Operasi Bibir Sumbing
Pengertian Operasi Bibir Sumbing
Operasi bibir sumbing adalah salah satu tindakan medis yang perlu dilakukan untuk mengatasi kondisi bibir sumbing dan langit-langit mulut. Kondisi bibir sumbing menjadi salah satu cacat lahir yang paling sering terjadi.
Lalu, apa penyebab bayi lahir dengan bibir sumbing? Kondisi ini dapat terjadi karena proses pembentukan jaringan bibir janin yang tidak sempurna. Kondisi ini membentuk celah pada salah satu atau kedua bagian bibir.
Biasanya, bayi yang mengalami bibir sumbing dapat menjalani tindakan operasi bibir sumbing setelah usianya menginjak tiga bulan. Akan tetapi, prosedur ini juga bisa dilakukan saat bayi beranjak remaja hingga dewasa.
Mau tahu cara mencegah bibir sumbing sejak dalam kandungan? Cari tahu melalui artikel ini “Pencegahan Bibir Sumbing pada Anak Sejak dalam Kandungan”
Tujuan dan Manfaat Operasi Bibir Sumbing
Prosedur operasi bibir sumbing dapat membantu memulihkan fungsi bibir dan mulut anak. Selain itu, operasi ini juga dilakukan untuk memperbaiki tampilan bibir.
Bibir dan langit-langit yang sumbing berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan. Mulai dari gangguan pendengaran, masalah gigi, hingga kemampuan berbicara.
Dengan melakukan operasi bibir sumbing ada berbagai manfaat yang bisa anak rasakan, seperti:
- Meningkatkan kemampuan makan dan minum anak.
- Mengoptimalkan kemampuan bernapas.
- Meningkatkan kemampuan berbicara dan mendengar.
- Mencegah permasalahan mulut dan gigi.
- Mencegah gangguan tumbuh kembang anak.
Indikasi Operasi Bibir Sumbing
Tindakan ini berlaku bagi bayi yang mengalami bibir dan langit-langit sumbing. Umumnya, kondisi ini dapat terlihat setelah anak lahir. Namun, kondisi bibir sumbing bisa terlihat selama masa kehamilan dengan melakukan USG.
Akan tetapi, langit-langit sumbing sangat sulit terdeteksi melalui USG. Karena itu, kondisi tersebut hanya dapat terdeteksi ketika bayi lahir.
Peringatan Operasi Bibir Sumbing
Umumnya, semua pasien bibir dan langit-langit sumbing boleh mendapatkan tindakan yang sesuai dengan kondisinya. Namun, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dan peringatan, seperti:
- Anak memiliki riwayat alergi, khususnya terhadap obat bius.
- Rahang bawah terlalu mundur dan kecil.
Agar kondisi bayi selalu sehat, sebaiknya hindari faktor risiko yang memicu bibir sumbing pada bayi melalui artikel ini “Ibu, Ini 4 Faktor Risiko yang Memicu Bibir Sumbing pada Anak”
Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Operasi Bibir Sumbing
Sebelum melakukan operasi bibir sumbing, dokter akan melakukan pemeriksan fisik untuk memastikan perawatan yang tepat untuk mengatasi kondisi anak. Hal ini melibatkan beberapa dokter, seperti dokter bedah, dokter anak, dokter gigi, hingga ahli bedah kepala dan leher.
Dokter spesialis anak juga akan melakukan pemeriksaan menyeluruh satu minggu sebelum prosedur operasi dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memastikan anak dalam kondisi yang sehat.
Dokter juga akan memeriksa riwayat kesehatan, alergi, dan riwayat obat-obatan anak. Kemudian, dokter akan meminta orang tua untuk berhenti memberikan beberapa jenis obat-obatan yang dapat menyebabkan gangguan pada tindakan bedah.
Dokter bedah anak juga akan memberikan saran pada orang tua mengenai makanan atau minuman yang bisa dikonsumsi anak sebelum operasi berlangsung. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
- Tidak mengonsumsi susu formula enam jam sebelum prosedur bedah.
- Dilarang mengonsumsi ASI empat jam sebelum prosedur bedah.
- Tidak mengonsumsi cairan bening (air) tiga jam sebelum prosedur bedah.
Ibu bisa berkonsultasi pada dokter spesialis anak atau bedah anak untuk memastikan persiapan yang perlu dijalankan sebelum operasi bibir sumbing.
Prosedur Operasi Bibir Sumbing
Biasanya, operasi bibir sumbing akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi anak. Berikut prosedur operasi bibir sumbing yang perlu diketahui:
1. Bibir sumbing
Tujuan dari operasi bibir sumbing untuk menutup celah pada bibir anak. Prosedur ini juga berlaku untuk memperbaiki bentuk dan tampilan bibir atas serta hidung anak.
Bayi akan mendapatkan bius total agar prosedur dapat berjalan dengan optimal. Berapa lama operasi bibir sumbing pada bayi? Operasi biasanya berlangsung sekitar dua jam. Proses ini akan berlangsung dengan menempatkan alat khusus pada mulut anak agar tetap terbuka.
Setelah itu, dokter akan membuat sayatan di kedua sisi celah bibir. Kemudian, sayatan kembali disatukan dan dijahit dengan jahitan yang dapat diserap (larut).
2. Langit-langit sumbing
Operasi ini bertujuan untuk menutup lubang pada langit-langit mulut. Serupa dengan bibir sumbing, bayi juga akan diberikan bius total selama prosedur.
Dokter juga akan membuat sayatan pada sisi lubang langit-langit, kemudian mengatur posisi dan otot pada langit-langit. Setelah itu, sayatan kembali dijahit hingga menutup lubang pada langit-langit.
Lalu, berapa usia minimal operasi sumbing langit-langit? Biasanya, tindakan ini dilakukan pada anak usia 9-11 bulan.
3. Prosedur tambahan
Prosedur tambahan dapat dijalani oleh anak saat usianya berkembang. Pertambahan usia menyebabkan perubahan bentuk bibir dan wajah. Hal ini membuat prosedur bedah tambahan perlu dilakukan. Ada beberapa operasi tambahan, seperti:
- Memperbaiki celah pada gusi menggunakan potongan tulang (cangkok tulang biasanya pada usia 8-12 tahun.
- Mengoptimalkan fungsi dan penampilan bibir serta langit-langit.
- Memperbaiki bentuk hidung dengan rhinoplasty.
- Memperbaiki penampilan rahang.
Cari tahu lebih banyak mengenai gejala bibir sumbing melalui artikel ini: “Gejala Bibir Sumbing pada Anak yang Perlu Diwaspadai”.
Setelah Operasi Bibir Sumbing
Pada anak bibir sumbing, ibu bisa segera memberikannya ASI secara langsung. Namun, jika anak kesulitan maka penggunaan kateter intravena akan digunakan untuk memberikan cairan pada anak, hingga kondisi kesehatannya membaik.
Sedangkan anak yang menjalani operasi langit-langit, akan menjalani perawatan di rumah sakit minimal dua hari setelah tindakan bedah. Setelah operasi, anak diperbolehkan mengonsumsi cairan bening menggunakan cangkir.
Pasien juga akan diberikan obat pereda nyeri dan antibiotik sesuai dengan saran dokter untuk membantu proses pemulihan kesehatan.
Prosedur operasi ini memang dapat mengurangi risiko gangguan bicara pada anak akibat bibir sumbing. Namun, tidak ada salahnya ibu melakukan terapi bicara untuk mengoptimalkan kemampuan dan tumbuh kembang anak.
Efek Samping dan Komplikasi Operasi Bibir Sumbing
Prosedur ini terbilang aman untuk dilakukan. Namun, ada beberapa risiko komplikasi yang dapat terjadi beberapa minggu setelah tindakan operasi, seperti:
- Perdarahan.
- Infeksi.
- Reaksi terhadap cairan anestesi.
- Masalah pernapasan.
- Keterlambatan bicara.
- Gangguan gigi dan mulut.
Operasi bibir sumbing juga dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti:
- Sakit pada tenggorokan.
- Suara sengau.
- Kesulitan tidur.
- Pembengkakan pada area operasi.
- Gangguan pendengaran.
- Cairan keluar dari hidung.
Dokter juga akan menyarankan untuk kembali melakukan pemeriksaan kesehatan beberapa minggu setelah tindakan operasi. Namun, jangan ragu untuk segera mengunjungi rumah sakit ketika anak mengalami beberapa keluhan kesehatan ini setelah operasi, seperti:
- Demam tinggi.
- Kesulitan bernapas.
- Perdarahan dari hidung.
- Tanda dehidrasi.
- Lokasi bedah yang terbuka.
Biaya Operasi Bibir Sumbing
Tentunya operasi bibir sumbing harus dilakukan di rumah sakit dengan dokter yang tepat. Lalu, berapa biaya untuk operasi bibir sumbing? Di Indonesia, operasi bibir sumbing diperkirakan mencapai harga dengan kisaran sekitar Rp4.900.000-Rp47.000.000.