Psikologi Remaja
DAFTAR ISI
- Apa Itu Psikologi Remaja?
- Permasalahan pada Psikologi Remaja
- Faktor Risiko Permasalahan Psikologi Remaja
- Gejala Remaja Mengalami Masalah Psikologi
- Rekomendasi Psikolog Remaja di Halodoc
- Perawatan untuk Masalah Psikologi Remaja
- Pencegahan Permasalahan Psikologi Remaja
Apa Itu Psikologi Remaja?
Psikologi remaja mengacu pada kebutuhan kesehatan mental remaja antara 10-19 tahun. Remaja adalah kelompok yang berbeda, bukan lagi anak-anak tetapi juga belum dewasa, sehingga pada rentang masa ini kebutuhan mereka terbilang cukup unik.
Psikologi remaja berarti mempertimbangkan kebutuhan spesifik seseorang yang otaknya telah berkembang melewati tahap masa kanak-kanak tetapi belum sepenuhnya matang hingga dewasa.
Permasalahan pada Psikologi Remaja
Perilaku memberontak dapat menjadi tanda bahwa remaja sedang mencari bantuan, tetapi sayangnya mereka biasanya belum memiliki keterampilan komunikasi yang baik.
Menurut data kesehatan dari The American College of Obstetricians and Gynecologists, satu dari lima remaja berusia 9-17 tahun saat ini memiliki gangguan kesehatan mental.
Setengah dari semua gangguan psikiatri dewasa yang serius bermula pada usia 14 tahun, tetapi pengobatan seringkali terlambat.
Gangguan kecemasan dan mood bisa terjadi dua sampai tiga kali lebih sering terjadi pada remaja perempuan daripada remaja laki-laki.
Ingat, masa remaja adalah masa-masa rentan pencarian jati diri. Oleh karena itu, kerap kali kondisi tersebut mengakibatkan permasalahan seperti stres sosial, isolasi, atau penyalahgunaan zat.
Sumber stres umum lainnya meliputi trauma, kekerasan emosional, kekerasan seksual, penindasan fisik, dan hal-hal lain yang memicu trauma.
Faktor Risiko Permasalahan Psikologi Remaja
Beberapa remaja memiliki risiko lebih tinggi daripada yang lain untuk mengembangkan masalah psikologis. Beberapa faktor risiko tersebut adalah:
1. Genetika
Riwayat keluarga dengan penyakit mental dapat meningkatkan risiko anak untuk mengembangkannya juga.
2. Stres
Kondisi stres kronis dapat menyebabkan kecemasan dan depresi dan merupakan faktor risiko utama penggunaan obat-obatan terlarang.
Stres ini bisa terjadi karena perundungan, terlalu banyak tugas di sekolah, atau karena pertengkaran orang tua di rumah.
3. Trauma
Trauma seperti pelecehan fisik, emosional atau seksual, penelantaran, menyaksikan atau menjadi korban kekerasan.
Bencana alam juga dapat menyebabkan gangguan stres pasca-trauma, yang bisa kamu tandai dengan mimpi buruk, insomnia, kecemasan, kemarahan, kilas balik, dan respons yang mengejutkan.
4. Masalah Identitas
Remaja yang mempertanyakan identitas gender atau orientasi seksual mereka mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kecemasan dan depresi.
Terutama jika mereka tidak memiliki dukungan sosial ataupun keluarga terdekat.
Gejala Remaja Mengalami Masalah Psikologi
Remaja yang mengalami masalah psikologi umumnya akan menunjukkan gejala sebagai berikut:
- Perubahan pola tidur.
- Timbulnya rasa bersalah.
- Perubahan tingkat energi.
- Kehilangan motivasi.
- Perubahan nafsu makan.
- Keinginan untuk bunuh diri.
- Perubahan konsentrasi dalam penyelesaian tugas.
Rekomendasi Psikolog Remaja di Halodoc
Jika butuh konseling seputar psikologi remaja, jangan ragu menghubungi psikolog di Halodoc.
Mereka bisa menjelaskan lebih mendalam terkait kondisi remaja sekaligus memberikan saran yang tepat.
Nah, berikut ini psikolog yang sudah memiliki pengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
1. Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi, Psikolog
Pilihan lainnya yaitu Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi, Psikolog yang merupakan lulusan Fakultas Psikologi Universitas Semarang pada 2013 dan Universitas Katolik Soegijapranata pada 2021.
Ia kini berpraktik di Semarang, Jawa Tengah. Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi, Psikolog juga tergabung sebagai anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dengan nomor STR 14 24 8 2 1 22-4354012.
Berpengalaman sebagai psikolog klinis anak dan remaja selama 3 tahun, kamu bisa melakukan sesi konseling bersama Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi, Psikolog di Halodoc terkait psikologi remaja.
Chat Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi, Psikolog mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi, Psikolog
Selanjutnya, kamu juga dapat menghubungi Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi, Psikolog yang merupakan lulusan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro pada 2016 dan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang pada 2022.
Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi, Psikolog kini berpraktik di Semarang, Jawa Tengah. Ia juga tergabung sebagai anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dengan nomor STR 1424821224330520.
Memiliki pengalaman sebagai psikolog klinis anak dan remaja selama 2 tahun, kamu bisa berdiskusi bersama Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi, Psikolog di Halodoc seputar psikologi remaja.
Chat Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi, Psikolog mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai psikolog yang bisa kamu hubungi untuk berdiskusi seputar psikologi remaja.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Perawatan untuk Masalah Psikologi Remaja
Pengobatan ataupun perawatan untuk masalah psikologi remaja bisa psikolog lakukan sesuai dengan kondisi remaja.
Ingat, kemarahan adalah emosi yang alami dan kuat, tetapi kondisi ini cukup wajar. Kemarahan dapat berkisar dari gangguan ringan hingga berat.
Ketika remaja mengekspresikan kemarahan dengan cara kekerasan atau tidak terkendali, itu bisa menjadi masalah yang membutuhkan perawatan.
Jika remaja memiliki masalah dengan kemarahan, manajemen kemarahan dapat membantu mengendalikan emosinya.
Berikut ini adalah jenis terapi untuk penanganan psikologi remaja:
1. Terapi Perilaku
Terapi perilaku berfokus pada perilaku remaja itu sendiri. Terapis nantinya akan merencanakan kegiatan yang membantu remaja mengembangkan keterampilan untuk menghadapi situasi sulit.
Terapis juga akan menggunakan pendekatan langkah demi langkah untuk membantu remaja menaklukkan ketakutannya.
2. Terapi Perilaku Kognitif
Dalam dunia psikologi, terapi perilaku kognitif adalah perawatan psikologis terstruktur yang mengakui bahwa cara berpikir dan merasa akan berpengaruh pada cara seseorang berperilaku.
Terapi perilaku kognitif akan membantu remaja mengenali gaya berpikir dan kebiasaan perilaku yang tidak sehat.
Remaja kemudian akan belajar untuk secara sadar dan sengaja mengubah pemikiran mereka sebagai langkah untuk mengubah cara mereka merasa dan berperilaku.
Terapi perilaku kognitif dapat digunakan untuk mengobati berbagai masalah termasuk kecemasan, depresi, harga diri rendah, kemarahan tak terkendali, penyalahgunaan zat, gangguan makan dan masalah lainnya.
3. Konseling/Terapi Bicara
Konseling ataupun terapi bicara adalah jenis terapi di mana remaja membicarakan situasi mereka dengan konselor. Konselor tidak memberikan nasihat.
ebaliknya mereka membantu remaja membuat keputusan sendiri dan menemukan solusi mereka sendiri.
Nah, informasi lengkap mengenai konselor bisa kamu baca di sini: Mengenal Tugas dan Peran Konselor Kesehatan Mental.
4. Terapi Kreatif
Terapi seni, musik, dan tari/gerakan adalah semua bentuk psikoterapi kreatif yang dapat membantu remaja mengatasi masalah emosional, hubungan, atau perilaku.
5. Pengobatan Medis
Beberapa kondisi kesehatan mental remaja dapat diobati dengan obat-obatan. Obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala.
Jika seorang profesional medis meresepkan obat untuk remaja, profesional biasanya akan menggabungkan obat dengan terapi dan dukungan lain untuk membantu penanganan masalah remaja.
Pencegahan Permasalahan Psikologi Remaja
Membicarakan tentang perasaan dan menemukan orang yang mau mendengarkan curahan hatinya dapat mencegah remaja mengalami permasalahan psikologi.
Selain itu, ada beberapa tindakah pencegahan lain yang bisa dilakukan seperti:
- Dapatkan Tidur Malam yang Cukup
Tidur dan kesehatan mental memiliki kaitan yang erat. Kesehatan mental yang buruk dapat memengaruhi tidur dan kurang tidur dapat memengaruhi kesejahteraan mental.
- Makan Makanan Bergizi
Diet seimbang dapat meningkatkan kesejahteraan dan suasana hati.
- Tetap Aktif
Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga baik untuk pikiran.
- Tetap Terkoneksi
Teman-teman yang suportif dapat membantu mengatasi tekanan hidup, membuat remaja merasa diperhatikan, dan menawarkan pandangan yang berbeda dari apa pun yang ada di pikiran remaja.
- Lebih Peduli pada Orang Lain
Dengan aktif pada kegiatan sosial dan membangun rasa kepedulian pada sesama, ini akan membangun citra positif dan membangkitkan emosi baik.
Punya masalah dengan kesehatan mental? Sebaiknya jangan tunda melakukan pemeriksaan atau segera konsultasikan dengan dokter lewat aplikasi Halodoc.
Belum punya aplikasinya? Yuk download Halodoc sekarang juga!