Perimenopause
Pengertian Perimenopause
Perimenopause mengacu pada waktu ketika tubuh wanita membuat transisi alamiah ke menopause. Kondisi ini menandai akhir dari tahun-tahun reproduksi. Perimenopause juga disebut sebagai transisi menopause.
Wanita memulai perimenopause pada usia yang berbeda-beda. Seseorang mungkin merasakan tanda-tanda menuju menopause, seperti menstruasi tidak teratur yang terkadang terjadi di usia 40-an. Namun, beberapa wanita juga mengalami perubahan tersebut pada usia pertengahan 30-an.
Tingkat estrogen, hormon utama wanita, dalam tubuh naik dan turun secara tidak merata selama perimenopause. Siklus menstruasi mungkin bertambah memanjang atau memendek. Seorang wanita mungkin juga mulai mengalami siklus menstruasi di mana ovarium tidak melepaskan sel telur (ovulasi).
Kamu mungkin juga mengalami gejala seperti menopause, seperti hot flashes, masalah tidur, dan kekeringan pada vagina. Setelah melewati 12 bulan berturut-turut tanpa periode menstruasi, seorang wanita dapat dikatakan mencapai menopause, dan periode perimenopause berakhir.
Penyebab Perimenopause
Perimenopause adalah perjalanan alamiah seorang wanita dan merupakan hal yang normal terjadi. Seiring dengan pertambahan usia, produksi estrogen dan progesteron naik dan turun secara tidak beraturan. Perubahan pada tubuh selama perimenopause merupakan hasil dari peningkatan dan penurunan estrogen yang tidak beraturan.
Faktor Risiko Perimenopause
Menopause merupakan fase normal dalam kehidupan. Kondisi tersebut mungkin terjadi lebih awal pada beberapa wanita dibanding yang lain. Meskipun tidak selalu konklusif, beberapa bukti menunjukkan bahwa faktor-faktor tertentu dapat membuat wanita lebih mungkin memulai perimenopause pada usia lebih dini. Faktor tersebut yaitu:
- Kebiasaan merokok. Timbulnya menopause terjadi 1 sampai 2 tahun lebih awal pada wanita yang merokok dibandingkan pada wanita yang tidak merokok.
- Riwayat keluarga. Wanita dengan riwayat keluarga menopause dini mungkin juga akan mengalami menopause lebih awal.
- Menjalani pengobatan kanker. Pengobatan kanker dengan kemoterapi atau terapi radiasi panggul berkaitan dengan menopause dini.
- Histerektomi. Histerektomi yang mengangkat rahim, tapi bukan ovarium, biasanya tidak menyebabkan menopause. Meskipun tidak lagi mengalami menstruasi, indung telur masih menghasilkan estrogen. Namun operasi seperti itu dapat menyebabkan menopause terjadi lebih awal dari kejadian umumnya. Selain itu, jika wanita memiliki satu ovarium yang diangkat, ovarium yang tersisa mungkin berhenti bekerja lebih cepat dari yang diharapkan.
Gejala Perimenopause
Gejala utama dari fase perimenopause adalah siklus menstruasi yang tidak beraturan. Kondisi ini terjadi karena ovulasi (pengeluaran sel telur) tidak dapat diprediksi. Lamanya waktu menstruasi dapat lebih lama atau lebih pendek dan menstruasi dapat datang lebih cepat atau lebih lama dari siklus normalnya. Saat mendekati fase menopause, siklus menstruasi makin memanjang atau menstruasi semakin jarang. Apabila selama 12 bulan berturut-turut tidak terjadi periode menstruasi, maka menopause telah terjadi, dan periode perimenopause berakhir.
Gejala-gejala lain yang dapat terjadi pada fase perimenopause yang disebabkan karena penurunan hormon estrogen yang mulai terjadi antara lain:
- Hot flashes atau perasaan panas pada wajah dan tubuh;
- Gangguan tidur sering kali disebabkan oleh hot flash atau keringat malam, tetapi gangguan tidur dapat terjadi tanpa adanya hot flash;
- Perubahan mood, seperti perubahan suasana hati yang cepat, menjadi lekas marah atau depresi dapat terjadi selama perimenopause;
- Vagina menjadi lebih kering, lubrikasi dan elastisitas vagina berkurang. Hal ini dapat membuat hubungan seksual terasa menyakitkan;
- Infeksi saluran kemih. Kadar estrogen yang rendah juga membuat kandung kemih lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih;
- Menurunnya libido. Selama perimenopause, gairah dan keinginan seksual dapat menurun.
- Pengeroposan tulang. Seiring dengan menurunnya kadar estrogen, kehilangan tulang lebih cepat daripada proses pembentukannya dan dapat meningkatkan risiko osteoporosis; dan
- Peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kadar kolesterol baik (HDL) yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Pengeroposan tulang. Dengan menurunnya kadar estrogen, seorang wanita mulai kehilangan massa tulang lebih cepat. Kondisi ini meningkatkan risiko osteoporosis, penyakit yang menyebabkan tulang rapuh.
Diagnosis Perimenopause
Perimenopause adalah proses bertahap. Perimenopause tidak dapat didiagnosa hanya dengan satu tanda atau pemeriksaan. Dokter akan menanyakan usia, riwayat menstruasi, dan gejala atau perubahan tubuh yang dialami dan sudah berapa lama gejala berlangsung.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan untuk memeriksa kadar hormon reproduksi, estrogen dan progesteron. Sekali lagi, karena perimenopause ini adalah proses bertahap, maka pemeriksaan ini dilakukan beberapa kali dalam jangka waktu tertentu untuk melihat penurunan kadar hormon tersebut.
Pengobatan Perimenopause
Pengobatan perimenopause ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan gejalanya, tetapi bukan untuk menghentikan kondisi dari perimenopause ini. Beberapa obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati gejala perimenopause adalah
- Terapi pengganti hormon. Terapi pengganti hormon estrogen dalam bentuk pil, estrogen tempel pada kulit, gel atau krim dapat menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk menghilangkan hot flash perimenopause.
- Estrogen vagina dalam bentuk krim atau tablet yang dimasukkan ke dalam vagina. Obat-obatan jenis ini dapat membantu lubrikasi vagina dan dapat membantu meringankan kekeringan pada vagina dan ketidaknyamanan dengan hubungan seksual.
- Antidepresan seperti golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) dapat mengurangi gejala hot flash menopause atau pada wanita yang dengan gangguan mood.
- Gabapentin. Gabapentin dapat membantu mengurangi hot flash. Obat ini dapat diberikan pada wanita yang tidak dapat menggunakan terapi pengganti estrogen karena alasan kesehatan tertentu.
Komplikasi
Menstruasi yang tidak teratur merupakan ciri dari perimenopause. Kondisi ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, temui dokter jika:
- Mengalami pendarahan yang sangat berat.
- Pendarahan berlangsung lebih lama dari tujuh hari.
- Pendarahan terjadi di antara periode.
Tanda-tanda seperti itu mungkin pertanda ada masalah pada sistem reproduksi yang memerlukan diagnosis dan pengobatan.
Pencegahan Perimenopause
Perimenopause adalah kondisi normal yang akan terjadi pada setiap wanita. Tidak ada upaya untuk mencegah kondisi ini. Hal yang bisa dilakukan adalah mencegah perimenopause terjadi pada usia lebih dini. Beberapa upaya yang bisa dilakukan, yaitu:
- Konsumsi makanan bergizi seimbang.
- Hindari alkohol dan kafein.
- Rutin berolahraga.
- Berhenti atau hindari rokok.
Kapan Harus ke Dokter
Pada beberapa wanita gejala perimenopause dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, sebagian wanita dapat mengatasi perubahan atau tidak mengalami gejala yang cukup mengganggu.
Jika kamu atau keluarga memiliki gejala-gejala seperti di atas yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera dapatkan pemeriksaan dokter. Kamu bisa membuat janji medis di rumah sakit terdekat di aplikasi Halodoc. Tunggu apalagi, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Perimenopause
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Perimenopause
WebMD. Diakses pada 2022. Perimenopause
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan