Pemeriksaan Audiometri
Pengertian Pemeriksaan Audiometri
Pemeriksaan audiometri adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan untuk memeriksa fungsi pendengaran seseorang dengan cara mendengarkan suara, nada, atau frekuensi tertentu. Pemeriksaan medis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi gangguan pendengaran setelah prosedur operasi dilakukan pada pengidap tumor yang terdapat pada telinga atau area di sekitarnya.
Tidak hanya itu, pemeriksaan audiometri juga dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah seseorang membutuhkan alat bantu dengar, atau prosedur operasi guna meningkatkan kemampuan mendengar.
Kenapa Pemeriksaan Audiometri Dilakukan?
Beberapa kondisi yang membutuhkan pemeriksaan audiometri yaitu:
- Terjadi penurunan kualitas pendengaran.
- Telinga mengeluarkan dengungan.
- Telinga seperti terasa penuh.
- Keluar cairan dari telinga.
- Mengalami gangguan keseimbangan.
- Mengalami trauma pada telinga.
Selanjutnya, derajat tolok ukur seseorang mengalami ketulian mendengar atau mengalami gangguan pendengaran adalah:
- Tuli ringan: 26 hingga 40 dB.
- Tuli sedang: 41 hingga 60 dB.
- Tuli berat: 61 hingga 90 dB.
- Tuli sangat berat: Lebih dari 90 dB.
Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan Audiometri?
Pemeriksaan audiometri dilakukan saat seseorang merasakan adanya gangguan pada pendengaran yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bagaimana Melakukan Pemeriksaan Audiometri?
Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, tengah, dan dalam. Pemeriksaan audiometri dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami gangguan pendengaran sensorineural atau kerusakan saraf. Tidak hanya itu, pemeriksaan ini juga bisa mendeteksi gangguan pendengaran konduktif atau kerusakan pada gendang telinga.
Terdapat beberapa pemeriksaan penunjang yang turut dilakukan selama pemeriksaan audiometri berlangsung. Pemeriksaan ini akan menguji pendengaran dengan menggunakan suara paling lembut atau paling tidak terdengar. Ketika pemeriksaan dilakukan, pengidap akan menggunakan earphone dan mendengar berbagai macam suara yang diarahkan ke salah satu telinga.
Kerasnya suara diukur dengan mengacu pada satuan desibel (dB). Seseorang yang melakukan pemeriksaan akan diberikan suara bisikan dengan kekuatan 20 dB, musik keras sekitar 80-120 dB, dan mesin jet sekitar 180 dB. Lalu, pengidap juga diberikan nada suara yang diukur dalam satuan frekuensi (Hz). Telinga seseorang yang diperiksa akan diberikan nada bass rendah sekitar 50-60 Hz, dan nada tinggi sekitar 10.000 Hz atau lebih tinggi.
Rentang pendengaran normal yang dimiliki seseorang yaitu 250-8.000 Hz pada 25 dB atau bisa lebih rendah. Setelah itu, dokter akan melakukan tes pengenalan kata. Tes ini berfungsi untuk menilai kemampuan seseorang untuk memahami ucapan dari kebisingan latar belakang. Apabila pengenalan ucapan seseorang buruk, ucapan yang terdengar mungkin akan kacau. Tes pengenalan kata dapat membantu untuk memprediksi kegunaan alat bantu dengar yang digunakan.
Selanjutnya, pemeriksaan timpanometri dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya gangguan pendengaran, seperti penumpukan cairan atau lilin, gendang telinga berlubang, kerusakan tulang pendengaran, atau tumor di telinga tengah. Lalu, pemeriksaan refleks akustik yang dilakukan untuk mengevaluasi saraf kranial dan batang otak.
Tahap Pemeriksaan Audiometri
Pemeriksaan audiometri dilakukan di ruangan yang tenang dan kedap suara. Earphone akan dipakaikan di telinga dan pengidap akan diminta untuk duduk dengan tenang dan tidak berbicara. Earphone yang terhubung ke mesin akan mengeluarkan suara dan nada yang berbeda masuk ke telinga, serta suara tersebut masuk ke salah satu telinga.
Ahli audiologi akan meminta pasien untuk mengangkat tangan atau menunjukkan tanda lain yang mengatakan bahwa suara dapat terdengar. Contohnya, jika pengidap mendengar suara di telinga kanan, maka angkat tangan kanan, begitu pula sebaliknya. Beberapa kesempatan, pengidap mungkin diminta untuk menekan tombol atau membuat tanda lain apabila telah mendengarkan suara.
Ahli audiologi kemudian merekam setiap nada pada volume serendah mungkin yang dapat didengar. Sebelum atau setelah tes audiometri umum dijalankan, alat menyerupai garpu tala akan digunakan untuk melakukan tes Rinne dan Weber. Setiap tes dapat berfungsi untuk mengevaluasi potensi berbagai jenis gangguan pendengaran.
Apa yang Perlu Dilakukan Bila Hasilnya Tidak Normal?
Hasil angka pemeriksaan audiometri bisa menunjukkan indikasi apa yang menyebabkan munculnya masalah pendengaran yang terjadi pada pasien. Adapun kondisi yang dapat berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan audiometri abnormal di antaranya:
- Kondisi neuroma akustik.
- Trauma akustik yang berasal dari suara yang begitu keras.
- Tuli karena faktor usia.
- Mengidap infeksi telinga kronis.
- Ada indikasi sindrom Alport.
- Indikasi labirinitis.
- Paparan suara bising dalam waktu yang lama.
- Penyakit Meniere.
- Gendang telinga berlubang atau pecah.
- Mengidap otosklerosis atau muncul tulang abnormal pada telinga bagian tengah.
Lalu, apa yang harus dilakukan? Jika hasil pemeriksaan audiometri menunjukkan angka yang tidak normal, dokter tentunya akan merekomendasikan berbagai pemeriksaan lainnya. Tujuannya yaitu mengetahui fungsi dari telinga bagian dalam dan saraf yang berkaitan dengan kemampuan mendengar. Contoh pemeriksaan meliputi:
- Otoacoustic emission test (OAE). Jenis pemeriksaan ini dapat membantu menunjukkan respons suara yang bisa diterima oleh telinga bagian dalam.
- Pencitraan, misalnya MRI pada kepala untuk membantu mendeteksi ada atau tidaknya neuroma akustik.
Di Mana Melakukan Pemeriksaan Audiometri?
Pemeriksaan audiometri dapat dilakukan di rumah sakit atau laboratorium yang menyediakan perlengkapan yang memadai untuk melakukan tes. Tanyakan terlebih dahulu pada dokter sebelum menjalani prosedur pemeriksaan. Tanya jawab dengan dokter kini lebih mudah menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa download aplikasi Halodoc langsung dari Play Store maupun App Store.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Audiometry.
Mayfield Brain & Spine. Diakses pada 2022. Hearing (audiometry) test.
MedlinePlus. Diakses pada 2022. Audiometry.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan