Pneumonia Aspirasi
DAFTAR ISI
- Apa Itu Pneumonia Aspirasi?
- Penyebab Pneumonia Aspirasi
- Faktor Risiko Pneumonia Aspirasi
- Gejala Pneumonia Aspirasi
- Rekomendasi Dokter Paru di Halodoc
- Diagnosis Pneumonia Aspirasi
- Pengobatan Pneumonia Aspirasi
- Komplikasi Pneumonia Aspirasi
- Pencegahan Pneumonia Aspirasi
- Vaksin Pneumonia Bisa di Rumah Lewat Halodoc
Apa Itu Pneumonia Aspirasi?
Pneumonia aspirasi adalah peradangan pada paru-paru (pneumonia) yang disebabkan karena masuknya benda asing ke dalam paru-paru, biasanya benda asing ini berupa makanan, minuman, atau hal lain yang ditelan.
Hal ini dapat terjadi terutama ketika saat makan kita mengalami tersedak dan makanan menjadi masuk ke dalam rongga paru bukan rongga pencernaan.
Bakteri dan zat asing lain yang dibawa makanan dapat menyebabkan infeksi pada paru-paru.
Penyebab Pneumonia Aspirasi
Pneumonia aspirasi terjadi ketika zat selain udara masuk ke dalam sistem pernapasan.
Zat tersebut, misalnya air liur atau makanan, dapat membawa bakteri yang kemudian ikut masuk ke paru-paru.
Biasanya, tubuh akan merespons dengan batuk untuk mengeluarkan zat asing.
Namun, pada beberapa pengidap dengan kondisi tertentu, tubuh tidak bisa mengeluarkan zat tersebut. Akhirnya, zat tersebut memicu infeksi yang disebut pneumonia aspirasi.
Katup epiglotis di tenggorokan juga biasanya akan tertutup saat seseorang makan atau minum.
Mekanisme ini mencegah benda asing memasuki saluran napas. Namun, pada kondisi tertentu, fungsi epiglotis dan refleks batuk terganggu.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya pneumonia aspirasi meliputi:
- Gangguan kesadaran, misalnya karena penggunaan NAPZA, alkohol, obat bius, stroke, cedera kepala, epilepsi, atau demensia.
- Gangguan menelan, seperti pada kanker esofagus, kanker tenggorokan, luka pada kerongkongan, multiple sclerosis, penyakit Parkinson, atau myasthenia gravis.
- Kondisi lainnya, seperti terlalu lama berbaring akibat sakit, PPOK, atau penggunaan selang nasogastrik.
- Kelainan neurologis, terutama pada saraf yang mengatur daerah kerongkongan untuk memasukkan makanan ke dalam lambung.
- Penyakit parkinson.
- Dalam pengaruh anestesi sedatif, sehingga tidak dapat mengendalikan otot esofagus.
- Sistem imun yang lemah.
- Masalah pada daerah sekitar gigi dan mulut, sehingga mengganggu proses menelan.
Faktor Risiko Pneumonia Aspirasi
Faktor risiko terjadinya pneumonia aspirasi meningkat pada orang dengan kondisi berikut ini:
- Pernah menjalani anestesi umum atau prosedur gigi.
- Mengalami kesulitan batuk atau menelan (disfagia). Masalah ini lebih umum terjadi pada orang dengan cedera otak atau gangguan sistem saraf seperti penyakit Parkinson atau multiple sclerosis.
- Pernah minum atau mengonsumsi obat secara berlebihan.
- Berusia lanjut (65 tahun ke atas).
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit tertentu, atau sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang sempurna karena masih sangat muda (di bawah 5 tahun).
- Kondisi kejang berulang.
- Setelah mendapatkan terapi radiasi di daerah kepala dan leher.
Gejala Pneumonia Aspirasi
Seseorang dengan pneumonia aspirasi mungkin akan memiliki higienitas oral yang buruk. Beberapa gejala lain yang dapat muncul, yaitu:
- Nyeri dada.
- Sesak napas.
- Mengi.
- Kelelahan.
- Kebiruan pada kulit.
- Batuk dengan riak berwarna kehijauan, riak berdarah atau berbau busuk.
- Kesulitan menelan.
- Bau napas.
- Keringat berlebih.
Rekomendasi Dokter Paru di Halodoc
Jika mengalami gejala pneumonia aspirasi, segera hubungi dokter untuk mendapatkan cara penanganan yang tepat.
Kamu bisa menghubungi dokter spesialis paru berikut yang telah mendapatkan rating terbaik dari pasien:
- DR. dr. Mulkan Azhary M.Sc, Sp.P
- dr. Made Agustya Darma Putra Wesnawa Sp.P
- dr. Kornelis Aribowo Sp.P
- dr. Ayudiah Puspita Mayasari Sp.P
Itulah berbagai daftar dokter spesialis paru yang bisa membantu kamu mengatasi pneumonia aspirasi.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc. Tunggu apa lagi? Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Pneumonia Aspirasi
Dokter akan mencari tanda-tanda pneumonia pada pengidap yang dicurigai mengalami pneumonia aspirasi. Jika didapati tanda-tanda sesak napas, peningkatan detak jantung, dan suara bising pada paru-paru, dokter mengusulkan beberapa pemeriksaan penunjang berikut:
- Rontgen dada.
- Kultur atau pemeriksaan bakteri dari riak.
- Pemeriksaan darah lengkap.
- Pemeriksaan analisis gas darah.
- Bronkoskopi untuk melihat ada tidaknya benda asing pada saluran pernapasan.
Pengobatan Pneumonia Aspirasi
Penanganan pneumonia aspirasi disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakitnya.
Jika gejala ringan, pengidap dapat menjalani perawatan di rumah. Namun, bila kondisinya parah, perawatan di rumah sakit diperlukan.
Beberapa metode pengobatan yang dapat diberikan adalah:
1. Obat-obatan
Untuk mengatasi pneumonia aspirasi, dokter umumnya akan memberikan obat berikut:
- Antibiotik dalam bentuk tablet atau suntikan, untuk memberantas bakteri.
- Kortikosteroid, guna mengurangi peradangan pada paru-paru.
- Bronkodilator, untuk membantu melonggarkan saluran napas.
2. Terapi pendukung
Terapi ini diberikan bila pengidap mengalami kesulitan bernapas akibat pneumonia aspirasi, meliputi:
- Pemberian oksigen dan alat bantu napas (ventilator).
- Pengangkatan benda asing dari saluran napas melalui bronkoskopi.
- Fisioterapi, guna membantu mengeluarkan dahak dari paru-paru dan memudahkan menelan.
Komplikasi Pneumonia Aspirasi
Jika tidak ditangani, pneumonia aspirasi bisa menyebabkan komplikasi berikut:
- Abses paru: Infeksi paru-paru yang menyebabkan pembentukan kantung berisi nanah.
- Empiema: Adanya nanah di dalam rongga pleura (lapisan luar paru-paru).
- Bakteremia: Bakteri masuk ke dalam aliran darah, dapat menyebabkan infeksi sistemik.
- Sepsis: Respon tubuh yang sangat parah terhadap infeksi, dapat mengancam jiwa.
- Pneumothorax: Terjadi ketika udara masuk ke rongga pleura, menyebabkan paru-paru kolaps sebagian atau sepenuhnya.
- Fibrosis paru: Penyumbatan paru-paru dan kerusakan jaringan paru-paru.
- Edema paru: Terkumpulnya cairan di dalam rongga paru-paru, menyebabkan kesulitan bernapas.
Komplikasi ini dapat sangat serius dan memerlukan perawatan medis yang tepat untuk mencegah kondisi yang lebih buruk.
Pencegahan Pneumonia Aspirasi
Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pneumonia aspirasi yaitu:
- Menghindari bicara saat makan, sehingga mengurangi kemungkinan tersedak
- Hindari penggunaan alkohol yang dapat menyebabkan penyakit refluks asam lambung.
- Menghindari tidur setelah makan yang dapat menyebabkan makanan kembali ke paru-paru.
- Menjaga kebersihan daerah gigi dan mulut.
Vaksin Pneumonia Bisa di Rumah Lewat Halodoc
Vaksinasi Prevenar 13 dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) sebagai bagian dari imunisasi wajib.
Untungnya saat ini terdapat layanan Halodoc Home Lab sehingga Vaksinasi Pneumonia PCV13 (Prevenar) dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus keluar rumah.
Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Home Lab & Vaksinasi di Halodoc:
- Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Home Lab Halodoc.
- Protokol kesehatan ketat.
- Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
- Hemat waktu dan biaya.
- Harga vaksin influenza mulai dari Rp994.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Tanpa perlu antre menunggu.
- Tanpa biaya tambahan.
Jika kamu belum pernah mendapatkan vaksin pneumonia, tunggu apalagi?
Booking Vaksin Pneumonia Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Yuk, segera pesan layanan Halodoc Home Lab vaksin pneumonia sekarang!