaksinasi ke tempat atau di lokasi mana pun yang kamu pilih untuk pemberian vaksin.
Berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Home Lab & Vaksinasi di Halodoc:
✔ Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Home Lab Halodoc.
✔ Protokol kesehatan ketat.
✔ Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
✔ Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Harga vaksin influenza mulai dari Rp 480.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
✔ Tanpa perlu antre menunggu.
✔ Tanpa biaya tambahan.
Kapan saja kamu atau keluarga hendak mendapatkan vaksin ini, cukup pesan langsung melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa dapatkan potongan 15% (maksimal Rp 250 ribu) untuk Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) dengan kode promo VAKSINHALODOC1 di Halodoc Home Lab.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order vaksinasi melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Referensi:
National Health Service UK. Diakses pada 2023. Typhoid Fever.
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2023. Typhoid.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Typhoid Fever.
Patient. Diakses pada 2023. Typhoid and Paratyphoid Fever.
About the Cochrane Database of Systematic Reviews. Diakses pada 2023. Vaccines for preventing typhoid fever.
IDAI. Diakses pada 2023. Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian III).
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan