Spina Bifida
DAFTAR ISI:
- Pengertian Spina Bifida
- Penyebab Spina Bifida
- Jenis Spina Bifida
- Faktor Risiko Spina Bifida
- Gejala Spina Bifida
- Diagnosis Spina Bifida
- Apakah Spina Bifida Bisa Disembuhkan?
- Pencegahan Spina Bifida
- Komplikasi Spina Bifida
- Kapan Harus ke Dokter?
Pengertian Spina Bifida
Spina bifida atau tulang belakang terbelah adalah kelainan sejak lahir yang terjadi ketika tulang belakang dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk secara tepat. Penyakit ini merupakan suatu bentuk kelainan tuba neural.
Pada spina bifida, tuba neural tidak menutup dengan sempurna, sehingga tulang belakang yang melapisi dan melindunginya tidak terbentuk dan menutup sebagaimana mestinya.
Kondisi ini akhirnya menyebabkan kerusakan pada kedua komponen tersebut (sumsum tulang belakang dan tulang belakang).
Penyebab Spina Bifida
Hingga saat ini, para ahli belum memahami apa penyebab spina bifida yang pasti. Namun, kondisi ini mungkin melibatkan kombinasi faktor genetika dan lingkungan.
Seorang anak yang lahir dengan kondisi ini mungkin tidak memiliki kerabat dengan kondisi tersebut, meskipun faktor genetika berperan. Selain itu, kekurangan asam folat atau vitamin B-9, juga berperan dalam perkembangan kondisi ini.
Jenis Spina Bifida
Jenis-jenis spina bifida terbagi menjadi beberapa kondisi, yaitu:
1. Myelomeningocele
Ini adalah jenis yang paling umum dan serius. Tanda-tandanya adalah munculnya kantung berisi cairan melalui lubang di punggung bayi.
Bagian dari sumsum tulang belakang dan saraf yang berada di dalam kantung ini rusak. Pengidap spina bifida myelomeningocele dapat memiliki kecacatan sedang sampai berat, seperti skoliosis.
2. Meningokel
Pada meningokel, kantung yang berisi cairan keluar dari lubang di punggung, tetapi pada kantung ini tidak terdapat bagian dari sumsum tulang belakang.
Pada kondisi ini, biasanya tidak ada atau ada sedikit kerusakan saraf. Disabilitas minor seperti gangguan buang air yang ringan.
3. Spina Bifida Okulta
Jenis ini adalah yang paling umum dan paling ringan. Secara kasat mata tidak terlalu terlihat adanya kelainan, selain ada jarak pada tulang belakang.
Kebanyakan orang dengan kondisi ini baru mengetahui tentang kondisinya saat melakukan rontgen rutin. Tipe ini biasanya tidak menyebabkan gangguan.
Faktor Risiko Spina Bifida
Meskipun penyebab utamanya belum jelas, para ahli mengidentifikasi beberapa faktor risiko spina bifida, yaitu:
- Defisiensi folat. Folat, bentuk alami vitamin B-9, penting untuk perkembangan bayi yang sehat. Para ahli meyakini kalau kekurangan folat meningkatkan risiko tulang belakang terbelah dan cacat tabung saraf lainnya.
- Riwayat keluarga cacat tabung saraf. Pasangan yang anak dengan cacat tabung saraf memiliki peluang yang sedikit lebih tinggi untuk memiliki bayi lagi dengan cacat yang sama. Meski begitu, sebagian besar bayi dengan kondisi ini lahir dari orang tua yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut.
- Konsumsi obat tertentu. Obat anti-kejang, seperti asam valproik tampaknya memicu cacat tabung saraf jika dikonsumsi selama kehamilan. Sebab, obat ini dapat menghambat kemampuan tubuh untuk menggunakan folat dan asam folat.
- Diabetes. Wanita dengan diabetes yang gula darahnya tidak terkontrol dengan baik memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan masalah kesehatan ini.
- Kegemukan. Obesitas pra-kehamilan berkaitan dengan peningkatan risiko cacat lahir tabung saraf, termasuk spina bifida.
Gejala Spina Bifida
Faktanta, gejala spina bifida akan berbeda untuk setiap jenisnya, berikut adalah penjelasannya:
1. Myelomeningocele
Gejala tulang belakang terbelah jenis myelomeningocele meliputi:
- Kanal tulang belakang terbuka di atas beberapa tulang belakang, biasanya pada bagian tengah atau bawah punggung.
- Membran dan sumsum tulang belakang terdorong ke luar punggung dalam karung terbuka atau tertutup kulit.
- Otot kaki lemah atau lumpuh.
- Kejang dan pinggul yang tidak rata.
- Skoliosis (tulang belakang melengkung)
- Adanya masalah dengan usus dan kandung kemih
2. Meningokel
Gejala jenis spina bifida meningokel meliputi:
- Bukaan kecil pada punggung.
- Kantung yang terlihat saat lahir
- Membran yang mendorong keluar melalui lubang di vertebra ke dalam karung.
3. Spina Bifida Okulta
Gejala tulang belakang terbelah jenis occulta meliputi:
- Adanya celah di antara tulang belakang.
- Tidak ada bukaan yang terlihat di luar.
- Adanya tanda lahir kecil atau lesung pipit pada punggung.
- Tidak ada kantung berisi cairan pada luar tubuh.
Mengingat jenis ini paling ringan, pengidapnya mungkin tidak pernah tahu kalau mereka mengidapnya.
Diagnosis Spina Bifida
Tiga tes diagnosis spina bifida dapat memeriksa kondisi ini dan cacat lahir lainnya saat bayi masih dalam kandungan:
- Tes darah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi protein AFP pada bayi. Jika tingkat AFP tinggi, kondisi ini dapat mengindikasikan bahwa bayi memiliki kondisi tulang belakang terbelah atau cacat tabung saraf lainnya.
- Ultrasound. Pada pemeriksaan USG, dokter mungkin dapat melihat tulang belakang terbuka atau kantung menyembul keluar dari tulang belakang.
- Amniosentesis. Jika tes darah menunjukkan tingkat AFP yang tinggi tetapi USG terlihat normal, dokter merekomendasikan amniosentesis. Tes ini melibatkan jarum untuk mengambil sedikit cairan dari kantung amniotik sekitar bayi.
Pada bayi yang sudah lahir, diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan fisik, rontgen tulang belakang, dan MRI.
Supaya lebih memahami diagnosa penyakit ini pada bayi, baca lebih lanjut artikel ini: Begini Cara Mendiagnosis Spina Bifida pada Bayi.
Apakah Spina Bifida Bisa Disembuhkan?
Meskipun spina bifida tidak dapat sembuh total, tetapi dampaknya bisa pengidapnya kurangi melalui pengobatan hingga prosedur operasi. Namun, setiap pengidapnya akan membutuhkan penanganan yang berbeda-beda.
Sebab, hal ini akan tergantung pada jenis yang pengidap miliki, tingkat keparahan gejala, serta kondisi pasien. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan spina bifida:
1. Pembedahan sebelum lahir
Fungsi saraf pada bayi dengan tulang belakang terbelah dapat memburuk setelah lahir jika kondisi ini tidak tertangani. Karena itu, dokter dapat melakukan operasi prenatal untuk mengatasinya (operasi janin) sebelum minggu ke-26 kehamilan.
2. Kelahiran caesar
Banyak bayi dengan spina bifida jenis myelomeningocele cenderung berada dalam posisi kaki terlebih dahulu (sungsang).
Jika bayi dalam posisi ini atau jika dokter mendeteksi adanya kista atau kantung yang besar, kelahiran sesar mungkin merupakan cara yang lebih aman untuk melahirkan bayi.
3. Pembedahan setelah lahir
Jenis tulang belakang terbelah jenis myelomeningocele membutuhkan pembedahan, untuk menutup lubang pada punggung bayi dalam waktu 72 jam setelah lahir.
Melakukan operasi lebih awal dapat membantu meminimalkan risiko infeksi yang terkait dengan saraf yang terbuka. Selain itu, tindakan operasi setelah kelahiran juga dapat membantu melindungi sumsum tulang belakang dari lebih banyak trauma.
Setelah operasi, pengidap kondisi ini biasanya menjalani beberapa perawatan lanjutan seperti terapi. Jika kamu ingin mengetahui lebih jelas mengenai apa saja terapinya, kamu bisa membaca artikel: 5 Terapi untuk Perkembangan Anak dengan Spina Bifida.
Pencegahan Spina Bifida
Jika sedang hamil atau akan hamil, gunakan tips berikut untuk membantu mencegah bayi mengalami spina bifida:
- Konsumsi 400 mikrogram (mcg) asam folat setiap hari. Jika telah mengalami kehamilan yang terpengaruh oleh kondisi ini, mungkin perlu mengambil dosis asam folat yang lebih tinggi sebelum kehamilan dan selama kehamilan awal.
- Bicaralah dengan dokter atau apoteker tentang obat resep dan obat bebas apa pun, vitamin, dan suplemen diet atau herbal yang diminum.
- Bagi ibu hamil yang mengidap diabetes atau obesitas, pastikan kondisi ini sudah terkendali sebelum hamil.
Komplikasi Spina Bifida
Spina bifida yang ringan, seperti jenis okulta, umumnya tidak menyebabkan komplikasi. Namun, jenis kondisi yang cukup berat dan tidak segera tertangani dapat menimbulkan komplikasi berupa:
- Kelemahan otot hingga kelumpuhan.
- Cacat tulang seperti skoliosis atau dislokasi pinggul.
- Memicu hidrosefalus atau penumpukan cairan pada rongga otak.
- Gangguan pada pergerakan usus.
- Kelainan struktural otak atau tengkorak, seperti malformasi Chiari tipe 2
- Gangguan buang air kecil dan buang air besar
- Memicu meningitis atau radang selaput otak.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu memiliki keluhan saat masa kehamilan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Hubungi dokter spesialis kehamilan di Halodoc✔️ dengan klik gambar di bawah ini.
Referensi:
WebMD.com. Diakses pada 2023. Spina Bifida: Causes, Symptoms, Diagnoses, and Treatment.
Healthline. Diakses pada 2023. What Is Spina Bifida?
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Spina bifida.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan