Penyakit Mata
DAFTAR ISI
- Apa itu Penyakit Mata (Sakit Mata)?
- Penyebab Penyakit Mata
- Faktor Risiko Penyakit Mata
- Gejala Penyakit Mata
- Rekomendasi Dokter Spesialis Mata di Halodoc
- Diagnosis Penyakit Mata
- Pengobatan Penyakit Mata
- Komplikasi Penyakit Mata
- Pencegahan Penyakit Mata
Apa itu Penyakit Mata (Sakit Mata)?
Mata adalah organ penglihatan yang penting bagi kehidupan. Itu sebabnya, kamu perlu menjaga kesehatannya agar tidak sakit mata atau terkena penyakit mata.
Beberapa penyakit mata mungkin bersifat sementara dan akan sembuh dengan sendirinya tanpa komplikasi.
Namun, masalah mata yang datang tiba-tiba dan berlangsung serius seringkali memiliki gejala yang tiba-tiba juga.
Penyebab Penyakit Mata
Penyebab penyakit mata belum diketahui penyebab secara pasti. Namun, kondisi ini dapat dipicu oleh sejumlah faktor.
Berikut adalah sejumlah faktor yang menjadi penyebab sakit mata antara lain:
1. Katarak
Katarak menyebabkan lensa mata menjadi berawan, sehingga penglihatan tampak kabur pada awalnya.
Pengidap katarak biasanya kesulitan melihat di malam hari, peka terhadap cahaya, dan tidak bisa membedakan warna dengan jelas.
2. Glaukoma
Glaukoma mengikis dan merusak saraf optik yang menunjang penglihatan mata.
Kerusakan saraf optik bisa terjadi karena timbunan cairan dalam mata yang meningkatkan tekanan di dalam bola mata.
Ada dua jenis glaukoma, yaitu glaukoma sudut terbuka primer dan glaukoma sudut tertutup.
Keduanya bisa disebabkan oleh faktor usia, keturunan, komplikasi hipertensi pada mata, komplikasi diabetes, hingga penyakit mata tertentu seperti ablasi retina dan retinitis (infeksi peradangan retina).
3. Masalah Refraksi Mata
Masalah refraksi mata adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan cahaya masuk tidak terpusat langsung ke retina.
Kelainan refraksi menyebabkan kebutaan sebesar 9,5 persen di Indonesia.
Beberapa kelainan refraksi pada mata, yaitu rabun dekat, rabun jauh, astigmatisme, dan presbiopi.
Jika mengalami rabun jauh, Ini Dokter di Halodoc yang Bisa Bantu Perawatannya.
4. Konjungtivitis (Mata Merah)
Konjungtivitis atau mata merah adalah peradangan atau infeksi pada selaput transparan (konjungtiva) yang melapisi kelopak mata, dan menutupi bagian putih bola mata.
Ketika pembuluh darah kecil di bagian konjungtiva mengalami peradangan, warna merah lebih terlihat dan menutupi bagian putih dari bola mata.
Selain mengganggu penglihatan, nyeri pada mata juga menimbulkan rasa tidak nyaman. Kamu bisa menghubungi Dokter Spesialis Ini yang Bisa Bantu Atasi Sakit Mata.
5. Pterygium
Pterigium adalah gangguan mata akibat adanya selaput lendir yang menutupi bagian putih mata.
Penyakit mata ini sering terjadi akibat sering terpapar radiasi sinar matahari.
Adanya selaput lendir tersebut juga membuat mata seperti kelilipan benda asing. Gejalanya meliputi mata merah, pandangan kabur, serta mata yang terasa gatal atau panas.
Catat, Ini Dokter Spesialis Mata yang Bisa Bantu Pengobatan Pterygium
6. Amblyopia (Mata Malas)
Amblyopia, atau mata malas, sering terjadi pada anak-anak. Penyakit mata ini terjadi ketika penglihatan pada salah satu mata berkurang karena mata dan otak tidak dapat bekerja sama dengan baik.
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab mata malas atau amblyopia.
Contohnya strabismus, ketidakseimbangan posisi kedua mata, rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme pada satu mata.
7. Strabismus
Strabismus adalah istilah untuk menggambarkan ketidakseimbangan posisi kedua mata, sehingga mata terlihat juling.
Penyakit mata ini terjadi akibat kurangnya koordinasi antar mata, sehingga mata melihat ke arah yang berbeda dan tidak fokus secara bersamaan pada satu titik.
8. Buta Warna
Ketika seseorang tidak dapat melihat warna tertentu, atau tidak dapat membedakan beberapa warna, kemungkinan ia mengalami buta warna.
Penyakit mata ini terjadi ketika sel-sel warna di mata (sel kerucut) tidak ada atau tidak berfungsi.
Saat paling parah, seseorang hanya bisa melihat dalam bayangan abu-abu, tapi kondisi ini jarang terjadi.
Kebanyakan orang yang memiliki kondisi ini mendapatkannya sejak lahir.
Namun, bisa juga terjadi akibat konsumsi obat-obatan dan penyakit tertentu. Nah, Ini 3 Jenis Buta Warna yang Perlu Diketahui.
9. Presbiopia
Penyakit mata ini terjadi ketika seseorang kehilangan kemampuan melihat objek dekat atau tulisan yang kecil.
Setelah seseorang berusia 40 tahun atau lebih, biasanya perlu melihat bahan bacaan lebih jauh dari mata agar lebih mudah dibaca.
10. Mata Kering
Mata kering terjadi ketika mata tidak mampu menghasilkan air mata dalam jumlah cukup dan berkualitas.
Seseorang mungkin merasa seperti ada sesuatu di dalam mata atau mengalami sensasi terbakar.
Dalam kasus yang parah, kekeringan ekstrem dapat menyebabkan hilangnya penglihatan. Namun, hal tersebut jarang terjadi.
Jika kamu sering mengalami mata kering, Ini Daftar Dokter Spesialis Mata di Halodoc yang Bisa Dihubungi untuk bantu atasi kondisi yang kamu alami.
11. Alergi
Alergi mata juga dapat menjadi penyebab sakit mata secara umum. Kondisi ini terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap zat atau alergen (zat pemicu alergi) yang masuk ke mata.
Ada sejumlah faktor yang dapat menjadi alergen penyebab alergi mata. Mulai dari makanan tertentu, polusi, asap, debu hingga penggunaan riasan pada area mata.
12. Cedera Mata
Cedera pada mata dapat terjadi akibat beberapa kondisi, meliputi:
- Masuknya benda atau partikel asing ke mata.
- Paparan bahan kimia, misalnya paparan sabun ketika mandi.
- Hantaman benda tumpul, luka tusuk pada mata, atau cedera akibat terjatuh.
Cedera pada mata ada yang bersifat ringan dan berat. Pada kasus yang ringan, cedera mata umumnya hanya menimbulkan nyeri dan kemerahan pada mata, serta mata berair.
Kendati demikian, cedera mata berat membutuhkan penanganan dari dokter.
Faktor Risiko Penyakit Mata
Faktor risiko penyakit mata dapat dibedakan menjadi beberapa kondisi, yaitu:
- Penggunaan gawai berlebihan. Sinar biru dari gawai yang digunakan berlebihan dapat menyebabkan mata kelelahan atau mata kering. Kebiasaan ini akan berdampak lebih buruk pada anak berusia di bawah 18 tahun.
- Pola hidup yang tidak sehat. Misalnya, kurang mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Contohnya seperti wortel, sayuran berwarna hijau, buah-buahan, dan ikan yang mengandung omega-3 tinggi.
- Penggunaan lensa kontak. Jika digunakan terlalu lama dan tidak dijaga kebersihannya, penggunaan lensa kontak dapat meningkatkan risiko penyakit mata, khususnya mata merah.
- Usia. Semakin tua usia seseorang, maka semakin menurun pula kualitas fungsi mata.
- Genetik. Beberapa penyakit mata bisa diturunkan.
- Penyakit tertentu. Penyakit seperti diabetes atau tumor memiliki komplikasi yang mempengaruhi penglihatan.
Gejala Penyakit Mata
Gejala sakit mata menimbulkan berbagai kondisi yang menyebabkan ketidaknyaman. Sakit mata kerap menghambat aktivitas pengidapnya.
Adapun gejala umum dari sakit mata adalah:
- Mata merah.
- Terasa nyeri.
- Gatal.
- Kering.
- Berair.
- Pandangan kabur atau berbayang.
- Kepala terasa pusing saat memfokuskan titik penglihatan pada satu objek.
Jika merasakan gejala-gejala di atas dengan intensitas yang cukup mengganggu aktivitas, segera hubungi dokter spesialis di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Klik gambar di bawah ini.
Rekomendasi Dokter Spesialis Mata di Halodoc
Apabila kamu atau orang terdekat memiliki gejala penyakit mata yang tak kunjung membaik, sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Dokter juga mungkin bisa memberikan resep obat tetes mata yang sesuai dengan kondisi dan gejala yang kamu rasakan.
Nah, berikut beberapa dokter spesialis mata yang sudah berpengalaman yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Febria Restissa Sp.M
- dr. Cynthia Dewi M M.Biomed, Sp.M
- dr. Lilianty Fauzi Sp.M, M.Kes
- dr. Kartini Wulan Sp.M
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Penyakit Mata
Sakit mata perlu mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan dari dokter spesialis mata.
Dalam diagnosis penyakit mata, dokter akan menelusuri riwayat kesehatan dan keluhan pada mata yang dialami untuk mengetahui faktor penyakit mata dan seberapa berat gejalanya.
Berikut opsi pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit mata:
1. Pemeriksaan mata
Dokter akan melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh dengan menggunakan berbagai alat.
Sebagai contoh, oftalmoskop untuk melihat bagian dalam mata seperti retina dan tonometer untuk mengukur tekanan mata.
Dokter juga bisa menggunakan slit lamp untuk memeriksa berbagai struktur mata secara mendetail.
2. Tes penglihatan
Pemeriksaan untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan mata untuk melihat dengan jelas dan fokus pada berbagai jarak.
Tes ini mencakup tes dengan papan optotipe untuk membaca huruf atau angka pada jarak tertentu.
3. Tes lapang pandang
Selanjutnya ada tes lapang pandang untuk mengukur kemampuan mata untuk melihat objek di berbagai arah tanpa harus bergerak.
Pemeriksaan ini penting mendeteksi masalah penglihatan perifer.
4. Tes warna
Tes warna bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan mata untuk membedakan warna. Ini bisa membantu mendeteksi masalah warna pada mata.
5. Tes refraksi
Sedangkan tes refraksi berfungsi mengukur kesalahan refraksi mata, seperti miopia, hipermetropia, atau astigmatisme.
Ini membantu dokter menentukan apakah pasien membutuhkan kacamata atau lensa kontak untuk koreksi penglihatan.
6. Tes tambahan
Terkadang, dokter dapat melakukan tes tambahan sesuai kebutuhan, misalnya tes ketajaman visual kontras, gonioskopi (untuk mendiagnosis glaukoma), atau tes keratometri (untuk mengukur lengkung kornea).
Setelah semua pemeriksaan dilakukan, dokter akan mengevaluasi hasilnya dan membuat diagnosis berdasarkan temuan-temuan tersebut.
Jika didiagnosis dengan penyakit mata, dokter akan merumuskan rencana perawatan yang sesuai.
Pengobatan Penyakit Mata
Pengobatan sakit mata bervariasi, tergantung dari penyebabnya. Ada sakit mata ada yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Tetapi ada juga sakit mata yang memerlukan penanganan dokter. Bila penyebab sakit mata adalah akibat dari infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan obat tetes atau salep mata antibiotik.
Namun, jika penyebab sakit mata adalah glaukoma, dokter akan meresepkan obat untuk menurunkan tekanan bola mata pengidapnya.
Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan operasi jika perawatan menggunakan obat tak membuahkan hasil.
Selain dengan pengobatan medis dari dokter, pengidap sakit mata juga dapat meringankan keluhan kondisi ini dengan cara dan bahan alami, seperti:
1. Menggunakan larutan saline
Cara mengobati sakit mata dengan bahan alami pertama adalah menggunakan larutan garam atau saline.
Sebab, garam memiliki sifat antibakteri yang dapat menghilangkan kuman penyebab infeksi mata.
Menariknya lagi, garam juga efektif untuk mengatasi mata yang kering dan membersihkan organ tersebut.
Karena itu, cobalah untuk meneteskan larutan garam pada mata yang terinfeksi.
Untuk intensitasnya, kamu dapat meneteskan larutan garam sebanyak tiga sampai empat kali sehari dan keringkan secara hati-hati menggunakan tisu.
Pastikan untuk menghindari menggosok mata dengan tangan kotor. Lantaran hal ini bisa memperburuk gejala.
2. Menggunakan Kompres Dingin
Menggunakan kompres dingin juga dapat membantu meringankan gejala sakit mata. Khususnya pada kelopak mata yang memar dan bengkak.
Untuk melakukannya, kamu perlu merendam kain handuk dalam air dingin selama beberapa waktu.
Setelahnya, kamu bisa mengompres kelopak mata yang memar sekitar 10-15 menit.
3. Mengompres Mata dengan Kantung Teh
Kamu juga bisa menggunakan kantung teh hijau, hitam atau chamomile untuk mengompres mata yang sakit.
Alasannya, teh memiliki kandungan antioksidan yang cukup efektif untuk meringankan gejala sakit mata. Contohnya seperti mata merah, kering dan bengkak.
Untuk melakukannya, kamu dapat mendinginkan kantung teh yang basah selama beberapa saat.
Kemudian, kompres bagian mata yang sakit sebanyak dua sampai tiga kali sehari selama 20-30 menit.
4. Kompres Hangat
Selayaknya kompres dingin, kompres hangat juga dapat membantu meringankan gejala sakit mata. Contohnya seperti mata kering, merah atau bengkak.
Namun, mengompres mata dengan kompres hangat juga dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan membuat otot mata menjadi lebih rileks.
Komplikasi Penyakit Mata
Terdapat beberapa komplikasi kondisi ini yang perlu diwaspadai.
Komplikasi yang timbul bisa berbeda-beda berdasarkan penyakit yang mendasari, contohnya:
- Katarak: jika tidak segera diobati, katarak bisa menjadi “hyper-mature”, suatu kondisi yang membuatnya lebih sulit dihilangkan. Kondisi terburuk yang bisa terjadi yaitu kebutaan total.
- Glaukoma: kondisi glaukoma menyebabkan kehilangan penglihatan permanen ataupun kebutaan.
- Amblyopia: komplikasi yang bisa dialami amblyopia yaitu kebutaan, mata tidak sejajar, dan penglihatan sentral.
- Konjungtivitis: komplikasi berupa peradangan pada kornea yang mempengaruhi penglihatan.
- Buta warna: komplikasi terasa selama pengalaman belajar atau melihat yang jadi tidak maksimal.
- Mata kering: komplikasi dapat berupa infeksi mata, kerusakan pada permukaan mata, dan kualitas hidup menurun.
Hal yang perlu kamu ingat, penyakit mata yang tidak ditangani segera atau tidak mendapatkan perawatan bisa menyebabkan kebutaan atau kerusakan permanen.
Nah, jika kamu mengalami Mata Merah Akibat Konjungtivitis, Dokter Ini Bisa Bantu Pengobatannya.
Pencegahan Penyakit Mata
Kesehatan mata perlu dijaga untuk meminimalisir risiko penyakit mata. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata:
- Rutin memeriksa mata, setidaknya enam bulan sekali.
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Sayuran berdaun hijau, salmon, tuna, telur, kacang-kacangan, bluberi, blackberry, dan jeruk jika dikonsumsi secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan mata.
- Jangan terlalu lama menatap gadget, termasuk ponsel, televisi, dan laptop.
- Berhenti merokok. Jika kamu adalah perokok dan ingin berhenti, baca lebih lanjut caranya pada: Ini Cara Berhenti Merokok Secara Aman dan Permanen.
- Bersihkan riasan wajah sebelum tidur.
- Rajin berolahraga, setidaknya 10-30 menit setiap hari.
- Ketahui faktor risiko penyakit mata. Termasuk usia, riwayat keluarga dengan penyakit mata, latar belakang kondisi kesehatan lain (seperti darah tinggi atau diabetes).
- Lindungi mata. Kenakan kacamata hitam, bahkan di hari mendung untuk melindungi mata dari sinar UVA dan UVB. Kenakan kacamata pelindung yang tepat saat berolahraga atau saat mengerjakan pekerjaan yang berisiko.
Cara menjaga kesehatan mata juga dapat dilakukan dengan tidak mengabaikan berbagai masalah pada mata.
Jika terasa seperti ada butiran pasir di mata, bilas dengan air bersih.
Bila mata terasa gatal atau berubah merah, atasi dengan obat tetes mata atau kompres dingin.
Segera periksakan ke dokter mata jika mengalami gejala-gejala di atas, atau ketika mata terasa sakit, bengkak, sensitif terhadap cahaya, bintik-bintik gelap mengambang ketika melihat, atau setiap kali tidak dapat melihat secara normal.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu mengalami keluhan gejala yang mengarah ke sakit mata, sebaiknya jangan tunda untuk memeriksakan kondisi ke dokter.
Dengan begitu, kamu akan mendapatkan penanganan yang tepat. Supaya lebih praktis, kamu bisa melalui aplikasi Halodoc.
Jangan tunda sebelum kondisinya semakin memburuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2023. An Introduction to Eyes and How They Work
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Common Eye Disorders and Diseases.
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2023. Eye Health A-Z.
WebMD. Diakses pada 2023. Top Causes of Eye Problems.
Very Well Health. Diakses pada 2023. Common Eye Problems: Causes and Treatment.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Common Eye Diseases and Vision Problems.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan