Penyakit Lyme
Penyakit lyme adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang ditularkan oleh gigitan kutu rusa. Infeksi bakteri pada rusa atau tikus ditransmisikan oleh kutu sehingga menyebabkan penyakit lyme.
Terdapat empat spesies yang paling sering menyebabkan penyakit lyme, yaitu Borrelia burgdorferi, Borrelia mayonii, Borrelia afzelii, dan Borrelia garinii. Untuk menularkan infeksi, kutu harus menempel pada kulit seseorang selama 24 hingga 48 jam. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk mentransmisikan bakteri ke seseorang cukup lama dan umumnya, orang tidak akan sadar pernah tergigit kutu.
Penyebab Penyakit Lyme
Seseorang bisa terinfeksi bakteri penyebab penyakit lyme jika orang tersebut digigit oleh kutu rusa yang juga dikenal dengan kutu kaki hitam (black-legged tick). Kutu tersebut juga harus terinfeksi untuk dapat menularkannya ke manusia. Kutu bisa terinfeksi jika ia menggigit rusa atau tikus yang terinfeksi.
Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii merupakan penyebab penyakit lyme paling sering terjadi di Amerika Serikat. Sedangkan di Eropa dan Asia, penyakit lyme paling sering disebabkan oleh Borrelia afzelii dan Borrelia garinii.
Faktor Risiko Penyakit Lyme
Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit lyme:
- Berkegiatan di area banyak pohon dan rumput.
- Tidak memakai pakaian yang melindungi kulit, sehingga kulit rentan terpapar.
- Cara mencabut kutu yang tidak tepat, sehingga bakteri masih bisa masuk.
Gejala Penyakit Lyme
Penyakit Lyme memiliki tiga stadium, yaitu stadium awal terlokalisasi, stadium awal diseminasi, dan stadium akhir diseminasi. Gejala penyakit lyme berbeda pada setiap stadium.
-
Stadium Awal Terlokalisasi
Pada stadium ini, gejala biasanya mulai terlihat 1 atau 2 minggu setelah gigitan kutu. Salah satu gejala paling awal adalah ruam berbentuk seperti target (bull’s-eye rash), yang merupakan tanda bahwa bakteri sedang membelah diri dalam darah. Ruam yang disebut erythema migrans ini muncul pada lokasi gigitan, terlihat seperti titik berwarna merah yang dikelilingi oleh area yang bersih, yang pada tepinya kembali berwarna merah. Ruam ini biasanya tidak nyeri maupun gatal, tetapi terasa hangat ketika diraba. Umumnya, ruam ini akan hilang dengan sendirinya dalam 4 minggu.
-
Stadium Awal Diseminasi
Stadium ini terjadi beberapa minggu setelah gigitan kutu. Pada stadium ini, bakteri sudah mulai menyebar ke seluruh tubuh, sehingga menimbulkan gejala yang menyerupai penyakit flu, seperti menggigil, demam, pembesaran kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, gangguan penglihatan, kelelahan, nyeri otot, dan nyeri kepala.
Selain gejala seperti flu, pada stadium ini pengidap akan menunjukkan gejala lain, yaitu ruam yang muncul di tempat lain selain pada lokasi gigitan kutu, kesemutan dan kebas, serta Bells’ palsy.
-
Stadium Akhir Diseminasi
Stadium ini terjadi jika infeksi tidak ditangani pada stadium 1 dan 2. Stadium 3 ini dapat muncul dalam hitungan minggu, bulan, atau bahkan tahun setelah gigitan kutu.
Stadium ini memiliki gejala, seperti nyeri kepala yang cukup parah, radang sendi, gangguan irama jantung, ensefalopati, gangguan dalam terlibat percakapan, kesulitan konsentrasi, gangguan mental, kebas pada kaki, dan hilangnya ingatan jangka pendek.
Diagnosis Penyakit Lyme
Diagnosis penyakit lyme dilakukan berdasarkan wawancara dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan darah kurang akurat sampai beberapa minggu setelah infeksi pertama. Hal ini dikarenakan antibodi terhadap bakteri penyebab penyakit lyme baru terbentuk setelah beberapa minggu. Pemeriksaan yang sering dilakukan adalah:
- ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) yang berguna untuk deteksi antibodi terhadap bakteri B. burgdorferi.
- Western blot untuk mengonfirmasi hasil positif dari tes ELISA yang dilakukan.
- PCR atau Polymerase Chain Reaction juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi individu dengan radang sendi atau gejala saraf yang persisten setelah terinfeksi penyakit lyme. Sampel yang digunakan adalah cairan sendi ataupun cairan serebrospinal.
Pengobatan Penyakit Lyme
Penanganan penyakit lyme paling baik dilakukan pada stadium awal. Penanganan dini seperti pemberian antibiotik secara oral untuk 14-21 hari efektif dalam mengeliminasi infeksi secara total. Antibiotik ini diperlukan untuk mengeliminasi infeksi, meski gejala yang ada mungkin tidak langsung hilang. Maka, sangat dianjurkan bagi pengidap untuk tetap mengunjungi dokter meski gejala hilang.
Komplikasi Penyakit Lyme
Penyakit lyme yang tidak diatasi dengan baik dapat memicu beberapa komplikasi, seperti:
- Peradangan sendi kronis.
- Gejala neurologis.
- Gangguan memori.
- Ketidakteraturan irama jantung.
Pencegahan Penyakit Lyme
Pencegahan penyakit lyme pada umumnya dilakukan dengan cara meminimalisir kemungkinan paparan gigitan kutu, di antaranya dengan cara:
- Memakai celana panjang dan baju lengan panjang saat berkegiatan di luar.
- Atur halaman rumah bebas kutu dengan cara membersihkan kayu dan menaruhnya di tempat yang terkena sinar matahari. Selain itu, gunting rumput secara teratur dan jaga agar tidak tumbuh terlalu panjang.
- Gunakan penangkal serangga dengan DEET 10 persen yang dapat melindungi selama 2 jam. Jangan mengaplikasikan penangkal serangga ulang jika berada di luar ruangan lebih dari 2 jam.
- Rutin memeriksa adanya gigitan kutu pada kulit.
- Cabut kutu menggunakan pinset, jepit di bagian kepala atau mulut lalu tarik dengan hati-hati. Pastikan seluruh tubuh kutu tercabut.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika cara penanganan dan pencegahan di atas tidak berhasil, kamu bisa langsung memeriksakan diri ke dokter yang kamu butuhkan di rumah sakit. Gunakan aplikasi Halodoc untuk melakukan pemeriksaan dengan mudah. Dengan begitu, pemeriksaan dapat berjalan dengan lebih lancar. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!