Sindrom Moebius
Sindrom Moebius adalah kelainan neurologis kongenital yang langka. Ini menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan saraf kranial tertentu, yang menghubungkan otak ke kepala, leher, dan badan. Kondisi ini biasanya memengaruhi saraf kranial keenam (yang mengontrol mata) dan saraf ketujuh (yang mengontrol ekspresi wajah). Saraf lain juga terkadang terpengaruh.
Anak-anak dengan sindrom Moebius sering mengalami kesulitan menggerakkan wajah mereka. Misalnya, mereka mungkin tidak dapat tersenyum, cemberut, mengangkat alis, atau menutup kelopak mata. Wajah juga mungkin terkulai atau tampak seperti topeng. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan makan.
Penyebab Sindrom Moebius
Penyebab sindrom Moebius tidak diketahui dengan jelas. Banyak kasus tampaknya terjadi secara acak, meskipun beberapa kasus mungkin dipengaruhi oleh faktor tertentu, seperti genetik, lingkungan, atau keduanya.
Jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan sindrom ini dan ingin memulai sebuah keluarga atau sedang mengandung, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan saran terbaik.
Faktor Risiko Sindrom Moebius
Karena penyebabnya tidak diketahui, faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko sindrom ini juga belum jelas. Sindrom ini dapat terjadi pada siapa saja. Faktor genetik dan lingkungan kemungkinan memiliki peran.
Gejala Sindrom Moebius
Gejala sindrom Moebius bergantung pada saraf yang terpengaruh. Biasanya, gejala akan mulai terjadi sejak lahir. Dalam kebanyakan kasus, saraf kranial keenam dan ketujuh hilang, meskipun saraf kranial lainnya mungkin juga terpengaruh.
Beberapa gejala paling umum dari sindrom ini meliputi:
- Ketidakmampuan untuk tersenyum, cemberut, menutup kelopak mata, atau membentuk ekspresi wajah lainnya.
- Ketidakmampuan untuk menggerakkan mata dari sisi ke sisi (lateral).
- Mata kering dan iritasi.
- Dagu kecil (mikrognatia).
- Mulut kecil (mikrostomia).
- Gigi yang hilang atau tidak sejajar.
- Air liur berlebihan.
- Masalah makan, menelan, dan tersedak.
- Ketidakmampuan untuk mengisap.
- Terdapat celah di langit-langit.
- Deformitas ekstremitas seperti kaki pengkor dan jari yang hilang atau berselaput (syndactyly).
- Mata juling (strabismus).
- Lidah pendek.
- Tonus otot lemah (hipotonia).
- Kelengkungan tulang belakang yang tidak normal (skoliosis).
- Gangguan pernapasan.
- Gangguan tidur.
- Keterlambatan motorik.
- Otitis media.
- Masalah pendengaran.
- Otot dinding dada yang kurang berkembang (yang mungkin juga termasuk jaringan payudara).
Beberapa anak dengan sindrom ini mungkin mengalami keterlambatan motorik, bicara, atau lainnya. Kebanyakan orang dengan kondisi tersebut tidak memiliki gangguan intelektual, meskipun asumsi dapat dibuat karena perjuangan fisik mereka untuk berbicara dan karakteristik wajah yang unik.
Diagnosis Sindrom Moebius
Diagnosis sindrom Moebius awal didasarkan pada pemeriksaan gejala fisik. Sebab, tidak ada tes diagnostik yang dapat memastikan bahwa seseorang mengidap sindrom ini. Namun, dokter kemungkinan akan melakukan tes tertentu sebelum diagnosis, untuk mengesampingkan kondisi lain yang menyebabkan gejala serupa.
Ada dua tanda utama bahwa seseorang mengidap sindrom Moebius dan bukan yang serupa. Pertama, jika mengalami kelemahan atau kelumpuhan di wajah sejak lahir, yang tidak membaik atau memburuk. Kedua, tidak dapat menggerakkan mata ke samping tetapi dapat menggerakkannya vertikal.
Pengobatan Sindrom Moebius
Tidak ada obat untuk menyembuhkan sindrom Moebius. Namun perawatan tertentu dapat memperbaiki atau mengurangi beberapa tanda dan gejala. Tergantung pada kondisi anak, dokter mungkin merujuk ke dokter spesialis, seperti audiolog, dokter gigi, terapis okupansi, dokter mata, dokter THT, terapis fisik, terapis wicara, dan lain-lain.
Perawatan yang dapat dokter berikan meliputi:
- Lensa kontak untuk melindungi dan memperbaiki mata.
- Obat tetes mata untuk pelumasan.
- Metode Ponseti untuk kaki pengkor, termasuk pemasangan gips.
- Pemasangan belat, kawat gigi, dan prostesis (bagian tubuh buatan) untuk anggota tubuh.
- Berbagai operasi, untuk mengatasi mata juling, memperbaiki masalah gigi, membuat kelopak mata tertutup, memperbaiki jalan napas, dan memisahkan jari berselaput.
Komplikasi Sindrom Moebius
Dengan perawatan medis yang tepat, pengidap sindrom Moebius biasanya memiliki harapan hidup yang normal. Terutama jika mereka tidak mengalami komplikasi yang mengancam jiwa di tahun pertama kehidupan.
Meski gejalanya bisa membuat hidup lebih menantang, banyak orang dengan kondisi ini hidup produktif dan bermakna.
Pencegahan Sindrom Moebius
Tidak ada cara untuk mencegah sindrom Moebius. Sebab, penyebab dan faktor risiko sindrom ini belum jelas.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter jika mendapati gejala sindrom ini pada Si Kecil. Jika kamu berisiko tinggi dan ingin memeriksakan kondisi kesehatan, download Halodoc saja untuk membuat janji medis dan menjalani pemeriksaan.