Parafimosis
DAFTAR ISI
- Apa Itu Parafimosis?
- Penyebab Parafimosis
- Faktor Risiko Parafimosis
- Gejala Parafimosis
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala Parafimosis
- Diagnosis Parafimosis
- Pengobatan Parafimosis
- Komplikasi Parafimosis
- Pencegahan Black Mold
Apa Itu Parafimosis?
Parafimosis adalah kondisi yang hanya dialami pria yang tidak disunat. Kondisi ini terjadi ketika kulup penis tidak bisa lagi ditarik ke depan melewati ujung penis.
Hal ini menyebabkan kulup menjadi bengkak dan macet, sehingga dapat memperlambat atau menghentikan aliran darah ke ujung penis. Parafimosis dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera diobati.
Parafimosis berbeda dengan fimosis. Karena fimosis merupakan kondisi di mana kulup tidak bisa lagi ditarik ke belakang dari ujung penis.
Hal ini biasanya terjadi pada anak kecil, dan bukan kondisi serius. Sebaliknya, parafimosis merupakan kondisi darurat medis.
Penyebab Parafimosis
Parafimosis sering terjadi saat pria menarik kulup penis ke belakang untuk membersihkan bagian bawahnya, atau jika mencoba meregangkannya karena kulup terlalu kencang.
Kondisi ini juga dapat terjadi jika kulup dipindahkan saat kateterisasi untuk mengalirkan urine, atau jenis prosedur medis lain pada penis.
Selain itu, beberapa penyebab yang dapat menimbulkan terjadinya parafimosis, di antaranya:
- Kulup yang tersisa bila ditarik cukup lama, maka bisa menyebabkan pembengkakan. Hal ini dapat terjadi selama pemeriksaan medis, setelah dibersihkan, atau setelah buang air kecil.
- Kulup ketat yang ditarik menyebabkan penis membengkak. Hal ini menyebabkan kulup tidak dapat kembali ke posisi alami.
- Aktivitas seksual yang terlalu kuat dan penggunaan cincin penis yang menyempit untuk meningkatkan ereksi dengan kompresi.
- Infeksi karena berbagai faktor, termasuk tidak menjaga kebersihan penis dengan baik.
- Bekas luka yang disebabkan oleh infeksi berulang pada kulit kulup, atau dengan menarik paksa kulup pada anak laki-laki muda.
- Sunat yang belum dilakukan dengan benar.
- Pembengkakan pada penis dan kulup, karena gigitan serangga.
Faktor Risiko Parafimosis
Sementara itu, faktor risiko yang dapat menyebabkan parafimosis, antara lain :
- Pada orang dewasa, penyakit diabetes dapat menyebabkan peradangan kronis pada penis dan kulup. Hal ini membuat parafimosis lebih mungkin terjadi.
- Pada anak-anak, kulup tidak tertarik sama sekali sampai sekitar usia dua tahun. Kebanyakan anak laki-laki akan memiliki kulup yang dapat ditarik pada usia 10 tahun. Selain itu, menarik kulup secara paksa sebelum siap melakukannya dapat menyebabkan jaringan parut yang dapat mengakibatkan parafimosis.
Gejala Parafimosis
Gejala utama pada orang dengan parafimosis adalah tidak dapat mengembalikan posisi kulupnya. Namun, terdapat beberapa gejala lain yang juga bisa dikeluhkan:
- Pembengkakan pada ujung penis.
- Ketidaknyamanan dan rasa sakit.
- Kemerahan.
- Sulit untuk buang air kecil.
- Terdapat jaringan biru tua atau hitam di ujung penis.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala Parafimosis
Jika kamu atau orang terdekat mengalami tanda-tanda parafimosis, kamu bisa menghubungi dokter spesialis di Halodoc terkait penanganannya.
Nah, berikut ini beberapa rekomendasi dokter spesialis di Halodoc yang sudah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:
Dokter Spesialis Urologi
Dokter Spesialis Andrologi
Dokter Spesialis Bedah
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Diagnosis Parafimosis
Dokter dapat menentukan diagnosis parafimosis dengan melakukan anamnesis yang bertujuan untuk mengetahui gejala yang dirasakan pengidapnya.
Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap penis. Masalah lain terutama komplikasi parafimosis juga perlu dicari.
Pengobatan Parafimosis
Parafimosis yang terdeteksi dini dapat ditangani melalui prosedur sederhana, seperti:
- Mengompres bagian yang bengkak dengan es.
- Membungkus erat penis pengidap dengan perban.
- Mengeluarkan darah atau nanah dengan menggunakan jarum.
- Menyuntikan obat yang dapat mengurangi pembengkakan.
Pada parafimosis yang sudah parah, dokter akan melakukan penyayatan kulup yang tersangkut guna mengurangi tekanan dan meredakan pembengkakan.
Dengan cara ini, kulup bisa kembali ditarik ke posisi normal. Proses sunat kemudian akan dianjurkan untuk mencegah kembalinya parafimosis.
Dokter juga akan mengajarkan cara membersihkan dan merawat ujung penis pengidap setelah pengobatan dilakukan agar tetap bersih dan terhindar dari infeksi.
Komplikasi Parafimosis
Komplikasi parafimosis adalah kondisi sekunder dan gangguan lain yang disebabkan oleh parafimosis. Sering kali perbedaan antara gejala dan komplikasi parafimosis tidak selalu jelas.
Dalam kasus yang parah atau jika parafimosis tidak diobati, komplikasi berikut dapat terjadi:
- Kerusakan pada ujung penis.
- Gangguan pada aliran darah.
- Kehilangan ujung penis.
Pencegahan Parafimosis
Cara untuk mencegah parafimosis yang paling utama adalah dengan prosedur sunat. Jika tidak melakukan sunat, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terkena parafimosis, yaitu:
- Menghindari infeksi dengan menjaga kebersihan ujung penis dengan teratur.
- Selalu mengembalikan posisi kulup penis ke posisi awal, yaitu menutupi ujung penis setelah dibersihkan, setelah berhubungan intim, buang air kecil atau setelah melakukan pemeriksaan.
- Menghindari membiarkan kulup penis tertarik ke belakang dalam waktu yang lama.
- Hindari menggunakan bedak atau deodoran pada penis karena dapat memicu iritasi.
- Menggunakan sabun tanpa kandungan parfum atau dengan bahan kimia ringan agar terhindar dari iritasi.
- Tidak menarik atau membuka kulup bayi maupun balita karena dapat menyebabkan rasa sakit dan cedera.