Patah Tulang Selangka
Apa Itu Patah Tulang Selangka?
Patah tulang selangka atau fraktur klavikula adalah cedera yang umum terjadi, terutama pada anak-anak dan remaja.
Kondisi ini umumnya terjadi karena jatuh, cedera akibat olahraga, dan trauma karena kecelakaan lalu lintas.
Pada kasus yang jarang, bayi dapat mengalami patah tulang ini saat proses kelahiran.
Tulang selangka adalah tulang yang berada pada sisi kanan dan kiri dada atas, tepatnya pada leher bagian bawah.
Tulang ini memiliki bentuk memanjang dengan posisi melintang, menjadi penghubung antara tulang dada dengan lengan.
Salah satu peran penting dari tulang selangka adalah menjadi penopang lengan sehingga bisa bergerak bebas.
Jika tulang ini patah, maka kamu akan mengalami kesulitan untuk menggerakkan bagian lengan dan bahu.
Sebagian besar kondisi patah tulang selangka bisa membaik dengan bantuan arm sling atau penyangga lengan.
Akan tetapi, apabila patah tulang cukup buruk, perlu adanya penanganan lanjutan berupa operasi.
Penyebab Tulang Selangka Patah
Penyebab patah tulang selangka biasa terjadi saat ada hantaman langsung ke bahu. Situasi ini muncul saat seseorang terjatuh pada bahu atau mengalami tabrakan kendaraan.
Seseorang yang jatuh dengan kondisi lengan yang terentang juga dapat menyebabkan patah tulang selangka.
Sementara itu, pada bayi, fraktur klavikula dapat terjadi selama perjalanan melalui jalan lahir.
Kemudian, cedera olahraga juga termasuk salah satu penyebab umum terjadinya kondisi ini, terutama pada seseorang dengan usia lebih muda.
Tulang selangka memang tidak mengeras dengan penuh hingga usia seseorang sekitar 20 tahun.
Faktor Risiko Patah Tulang Selangka
Anak-anak dan remaja memiliki risiko patah tulang selangka yang lebih tinggi hingga mencapai usia 20 tahun.
Namun, risiko berpotensi meningkat kembali saat usia lanjut, karena kekuatan atau kepadatan tulang yang menurun seiring dengan usia yang semakin bertambah.
Faktor risiko lainnya, yaitu:
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini antara lain:
1. Trauma atau cedera
Patah tulang selangka umumnya terjadi karena trauma langsung pada bahu atau daerah dada.
Kejadian seperti kecelakaan mobil, jatuh, atau benturan kuat pada bahu dapat menyebabkan kondisi ini.
2. Kegiatan fisik yang intens
Aktivitas fisik yang intens, terutama olahraga kontak seperti sepak bola, rugby, atau hoki, dapat meningkatkan risiko kondisi ini karena paparan yang tinggi terhadap potensi benturan atau jatuh.
3. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Jika tulang selangka mengalami osteoporosis, maka akan lebih rentan patah bahkan akibat cedera yang seharusnya tidak signifikan.
4. Usia
Kondisi ini lebih rentan terjadi pada orang yang lebih tua karena tulang cenderung menjadi lebih rapuh seiring bertambahnya usia.
5. Genetika
Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam kekuatan tulang seseorang. Riwayat keluarga dengan riwayat patah tulang mungkin meningkatkan risiko seseorang.
6. Gangguan keseimbangan tulang
Kondisi medis seperti osteogenesis imperfecta, di mana tulang rentan patah karena kelainan genetik, atau gangguan lain yang mempengaruhi kekuatan tulang juga dapat meningkatkan risiko kondisi ini.
7. Gaya hidup dan nutrisi
Kurangnya asupan nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang, seperti kalsium dan vitamin D, dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah.
8. Riwayat patah tulang
Jika seseorang sudah pernah mengalami patah tulang selangka sebelumnya, risiko patah tulang selangka yang baru akan meningkat.
Gejala Patah Tulang Selangka
Patah tulang selangka dapat sangat menyakitkan dan menyebabkan pergerakan menjadi sangat terbatas, terutama pada area lengan dan bahu.
Tanda dan gejala lain dari fraktur ini meliputi:
- Turunnya bahu ke bawah dan depan.
- Adanya tonjolan pada atau di dekat bahu.
- Terdengar bunyi derak saat mencoba menggerakkan bahu.
- Ketidakmampuan mengangkat lengan karena kesakitan.
- Sensasi gerakan terpatah-patah ketika mencoba mengangkat lengan.
- Memar, bengkak, dan nyeri pada sisi atas tulang selangka.
- Mengalami kebas, mati rasa atau kesemutan pada area bahu.
Jika mengalami kondisi di atas, Ketahui Penanganan Pertama Patah Tulang Selangka di Rumah.
Diagnosis Patah Tulang Selangka
Dokter akan melakukan wawancara tentang bagaimana cedera terjadi dan gejala yang muncul.
Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan bahu untuk menemukan adanya deformitas yang jelas atau “benjolan” pada situs fraktur.
Tekanan yang lembut saat sedang istirahat akan menyebabkan rasa sakit.
Meski fragmen tulang untuk menembus kulit sangat jarang terjadi, jika kondisi ini muncul dapat mendorong kulit dan memperlihatkan formasi berbentuk “tenda”.
Pada fraktur klavikula, ujung tulang yang patah dapat menunjukkan terlihatnya formasi (tenda) pada kulit atas tempat fraktur terjadi.
Dokter juga mungkin melakukan tes untuk memastikan tidak ada saraf atau pembuluh darah yang rusak ketika patah tulang terjadi.
Sinar-X memungkinkan dokter untuk mendapat gambar jaringan padat seperti tulang.
Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan X-ray untuk membantu menentukan lokasi fraktur dan menentukan tingkat keparahan fraktur.
Tak hanya itu, dokter juga dapat melakukan X-ray seluruh bahu untuk memeriksa adanya cedera tambahan jika memang perlu.
Apabila terdapat tulang lain yang patah, dokter mungkin memesan tomografi terkomputerisasi (CT scan) untuk melihat fraktur dalam yang lebih detail dan lebih baik.
Pengobatan Patah Tulang Selangka
Penanganan kondisi ini bisa berbeda bergantung pada tingkat keparahan atau pergeseran tulang dari garisnya.
Beberapa metode pengobatan yang mungkin dokter rekomendasikan seperti:
1. Pemakaian arm sling
Jika patah tulang selangka terbilang ringan dan tidak terjadi pergeseran yang serius, dokter akan merekomendasikan pemakaian arm sling.
Tujuan utamanya menjaga lengan dan bahu dalam posisinya selama proses penyembuhan dan pembuat pengidap merasa nyaman.
2. Resep obat
Apabila cedera menimbulkan nyeri, dokter bisa merekomendasikan beberapa obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen.
Sementara itu, apabila rasa nyeri sudah semakin memburuk, maka dokter bisa meresepkan obat pereda nyeri lainnya.
3. Tindakan operasi
Proses penanganan bisa berbeda apabila ujung tulang yang patah bergeser secara signifikan keluar dari tempatnya. Jika terjadi, maka dokter mungkin merekomendasikan operasi.
Pembedahan biasanya meliputi mengembalikan potongan tulang yang patah ke tempat semula dan mencegahnya keluar dari tempatnya sampai sembuh sepenuhnya. Ini dapat meningkatkan kekuatan bahu saat sudah pulih.
Reduksi terbuka dan fiksasi internal adalah prosedur yang paling sering digunakan untuk mengobati patah tulang klavikula.
Selama prosedur, fragmen tulang pertama kali diposisikan ulang (reduksi) ke posisi normal.
Selanjutnya, dokter akan menyatukan kembali potongan tulang kemudian dengan bantuan perangkat keras logam khusus.
4. Fisioterapi
Selain itu, dokter juga menyarankan pengidap untuk melakukan terapi fisik atau fisioterapi dengan mempertahankan gerakan lengan untuk mencegah kekakuan.
Sering kali, pengidap akan mulai melakukan latihan untuk gerakan siku segera setelah cedera.
Proses penyembuhan bisa berbeda bagi setiap orang. Biasanya, untuk usia dewasa, perlu waktu sekitar 3 bulan.
Sementara itu, untuk usia anak-anak, kondisi ini biasanya membaik pada usia sekitar 6 minggu.
Selama menjalani proses pemulihan, mungkin akan muncul benjolan pada tulang selangka.
Sebenarnya, kondisi ini tidak menjadi masalah serius dan bisa lebih baik setelah beberapa bulan.
Sementara itu, penanganan pertama patah tulang selangka mungkin perlu. Bila kamu mengalami Patah Tulang, Ini Waktu yang Dibutuhkan untuk Kembali Normal.
Komplikasi Patah Tulang Selangka
Sebagian besar kondisi ini dapat teratasi tanpa adanya komplikasi berarti.
Namun, apabila kondisinya parah dan tidak mendapat pengobatan, beberapa kondisi berikut sangat mungkin terjadi:
- Cedera saraf atau pembuluh darah. Ujung tulang yang tidak pada tempatnya dapat melukai saraf dan pembuluh darah.
- Tulang lebih pendek. Tulang selangka yang patah dapat menjadi lebih pendek jika terlambat mendapatkan tindakan pengobatan.
- Adanya benjolan pada tulang. Pembentukan benjolan pada tulang sangat mungkin terjadi. Hal ini bisa menghilang sendirinya atau bisa jadi permanen.
- Osteoartritis. Patah tulang pada persendian rentan meningkatkan risiko radang sendi atau osteoarthritis.
Pencegahan Patah Tulang Selangka
Cara paling tepat untuk mencegah terjadinya patah tulang adalah dengan menjaga kesehatan bagian padat dari tubuh tersebut.
Selain itu, hindari aktivitas fisik yang dapat meningkatkan risiko terjadinya patah tulang.
Beberapa jenis olahraga seperti martial arts dan sejenisnya sebaiknya tidak dilakukan karena memiliki risiko tinggi terjadi kelainan ini.
Sementara pada bayi, patah tulang lebih rentan terjadi kurangnya kemampuan tenaga medis saat membantu proses persalinan.
Tak lupa, penuhi asupan nutrisi harian tubuh guna menjaga tulang tetap kuat, padat, dan sehat.
Makanan kaya kalsium dan vitamin D dapat membantu menjaga kesehatan sekaligus kepadatan tulang.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika kamu atau anggota keluarga mengalami cedera yang membuat tulang selangka atau bahu terbentur.
Ini terlebih jika bagian tersebut menunjukkan pembengkakan atau perubahan bentuk.
Selain itu, kamu juga harus segera mencari bantuan medis apabila mengalami benturan pada area tulang selangka dan menunjukkan gejala berikut ini.
- Rasa nyeri yang tidak tertahankan.
- Tulang tampak seakan hendak menembus kulit, atau bahkan sudah menembus kulit.
- Sesak napas.
- Mengalami perdarahan hebat.
Diagnosis dini dapat membuat patah tulang selangka bisa mendapatkan penanganan segera, sehingga komplikasi bisa dicegah.
Hubungi dokter di Halodoc segera dengan klik gambar di bawah ini.