Phenylbutazone
Deskripsi Phenylbutazone
Phenylbutazone adalah obat resep yang efektif mengatasi nyeri dan peradangan pada pengidap rematik, asam urat (gout) dan osteoarthritis. Obat diklasifikasikan ke dalam antiinflamasi nonsteroid.
Phenylbutazone memiliki efek antiperadangan, antidemam dan antinyeri. Obat bekerja dengan cara menurunkan produksi prostaglandin dalam tubuh. Ini adalah senyawa yang dapat merangsang kontraksi otot rahim.
Manfaat Phenylbutazone
Phenylbutazone bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan akibat ankylosing spondylitis. Ini adalah penyakit pada sendi yang berpotensi memengaruhi tulang punggung pengidapnya.
Dosis Phenylbutazone
Dosis penggunaan obat disesuaikan berdasarkan usia, intensitas keparahan penyakit, usia dan gangguan kesehatan yang dialami.
Rematik
Dosis diberikan hingga 600 miligram per hari, dalam jadwal terbagi. Dosis penggunaan umumnya dikurangi setelah 1 sampai 3 hari pengobatan. Penggunaan maksimal selama 1 minggu.
Penyakit Asam Urat (Gout)
Dosis diberikan hingga 800 miligram per hari. Dosis penggunaan umumnya dikurangi setelah 1 sampai 3 hari pengobatan. Penggunaan maksimal selama 1 minggu.
Cara Penggunaan Phenylbutazone
Ikuti anjuran penggunaan obat sesuai rekomendasi dari dokter dan informasi yang tertera pada label kemasan. Jangan menambahkan, mengurangi atau menghentikan penggunaan tanpa rekomendasi dari dokter.
Obat dikonsumsi dalam bentuk utuh dengan segelas air putih sesudah makanan. Jangan menghancurkan obat karena dapat menurunkan efektivitasnya. Pastikan mengonsumsi obat di jam yang sama setiap hari agar lebih efektif.
Jika terlewat menggunakannya, disarankan untuk segera minum. Namun, jika sudah mepet jadwal konsumsi berikutnya, abaikan dosis yang terlewat. Jangan menggandakan dosis.
Simpan obat di tempat yang tertutup pada suhu ruangan. Jangan menaruh dalam kulkas atau freezer, karena dapat mengubah kandungan dan menurunkan efektivitas obat. Jauhkan dari paparan sinar matahari langsung.
Perhatian Penggunaan Phenylbutazone
Sebelum menggunakan obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Langkah ini dilakukan guna meminimalisir risiko efek samping setelah penggunaan.
- Hindari penggunaannya pada pengidap alergi terhadap kandungan fenilbutazon atau obat OAINS.
- Hindari penggunaannya pada orang yang sedang mengonsumsi obat penyakit jantung, suplemen, maupun obat herbal.
- Hindari penggunaannya pada pengidap asma, diabetes, penyakit jantung, hipertensi, penyakit tiroid, gangguan ginjal dan hati serta radang usus.
- Hindari penggunaannya pada pengidap gangguan pernapasan, tukak usus, gangguan pembekuan darah, diabetes dan trombositopenia.
- Hindari penggunaannya pada pengidap perdarahan saluran cerna atau orang yang pernah menjalani prosedur bypass jantung.
- Hindari penggunaannya pada ibu hamil, wanita yang sedang merencanakan kehamilan dan ibu menyusui.
Efek Samping Phenylbutazone
Adapun efek samping yang mungkin saja terjadi setelah penggunaan obat, meliputi:
- Sakit perut atau muntah
- Heartburn atau asam lambung
- Diare atau sembelit
- Lemas
- Kembung
- Pusing
- Kantuk
Segera lakukan pemeriksaan jika efek samping di atas tak kunjung mereda atau bahkan berubah semakin parah. Di fase ini, gejalanya dapat berupa:
- Adanya darah pada feses dan urine.
- Urine dan feses mengalami perubahan warna.
- Menguningnya kulit dan bagian putih mata (sakit kuning).
- Kulit dan bagian putih mata berwarna kuning.
- Hipertensi atau meningkatnya tekanan darah.
- Nyeri di area dada.
- Mengalami gangguan bicara dan melihat.
- Telinga berdenging.
- Muncul sensasi kebas atau kesemutan.
Interaksi Phenylbutazone
Obat berisiko menimbulkan interaksi jika dibarengi dengan:
- Phenytoin. Obat berpotensi menurunkan efektivitas phenytoin.
- Methotrexate. Obat berpotensi mengendap di dalam tubuh.
- Adefovir, tacrolimus atau immunoglobulin intravena. Obat berpotensi merusak kesehatan ginjal.
- Warfarin atau apixaban. Obat berpotensi meningkatkan risiko perdarahan.
- Clozapine. Obat berpotensi memicu gangguan fungsi sumsum tulang.
- Ketorolac. Obat berpotensi memicu gangguan saluran pencernaan.
- Lithium. Obat berpotensi menyebabkan keracunan.
Kontraindikasi Phenylbutazone
Obat tidak boleh diberikan pada kelompok berikut:
- Pengidap perdarahan pada saluran pencernaan.
- Pengidap penyakit maag.
- Ibu hamil.
Silakan tanya dokter jika mengalami efek samping terkait penggunaan obat, silakan guna melakukan perawatan. Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup, dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!