Pyrophobia
Pengertian Pyrophobia
Pyrophobia adalah ketakutan yang ekstrem terhadap api. Kata “pyrophobia” berasal dari bahasa Yunani “pyro” yang berarti api, dan “phobos,” yang berarti ketakutan.
Pyrophobia merupakan salah satu dari banyak fobia spesifik, yang merupakan jenis gangguan kecemasan. Seseorang dengan fobia spesifik memiliki ketakutan yang luar biasa dan irasional terhadap sesuatu yang hanya menimbulkan sedikit, atau tidak ada bahaya sama sekali untuk mereka.
Api bila dalam jumlah besar memang bisa membahayakan keselamatan. Namun, orang dengan pyrophobia mungkin takut ketika mereka melihat api dalam bentuk apa pun, seperti api unggun atau nyala lilin. Di samping itu, mereka mungkin mengalami kecemasan yang parah saat berpikir atau berbicara tentang api.
Mereka mungkin akan mengantisipasi kebakaran di tempat atau situasi apa pun, bahkan ketika tidak ada bahaya atau ancaman nyata. Beberapa orang memiliki ketakutan khusus terhadap kebakaran hutan, yang merupakan suatu kondisi yang disebut agri pyrophobia. Ini juga merupakan bentuk pyrophobia.
Penyebab Pyrophobia
Penyebab pyrophobia hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga hal ini berkaitan dengan faktor genetik, lingkungan, hingga peristiwa traumatis.
Faktor Risiko Pyrophobia
Terdapat beberapa faktor risiko pyrophobia, antara lain:
- Genetik. Mungkin ada kaitan antara genetik dengan fobia yang dimiliki seseorang. Studi kembar menunjukkan bahwa faktor genetik berperan dalam risiko mengembangkan fobia spesifik.
- Lingkungan. Pengalaman negatif atau traumatis dengan api, seperti pernah mengalami kebakaran rumah atau berada dalam peristiwa lain yang mengancam jiwa yang melibatkan api, bisa memicu pyrophobia pada seseorang.
Dalam banyak kasus, kombinasi faktor gen dan lingkungan berkontribusi terhadap perkembangan pyrophobia dalam diri seseorang. Memiliki gen tertentu bisa meningkatkan risiko seseorang untuk kondisi kecemasan seperti fobia.
Seseorang bisa memiliki risiko yang tinggi mengalami pyrophobia bila:
- Memiliki pengalaman traumatis dengan api, seperti secara pernah terjebak dalam kebakaran rumah, mengalami luka bakar yang serius atau berjuang melalui kebakaran hutan.
- Punya riwayat keluarga fobia, gangguan kecemasan atau gangguan kesehatan mental lainnya.
- Memiliki fobia atau gangguan kecemasan lainnya.
- Menyaksikan seseorang mengalami peristiwa yang traumatis atau menakutkan terhadap api.
Gejala Pyrophobia
Orang dengan pyrophobia akan menghindari situasi di mana mereka yakin ada potensi kebakaran. Penghindaran ini mungkin termasuk tidak pergi ke rumah dengan perapian atau menolak makan di restoran yang memiliki perapian.
Mereka mungkin terobsesi untuk memeriksa tempat umum untuk risiko kebakaran, rute pelarian, alat pemadam kebakaran, alarm asap, alat penyiram dan hal-hal lain yang terkait dengan ancaman kebakaran. Orang yang takut akan kebakaran hutan mungkin menghindari hutan atau iklim kering dan panas yang rentan terhadap kebakaran.
Di rumah, seseorang dengan pyrophobia mungkin bersikeras menggunakan semua peralatan listrik daripada yang menggunakan gas. Atau mereka mungkin memiliki jumlah alarm asap yang berlebihan. Mereka mungkin menghindari penggunaan kompor, oven, atau pemanggang roti. Mereka bahkan mungkin mencabut semua peralatan, lampu, dan perangkat lain untuk menghindari risiko kebakaran listrik.
Orang dengan pyrophobia juga bisa mengalami serangan panik jika mereka melihat api atau berbicara tentang api. Gejala serangan panik dapat meliputi:
- Panas dingin.
- Pusing dan sakit kepala ringan.
- Keringat berlebihan (hiperhidrosis).
- Jantung berdegup dengan kencang (palpitasi jantung).
- Mual.
- Sesak nafas (dispnea).
- Gemetar.
- Sakit perut atau gangguan pencernaan (dispepsia).
Diagnosis Pyrophobia
Dokter bisa mendiagnosis seseorang mengidap pyrophobia bila:
- Mengembangkan gejala kecemasan atau panik saat melihat atau mendengar tentang api.
- Merasakan ketakutan yang berlebihan akan api selama enam bulan atau lebih.
- Menghindari kebakaran atau risiko kebakaran dengan cara yang berlebihan.
- Mengalami kesulitan berfungsi di rumah, tempat kerja atau dalam situasi sosial karena rasa takut akan api tersebut.
Pengobatan Pyrophobia
Ada beberapa pilihan pengobatan untuk mengatasi fobia spesifik, seperti pyrophobia. Rencana perawatan tiap orang bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan dan tingkat keparahan gejala yang dialami. Berikut pilihan pengobatan untuk pyrophobia:
- Terapi perilaku kognitif (CBT)
Terapi ini berfokus untuk membantu pengidap mengubah cara berpikirnya tentang api. Ini mungkin termasuk mempelajari fakta-fakta penting tentang kebakaran, seperti statistik kebakaran, bagaimana kebakaran dimulai atau cara yang aman untuk memadamkan api.
Terapis juga bisa mengajarkan teknik untuk mengelola pemicu tertentu. Misalnya, pernapasan dalam atau meditasi saat melihat api atau mendengar tentang api, sehingga bisa membantu pengidap mengatasi kecemasan atau gejala serangan panik.
- Terapi pemaparan
Jenis psikoterapi ini secara perlahan membuat pengidap terpapar api atau situasi yang berhubungan dengan api. Ini mungkin termasuk melihat gambar atau video kebakaran. Pengidap bisa meningkatkan kemampuan mereka untuk bisa melihat korek api atau lilin yang menyala. Beberapa penelitian juga menunjukkan manfaat dari program realitas virtual yang memungkinkan peserta memadamkan api yang disimulasikan.
- Obat-obatan
Dokter juga bisa memberikan obat-obatan untuk membantu mengelola pyrohobia. Obat-obatan tersebut antara lain:
- Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs): Ini adalah jenis antidepresan yang bisa membantu untuk mengobati kecemasan. Mereka bekerja dengan menghambat reuptake dari neurotransmitter serotonin, pembawa pesan kimia yang berperan dalam suasana hati.
- Benzodiazepin: Obat ini memiliki efek sedatif dan bekerja dengan cepat, yang membuatnya efektif untuk mengobati episode kecemasan atau panik yang akut. Obat-obat ini bekerja dengan mempengaruhi reseptor GABA di otak untuk menimbulkan perasaan tenang. Namun, mereka membawa risiko ketergantungan dan kecanduan.
Komplikasi Pyrophobia
Pyrophobia bisa berdampak besar pada kehidupan sehari-hari pengidapnya. Kecemasan yang berlebihan atau bahkan serangan panik saat melihat atau mendengar tentang api, bisa menyulitkan pengidap untuk berfungsi seperti biasanya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengidap pyrophobia juga rentan mengalami gangguan kesehatan mental. Contohnya seperti gangguan kecemasan, gangguan obsesif kompulsif, gangguan panik, gangguan kepribadian paranoid dan lain-lain.
Pencegahan Pyrophobia
Tidak ada cara untuk mencegah pyrophobia sepenuhnya, tetapi efek negatif dari rasa takut akan api dalam hidup bisa dikurangi dengan cara berikut:
- Hindari kafein, obat-obatan atau alkohol, yang bisa memperburuk kecemasan.
- Tetap berbicara dengan terapis atau penyedia layanan kesehatan lainnya.
- Bicaralah dengan teman dan anggota keluarga tentang ketakutan kamu akan api.
Kapan Harus ke Dokter?
Temuilah dokter bila kamu memiliki kesulitan untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari karena ketakutan akan api, atau bila kamu mengalami gejala serangan panik.
Untuk cek obat dan vitamin yang kamu butuhkan, gunakan saja aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play untuk mendapatkan solusi kesehatan terlengkap dengan mudah.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Pyrophobia (Fear of Fire).
Verywell Mind. Diakses pada 2022. What Is Pyrophobia?
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan