Retinoid Topikal
Apa Itu Retinoid Topikal?
Retinoid topikal adalah obat resep untuk mengendalikan komedo hitam (blackheads), komedo putih (whiteheads) atau jerawat komedonal. Obat ini juga memiliki nama lain asam retinoat atau asam vitamin A.
Retinoid juga berkontribusi besar terhadap komunikasi antar sel, memungkinkan sinyal ke sel-sel di dekatnya dengan mengikat reseptor nuklir, sehingga mengatur pertumbuhan sel epitel dan laju proliferasi.
Berbagai retinoid topikal yang tersedia saat ini adalah: retinol, tretinoin, adapalene, tazarotene, alitretinoin, dan bexarotene.
Retinoid topikal juga tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk:
- Gel.
- Salep.
- Krim.
- Busa.
Fungsi Retinoid Topikal
Retinoid topikal disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat untuk mengobati komedo putih, komedo hitam, dan lesi jerawat. Obat ini dapat menjadi pilihan untuk orang dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas. Secara umum, inilah fungsi obat ini:
1. Mengatasi Jerawat
Dioleskan pada wajah sekali sehari sebelum tidur, retinoid topikal seperti adapalene, isotretinoin, tretinoin (asam retinoat), dan trifarotene dapat membantu mengatasi jerawat ringan hingga sedang.
Obat ini merupakan pengobatan lini pertama yang efektif untuk jerawat komedonal dan inflamasi. Namun penggunaannya tidak direkomendasikan sebagai monoterapi untuk jerawat parah.
Terutama jika terdapat pustula dengan nodul dan kista yang dalam. Untuk hasil efektif, mungkin penggunaanya membutuhkan waktu 12 minggu atau lebih sebelum perbaikan terlihat.
2. Mengatasi Jaringan parut dan Kondisi Lain
Retinoid topikal dapat mengurangi keparahan jaringan parut sebagai komplikasi jerawat. Obat ini juga bermanfaat dalam mengobati hiperpigmentasi pasca inflamasi dengan cara menghambat transfer melanosom dan memfasilitasi penyebaran melanin.
Tak hanya itu, retinoid juga terkadang digunakan untuk mengobati kondisi kulit lainnya seperti psoriasis. Baca lebih lanjut mengenai kondisi ini dalam artikel: Waspada, Ini Gejala Psoriasis yang Bisa Terjadi.
3. Mengurangi Tanda Penuaan
Retinoid topikal juga biasanya dokter resepkan untuk membantu mengurangi tanda-tanda penuaan, termasuk:
- Hiperpigmentasi atau bintik hitam pada kulit.
- Garis-garis halus dan kerutan.
Retinoid yang bermanfaat untuk mengatasi anti penuaan mungkin memiliki nama merek yang berbeda, seperti Renova (tretinoin) dan Avage (tazarotene).
Dosis Retinoid Topikal
Retinoid topikal memiliki berbagai kekuatan tergantung pada formulasinya:
1. Tretinoin
- Tersedia dalam bentuk krim dalam tiga kekuatan: 0,025%, 0,05%, dan 0,1%
- Dalam bentuk gel, biasanya tretioin tersedia dengan kekuatan 0,01% dan 0,025%.
- Tersedia dalam bentuk cair (paling ampuh) dengan kekuatan 0,05%3
- Dalam bentuk Retin-A Micro tretinoin biasanya memiliki kekuatan 0,1%, opsi pelepasan lambat yang tidak terlalu mengiritasi kulit.
2. Tazaroten
Tersedia dalam bentuk gel dengan kekuatan 0,05% dan 0,1%.
3. Differin
- Tersedia sebagai gel resep dengan kekuatan 0,3%.
- Tersedia sebagai gel OTC dalam gel 0,1%.
Dosis ini berasal dari produsen obat. Selalu periksa resep yang dokter berikan dan pastikan untuk berdiskusi terkait anjuran konsumsinya. Tujuannya untuk memastikan kalau penggunaan dosisnya tepat.
Cara Penggunaan Retinoid Topikal
- Ikuti semua petunjuk pada label resep yang dokter berikan dan baca semua panduan pengobatan atau lembar instruksi. Gunakan obat persis seperti yang dokter arahkan.
- Menggunakan lebih banyak obat atau mengaplikasikannya lebih sering daripada yang dokter tentukan tidak akan membuat obat bekerja lebih cepat. Hal ini juga mungkin malah meningkatkan efek samping.
- Jangan meminumnya melalui mulut. Obat topikal hanya boleh kamu gunakan pada kulit. Jangan gunakan pada kulit yang terbakar sinar matahari, atau kulit yang terkena eksim.
- Baca dan ikuti dengan cermat setiap petunjuk penggunaan yang dokter berikan dalam resep. Tanyakan kepada dokter atau apoteker jika kamu tidak memahami petunjuk ini.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah mengoleskan retinoid topikal. Sebelum mengaplikasikan, bersihkan dan keringkan area kulit berjerawat yang akan kamu rawat. Mengoleskan tretinoin topikal pada kulit basah dapat menyebabkan iritasi kulit.
- Jangan mencuci area yang dirawat atau menggunakan produk kulit lainnya setidaknya selama 1 jam setelah mengoleskan tretinoin topikal.
- Tretinoin topikal harus menjadi bagian dari program perawatan kulit lengkap yang mencakup menghindari sinar matahari dan menggunakan tabir surya yang efektif serta pakaian pelindung.
Peringatan Penggunaan Retinoid Topikal
Sebelum mengonsumsi obat ini, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai riwayat medis kamu atau anggota keluargamu. Khususnya jika memiliki sejumlah kondisi berikut:
- Beritahu dokter jika sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui. Tanyakan tentang manfaat dan risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui.
- Memberi tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk suplemen, produk herbal, atau vitamin tertentu.
- Jika mengidap eksim, beritahu dokter. Sebab, obat ini dapat memperburuk eksim karena berisiko timbulkan efek samping kulit kering.
- Retinoid topikal umumnya tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh anak kecil.
Efek Samping Penggunaan Retinoid Topikal
Selayaknya penggunaan obat lainnya, retinoid topikal juga dapat memicu efek samping seperti iritasi. Efek samping iritasi dari obat ini terjadi akibat penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi.
Meski begitu, timbulnya efek samping terjadi dengan cara yang bergantung pada dosis dan konsentrasi. Penggunaan dosis dan konsentrasi yang lebih tinggi berisiko lebih besar memicu efek negatif penggunaan obat ini, termasuk:
- Kekeringan kulit yang berlebihan.
- Kemerahan kulit.
- Pengikisan kulit.
- Pruritus (gatal). Baca lebih lanjut mengenai kondisi ini dalam artikel: Inilah 6 Penyebab Pruritus, Gatal yang Datang Tiba-Tiba.
Sementara itu, berikut adalah efek samping langka yang terjadi pada <10 persen penggunanya:
- Perubahan warna kulit.
- Meningkatnya sensitivitas kulit terhadap sinar UV.
- Tumbuhnya jerawat baru.
- Eksim kambuh.
- Pembengkakan kulit.
- Kulit terasa melepuh dan nyeri.
Kontraindikasi Retinoid Topikal
- Hipersensitivitas atau alergi terhadap retinoid atau eksipien.
- Beberapa retinoid topikal memiliki kontraindikasi untuk penggunaan selama kehamilan.
- Retinoid tidak boleh digunakan dengan perawatan jerawat tertentu lainnya. Menggabungkan retinoid dengan produk yang mengandung asam salisilat, misalnya, dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan pengelupasan.
Selain itu, retinoid dan benzoil peroksida terkadang dapat digunakan bersamaan. Namun, konsentrasi benzoil peroksida tertentu dapat menurunkan retinoid.
Hal ini dapat membuat efektivitasnya menjadi berkurang. Selalu bicarakan dengan dokter sebelum menambahkan obat lain bahkan obat yang terjual bebas.
Itulah penjelasan mengenai retinoid topikal. Jika masih memiliki pertanyaan terkait penggunan obat ini, segeralah hubungi dokter. Cek rekomendasi dokter spesialis kulit terbaik melalui aplikasi Halodoc.