Pyoderma Gangrenosum
Definisi Pyoderma Gangrenosum
Pyoderma gangrenosum adalah gangguan kulit berupa lepuhan atau benjolan kecil yang berwarna merah. Selanjutnya, benjolan ini bisa berkembang dan bergabung menjadi luka yang lebih besar, bahkan menjadi ulkus atau borok.
Masalah kesehatan ini berkembang dengan cepat dan menimbulkan nyeri hebat. Penyakit ini juga merupakan salah satu dari kelompok penyakit autoinflamasi yang lebih populer dengan istilah dermatosis neutrofilik.
Beberapa kondisi pyoderma gangrenosum ini muncul karena adanya kondisi medis lain, salah satunya peradangan pada usus. Beberapa pakar juga meyakini bahwa penyakit ini juga berpotensi menjadi gangguan autoimun.
Gangguan kesehatan ini masuk dalam kelompok penyakit yang jarang terjadi alias langka. Meski dapat terjadi pada pria dan wanita dari semua kelompok usia, kelainan ini lebih sering menyerang lansia yang berusia lebih dari 50 tahun.
Penyebab Pyoderma Gangrenosum
Sampai saat ini, para ahli belum mengetahui penyebab munculnya pyoderma gangrenosum. Meski begitu, kemungkinan paling besar dari penyebabnya adalah masalah autoimun.
Kondisi tersebut muncul saat antibodi yang berperan sebagai pertahanan alami tubuh menunjukkan respons yang berlebihan terhadap organisme asing, dan justru menyerang jaringan tubuh sehat.
Selain itu, para ahli juga kerap menghubungkan kelainan ini dengan gangguan autoimun lain. Ini termasuk penyakit Crohn, peradangan pada sendi atau arthritis, dan kolitis ulseratif.
Beberapa kasus dari pyoderma menunjukkan, gangguan ini juga bisa muncul sebagai luka karena cedera atau setelah menjalani operasi. Jika demikian, maka pyoderma memiliki nama lain sebagai pathergy.
Faktor Risiko
Setiap orang bisa mengalami pyoderma gangrenosum, baik pria maupun wanita dari segala usia. Namun, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kelainan langka ini, antara lain:
- Berusia 50 tahun atau lebih.
- Mengidap masalah peradangan pada usus atau gangguan pada saluran cerna seperti penyakit crohn atau kolitis ulseratif.
- Memiliki riwayat peradangan pada sendi atau rematik.
- Terdapat gangguan kelainan darah, seperti myeloproliferative, myelogenous, leukemia, dan myelodysplasia.
Perlu kamu ketahui bahwa meski memiliki faktor risiko, ini tidak berarti kamu akan terserang kelainan tersebut. Sebaliknya, orang-orang yang tidak memiliki faktor risiko juga tidak berarti bisa terbebas dan tidak mungkin terinfeksi.
Gejala yang Muncul
Gejala pyoderma gangrenosum umumnya berawal dengan munculnya benjolan berukuran kecil dengan warna merah. Bentuk benjolan juga mirip dengan gigitan laba-laba. Benjolan selanjutnya akan berkembang menjadi bisul, dengan ukuran yang semakin melebar dalam waktu yang sangat singkat.
Berdasarkan gejala yang muncul, kelainan ini terjadi menjadi empat jenis, antara lain:
- Klasik. Jenis ini paling sering muncul pada bagian kaki, dengan gejala berupa luka dalam. Luka akan muncul dalam bentuk benjolan kecil yang berisi nanah. Selain itu, luka juga bisa berkembang tak jauh dari area bukaan bedah.
- Atipikal atau bulosa. Gejalanya berupa munculnya lenting atau lepuhan dan paling kerap terjadi pada tangan. Para ahli kerap menghubungkan jenis pyoderma gangrenosum jenis ini dengan leukemia.
- Pustular. Jenis ini muncul dengan gejala berupa benjolan yang terasa sangat menyakitkan, biasanya lebih kerap terjadi pada kaki dan lengan. Kelompok orang dengan kondisi radang usus lebih berisiko mengalami kondisi ini.
- Vegetatif. Gejalanya yaitu muncul luka kronis meski tidak sesakit jenis lainnya.
Diagnosis
Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan kamu dan melakukan pemeriksaan fisik. Tidak ada tes yang dapat memastikan diagnosis pyoderma gangrenosum. Akan tetapi, dokter dapat memesan tes penunjang untuk mengesampingkan kondisi lain yang mungkin memiliki tanda atau gejala serupa.
Ini termasuk tes darah, biopsi kulit dan tes lainnya. Selain itu, dokter juga mungkin merujuk kamu ke spesialis penyakit kulit, sehingga kamu bisa mendapat diagnosis dan penanganan yang lebih akurat.
Pengobatan Pyoderma Gangrenosum
Pengobatan pyoderma gangrenosum bertujuan untuk mengurangi peradangan, mengendalikan rasa sakit, mempercepat penyembuhan luka dan mengendalikan penyakit yang mendasarinya. Perawatan akan bergantung pada beberapa faktor, termasuk kesehatan, jumlah, ukuran, kedalaman, dan tingkat pertumbuhan ulkus kulit.
Beberapa orang merespon dengan baik pengobatan dengan kombinasi pil, krim atau suntikan. Sementara lainnya mungkin perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit atau pusat perawatan luka bakar untuk perawatan luka khusus. Bahkan setelah perawatan berhasil, luka baru biasanya berkembang.
Obat-obatan
Dokter akan meresepkan beberapa jenis obat-obatan untuk mengatasi pioderma gangrenosum, termasuk:
- Kortikosteroid. Obat ini dapat dioleskan ke kulit, melalui suntikan ke dalam luka atau oral (prednison). Menggunakan kortikosteroid untuk waktu yang lama atau dalam dosis tinggi dapat menyebabkan efek samping yang serius. Jadi, dokter mungkin akan meresepkan obat nonsteroid jika memerlukan pengobatan jangka panjang.
- Obat nonsteroid. Obat nonsteroid yang efektif adalah siklosporin. Pilihan lain termasuk mikofenolat, imunoglobulin, dapson, infliximab, dan tacrolimus yang merupakan penghambat kalsineurin. Tergantung pada jenisnya, pemakaian obat ini dapat berupa oles, suntikan atau oral.
- Obat nyeri. Bergantung pada luasnya luka, kamu mungkin mendapat manfaat dari obat pereda nyeri, terutama saat pergantian perban
Perawatan Luka
Selain mengoleskan obat langsung ke luka, dokter atau spesialis perawatan luka akan menutupnya dengan pembalut yang tidak lengket, lembab (tidak basah atau kering) dan bungkus elastis. Dokter juga dapat meminta kamu untuk mengangkat area yang terinfeksi.
Ikuti petunjuk dokter mengenai perawatan luka. Ini sangat penting karena banyak obat oral untuk pioderma gangrenosum yang dapat menekan sistem kekebalan dan dapat meningkatkan risiko infeksi.
Operasi
Oleh karena pioderma gangrenosum dapat menjadi lebih buruk dengan luka pada kulit, dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan pembedahan guna mengangkat jaringan mati. Trauma pada kulit dapat memperburuk ulkus yang ada atau memicu ulkus baru.
Jika borok pada kulit besar dan membutuhkan bantuan penyembuhan, dokter mungkin menyarankan cangkok kulit. Dalam prosedur ini, ahli bedah menempelkan sepotong kulit atau kulit sintetis pada bagian atas luka yang terbuka. Namun, dokter hanya melakukan prosedur ini setelah peradangan luka hilang dan maag sudah mulai sembuh.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Kemungkinan komplikasi pioderma gangrenosum termasuk infeksi, jaringan parut, nyeri yang tidak terkontrol, depresi dan kehilangan mobilitas.
Tindakan Pencegahan Pyoderma Gangrenosum
Kamu tidak dapat sepenuhnya mencegah kelainan ini. Jika memiliki kondisi tersebut, cobalah untuk tidak melukai kulit. Cedera atau trauma pada kulit, termasuk dari operasi dapat memicu terbentuknya bisul baru.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera tanyakan pada dokter di Halodoc jika kamu mengalami benjolan atau lepuhan yang cenderung semakin besar dalam waktu singkat. Terutama jika benjolan ini terasa sangat sakit. Segera download Halodoc melalui App Store atau Play Store, gratis.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Pyoderma gangrenosum.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Pyoderma Gangrenosum.
DermNet. Diakses pada 2023. Pyoderma gangrenosum.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan