Pap Smear
DAFTAR ISI
- Apa itu Pap Smear
- Tujuan dan Manfaat Pap Smear
- Indikasi Pap Smear
- Hubungi Dokter Ini Jika Ingin Tahu Lebih Banyak tentang Pap Smear
- Peringatan Pap Smear
- Sebelum Prosedur
- Prosedur Pap Smear
- Setelah Prosedur
- Hasil Pap Smear
- Efek Samping dan Komplikasi Pap Smear
- Biaya Pap Smear
Apa itu Pap Smear?
Pap smear adalah prosedur pemeriksaan pada leher rahim (serviks) untuk mendeteksi ada tidaknya sel-sel abnormal yang berisiko menyebabkan kanker serviks.
Pap smear perlu dilakukan secara berkala agar kanker serviks bisa dideteksi dan ditangani sejak ini
Prosedur pap smear ini dilakukan oleh dokter ginekologi menggunakan alat bernama spekulum yang berbentuk seperti moncong bebek.
Spekulum akan memudahkan dokter untuk membuka leher rahim, sehingga sampel serviks lebih mudah untuk mereka ambil.
Pap smear sangat penting untuk deteksi dini kanker serviks, salah satu jenis kanker yang paling umum pada wanita.
Jika kanker serviks dideteksi pada tahap awal, tingkat kesembuhan dan prognosisnya sangat baik.
Melalui pap smear, perubahan sel prakanker atau sel kanker dapat terdeteksi bahkan sebelum timbulnya gejala.
Tujuan dan Manfaat Pap Smear
Manfaat dan tujuan pap smear adalah mendeteksi perubahan pada sel serviks yang mengindikasikan kanker bisa berkembang di kemudian hari.
Mendeteksi sel-sel abnormal sejak dini adalah langkah pencegahan utama perkembangan kanker serviks.
Semua wanita yang aktif secara seksual berisiko tertular HPV, dan harus melakukan pap smear setidaknya setiap tiga tahun sekali.
Pemeriksaan ini biasanya bisa kamu lakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul.
Pada wanita yang berusia di atas 30 tahun, prosedur ini dapat dikombinasikan dengan tes untuk mendeteksi human papillomavirus (HPV). Agar bisa mewaspadai penyakit berbahaya tersebut, wanita juga perlu Waspadai 7 Gejala Kanker Serviks Ini sejak Dini.
Indikasi Pap Smear
Indikasi pap smear atau seorang wanita dianjurkan untuk melakukan pap smear saat berusia 21-65 tahun.
Setelah menginjak 30 tahun, tes ini bisa kamu pertimbangkan setiap lima tahun sekali.
Dalam beberapa kasus dokter mungkin merekomendasikan prosedur ini lebih sering, jika seorang wanita memiliki kondisi berikut:
- Pemeriksaan sebelumnya mendeteksi sel-sel pra kanker.
- Telah didiagnosis kanker serviks.
- Telah terpapar dietilstilbestrol (DES) sebelum lahir.
- Terinfeksi HIV.
- Sistem kekebalan yang melemah karena transplantasi organ, kemoterapi atau penggunaan kortikosteroid kronis.
- Riwayat merokok.
- Wanita yang telah memulai aktivitas seksual.
- Memiliki riwayat infeksi menular seksual (IMS) seperti herpes genital, klamidia, atau gonore.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang menjalani transplantasi organ atau pengobatan imunosupresi.
- Riwayat keluarga dengan kanker serviks.
- Pernah menjalani pembedahan atau perawatan pada organ reproduksi. Contohnya seperti histerektomi (pengangkatan rahim) atau eksisi konisasi (pengangkatan jaringan yang mencurigakan pada leher rahim).
Hubungi Dokter Ini Jika Ingin Tahu Lebih Banyak tentang Pap Smear
Jika punya pertanyaan lebih mendalam seputar pap smear, konsultasi dengan dokter spesialis kandungan di Halodoc saja.
Mereka bisa menjelaskan prosedur pap smear lebih detail serta manfaatnya.
Para ahli ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
- dr. Marsell Phang Sp.OG
- dr. Effendy Gunawan Sp.OG
- dr. Lucia Leonie Sp.OG
- dr. Fitria Angela Umar Sp.OG
- dr. Gracia Merryane Sp.OG
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Peringatan Pap Smear
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pap smear salah satunya adalah tidak menjalani prosedur ini ketika sedang menstruasi.
Bila menjalani prosedur pap smear ketika menstruasi, kemungkinan hasilnya kurang akurat. Sebaiknya lakukan pemeriksaan 5 hari sesudah menstruasi.
Selain itu, prosedur pap smear sebaiknya tidak dilakukan ketika seorang wanita menginjak usia kehamilan 25 minggu ke atas.
Mengapa begitu? Sebab, tindakan ini bisa memicu rasa nyeri saat pemeriksaan dilakukan.
Bila ingin melakukan pemeriksaan pap smear, lakukan setelah 12 minggu sesudah melahirkan.
Sebelum Prosedur
Dokter biasanya menyarankan hal-hal di bawah ini sebelum menjalani pemeriksaan pap smear:
- Tidak berhubungan seks atau menggunakan pelumas.
- Jangan menggunakan semprotan atau bedak di dekat vagina.
- Tidak memasukkan apapun ke dalam vagina, termasuk tampon, obat-obatan, krim, dan suppositoria.
- Jangan membilas vagina dengan air, cuka, atau cairan lain (douche).
Prosedur Pap Smear
Prosedur pap smear berlangsung selama 10-20 menit. Berikut alur prosedurnya:
1. Mengganti pakaian dengan pakaian khusus
Sesampainya di ruang pemeriksaan, pasien perlu menanggalkan pakaian dan menggantinya dengan pakaian khusus yang telah rumah sakit sediakan.
2. Berbaring di atas meja periksa
Setelah itu, pasien perlu berbaring di atas ranjang periksa dengan kaki diletakkan di bagian penyangga. Posisi kaki terbuka lebar selama pemeriksaan.
3. Pembukaan vagina
Setelah kaki direntangkan, dokter memasukan spekulum ke dalam vagina. Dokter memperlebar dinding vagina dengan spekulum agar bisa melihat bagian serviks dengan lebih jelas.
Ketika spekulum masuk ke vagina, hal ini mungkin bisa menyebabkan sensasi tekanan di daerah panggul.
4. Pengambilan sampel
Dokter akan mengambil sampel sel dari leher rahim dengan cara swab dengan menggunakan spatula plastik khusus dan sikat kecil.
Jangan khawatir, ini biasanya tidak sakit. Swab bisa dokter tempatkan ke dalam zat cair di botol kecil. Setelah itu, spekulum akan dokter keluarkan secara perlahan.
5. Pemeriksaan di laboratorium
Sampel yang sudah dokter ambil akan dikirim ke laboratorium untuk diteliti.
Hasil pemeriksaan biasanya sudah bisa kamu dapatkan setelah beberapa hari atau sekitar 1-2 minggu.
Prosedur bisa menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman, tapi rasa nyeri tersebut biasanya masih bisa tertahankan dan hanya bersifat sementara.
Perlu dicatat, pap smear tidak boleh dilakukan selama periode menstruasi. Pasalnya, darah haid dapat mempengaruhi keakuratan tes.
Tanyakan kepada dokter untuk jadwal pemeriksaan ulang setelah menstruasi telah selesai.
Setelah Prosedur
Kamu bisa melanjutkan aktivitas seperti biasa setelah menjalani pemeriksaan ini.
Namun, prosedurnya biasanya bisa menyebabkan perdarahan ringan atau bercak.
Hal ini biasanya normal dan disebabkan oleh goresan pada serviks. Kondisi tersebut bisa berhenti dalam beberapa jam.
Namun, perdarahan setelah pap smear juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya, seperti infeksi, penyakit menular seksual, atau kanker.
Jadi, segera temui dokter bila kamu mengalami gejala berikut:
- Mengeluarkan darah dalam jumlah yang lebih banyak daripada bercak biasa.
- Kram parah.
- Perdarahan yang berlangsung lebih dari tiga hari.
- Pendarahan yang semakin berat, bukannya mereda, setelah pemeriksaan.
- Pendarahan hebat yang membutuhkan lebih dari satu pembalut dalam satu jam.
- Darah gelap dengan gumpalan atau darah merah sangat cerah.
Meski begitu, perdarahan yang serius jarang terjadi. Bila kamu mengalami perdarahan setelah pap smear, hindari berhubungan intim dan jangan gunakan tampon dalam 2-3 hari setelah pemeriksaan.
Jika kamu berencana menjalani pemeriksaan ini, Ini Dokter di Halodoc yang Bisa Beri Info Seputar Pap Smear yang bisa kamu hubungi.
Hasil Pap Smear
Ada dua jenis hasil pap smear, yaitu normal dan tidak normal. Bila hasilnya normal, itu berarti tidak ada tanda-tanda penyakit dan pasien tidak membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Namun, untuk hasil tes yang tidak normal, tidak selalu berarti pasien mengidap kanker serviks.
Karena itu, dokter akan menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
Ada beberapa jenis serviks abnormal, yaitu:
1. Sel skuamosa atipikal
Ini adalah temuan tes pap abnormal yang paling umum. Artinya, beberapa sel tidak terlihat normal sepenuhnya, namun tidak jelas apakah perubahan tersebut disebabkan oleh infeksi HPV atau tidak.
2. Sel kelenjar atipikal
Ditemukan beberapa sel kelenjar yang tidak terlihat normal. Ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius di dalam rahim, sehingga dokter kemungkinan akan meminta kembali untuk menjalani kolposkopi (pengecekan leher rahim).
3. Lesi intraepitel skuamosa tingkat rendah
Ada perubahan tingkat rendah yang biasanya disebabkan oleh infeksi HPV.
Dokter akan meminta kamu untuk menjalani tes tambahan, untuk memastikan tidak ada perubahan yang lebih serius (tingkat tinggi).
4. Lesi intraepitel skuamosa tingkat tinggi
Terdapat sel serviks abnormal sedang atau berat yang dapat menjadi kanker di kemudian hari jika tidak diobati.
Kamu akan diminta menjalani kolposkopi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
5. Sel kanker serviks (karsinoma sel skuamosa atau adenokarsinoma)
Temuan ini sangat jarang terjadi pada orang yang telah menjalani pemeriksaan secara berkala.
Jika biopsi menunjukkan adanya kanker serviks, dokter akan merujuk untuk melakukan tes lainnya.
Tujuannya untuk mencari tahu apakah sel kanker telah menyebar di dalam leher rahim atau ke bagian tubuh lainnya.
Jika kamu masih butuh informasi lebih lengkap mengenai pap smear, Ini Dokter di Halodoc yang Bisa Beri Info Seputar Pap Smear.
Efek Samping dan Komplikasi Pap Smear
Sebagian orang mengalami beberapa efek samping dan komplikasi sehabis melakukan prosedur pap smear. Itu termasuk mengalami sedikit pendarahan, atau bercak, selama beberapa hari setelah tes. Efek samping ini bisa jadi karena iritasi pada leher rahim.
Selain itu, efek samping dan komplikasi lainnya adalah:
- Kram ringan selama prosedur berlangsung.
- Beberapa orang mengalami kram yang lebih intens yang serupa atau lebih buruk kurun waktu tertentu.
- Reaksi alergi terhadap perlengkapan yang digunakan oleh profesional medis selama tes, seperti sarung tangan lateks atau pelumas vagina.
- Gatal atau rasa terbakar di vagina atau vulva selama atau setelah tes harus menghubungi dokter.
Baca komplikasi lain dari pap smear bisa dibaca di artikel ini: “Waspadai Komplikasi yang Disebabkan oleh Kanker Serviks”.
Tempat Melakukan Pap Smear
Hampir semua rumah sakit menyediakan layanan ini. Umumnya prosedurnya akan dilakukan oleh dokter spesialis kandungan. Puskesmas juga sudah menyediakan layanan ini dengan alat yang sesuai standar World Health Organization (WHO).
Biaya Pap Smear
Biaya pemeriksaan pap smear umumnya berkisar mulai dari Rp300.000-Rp600.000. Namun, harga pemeriksaan bisa bervariasi tergantung rumah sakit atau puskesmas yang kamu pilih.
Kamu bisa cek pemeriksaan dari Halodoc Home Lab yang bisa dilakukan di rumah, klik gambar di bawah ini.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Pap smear.
WebMD. Diakses pada 2024. Pap Smear.
Healthline. Diakses pada 2024. Pap Smear (Pap Test): What to Expect.
Healthline. Diakses pada 2024. Why Am I Bleeding After My Pap Smear and How Long Will It Last?
Medical News Today. Diakses pada 2024. What to know about bleeding after a Pap smear.
National Cancer Institute. Diakses pada 2024. HPV and Pap Test Results: Next Steps after an Abnormal Cervical Cancer Screening Test.
Diperbarui pada 26 November 2024
Frequently Asked Questions
1. Pap Smear itu cek apa?
Pap smear adalah pemeriksaan leher rahim (serviks) untuk mendeteksi sel-sel abnormal yang dapat berisiko menjadi kanker serviks.
Prosedur ini membantu mendeteksi perubahan sel pra-kanker atau sel kanker bahkan sebelum gejala muncul.
2. Syarat Pap Smear apa saja?
Sebelum melakukan prosedur pap smear, kamu perlu memerhatikan syarat berikut ini:
- Tak sedang menstruasi (lakukan 5 hari setelah menstruasi).
- Tidak berhubungan seksual atau menggunakan pelumas sebelumnya.
- Tak menggunakan tampon, obat-obatan, atau krim vagina dalam beberapa hari sebelum tes.
- Tidak melakukan douche (membilas vagina dengan cairan tertentu).
- Tak sedang hamil di usia kehamilan 25 minggu ke atas.
3. Kapan waktu yang tepat untuk Pap Smear?
Umumnya, ketentuan waktu yang tepat untuk melaksanakan pap smear adalah sebagai berikut:
- Wanita berusia 21–65 tahun: Disarankan melakukan pap smear secara berkala.
- Usia 21–30 tahun: Setiap 3 tahun sekali.
- Usia di atas 30 tahun: Bisa dilakukan setiap 5 tahun sekali bila dikombinasikan dengan tes HPV.
Sementara itu, apabila kamu dalam kondisi tertentu seperti sedang menstruasi atau pasca melahirkan, sebaiknya lakukan pap smear pada:
- 5 hari setelah menstruasi selesai.
- Setelah 12 minggu setelah melahirkan.