Operasi Bariatrik
Operasi bariatrik ditujukan untuk pengidap obesitas yang tidak menanggapi metode penurunan berat badan dan berisiko mengalami masalah kesehatan.
Operasi penurunan berat badan ini dilakukan dengan memodifikasi sistem pencernaan untuk mengatur berapa banyak kalori yang bisa dikonsumsi. Tindakan ini juga bisa mengurangi sinyal rasa lapar.
Tujuan Operasi Bariatrik
Operasi bariatrik adalah pengobatan jangka panjang untuk obesitas kelas III. Menurut ahli, sebagian besar pengidap obesitas kelas III tidak bisa menurunkan berat badan dengan diet dan olahraga saja.
Operasi bariatrik bekerja dengan mengubah cara tubuh dalam mengelola makanan. Proses ini bisa membantu pengidap obesitas untuk mengubah pola makan dan menerapkan gaya hidup sehat.
Manfaat Operasi Bariatrik
Sekitar 90 persen pasien yang menjalani operasi ini kehilangan sekitar 50 persen dari berat badannya. Namun, hasilnya bisa berbeda-beda tergantung jenis operasi.
Misalnya, operasi bypass lambung rata-rata bisa memangkas 70 persen dari kelebihan berat badan. Sedangkan saklar duodenum umumnya memangkas sekitar 80 persen berat badan.
Sedangkan operasi gastrektomi bisa memangkas 30-80 persen berat badan. Hasil ini diukur setelah jangka waktu 18 sampai 24 bulan.
Manfaat lain yang bisa dirasakan pasien usai menjalani tindakan ini, yaitu:
- Mengurangi hormon kelaparan dan meningkatkan metabolisme. Operasi bisa mengatur ulang pemrograman metabolisme tubuh untuk mencegah kenaikan berat badan.
- Bisa mengurangi gejala diabetes pada pengidap sindrom metabolik.
- Meningkatkan kualitas hidup yang lebih sehat. Studi menunjukkan bahwa operasi bariatrik mengurangi risiko kematian akibat penyakit sampai 40 persen.
Kapan Harus Melakukan Operasi Bariatrik?
Tindakan ini umumnya ditujukan untuk seseorang yang mengidap obesitas kelas III. Ciri-cirinya yaitu:
- Memiliki BMI 40 atau lebih tinggi.
- BMI mencapai 35 dan memiliki masalah kesehatan terkait kelebihan berat badan.
Pengidapnya perlu melakukan beberapa tes medis untuk mendiagnosis kondisi kesehatan yang berhubungan dengan obesitas.
Prosedur Operasi Bariatrik
Jika telah memenuhi syarat untuk operasi bariatrik, dokter memberi petunjuk tentang persiapan sebelum tindakan operasi. Misalnya menjalani tes dan pemeriksaan di laboratorium.
Dokter mungkin juga memberi batasan makanan dan minuman serat obat-obatan tertentu. Pengidapnya juga dianjurkan untuk mulai berolahraga dan menghentikan kebiasaan merokok.
Operasi bariatrik membutuhkan anestesi umum sehingga pasien tidak akan sadar selama prosedur. Sebagian besar operasi bariatrik adalah operasi terbuka yang dilakukan dengan sayatan besar pada bagian perut.
Seiring perkembangan dunia kedokteran, kini operasi bariatrik bisa dilakukan secara laparoskopi. Metode ini disinyalir bisa mempersingkat waktu pemulihan. Sayangnya, tidak semua pasien cocok dengan metode tersebut.
Proses pembedahan bisa berlangsung beberapa jam, tergantung jenis operasinya. Berikut jenis-jenis operasi bariatrik:
1. Bypass Lambung
Operasi bariatrik yang paling umum dilakukan adalah metode bypass lambung. Caranya dengan mengurangi kemampuan perut untuk menampung makanan dan mengurangi penyerapan nutrisi.
Dokter bedah memotong bagian atas perut dan menutupnya dari sisa perut. Kantung yang dihasilkan biasanya hanya sebesar kenari yang hanya mampu menampung sekitar satu 30 gram makanan. Normalnya, perut bisa menampung sekitar tiga liter makanan.
Kemudian, ahli bedah memotong usus kecil dan menjahit sebagian ke kantong. Makanan kemudian masuk ke kantong kecil tersebut dan langsung masuk ke usus halus.
Normalnya, makanan perlu melewati lambung dan bagian pertama usus kecil. Setelah menjalani operasi, makanan akan langsung masuk langsung ke bagian tengah usus kecil.
2. Sleeve Gastrektomi
Metode ini dilakukan dengan mengangkat 80 persen bagian perut dan hanya menyisakan kantong panjang seperti tabung.
Tujuannya sama, mengurangi jumlah makanan yang bisa ditampung oleh perut. Cara ini juga bisa mengurangi produksi hormon ghrelin pengatur nafsu makan.
Bedanya dengan bypass lambung, gastrektomi bisa memberikan hasil yang signifikan dan tidak ada perubahan rute usus. Waktu rawat inapnya juga cenderung lebih singkat ketimbang metode lain.
3. Duodenal Switch
Metode ini terbagi menjadi dua prosedur. Prosedur pertama mirip dengan gastrektomi. Sedangkan operasi kedua untuk menghubungkan bagian ujung usus ke duodenum dekat perut.
Sama seperti kedua metode sebelumnya, tujuannya untuk mengurangi jumlah makanan yang bisa ditampung perut sekaligus mengurangi penyerapan nutrisi.
Sayangnya, tindakan ini berisiko menyebabkan malnutrisi dan kekurangan vitamin pada pasien.
Di Mana Melakukan Operasi Bariatrik?
Operasi bariatrik hanya bisa dilakukan di rumah sakit tertentu yang menyediakan fasilitas ini.
Jika kamu punya pertanyaan lain seputar operasi penurunan berat badan, hubungi dokter lewat aplikasi Halodoc saja.
Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab pertanyaan kamu sekaligus memberikan solusi terbaik. Download Halodoc sekarang juga!