Rosacea
DAFTAR ISI
- Pengertian Rosacea
- Penyebab Rosacea
- Faktor Risiko Rosacea
- Gejala Rosacea
- Diagnosis Rosacea
- Pengobatan Rosacea
- Komplikasi Rosacea
- Pencegahan Rosacea
Pengertian Rosacea
Rosacea merupakan salah satu penyakit kulit yang umum terjadi pada wanita kisaran usia 30 hingga 50 tahun.
Penyakit ini dapat menyebabkan kulit pada bagian hidung, pipi, dagu, dan dahi menjadi kemerahan.
Selain itu, rosacea mungkin juga dapat menimbulkan benjolan kecil, merah, dan berisi nanah.
Gejala-gejala penyakit kulit tersebut bisa berlangsung selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan, kemudian hilang untuk sementara waktu.
Kondisi ini juga sering disalah-artikan sebagai jerawat atau masalah kulit lainnya.
Penyebab Rosacea
Hingga saat ini penyebab rosacea memang belum diketahui secara pasti. Namun, bisa jadi penyakit kulit ini disebabkan oleh kombinasi dari faktor keturunan dan lingkungan.
Beberapa faktor yang dapat memicu flare-up atau memerahnya wajah, antara lain:
- Paparan sinar matahari atau angin.
- Udara dingin atau panas.
- Berolahraga terlalu keras.
- Memakan makanan pedas.
- Mengonsumsi minuman panas.
- Udara lembap.
- Minuman kafein.
- Stres.
- Berendam di air hangat.
- Konsumsi makanan yang mengandung senyawa cinnamaldehyde, seperti kayu manis, coklat, tomat, dan jeruk
- Memiliki bakteri usus Helicobacter pylori.
- Terkena gigitan tungau kulit bernama demodex dan bakteri yang tungau tersebut bawa, Bacillus oleronius.
Faktor Risiko Rosacea
Siapa pun sebenarnya bisa mengalami rosacea. Namun, seseorang mungkin akan lebih berisiko terkena penyakit kulit ini bila memiliki faktor-faktor berikut:
- Riwayat keluarga. Orang yang memiliki riwayat keluarga mengidap kondisi ini lebih rentan memilikiny.
- Usia. Kondisi ini lebih rentan menyasar orang dewasa, terutama mereka yang di atas 30 tahun.
- Jenis kulit. Pemilik tipe kulit yang cerah atau cenderung kemerahan lebih rentan terkena rosacea.
- Paparan matahari. Terpapar sinar matahari secara berlebihan bisa memicu atau malah memperburuk kondisi ini.
- Jenis kelamin. Baik pria maupun wanita sama-sama rentan mengalami kondisi ini. Namun, wanita cenderung mengalaminya lebih parah.
- Cuaca ekstrem. Perubahan cuaca yang ekstrem, seperti angin kencang, dingin atau panas dapat memicu masalah kulit ini.
- Stres. Seorang yang mengalami stres fisik maupun emosional lebih rentan daripada yang lain.
- Konsumsi makanan atau minuman tertentu. Makanan pedas, minuman panas, alkohol, dan makanan yang mengandung histamin dapat memicu atau memperburuk gejala rosacea.
- Aktivitas fisik yang intens. Olahraga berat atau aktivitas fisik yang intens dapat menyebabkan kemerahan wajah
- Riwayat peradangan kulit. Jika kamu pernah mengalami peradangan kulit, seperti dermatitis, risiko rosacea akan meningkat.
- Pemakaian steroid topikal. Penggunaan steroid jangka panjang atau berlebihan pada wajah dapat memicu rosacea atau memperburuknya.
- Merokok. Menjadi perokok aktif atau pasif bisa meningkatkan risiko kondisi ini.
Selain mewaspadai faktor-faktor di atas, Ketahui 10 Fakta tentang Penyakit Kulit Rosacea.
Gejala Rosacea
Awalnya, gejaka yang muncul berupa benjolan kecil padat, bintil air, dan jerawat pada kulit yang memerah dengan memicu adanya:
- Kulit kemerahan yang permanen.
- Pembuluh darah di bawah kulit terlihat jelas.
- Kulit perih dan rasa sensasi terbakar.
- Adanya masalah mata. Banyak pengidap rosacea juga mengalami masalah mata, seperti mata kering, iritasi, bengkak dan kelopak mata merah dan bengkak. Kondisi ini bernama okular rosacea. Pada beberapa orang, gejala pada mata ini mendahului gejala kulit.
- Permukaan kulit menjadi kasar.
- Hidung membesar. Seiring berjalannya waktu, rosacea dapat menebalkan kulit di hidung dan menyebabkan hidung tampak bulat (rhinophyma). Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Diagnosis Rosacea
Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis rosacea. Dokter biasanya akan mendiagnosis penyakit kulit ini melalui pemeriksaan fisik dan riwayat medis.
Pengidap mungkin juga harus menjalani tes untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain, seperti psoriasis, eksim, atau lupus.
Sebab, penyakit tersebut kadang-kadang bisa menyebabkan gejala-gejala yang mirip dengan kondisi ini.
Nah, berikut langkah-langkah mendiagnosis rosacea:
1. Evaluasi gejala
Dokter kulit akan mengajukan pertanyaan tentang gejala yang kamu alami, seperti kemerahan, pembengkakan, sensasi terbakar, dan ruam di area wajah tertentu.
Selain itu, dokter mungkin juga akan bertanya sudah berapa lama gejala ini telah berlangsung dan faktor apa saja yang memperburuknya.
2. Riwayat medis
Selanjutnya, dokter akan mengumpulkan informasi tentang riwayat medis, termasuk apakah ada keluarga yang punya riwayat kondisi ini juga.
Dokter juga akan menanyakan produk perawatan kulit atau obat apa saja yang pernah kamu pakai.
3. Pemeriksaan fisik
Kemudian, dokter melakukan pemeriksaan fisik pada kulit wajah. Mereka akan mencari tanda-tanda seperti kemerahan, pembengkakan, pustula (jerawat kecil berisi nanah), dan pembuluh darah yang membesar.
4. Klasifikasi gejala
Dokter biasanya akan menggunakan sistem klasifikasi untuk mengidentifikasi jenis rosacea yang kamu alami.
Ada beberapa subjenis, seperti eritematotelangiectatic (ETR), papulopustular (PPR), phymatous, dan ocular.
Klasifikasi ini akan membantu dokter menentukan pendekatan pengobatan yang paling sesuai. Maka dari itu, Kenali 4 Jenis Rosacea dan Gejalanya.
5. Menegakkan diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis, dokter perlu memastikan bahwa gejala yang kamu alami bukan disebabkan oleh kondisi kulit lain yang serupa, seperti lupus, dermatitis seboroik, atau ruam alergi.
Pengobatan Rosacea
Perawatan untuk penyakit kulit ini akan berfokus pada pengendalian gejalanya.
Pada umumnya perawatannya akan membutuhkan kombinasi perawatan kulit dan obat yang diresepkan oleh dokter.
Selain itu, durasi perawatan penyakit kulit ini juga akan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gejalanya.
Berikut adalah beberapa jenis pengobatan yang dilakukan untuk meredakan gejala rosacea:
- Menghindari pemicu yang diketahui. Misalnya seperti sinar matahari, minuman beralkohol, dan makanan pedas.
- Menggunakan produk perawatan untuk kulit sensitif.
- Mengoleskan tabir surya dengan SPF 30 atau bahkan lebih sebelum beraktivitas keluar rumah.
- Menjaga kondisi mata agar kelopak mata selalu bersih.
- Penggunaan antibiotik. Contohnya seperti doksisiklin atau minosiklin. Meski begitu, tidak jelas bagaimana antibiotik mengurangi keparahan ruam. Umumnya antibiotik hanya mulai bekerja setelah tiga sampai empat minggu dan membutuhkan waktu enam minggu untuk benar-benar menyembuhkannya.
- Penggunaan krim dan gel yang mengandung antibiotik, seperti metronidazol, untuk dioleskan ke kulit
- Prosedur terapi laser bertujuan untuk mengurangi kemerahan akibat pembesaran pembuluh darah.
Komplikasi Rosacea
Jika tidak tertangani dengan baik, ada beberapa risiko komplikasi yang dapat terjadi akibat kondisi ini, seperti:
1. Rhinophyma
Merupakan kondisi kulit hidung yang menjadi sangat memerah, bengkak dan lembek.
Kondisi ini muncul akibat pembesaran kelenjar sebaceous (kelenjar minyak). Beberapa pria ternyata rentan terhadap komplikasi ini.
2. Konjungtivitis
Kondisi ini merupakan peradangan pada konjungtiva (selaput mata). Konjungtivitis akan menimbulkan beberapa gejala.
Contohnya seperti mata merah di satu atau kedua mata, terasa gatal, hingga mata yang terasa sakit atau terbakar.
Selain menimbulkan komplikasi pada kulit, kondisi ini juga dapat menimbulkan komplikasi berupa tekanan emosional.
Hal ini dapat dipicu oleh menurunnya rasa kepercayaan diri terkait kondisi dan penampilan kulit.
Pencegahan Rosacea
Berikut adalah beberapa upaya yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi risiko penyakit rosacea:
- Hindari beraktivitas sinar matahari dalam waktu yang lama.
- Gunakan tabir surya minimal SPF 30 atau lebih setiap keluar rumah.
- Hindari minuman beralkohol dan minuman kafein.
- Kelola tingkat stres dengan melakukan kegiatan yang kamu sukai. Misalnya seperti rutin berolahraga, meditasi, atau melakukan kegiatan positif lainnya.
- Batasi konsumsi makanan pedas.
- Lindungi wajah dari angin dan suhu yang dingin. Hal ini dapat kamu lakukan dengan mengenakan syal. Namun, pastikan untuk memilih syal berbahan halus seperti sutra atau akrilik.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala rosacea yang tak kunjung membaik, segera bicarakan dengan dokter spesialis kulit di Halodoc melalui banner di bawah ini.✔️
Referensi: