Sistem Saraf Manusia
DAFTAR ISI
- Bagian-Bagian Sistem Saraf Manusia
- Fungsi Sistem Saraf Manusia
- Gangguan yang Bisa Terjadi pada Sistem Saraf
Sistem saraf manusia terdiri dari jaringan saraf yang bekerja bersama-sama untuk mengatur dan mengontrol fungsi tubuh. Struktur ini bertanggung jawab atas pengiriman, penerimaan, dan pemrosesan sinyal-sinyal saraf yang berperan dalam mengoordinasikan berbagai aktivitas fisik dan kognitif.
Sinyal saraf dikirimkan melalui serangkaian sel saraf yang disebut neuron. Neuron memiliki kemampuan untuk menghantar impuls listrik dan menghubungkan satu sama lain melalui sinapsis, yaitu sambungan antar-neuron.
Yuk ketahui lebih lanjut tentang bagian dan fungsi sistem saraf manusia berikut ini!
Bagian-Bagian Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia terdiri dari beberapa bagian yang berperan penting dalam mengatur dan mengontrol fungsi tubuh. Berikut adalah bagian-bagian utamanya:
1. Otak (Encephalon)
Otak merupakan pusat pengendalian utama sistem saraf dan menjadi organ paling kompleks dalam tubuh manusia.
Organ ini terdiri dari beberapa bagian utama, termasuk otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brainstem).
Otak mengendalikan berbagai fungsi kognitif, emosi, gerakan, persepsi dan panca indera.
2. Sumsum tulang belakang (Spinal cord)
Setelah itu ada sumsum tulang belakang yang termasuk sistem saraf pusat. Ini merupakan saluran saraf yang menghubungkan otak dengan bagian tubuh lainnya.
Fungsi utamanya untuk menghantarkan sinyal-sinyal saraf antara otak dan bagian tubuh lainnya.
Selain itu, sumsum tulang belakang juga dapat memproses beberapa respon refleks tanpa melibatkan otak.
3. Saraf perifer (Peripheral nervous system/PNS)
Sistem saraf perifer meliputi seluruh saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang. Struktur ini terbagi menjadi dua bagian utama:
- Sistem saraf somatik. Bagian ini bertanggung jawab atas mengontrol gerakan sadar dan menerima informasi sensorik dari indera seperti penglihatan, pendengaran, perasa, dan lain-lain.
- Sistem saraf otonom. Sedangkan saraf otonom mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak disadari secara sadar, seperti detak jantung, pernapasan, pencernaan, dan kelenjar-kelenjar tubuh. Bagian ini terbagi menjadi sistem saraf simpatis (mobilisasi atau “fight or flight“) dan sistem saraf parasimpatis (relaksasi atau “rest and digest“).
4. Saraf kranial (Cranial Nerves)
Sistem saraf kranial adalah serangkaian saraf yang langsung berhubungan dengan otak dan mengontrol berbagai fungsi sensorik dan motorik di kepala dan leher.
Ada total 12 pasang saraf kranial yang mengatur fungsi-fungsi seperti penglihatan, penciuman, pendengaran, dan bicara.
Setiap bagian struktur ini berfungsi secara sinergis untuk mengkoordinasikan aktivitas tubuh, merespons rangsangan dari lingkungan, dan memastikan keseimbangan serta fungsi yang baik.
Kerjasama yang harmonis antara bagian-bagian ini memungkinkan tubuh untuk berfungsi dengan baik dan menjaga homeostasis internal.
Selain itu, ketahui pula Cara Tepat Merawat Sistem Saraf.
Fungsi Sistem Saraf Manusia
Struktur ini berbagai fungsi penting yang mencakup pengaturan dan koordinasi berbagai aktivitas tubuh.
Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:
1. Pengaturan gerakan
Sistem saraf memungkinkan kita untuk melakukan gerakan tubuh, mulai dari gerakan sederhana seperti menggerakkan jari hingga gerakan kompleks seperti berjalan, berlari, atau melakukan aktivitas fisik lainnya.
2. Mengatur panca indera
Fungsi selanjutnya yaitu membantu mengendalikan panca indera, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba.
Hal ini memungkinkan kita merasakan dan merespons lingkungan di sekitar kita.
3. Fungsi kognitif
Otak berperan dalam fungsi kognitif, termasuk pemikiran, belajar, memori, dan pemecahan masalah.
Fungsi ini memungkinkan manusia untuk berpikir, berbicara, mengambil keputusan, dan menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Regulasi emosi
Struktur ini juga berperan dalam pengaturan emosi dan perasaan.
Bagian otak tertentu, seperti amigdala, berperan dalam pengenalan dan respons terhadap emosi, seperti rasa takut, sukacita, dan kecemasan.
5. Pengaturan detak jantung dan pernapasan
Sistem saraf otonom mengontrol detak jantung dan pernapasan secara otomatis.
Ia juga memastikan tubuh mendapatkan suplai oksigen yang cukup dan menjaga keseimbangan fungsi organ-organ dalam tubuh.
Jika kamu mencurigai gangguan pada saraf, Awas, 7 Keluhan Ini Bisa Menandai Adanya Penyakit Saraf.
6. Mengatur sistem pencernaan
Selain itu, sistem saraf otonom juga mengontrol fungsi pencernaan, termasuk peristaltik (gerakan otot) dalam saluran pencernaan.
Gerakan otot ini yang memungkinkan makanan bergerak dari mulut ke usus dan membantu pencernaan makanan.
7. Respon terhadap rangsangan
Kemudian, struktur ini juga memungkinkan tubuh merespons rangsangan eksternal dan internal.
Respon ini dapat berupa refleks (tanggapan cepat tanpa melibatkan otak) atau respons sadar yang melibatkan pemrosesan informasi oleh otak.
8. Pengaturan suhu tubuh
Tidak hanya itu saja, struktur ini juga membantu mengatur suhu tubuh agar tetap stabil.
Ketika suhu tubuh meningkat atau menurun, sistem saraf bekerja untuk mengaktifkan mekanisme koreksi seperti berkeringat atau menggigil.
9. Mengatur keseimbangan tubuh
Struktur ini berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh, baik saat berdiri, berjalan, atau melakukan aktivitas fisik lainnya.
Bagian otak seperti cerebellum memainkan peran penting dalam koordinasi gerakan dan keseimbangan.
Gangguan yang Bisa Terjadi pada Sistem Saraf
Sistem saraf manusia dapat mengalami berbagai gangguan yang memengaruhi fungsi dan kesehatannya.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Stroke
Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, biasanya karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada bagian-bagian otak yang terpengaruh, yang dapat mempengaruhi gerakan, bicara, dan fungsi kognitif.
2. Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang menyebabkan kerusakan progresif pada otak, yang mengakibatkan gangguan memori, kognisi, dan perilaku.
Pengidapnya bisa mengalami kesulitan mengingat informasi, berbicara, dan mengenali orang-orang terdekat.
3. Parkinson
Selanjutnya ada parkinson yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel saraf di otak yang mengatur gerakan.
Kondisi ini bisa menyebabkan tremor (gemetaran), kekakuan otot, dan kesulitan dalam mengkoordinasikan gerakan.
4. Epilepsi
Gangguan saraf yang bisa terjadi lainnya yaitu epilepsi. Kondisi ini menyebabkan kejang berulang akibat aktivitas listrik yang tidak teratur di otak.
Kejang dapat berupa gerakan tubuh yang tiba-tiba, hilang kesadaran, atau perubahan perilaku.
5. Multiple sclerosis (MS)
MS adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pelindung mielin di sistem saraf pusat.
Ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kesulitan berjalan, kelemahan otot, dan gangguan penglihatan.
6. Neuropati
Penyakit neuropati adalah gangguan saraf yang menyebabkan kerusakan pada saraf perifer.
Ini bisa terjadi akibat diabetes, cedera fisik, atau penyakit lainnya, dan dapat menyebabkan mati rasa, nyeri, atau kelemahan pada bagian tubuh tertentu.
7. Sklerosis lateral amiotrofik (Amyotrophic Lateral Sclerosis/ALS)
ALS adalah gangguan saraf yang menyebabkan kerusakan pada saraf motorik di sumsum tulang belakang dan otak, yang mengontrol gerakan otot.
Ini dapat menyebabkan kelemahan otot progresif, kesulitan berbicara, dan kesulitan menelan.
8. Migrain
Gangguan yang satu ini cukup umum tetapi ternyata berkaitan dengan struktur ini.
Migrain adalah gangguan neurologis yang menyebabkan sakit kepala berat, sering kali disertai dengan gejala seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.
Itulah penjelasan tentang sistem saraf manusia yang perlu kamu ketahui.
Jika mengalami gejala yang mengarah ke masalah fungsi saraf, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter di Halodoc.✔️