Phobophobia
Pengertian Phobophobia
Phobophobia adalah fobia terhadap rasa takut. Pengidapnya sering panik saat mengalami sensasi rasa takut, seperti sesak napas, telapak tangan berkeringat dan jantung berdebar. Gejala-gejala tersebut bisa mengancam nyawa pengidap phobophobia.
Perasaan takut, cemas, dan panik secara intens bisa mengganggu aktivitas di tempat kerja, sekolah dan situasi lainnya.
Penyebab Phobophobia
Berikut berbagai penyebab phobophobia:
1. Mengidap fobia
Seseorang yang sudah memiliki fobia lebih rentan mengalami phobophobia. Misalnya, seseorang yang ophidiophobia (takut ular) dapat berkembang menjadi phobophobia.
2. Trauma
Pengalaman traumatis di masa lalu bisa menyebabkan phobophobia. Sebab, pengalaman tersebut pernah menimbulkan gejala ketakutan yang parah. Alhasil, seseorang yang mengalaminya fobia terhadap gejala tersebut.
Faktor Risiko Phobophobia
Melansir dari Cleveland Clinic, penelitian menunjukkan bahwa fobia mungkin memiliki komponen genetik. Artinya, orang yang mewarisi gen abnormal dari orangtua dapat meningkatkan risiko fobia.
Gejala Phobophobia
Seseorang yang mengidap fobia cenderung menghindari situasi yang bisa memicu rasa takut. Contohnya, menonton film horor, menaiki roller coaster atau terjun payung. Bisa juga menghindari situasi yang memicu kecemasan, seperti menolak pergi ke wawancara kerja.
Perilaku menghindari ini juga dapat berasal dari fobia lain. Misalnya, jika seseorang memiliki aerofobia (takut terbang), mereka mungkin sangat takut mengalami gejala yang terkait dengan fobia ini. Alhasil, mereka selalu menghindari perjalanan udara dan memilih alternatif lain seperti mobil, kereta api, dan bus.
Seseorang dengan fobia juga dapat mengalami serangan panik saat melihat, berpikir atau berbicara tentang rasa takut, seperti:
- Panas dingin.
- Pusing dan sakit kepala ringan.
- Keringat berlebihan (hiperhidrosis).
- Palpitasi jantung.
- Mual.
- Sesak nafas (dispnea).
- Gemetar atau gemetar.
- Sakit perut atau gangguan pencernaan (dispepsia).
Diagnosis Phobophobia
Dokter bertanya seputar riwayat kesehatan dan gejala yang dirasakan untuk mendiagnosis phobophobia. Seseorang dapat didiagnosis phobia apabila memiliki tanda-tanda berikut:
- Menghindari situasi yang memicu merasa takut.
- Kesulitan untuk menjalani kehidupan sehari-hari karena ketakutan.
- Memiliki gejala phobophobia selama enam bulan atau lebih.
Orang dengan phobophobia mungkin juga memiliki gangguan kesehatan mental lainnya, seperti:
- Gangguan kepribadian menghindar.
- Penyakit gangguan kecemasan (hipokondria).
- Obsessive compulsive disorder (OCD).
- Gangguan panik.
- Post-traumatic stress disorder (PTSD)
- Gangguan kepribadian paranoid.
Pengobatan Phobophobia
Opsi perawatan untuk phobophobia, meliputi:
1. Terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku kognitif atau terapi bicara berfokus mengubah perilaku negatif akibat fobia. Terapis akan mengajari pasien untuk mengidentifikasi hal-hal yang memicu ketakutan. Kemudian, terapis memberikan teknik untuk mengatur reaksi yang muncul, seperti pernapasan dalam atau meditasi.
2. Terapi pemaparan
Jenis terapi ini umumnya dikombinasikan bersama dengan terapi bicara. Setelah mengetahui hal-hal yang memicu rasa takut, terapis meminta kamu untuk menciptakan gejala ketakutan dan kepanikan di lingkungan yang terkendali. Seiring waktu, kamu menjadi peka terhadap ketakutan tersebut dan gejala berkurang.
3. Obat-obatan
Obat-obatan berfungsi mengatasi gangguan kesehatan mental yang muncul bersama fobia, seperti kecemasan, gangguan panik, atau PTSD.
Komplikasi Phobophobia
Ketakutan berlebihan bisa membuat pengidapnya mengurung diri (isolasi sosial), perubahan suasana hati yang drastis, penyalahgunaan alkohol atau obat, hingga bunuh diri.
Pencegahan Phobophobia
Fobia umumnya sulit dicegah. Namun, kamu bisa mengurangi stres dan kecemasan dalam hidup dengan cara:
- Membatasi kafein, obat-obatan, alkohol, atau zat lain yang memperburuk kecemasan.
- Minta dukungan dari teman dan anggota keluarga.
- Konsumsi makanan yang bergizi seimbang dan tetap aktif.
- Prioritaskan hobi atau aktivitas yang memberikan kesenangan dan kepuasan.
Kapan Harus ke Dokter?
Temui dokter jika ketakutan yang kamu miliki menjadi tidak terkendali. Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat. Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!