Risperidone
DAFTAR ISI
- Apa Itu Risperidone?
- Manfaat Risperidone
- Dosis Risperidone
- Hubungi Psikiater Jika Ingin Tahu Penggunaan Risperidone
- Cara Penggunaan Risperidone
- Perhatian Penggunaan Risperidone
- Efek Samping Risperidone
- Interaksi Risperidone
- Kontraindikasi Risperidone
Apa Itu Risperidone?
Risperidone adalah obat untuk mengatasi skizofrenia, gangguan bipolar dan perilaku agresif.
Obat ini bekerja dengan memengaruhi pembawa pesan kimia di otak, seperti dopamin, untuk membantu mengendalikan gejala kondisi menta.
Namun, perlu kamu ingat bahwa obat ini tidak menyembuhkan kondisi masalah kesehatan mental tersebut. Selain itu, efek konsumsi obat tidak langsung terasa.
Dalam beberapa kasus, dibutuhkan waktu beberapa hari atau bahkan berbulan-bulan agar gejala mulai membaik setelah penggunaan obat ini.
Manfaat Risperidone
Obat ini bermanfaat mengatasi gejala beberapa kondisi kesehatan mental seperti:
- Skizofrenia yang menyebabkan seseorang merasa melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang sebenarnya tidak ada.
- Gejala mania dari gangguan bipolar, akibat perubahan suasana hati yang cepat berubah. Pengidapnya, bisa merasa sangat bersemangat (mania) dan tiba-tiba berubah sangat rendah (depresi).
- Perilaku agresif atau gelisah pada anak-anak (di atas 5 tahun) atau remaja dengan gangguan belajar.
- Perilaku agresif atau gelisah pada orang dewasa yang mengidap penyakit Alzheimer.
Dosis Risperidone
Dosis obat ini tergantung pada kondisi yang sedang diobati. Dokter mungkin akan mengubah dosis sesuai tingkat keefektifan obat.
Bagi pengidap masalah ginjal atau hati, dokter umumnya memberikan dosis yang lebih rendah dan meningkatkan dosis secara perlahan.
Nah, berikut dosis penggunaan risperidone sesuai dengan usia dan kondisi yang dialami:
1. Dosis untuk skizofrenia (di bawah usia 65 tahun)
Dokter akan memberikan dosis rendah 2 miligram di awal. Selanjutnya, dosis bisa kamu tingkatkan menjadi 4 miligram sehari pada hari kedua. Sebagian besar orang merasa lebih baik dengan dosis harian 4-6 miligram.
Risperidone bisa kamu konsumsi satu dosis setiap hari atau setengah dosis di pagi hari dan setengahnya lagi di malam hari.
2. Dosis untuk skizofrenia (usia di atas 65 tahun)
Dokter akan memberikan dosis rendah 0,5 mg, minum dua kali sehari. Kemudian, dosis bisa kamu tingkatkan menjadi 1-2 miligram, minum dua kali sehari.
3. Dosis untuk mania (di bawah usia 65 tahun)
Dosis awal adalah 2 miligram sekali sehari. Dokter dapat mengubah dosis tergantung pada seberapa baik obat ini bekerja.
Sebagian besar orang merasa lebih baik dengan dosis 1-6 miligram diminum sekali sehari.
4. Dosis untuk mania (usia di atas 65 tahun)
Dokter awalnya akan memberikan dosis rendah sebanyak 0,5 miligram untuk mengatasi mania, diminum dua kali sehari.
Dosis kemudian bisa kamu tingkatkan secara perlahan menjadi 1-2 miligram, minum dua kali sehari. Hal ini tergantung pada seberapa baik obat ini bekerja.
5. Dosis untuk perilaku agresif (usia 18 tahun ke atas)
Dosis awal umumnya sebesar 0,25 miligram, diminum dua kali sehari. Dokter dapat meningkatkan dosis secara perlahan-lahan untuk melihat seberapa baik obat ini bekerja.
Mayoritas pasien merasa lebih baik dengan 0,5 miligram, bisa kamu minum dua kali sehari. Beberapa orang mungkin membutuhkan 1 miligram dua kali sehari.
Umumnya, dokter mungkin hanya memberikan risperidone untuk beberapa minggu saja.
6. Dosis untuk perilaku agresif pada anak-anak (usia 5 hingga 17 tahun)
Dosis untuk anak bergantung pada berat badannya. Biasanya akan dokter akan mulai dengan dosis rendah dan mungkin akan ditingkatkan sedikit setiap dua hari.
Dokter akan memberi tahu bagaimana cara meningkatkan dosis, tergantung pada seberapa baik obat ini bekerja. Anak mungkin hanya mengonsumsinya untuk beberapa minggu saja.
Jangan sampai lewatkan dosis, Ini Manfaat Konsumsi Obat yang Diresepkan Psikiater secara rutin.
Hubungi Psikiater Jika Ingin Tahu Penggunaan Risperidone
Risperidone tidak bisa kamu dapatkan secara bebas dan hanya bisa kamu peroleh atas resep dokter spesialis kejiwaan
Apabila kamu ingin tahu lebih lanjut terkait penggunaan risperidone, kamu bisa menghubungi dokter spesialis kejiwaan di Halodoc.
Jangan khawatir, konseling di Halodoc aman dan privasi pasti terjaga.
Para ahli ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
- dr. Mariati Sp.KJ
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
- dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
- dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Jika kamu ragu dengan kondisi yang kamu alami, jangan lakukan self diagnosis. Waspada, Ini Bahaya Self Diagnosis Kondisi Kesehatan Mental yang perlu kamu waspadai.
Cara Penggunaan Risperidone
Risperidone hanya tersedia dengan resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet (termasuk tablet yang larut di dalam mulut) dan cairan yang kamu minum.
Penggunaan tablet dengan cara menelannya secara utuh perlu bantuan satu gelas air putih. Risperidone juga dapat dokter berikan dalam bentuk suntikan dalam kasus untuk skizofrenia saja.
Sementara itu, bentuk suntik hanya bisa dokter atau perawat berikan.
Perhatian Penggunaan Risperidone
Risperidone dapat dikonsumsi anak-anak yang berusia 5 tahun ke atas sampai orang dewasa.
Akan tetapi, beri tahu dokter sebelum mengonsumsi obat ini apabila mengidap kondisi berikut:
- Pernah mengalami reaksi alergi terhadap risperidone atau obat lainnya.
- Memiliki masalah jantung (termasuk aritmia).
- Mengidap tekanan darah rendah (hipotensi).
- Punya riwayat stroke atau berisiko tinggi mengalami stroke.
- Pernah mengalami masalah mengontrol gerakan lidah, mulut, dan wajah.
- Mengidap kondisi langka bernama sindrom neuroleptik maligna (gejalanya termasuk demam tinggi, kaku otot, keringat berlebih, kegelisahan, dan saliva berlebih).
- Memiliki penyakit Parkinson atau demensia.
- Pernah memiliki jumlah sel darah putih yang rendah.
- Mengidap gula darah tinggi atau epilepsi.
- Pernah mengalami ereksi yang berlangsung lebih dari 2 jam atau menyakitkan.
- Mengalami masalah mengontrol suhu tubuh atau kepanasan berlebihan.
- Memiliki masalah ginjal atau hati.
- Pernah mengalami pembekuan darah atau ada anggota keluarga yang mengalami pembekuan darah.
Efek Samping Risperidone
Beberapa efek samping umum usai mengonsumsi risperidone, antara lain:
- Merasa mengantuk di siang hari atau kesulitan tidur di malam hari.
- Masalah dengan gerakan tubuh, seperti kesulitan bergerak, otot kaku dengan gerakan yang sulit pasien kontrol, berjalan dengan langkah pelan, gemetar, dan keluarnya air liur.
- Sakit kepala.
- Mengalami penambahan berat badan atau perubahan nafsu makan.
- Nyeri perut.
- Merasa mual atau muntah.
- Konstipasi.
- Diare.
- Payudara bengkak, nyeri pada payudara, atau keluarnya ASI. Hal ini bisa menjadi tanda perubahan hormon.
Interaksi Risperidone
Ada beberapa obat yang dapat memengaruhi cara kerja risperidone. Beritahu dokter atau apoteker jika sedang mengonsumsi:
- Obat-obatan yang menyebabkan detak jantung lambat.
- Rifampisin (antibiotik untuk mengobati tuberkulosis (TB)).
- Obat-obatan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
- Karbamazepin atau fenitoin (obat untuk epilepsi).
- Obat-obatan untuk penyakit Parkinson seperti levodopa.
- Itraconazole (obat untuk mengobati infeksi jamur).
- Obat-obatan yang memicu rasa kantuk seperti diazepam (benzodiazepin), morfin, atau tramadol (obat penghilang rasa sakit opioid) atau klorfenamin (antihistamin) – risperidone dapat meningkatkan efek penenang ini dan membuat seseorang merasa lebih mengantuk.
- Jenis obat-obatan yang membuat kamu buang air kecil lebih banyak (diuretik) seperti furosemid atau klorotiazid.
- Obat-obatan yang merangsang otak seperti metilfenidat.
Kontraindikasi Risperidone
Obat ini tidak dokter anjurkan untuk individu yang memiliki hipersensitivitas dengan kandungan risperidone.
Mereka yang mengalami riwayat alergi terhadap obat-obatan ini juga tidak dokter sarankan mengonsumsi risperidone.