Rotavirus
Rotavirus adalah virus yang menginfeksi usus dan menjadi penyebab dari penyakit diare yang umumnya dialami oleh bayi dan anak-anak. Sebagian besar anak berusia hingga 5 tahun pernah terkena infeksi virus ini. Oleh karena itu, penting untuk selalu mewaspadai infeksi virus ini pada bayi dan anak yang berusia 4 hingga 24 bulan, seperti dengan memberikan vaksin.
Penyebab Rotavirus
Infeksi umumnya akan menyebabkan diare. Ia pun dapat dengan mudah menluar pada anak dan balita melalui fecal-oral. Virus ini pun bisa bertahan hingga 10 hari sesudah gejala mereda. Selama sepuluh hari, virus akan dengan mudah menyebar pada anak-anak melalui tangan atau mulut.
Penularan inveksi virus ini akan mudah terjadi di tempat umum, seperti penitipan anak dan rumah sakit. Penyebaran virus juga dapat terjadi oleh para pekerja di tempat tersebut, terutama jika mereka tidak mencuci tangan setelah beraktivitas.
Faktor Risiko Rotavirus
Infeksi rotavirus umum terjadi pada anak-anak usia 3 sampai 35 bulan. Namun, risiko akan semakin tinggi jika anak menghabiskan banyak waktu di tempat penitipan anak. Orang dewasa yang lebih tua dan orang dewasa yang rutin merawat anak kecil juga memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi. Lansia dan orang dewasa yang memiliki gangguan sistem kekebalan juga berisiko mengalami infeksi virus ini.
Gejala Rotavirus
Gejala rotavirus yang paling awal muncul dan umum adalah demam. Kondisi ini juga biasanya akan disertai dengan muntah-muntah dan diare selama 3 hingga 8 hari. Selain itu, gejala rotavirus lainnya adalah:
- Mata menjadi cekung
- Tidak buang air kecil selama 12 jam atau lebih.
- Mulut dan mata menjadi kering.
- Selalu merasa rasa haus.
- Badan terasa lemas.
- Kulit yang menjadi kering atau dingin.
Sementara itu, gejala pada orang dewasa akan berbeda dengan anak-anak. Beberapa gejala rotavirus pada orang dewasa antara lain:
- Tidak bisa minum selama 24 jam.
- Muntah darah.
- Demam tinggi di atas 39,4 derajat Celsius.
- Muntah tanpa henti selama lebih dari 1 hingga 2 hari.
Diagnosis Rotavirus
Ada banyak penyakit yang bisa menyebabkan diare. Nah, untuk mendiagnosis adanya virus ini, maka akan dilakukan analisis sampel tinja serta pemeriksaan fisik lainnya.
Pengobatan Rotavirus
Mencegah terjadinya dehidrasi adalah penanganan utama yang dilakukan untuk mencegah virus ini. Selain itu, pengobatan lain yang bisa dilakukan adalah:
- Memperbanyak asupan cairan, terutama untuk anak yang mengidap dehidrasi ringan.
- Tetap beristirahat di rumah hingga kondisi kembali normal.
- Konsumsi makanan dengan baik dan hindari jus buah serta minuman ringan untuk anak-anak agar diare tidak semakin memburuk.
- Bagi bayi di bawah usia 3 tahun, jangan hentikan pemberian ASI.
- Pastikan popok anak selalu dalam keadaan bersih dan anak menggunakan baju yang nyaman.
- Bagi orang dewasa yang terkena diare, hindari minuman berkafein.
Komplikasi Rotavirus
Diare yang parah dapat menyebabkan dehidrasil. Jika tidak diobati, dehidrasi akibat infeksi virus ini pun dapat menjadi kondisi yang mengancam jiwa.
Pencegahan Rotavirus
Rotavirus dapat menular dengan mudah, karena itu lakukan hal-hal berikut untuk mencegah infeksi virus masuk ke dalam tubuh:
- Menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan.
- Melakukan vaksin rotavirus, sebab vaksin ini dapat mencegah hingga kira-kira 75 persen infeksi rotavirus. Ada dua jenis vaksin rotavirus yang biasa digunakan, yaitu RotaTeq dan Rotarix.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Pasalnya, penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi yang tidak diinginkan. Gunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter secara mudah dan praktis. Yuk, klik gambar berikut:
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Rotavirus in the U.S.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022.
Diperbarui pada 6 Juli 2022.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan