Psikosomatis
DAFTAR ISI
- Apa itu Psikosomatis?
- Penyebab Psikosomatis
- Faktor Risiko Psikosomatis
- Gejala Psikosomatis
- Hubungi Psikiater Ini Jika Mengalami Gejala Psikosomatis
- Diagnosis Psikosomatis
- Pengobatan Psikosomatis
- Komplikasi Psikosomatis
- Pencegahan Psikosomatis
Apa itu Psikosomatis?
Psikosomatis merupakan kondisi yang membuat pengidapnya mengalami rasa sakit atau gangguan fungsi tubuh yang dipengaruhi dan diperparah oleh kondisi mental yang bermasalah.
Artinya, kondisi emosional, psikologis, dan pikiran seseorang dapat memengaruhi kesehatan fisiknya.
Kondisi mental yang menyebabkan gangguan kesehatan secara fisik ini sering kali tidak memiliki penjelasan secara medis. Sebab, saat dilakukan pemeriksaan fisik, tidak ada keanehan dalam tubuh yang menyebabkan gejala fisik tersebut.
Bahkan dalam banyak kasus, kondisi mental yang bermasalah dapat memicu munculnya suatu penyakit atau memperparah penyakit yang sudah ada.
Penyebab Psikosomatis
Hingga saat ini, penyebab dari psikosomatis masih belum bisa dipastikan. Namun, berdasarkan riset yang telah ada, tingkatan stres dan depresi dapat berubah menjadi suatu gangguan kesehatan secara fisik.
Misalnya, seseorang yang mengalami stres dan tidak mampu meluapkannya secara emosional pada akhirnya akan mencapai titik puncak dari emosinya tersebut.
Kondisi tersebut dapat memicu depresi berat sehingga menimbulkan gejala fisik seperti nyeri pada berbagai bagian tubuh, sakit perut, atau sakit kepala.
Selain itu, pelepasan hormon stres dalam tubuh juga dipercaya memengaruhi kondisi fisik sehingga menyebabkan psikosomatis.
Faktor Risiko Psikosomatis
Gangguan psikosomatis adalah kondisi mental yang bisa terjadi pada siapa pun.
Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami gangguan psikosomatis:
- Tingkat stres yang tinggi
- Mengalami trauma berat
- Tidak mampu berpikir secara positif
- Sulit mengekspresikan emosi dalam diri.
- Pola hidup yang tidak sehat.
- Memiliki kecemasan terhadap sesuatu.
Selain itu, tidak adanya dukungan atau bantuan dari lingkungan sosial dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan psikosomatis.
Catat, Ini Penyebab Gangguan Kecemasan yang Perlu Diketahui.
Gejala Psikosomatis
Gejala gangguan pada pengidap psikosomatis dapat berbeda-beda antara individu satu dengan yang lainnya, bergantung pada kondisi psikologis masing-masing.
Meski begitu, terdapat beberapa tanda yang sering ditemui pada orang yang mengalami gangguan psikosomatik, yaitu:
- Perasaan menjadi lebih sensitif sehingga mudah marah dan tersinggung.
- Mengalami depresi dan kecemasan yang berlebih.
- Produktivitas di tempat kerja atau sekolah terganggu.
- Sulit tidur atau insomnia.
- Kesulitan bernapas.
- Pusing dan sakit kepala.
- Nyeri otot.
- Gangguan pencernaan.
Selain itu, memburuknya penyakit yang sudah ada sebelumnya juga merupakan salah satu gejala dari gangguan psikosomatis.
Penyakit yang dapat semakin memburuk akibat pengaruh psikis, pikiran, dan emosi adalah mag, eksim, hipertensi, psoriasis, hingga penyakit jantung.
Selain bisa memicu psikosomatis, ternyata Stres juga Bisa Sebabkan Sakit Kepala di Malam Hari.
Hubungi Psikiater Ini Jika Mengalami Gejala Psikosomatis
Berbagai gejala dari psikosomatis tidak dapat dibiarkan begitu saja. Sebab, gejala tersebut bisa memperparah penyakit yang sudah ada sebelumnya atau justru menimbulkan penyakit baru yang bisa berbahaya bagi tubuh.
Untuk itu, jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala dari psikosomatis, segera hubungi psikiater di Halodoc agar mendapat penanganan yang tepat dan cepat.
Penanganan yang dilakukan sesegera mungkin dapat mengurangi risiko yang berbahaya di kemudian hari.
Kamu juga bisa menceritakan berbagai hal yang mungkin mengganggu kondisi kesehatan mental sehingga psikiater dapat mencarikan solusi terbaik untuk masalah tersebut.
Psikiater di Halodoc telah berpengalaman dan mendapat penilaian yang baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut psikiater yang bisa kamu hubungi:
- dr. Mariati Sp.KJ
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
- dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
- dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Perlu diingat bahwa melakukan perawatan dengan psikiater tidak bisa instan, diperlukan perawatan secara bertahap agar kondisi mental kamu semakin membaik sehingga gangguan psikosomatis dapat teratasi.
Selain itu, kamu mungkin akan diresepkan obat yang tujuannya agar gejala-gejala tertentu yang menganggu aktivitasmu bisa berkurang atau bahkan hilang.
Jangan khawatir, obat resep yang psikiater resepkan pastinya aman dan tidak akan menyebabkan ketergantungan apabila kamu mengonsumsinya sesuai dengan dosis yang psikiater berikan.
Itulah beberapa psikiater yang bisa kamu hubungi guna bantu atasi berbagai gejala psikosomatis.
Jangan ragu untuk segera menghubungi psikiater agar gejala yang dialami dapat segera teratasi.
Psikiater tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika psikiater sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc!
Yuk, hubungi psikiater di Halodoc sekarang juga!
Catat, Ini Tanda Kamu Mengalami Gangguan Psikosomatis.
Diagnosis Psikosomatis
Dokter atau psikiater dapat mendiagnosis gangguan psikosomatis berdasarkan:
- Pemeriksaan secara fisik.
- Serangkaian tes.
- Riwayat kunjungan pada dokter atau layanan kesehatan.
Selain itu, seseorang dapat dikatakan mengidap psikosomatis jika mengalami:
- Satu atau lebih gejala yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
- Riwayat gejala tersebut setidaknya telah berlangsung selama enam bulan.
- Adanya pikiran, kekhawatiran, dan kecemasan yang dirasakan terkait gejala yang dialami.
Biasanya, dokter atau psikiater akan melakukan tes kesehatan untuk memeriksa kondisi yang berpotensi menimbulkan gejala secara fisik. Tes tersebut meliputi tes darah dan pencitraan.
Namun, apabila gejala yang dialami pasien sudah diyakini merupakan gejala psikosomatis, dokter atau psikiater biasanya tidak akan melakukan tes apa pun untuk melindungi pasien dari stres yang kemungkinan muncul.
Pengobatan Psikosomatis
Terdapat berbagai cara pengobatan untuk mengatasi kondisi psikosomatis, salah satunya adalah dengan melakukan terapi.
Metode terapi yang dianjurkan untuk psikosomatis, antara lain:
- Terapi kognitif perilaku atau psikoterapi.
- Melakukan relaksasi atau meditasi.
- Akupunktur.
- Hipnosis atau hipnoterapi.
- Melakukan terapi listrik, yaitu dengan transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS).
- Obat-obatan, seperti antidepresan atau obat penghilang rasa sakit berdasarkan resep dokter atau psikiater. Nah, kamu tak perlu khawatir menjadi ketergantungan akibat konsumsi obat ini. Sebab, selama sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh psikiater, obat yang diresepkan ini pasti aman.
- Lakukan konsultasi dengan psikiater atau psikolog.
Komplikasi Psikosomatis
Gangguan psikosomatis yang dibiarkan dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan lainnya, yaitu:
- Kesehatan yang semakin memburuk
- Masalah dalam menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk terganggunya aktivitas fisik, seperti sulit berjalan, bergerak, atau menjalankan rutinitas lainnya.
- Gangguan kesehatan mental yang lain, seperti depresi, kecemasan, hingga gangguan kepribadian.
- Meningkatkan risiko bunuh diri yang karena tekanan akibat depresi.
Gangguan psikosomatis yang dibiarkan dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, pemahaman dan penanganan yang tepat terhadap kondisi ini sangatlah penting.
Pencegahan Psikosomatis
Pencegahan untuk gangguan psikosomatik sering kali melibatkan aktivitas fisik dan mental.
Berikut adalah beberapa strategi pencegahan yang dapat membantu mengurangi risiko terjadinya gangguan psikosomatik:
- Olahraga secara rutin.
- Tidur yang cukup.
- Hindari kebiasaan merokok.
- Hindari alkohol.
- Lakukan pola makan yang sehat agar berat badan tetap ideal.
- Lakukan meditasi untuk mengelola stres.
- Bersikap realistis terhadap apa yang bisa dan tidak bisa dikendalikan.
Berbagai langkah pencegahan tersebut merupakan tindakan yang bisa dilakukan untuk menghindari gangguan psikosomatis.
Namun, apabila cara tersebut masih kurang efektif, kamu bisa menghubungi psikiater di Halodoc untuk mendapat saran dan strategi untuk mencegah gangguan psikosomatis.
Yuk, segera hubungi psikiater di Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Psychosomatic Disorder.
Verywell. Diakses pada 2024. What Does Psychosomatic Mean?
News Medical & Life Sciences. Diakses pada 2024. Psychosomatic Disorder Treatment Options.
International Journal of Contemporary Medicine Surgery and Radiology. Diakses pada 2024. Fundamental Concept of Psychosomatic Disorders: A Review.
Yale Medicine. Diakses pada 2024. Chronic Stress.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Somatic Symptom Disorder.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan