Penurunan Kesadaran
DAFTAR ISI
- Langkah-langkah Penanganan Penurunan Kesadaran
- Penyebab Penurunan Kesadaran
- Faktor Risiko Penurunan Kesadaran
- Gejala Penurunan Kesadaran
- Diagnosis Penurunan Kesadaran
Penurunan kesadaran adalah kondisi medis yang mengacu pada situasi di mana seseorang tidak dapat sepenuhnya terjaga atau menyadari lingkungan sekitarnya. Kondisi ini terjadi karena berbagai faktor, seperti gangguan pada sistem saraf pusat, racun atau obat-obatan, trauma, hipoksia ataupun infeksi. Untuk mengetahui lebih lanjut, kamu dapat membaca artikel mengenai Fakta Penurunan Kesadaran.
Berikut ini adalah tingkat kesadaran dari seseorang :
- Compos Mentis: Kondisi sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun lingkungan.
- Apatis: Keadaan seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh terhadap lingkungan.
- Delirium: Penurunan tingkat kesadaran seseorang bersamaan dengan kekacauan motorik dan siklus tidur bangun yang terganggu. Pengidapnya akan tampak gelisah, kacau, disorientasi, dan meronta-ronta.
- Somnolen: Kondisi mengantuk yang masih dapat pulih bila terdapat rangsangan. Namun, saat sudah tidak ada rangsangan, orang tersebut akan tertidur lagi.
- Soporous atau Stupor: Keadaan mengantuk yang cukup dalam. Pengidap masih dapat bangun dengan rangsangan kuat, tetapi ia tidak terbangun sepenuhnya dan tidak dapat memberi jawaban verbal yang baik.
- Semi Koma: Kondisi ketika orang tersebut tidak bisa memberi respons terhadap rangsangan verbal dan tidak dapat bangun sama sekali. Namun, refleks kornea dan pupilnya masih baik.
- Koma: Keadaan yang terjadi sangat dalam, tidak ada gerakan spontan dan tidak ada respon terhadap nyeri yang dirasakan.
Langkah-langkah Penanganan Penurunan Kesadaran
Langkah-langkah yang dapat dilakukan, diantaranya:
- Panggil bantuan medis: Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memanggil bantuan medis segera.
- Pertahankan saluran udara: Jika seseorang tidak dapat menghela napas secara normal, maka harus melakukan tindakan pertama untuk mempertahankan saluran udara. Pastikan pasien dalam posisi miring dan buka mulutnya untuk memeriksa apakah ada obstruksi di tenggorokan.
- Cek tanda-tanda vital: Saat menunggu bantuan medis tiba, pastikan untuk memeriksa tanda-tanda vital pasien seperti denyut nadi, tekanan darah, dan pernapasan. Catat hasilnya dan sampaikan ke tim medis saat tiba.
- Identifikasi penyebabnya: Setelah pasien stabil, dokter akan melakukan tes untuk mengidentifikasi penyebabnya. Tes ini mungkin melibatkan pemindaian otak, tes darah atau tes lainnya untuk mengevaluasi kondisi medis pasien.
- Berikan perawatan yang sesuai: Setelah penyebabnya teridentifikasi, dokter akan memberikan perawatan yang sesuai. Ini mungkin termasuk pemberian obat-obatan, terapi oksigen, atau tindakan medis lainnya.
Penyebab Penurunan Kesadaran
Gangguan kesadaran bisa terjadi akibat berbagai faktor, baik yang berasal dari otak maupun dari organ lain, antara lain:
- Gangguan sirkulasi darah di otak yang bisa terjadi akibat perdarahan, trombosis maupun emboli.
- Infeksi seperti ensefalomeningitis yaitu meningitis, ensefalitis, cerebritis, atau abses otak.
- Gangguan metabolisme seperti penyakit hepar, gagal ginjal, dan diabetes melitus.
- Tumor seperti tumor otak, baik primer maupun metastatik.
- Trauma kepala.
- Epilepsi umum dan status epileptikus.
- Intoksikasi, yakni kondisi yang dapat berasal dari obat, racun (percobaan bunuh diri), makanan tertentu, dan bahan kimia lainnya.
- Gangguan elektrolit dan endokrin.
Faktor Risiko Penurunan Kesadaran
Beberapa faktor risiko utama antara lain:
- Gangguan sirkulasi darah: Kondisi seperti serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri koroner dapat mempengaruhi aliran darah ke otak dan memicu penurunan kesadaran.
- Trauma kepala: Cedera kepala yang parah dapat merusak otak dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menyadari lingkungan sekitarnya.
- Keracunan: Keracunan akibat obat-obatan, alkohol, dan racun lainnya dapat mempengaruhi fungsi otak dan memicu penurunan kesadaran.
- Infeksi: Seringkali terjadi pada sistem saraf pusat, seperti meningitis atau ensefalitis, dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk berfungsi dengan normal dan menyebabkan penurunan kesadaran.
- Ketidakseimbangan neurologis: Kondisi neurologis seperti epilepsi, demensia, dan tumor otak dapat mempengaruhi fungsi otak dan memicu penurunan kesadaran.
- Gangguan keseimbangan elektrolit: Keseimbangan elektrolit yang buruk, seperti kadar natrium yang rendah atau tinggi, dapat mempengaruhi fungsi otak dan menyebabkan penurunan kesadaran.
- Masalah pernapasan: Kondisi ini dapat menyebabkan hipoksia atau kurangnya oksigen dalam darah yang dapat memicu penurunan kesadaran.
- Usia lanjut: Orang yang lebih tua rentan terhadap kondisi yang dapat memicu penurunan kesadaran seperti stroke atau gangguan keseimbangan elektrolit.
Gejala Penurunan Kesadaran
Ada beberapa gejala penurunan kesadaran yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Kesulitan dalam memproses informasi: Pada tingkat kesadaran yang rendah, seseorang mungkin mengalami kesulitan dalam memproses informasi dan berbicara dengan jelas.
- Kekacauan atau konfusi: Orang yang mengalami penurunan kesadaran mungkin kebingungan atau tidak sadar akan lingkungan sekitarnya.
- Perubahan perilaku: Perubahan perilaku dapat menjadi gejala penurunan kesadaran, seperti terlihat kebingungan, lesu atau reaktif secara abnormal terhadap rangsangan.
- Gangguan pernapasan: Penurunan kesadaran juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan, seperti napas dangkal atau napas berat dan sulit.
- Kehilangan kontrol fisik: Kondisi ini juga bisa menyebabkan kehilangan kendali fisik seperti gemetar, kejang, pingsan atau mati rasa.
Diagnosis Penurunan Kesadaran
Diagnosis penurunan kesadaran dapat menjadi tantangan bagi dokter karena gejalanya dapat bervariasi dan penyebabnya berasal dari berbagai faktor. Namun, ada beberapa tes dan prosedur yang dapat membantu mengidentifikasi penyebab penurunan kesadaran, antara lain:
- Evaluasi neurologis untuk mengevaluasi fungsi otak dan sistem saraf pusat. Pemeriksaan ini dapat mencakup tes refleks, koordinasi motorik, dan respons sensorik.
- Tes darah dapat membantu mengidentifikasi masalah medis yang mendasari, seperti kadar elektrolit yang tidak seimbang atau infeksi.
- Pemeriksaan pencitraan seperti CT scan atau MRI, dapat membantu mengidentifikasi masalah pada otak atau sistem saraf pusat.
- Elektroensefalogram (EEG) dapat membantu mengukur aktivitas listrik di otak dan membantu dalam mengevaluasi kondisi seperti epilepsi atau gangguan sirkulasi darah.
Diagnosa yang tepat sangat penting untuk menentukan perawatan yang sesuai dan membantu pasien dalam memulihkan kesehatannya.
Kapan Harus ke Dokter?
Ketika kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala penurunan kesadaran, langkah yang paling penting adalah memanggil bantuan medis secepat mungkin. Penanganan yang cepat dan tepat akan menghindari komplikasi berbahaya. Kamu pun bisa bertanya pada dokter di Halodoc jika ada orang terdekatmu yang mengalami penurunan kesadaran. Tunggu apa lagi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. Consciousness Decreased
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. First Aid Fainting.
WebMD. Diakses pada 2023. Sudden Confusion Causes.
Wilderman Medical Clinic. Diakses pada 2023. Loss of Consciousness.
Diperbarui pada 27 Maret 2023.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan