Polip
Pengertian Polip
Polip adalah sebuah jaringan abnormal dan memiliki tangkai yang tumbuh di dalam tubuh. Ada dua jenis yang umum terjadi, yang pertama adalah yang menggantung dari tangkai. Dokter menyebutnya polip bertangkai.
Jenis kedua adalah berbentuk datar dan tumbuh langsung dari jaringan di sekitarnya yang kemudian disebut sessile.
Jaringan yang abnormal ini bisa tumbuh di bagian mana pun di dalam tubuh manusia, tapi beberapa area yang umum, antara lain hidung, usus dan rahim.
Banyak orang menganggap jaringan abnormal ini sebagai tumor berbahaya. Padahal, kondisi ini merupakan tumor jinak, bukanlah sebuah kanker.
Namun, polip harus tetap kamu waspadai karena jaringan tersebut tumbuh secara abnormal. Tidak menutup kemungkinan keberadaannya dapat berkembang menjadi sesuatu yang ganas (kanker).
Gejala Polip
Gejala yang muncul pun bisa bermacam-macam tergantung dari lokasi tempat tumbuhnya. Ada kalanya tumbuhnya jaringan abnormal ini sama sekali tidak menimbulkan gejala apapun pada pengidapnya.
Namun, pada beberapa kasus, keberadaan jaringan tersebut dapat mengganggu keseharian seseorang.
Berikut gejala yang bisa terjadi berdasarkan lokasinya:
- Polip serviks: perdarahan yang terjadi setelah melakukan hubungan seksual.
- Polip hidung: hidung terasa selalu penuh dan napas yang tidak lega.
- Pertumbuhan jaringan abnormal pada pita suara: perubahan pada suara.
- Pertumbuhan jaringan abnormal pada saluran kemih: gangguan saat buang air kecil (BAK), seperti nyeri, anyang-anyangan, dan ada darah pada urine.
- Polip usus besar: darah pada tinja, anemia defisiensi zat besi atau penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, perubahan pada pola buang air besar, dan sakit perut.
- Polip saluran telinga: gangguan pendengaran dan keluarnya darah dari telinga.
Penyebab Polip
Ada berbagai kondisi yang bisa menyebabkan polip, tergantung dari lokasi tumbuhnya jaringan abnormal tersebut.
Dalam beberapa kasus, ada kalanya dokter tak mengetahui pasti penyebab dari tumbuhnya polip.
Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan kondisi ini:
- Riwayat inflamasi/radang pada lokasi tempat tumbuhnya jaringan abnormal.
- Riwayat kemasukan benda asing.
- Kista.
- Tumor.
- Kadar estrogen yang tinggi.
- Radang kronik pada perut.
Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan seseorang memiliki jaringan abnormal ini. Misalnya, polip pada kandung kemih pada laki-laki yang memiliki kebiasaan merokok.
Selain merokok, masih ada juga Penyebab Terjadinya Polip pada Kandung Kemih Laki-Laki lainnya.
Selain itu, ada pula wanita di atas 40 tahun yang berisiko mengidap polip rahim.
Berikut beberapa faktor risiko berdasarkan lokasi tumbuhnya jaringan abnormal tersebut.
Risiko polip usus besar
- Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan rendah serat.
- Usia lebih dari 50 tahun.
- Memiliki anggota keluarga yang mengidap kondisi ini atau kanker usus besar (riwayat keluarga).
- Merokok dan minum alkohol.
- Memiliki penyakit radang usus seperti penyakit Crohn.
- Obesitas.
- Tidak berolahraga dengan cukup.
- Diabetes tipe 2 tidak terkontrol.
Risiko polip lambung
- Usia, terutama usia tua.
- Infeksi pada lambung.
- Sindrom genetik, FAP (Familial Adenomatous Polyposis).
- Kebiasaan menggunakan obat penghambat pompa proton (PPI).
Risiko polip hidung
- Infeksi sinus yang tidak diobati hingga tuntas.
- Alergi.
- Asma.
- Penyakit fibrosis sistik.
Polip hidung akan sangat berbahaya apabila dibiarkan. Apabila kamu mengalaminya, Segera Hubungi Dokter Ini Untuk Obati Polip Hidung.
Risiko polip rahim
- Menjelang masa atau sudah memasuki masa menopause.
- Memiliki tekanan darah tinggi.
- Obesitas.
- Mengonsumsi obat kanker payudara.
Nah, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Pengobatan Polip Rahim.
Risiko polip pita suara
- Memiliki pekerjaan yang memerlukan banyak berbicara atau berteriak, seperti penyanyi, guru, instruktur olahraga, dan lain-lain.
- Merokok.
- Minum alkohol berlebihan.
- Alergi.
Diagnosis
Untuk mendiagnosis masalah kesehatan ini, dokter pertama-tama akan melakukan wawancara medis atau anamnesis dan pemeriksaan fisik tergantung dari lokasi tempat adanya polip.
Setelah itu, ahli medis tersebut dapat melakukan pemeriksaan penunjang seperti rontgen, USG, maupun CT Scan.
Berikut adalah beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis pertumbuhan jaringan abnormal tersebut berdasarkan lokasinya:
- Polip hidung: pertumbuhan ini biasanya sudah bisa terlihat di dalam hidung.
- Polip kolorektal (usus besar): prosedur diagnostik yang utama adalah kolonoskopi, yang melibatkan memasukkan alat khusus ke dalam usus sehingga dokter dapat mencari polip.
- Pertumbuhan abnormal pada endometrium (rahim): dokter biasanya mendiagnosis melalui pemeriksaan USG. Jika diperlukan, histeroskopi bisa ia lakukan. Pemeriksaan ini melibatkan penyisipan alat khusus ke dalam rahim melalui vagina. Histeroskop dilengkapi dengan kamera kecil, yang memungkinkan dokter melihat ke dalam rahim, dan mencari polip.
Untuk beberapa kasus, mungkin saja dokter akan melakukan biopsi. Tujuannya untuk menentukan sifat jaringan abnormal tersebut, jinak atau ganas (kanker).
Pengobatan Polip
Untuk kasus yang jinak dan tak berbahaya, sebenarnya polip tidak perlu pengobatan khusus.
Meski begitu, ada beberapa pengidapnya yang menginginkan jaringan tersebut dibuang dengan tindakan operasi.
Berikut beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan perlu tidaknya melakukan tindakan operasi untuk mengangkat polip.
- Jika bersifat ganas.
- Jumlah jaringan abnormal yang ditemukan.
- Lokasi jaringan tersebut.
- Ukurannya.
Berikut penanganan kondisi ini berdasarkan lokasinya:
- Polip hidung: pemberian obat-obatan seperti kortison dan steroid untuk menghambat pertumbuhan atau operasi pengangkatan.
- Polip kolorektal: dokter bisa mengangkat polip melalui pembedahan. Kadang-kadang, polip dapat diangkat selama kolonoskopi. Jaringan tersebut kemudian harus diuji untuk kanker. Namun, ada kemungkinan komplikasi dari operasi seperti pendarahan berlebihan dan kerusakan usus.
- Pertumbuhan pada endometrium: teknik bedah yang disebut kuretase umumnya dokter lakukan untuk mengobati polip rahim. Leher rahim melebar secara perlahan, sehingga memungkinkan dokter untuk memasukkan instrumen khusus untuk mengangkat jaringan.
Komplikasi Polip
Komplikasi bergantung dari lokasi tumbuhnya, misalnya polip usus besar bisa menjadi kanker bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Namun, kecil kemungkinannya bisa menjadi ganas bila dokter mengangkat dan membuangnya.
Sementara itu, ada pula komplikasi yang bisa terjadi pada polip hidung. Komplikasi ini terjadi karena penyakit ini memblokir aliran udara normal dan drainase cairan.
Bukan hanya itu saja, polip hidung juga bisa menyebabkan iritasi jangka panjang dan pembengkakan (peradangan).
Komplikasi polip hidung lainnya bisa berupa obstructive sleep apnea. Kondisi ini bisa menyebabkan terhenti napas saat seseorang tidur.
Bukan hanya itu, ada juga komplikasi lainnya berupa kambuhnya asma atau memperburuk asma, dan infeksi sinus.
Sementara komplikasi rahim bisa berupa masalah kesuburan. Namun, mengangkat jaringan abnormal yang tumbuh pada rahim bisa memungkinkan wanita untuk hamil.
Pencegahan Polip
Tidak semua pertumbuhan jaringan abnormal ini bisa kamu cegah, misalnya pada kasus polip hidung atau rahim.
Namun, untuk kasus pertumbuhan pada kolon, mungkin ada beberapa upaya yang bisa kamu lakukan untuk mencegahnya bertumbuh.
Caranya antara lain:
- Konsumsi makanan sehat, kaya serat (buah-buahan dan sayuran).
- Menjaga berat badan tetap sehat.
- Membatasi konsumsi alkohol.
- Tidak merokok.
- Rajin berolahraga.
Selain itu, bagi orang yang memiliki riwayat keluarga dengan polip atau berisiko lebih tinggi memiliki pertumbuhan tersebut, tes kesehatan secara rutin perlu dilakukan.
Kapan Harus ke Dokter?
Bila mengalami tanda atau gejala-gejala di area tubuh tertentu yang kamu curigai sebagai pertumbuhan abnormal, segera periksakan diri ke dokter.
Kamu juga bisa menghubungi dokter di Halodoc✔️ sebagai langkah awal penanganan penyakit tersebut. Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter terpercaya bisa memberikan diagnosa awal dan saran kesehatan yang tepat.