Plantar Fasciitis
DAFTAR ISI
- Apa Itu Plantar Fasciitis?
- Penyebab Plantar Fasciitis
- Faktor Risiko Plantar Faciitis
- Gejala Plantar Fasciitis
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Plantar Fasciitis
- Diagnosis Plantar Fasciitis
- Pengobatan Plantar Fasciitis
- Komplikasi Plantar Faciitis
- Pencegahan Plantar Fasciitis
Apa Itu Plantar Fasciitis?
Plantar fasciitis adalah salah satu penyebab nyeri tumit paling umum. Kondisi ini terjadi karena peradangan jaringan ikat pada bagian bawah tumit dan telapak kaki yang menghubungkan tulang tumit dan jari-jari kaki. Jaringan ini disebut fasia plantar.
Kondisi ini umumnya menyebabkan rasa sakit yang menusuk di pagi hari saat pengidapnya melangkah.
Ketika bangun dan bergerak, rasa sakit biasanya berkurang, tetapi mungkin kembali setelah berdiri lama atau ketika berdiri setelah duduk. Penyebab kondisi ini kurang dipahami.
Namun, hal ini lebih sering dialami oleh pelari dan pada orang yang kelebihan berat badan.
Penyebab Plantar Fasciitis
Fasia berfungsi sebagai penyerap tekanan untuk menyokong bagian-bagian kaki yang melengkung.
Tekanan yang terlalu berat atau terjadi secara terus-menerus dapat menyebabkan robekan-robekan kecil di bagian ini.
Regangan dan robekan yang terjadi terus menerus pada akhirnya menyebabkan iritasi dan peradangan fasia.
Faktor Risiko Plantar Faciitis
Meskipun plantar fasciitis dapat terjadi tanpa penyebab yang jelas, tetapi faktor berikut ini dapat meningkatkan risikonya:
- Usia 40-60 tahun.
- Olahraga yang memberi banyak tekanan pada tumit dan jaringan sekitarnya, seperti berlari, melompat, balet, dan dansa aerobik.
- Kelainan anatomi kaki seperti kaki datar.
- Cara berjalan yang abnormal yang menyebabkan ketidakseimbangan distribusi beban pada kaki.
- Berat badan berlebih dan obesitas.
- Pekerjaan yang mengharuskan pengidap untuk berdiri atau berjalan lama.
Gejala Plantar Fasciitis
Plantar fasciitis menyebabkan nyeri seperti tertusuk pada daerah sekitar tumit. Nyeri dirasakan paling parah pada pagi hari dan jika pengidap berdiri terlalu lama.
Tak hanya itu, rasa sakit juga terasa lebih parah setelah berolahraga, bukan saat berolahraga.
Rasa sakit biasanya terasa lebih intens saat bertelanjang kaki atau mengenakan sepatu dengan alas yang tipis.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Plantar Fasciitis
Ketika kamu mengalami nyeri di area tumit dalam waktu yang lama, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Konsumsi vitamin dan suplemen mungkin dibutuhkan untuk mengurangi nyeri dan menjaga daya tahan tubuh.
Nah, berikut ini terdapat beberapa rekomendasi dokter yang bisa kamu hubungi.
Mereka ini sudah memiliki pengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Michael Prayogo Sp.KFR, M.Ked.Klin
- dr. C. Arina Sp.KFR
- dr. Erni Asiah Sp.KFR, AIFO
- dr. Bayu Dwi Susanto Sp.KFR
- dr. Elsye Sp.KO
Itulah berbagai daftar dokter yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan informasi lengkap seputar pengobatan plantar fasciitis.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Plantar Fasciitis
Dokter akan meninjau riwayat medis pengidap yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan ortopedi untuk kaki.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu dokter menyingkirkan penyebab lain seperti saraf terjepit atau fraktur, antara lain dengan pemeriksaan rontgen dan MRI.
Pada kasus plantar fasciitis, sering kali pemeriksaan rontgen menunjukkan adanya bone spur yang muncul dari tulang tumit yang dahulu diduga menjadi penyebab nyeri.
Namun, studi-studi terkini menunjukkan banyaknya individu dengan bone spur yang tidak merasakan nyeri.
Pengobatan Plantar Fasciitis
Obat-obatan anti nyeri dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan. Fisioterapi juga membantu meregangkan fasia dan tendon achilles serta menguatkan otot-otot kaki sehingga struktur pergelangan kaki dan tumit lebih stabil.
Alat-alat untuk menyokong struktur kaki seperti splint yang dipakai pada saat tidur dapat berguna untuk meregangkan fasia.
Selain splint, dokter dapat memberikan ortotik yang merupakan penyokong kaki untuk membantu dalam pemerataan distribusi tekanan.
Beberapa tindakan medis juga dapat dilakukan untuk menangani plantar fasciitis, seperti injeksi steroid sebagai antiradang dan anti nyeri sementara.
Meski begitu, injeksi steroid tidak dianjurkan untuk dilakukan berkali-kali karena dapat menyebabkan penipisan fasia, sehingga fasia menjadi lebih lemah dan rentan sobek.
Alternatif lain dengan efek samping yang lebih ringan adalah injeksi plasma kaya platelet.
Tindakan medis lainnya adalah terapi gelombang syok ekstrakorporeal, yaitu pengarahan gelombang suara ke area tumit untuk menstimulasi penyembuhan.
Hal ini biasa dilakukan untuk plantar fasciitis kronis yang tidak merespon terhadap penanganan konservatif.
Sebuah prosedur dapat dilakukan untuk menghilangkan jaringan parut tanpa tindakan bedah.
Dalam beberapa kasus, tindakan bedah menjadi opsi jika nyeri yang dirasa tidak dapat ditoleransi dan tidak merespon pada terapi-terapi lainnya.
Pada tindakan bedah, fasia plantar dipisahkan dari tulang tumit.
Komplikasi Plantar Faciitis
Jika kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan dapat menyebabkan nyeri tumit kronis yang menghambat aktivitas sehari-hari.
Lama kelamaan, pengidapnya akan mengubah cara berjalan untuk mencoba menghindari nyeri plantar fasciitis.
Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan masalah kaki, lutut, pinggul, atau punggung.
Pencegahan Plantar Fasciitis
Langkah dan olahraga pencegahan plantar fasciitis dilakukan dengan menghindari kegiatan-kegiatan yang memberikan beban pada tumit, seperti berjalan dan berdiri pada alas keras terlalu lama dan faktor-faktor risiko lainnya.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Plantar fasciitis.
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2024. Plantar fasciitis.
National Health Services. Diakses pada 2024. Plantar fasciitis.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan