Operasi Amandel
DAFTAR ISI
- Apa itu Operasi Amandel (Tonsilektomi)?
- Tujuan Operasi Amandel
- Kondisi Medis yang Memerlukan Operasi Amandel
- Prosedur Operasi Amandel
- Berapa Lama Sembuh dari Operasi Amandel?
- Efek Samping dan Risiko Operasi Amandel
- Risiko Jika Amandel Tidak Dioperasi
- Operasi Amandel dan Kekebalan Tubuh
- Tempat melakukan Operasi Amandel
- Biaya untuk Operasi Amandel
Apa itu Operasi Amandel (Tonsilektomi)?
Tonsilektomi adalah operasi pengangkatan amandel, dua bantalan jaringan berbentuk oval di bagian belakang tenggorokan — satu amandel di setiap sisi. Operasi amandel dulunya menjadi prosedur umum untuk mengobati infeksi dan radang amandel.
Sekarang-sekarang ini, operasi amandel juga untuk mengatasi gangguan pernapasan saat tidur dan juga kondisi tonsilitis ketika pengobatan lain tidak berhasil.
Tonsilektomi juga bisa untuk mengobati pernapasan dan masalah lain yang berkaitan dengan pembesaran amandel dan untuk mengobati penyakit amandel yang langka.
Tujuan Operasi Amandel
Operasi amandel bermanfaat untuk mengangkat amandel yang mengalami masalah atau kondisi yang mengganggu kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Berikut adalah beberapa tujuan umum dari operasi amandel:
1. Mengurangi infeksi
Apakah operasi radang amandel berbahaya? Amandel yang sering mengalami infeksi berulang, seperti tonsilitis bakteri atau infeksi kronis, dapat menyebabkan rasa sakit, demam, kesulitan makan, dan gangguan tidur. Operasi amandel bertujuan untuk mengurangi jumlah infeksi dan menghilangkan gejala yang terkait.
2. Mengatasi masalah pernapasan
Amandel yang membesar atau menjadi obstruktif dapat menyebabkan kesulitan pernapasan, terutama saat tidur. Hal ini dapat mengganggu pola tidur, menyebabkan mimpi buruk, dan kelelahan pada siang hari.
3. Meredakan gangguan tidur sleep apnea
Sleep apnea adalah kondisi di mana pernapasan terhenti sementara saat tidur. Amandel yang membesar dapat menjadi faktor penyebab sleep apnea pada anak-anak. Dalam beberapa kasus, operasi amandel membantu meredakan sleep apnea karena amandel yang membesar.
4. Mencegah komplikasi jangka panjang
Infeksi tonsil yang berulang atau amandel yang membesar yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti abses peritonsil, radang tenggorokan kronis, dan masalah kesehatan lainnya. Operasi amandel dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko komplikasi ini.
Kondisi Medis yang Memerlukan Operasi Amandel
Biasanya anak-anak lebih sering mengalami masalah amandel sehingga membutuhkan prosedur pengangkatan amandel. Meski begitu, orang-orang dari segala usia dapat mengalami masalah dengan amandelnya dan memerlukan pembedahan.
Beberapa kondisi medis yang memerlukan operasi amandel adalah:
- Sakit radang amandel/radang tenggorokan.
- Masalah pernapasan terkait dengan amandel bengkak.
- Sering dan mendengkur keras.
- Sleep apnea.
- Pendarahan amandel.
- Kanker amandel.
Baca informasi penanganan radang amandel di artikel Begini Cara Mengobati Radang Amandel pada Orang Dewasa.
Prosedur Operasi Amandel
Ada beberapa tahapan prosedur operasi amandel, yaitu:
1. Persiapan sebelum prosedur
Hal yang pertama perlu dipersiapkan adalah melakukan pemeriksaan darah dan konsultasi dokter, seperti yang direkomendasikan oleh ahli bedah. Jangan minum obat yang mengandung aspirin atau ibuprofen dalam waktu tujuh hari setelah operasi.
Tidak boleh makan atau minum apa pun, termasuk air, setelah tengah malam pada hari operasi. Boleh minum obat dengan seteguk air pada hari operasi jika diarahkan secara khusus oleh dokter.
2. Saat operasi
Kenakan pakaian yang nyaman untuk operasi. Datang lebih awal untuk melakukan beberapa persiapan. Jangan memakai perhiasan, cincin atau anting apapun. Ada beberapa teknik melakukan operasi amandel, yaitu:
Elektrokauter
Metode ini menggunakan panas untuk mengangkat amandel dan menghentikan pendarahan.
Diseksi pisau dingin (Cold knife surgery)
Seorang ahli bedah menggunakan pisau bedah (pisau bedah tradisional) untuk mengangkat amandel. Kemudian, akan menghentikan pendarahan dengan elektrokauter (panas ekstrem) atau jahitan.
Tonsilektomi snare
Seorang ahli bedah menggunakan alat bedah khusus yang disebut snare, yang memiliki loop kawat tipis di ujungnya.
Pisau bedah harmonik
Metode ini menggunakan getaran ultrasonik untuk mengangkat amandel dan menghentikan pendarahan pada saat yang bersamaan.
3. Pascaoperasi
Setelah operasi kamu perlu membatasi aktivitas selama 3 – 5 hari setelah operasi. Cobalah untuk menghindari batuk, bersin, berdehem atau membuang ingus dengan kuat selama dua minggu.
Supaya waktu pemulihan lebih cepat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Terkait makanan, pilihlah makanan lunak dan air putih selama 10 hari ke depan.
- Hindari makanan pedas panas dan suhu panas.
- Jangan makan makanan kering seperti keripik dan roti panggang.
- Gunakan resep obat pereda nyeri secara teratur (biasanya setiap 4 jam) selama tiga hari pertama.
- Jangan mengonsumsi minuman bersoda, karena ini dapat memicu iritasi.
- Jangan merokok ataupun hindari asap kendaraan.
- Kurangi volume suara saat berbicara, supaya tenggorokan tidak mengalami penekanan.
- Konsumsi air putih dengan suhu normal.
- Hindari melakukan aktivitas berat, kalau bisa jangan bepergian selama 2 minggu setelah operasi.
Catat, Ini Dokter yang Bisa Bantu Beri Info Seputar Operasi Amandel.
Berapa Lama Sembuh dari Operasi Amandel?
Waktu pemulihan untuk tonsilektomi biasanya minimal 10 hari sampai dua minggu. Pemulihan penuh dari operasi amandel umumnya memakan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu. Pada saat ini, sebagian besar orang biasanya sudah merasa jauh lebih baik dan gejala yang muncul setelah operasi mulai menghilang.
Efek Samping dan Risiko Operasi Amandel
Efek samping operasi amandel ada beberapa. Apa sajakah efek sampingnya?
1. Reaksi terhadap anestesi
Obat untuk membuat kamu tidur selama operasi seringkali menyebabkan masalah ringan jangka pendek, seperti sakit kepala, mual, muntah, atau nyeri otot. Masalah serius jangka panjang jarang terjadi, meskipun anestesi umum bukan tanpa risiko kematian.
2. Pembengkakan
Pembengkakan lidah dan langit-langit mulut dapat menyebabkan masalah pernapasan, terutama selama beberapa jam pertama setelah prosedur.
3. Pendarahan selama operasi
Dalam kasus yang jarang terjadi, perdarahan hebat terjadi selama operasi dan membutuhkan perawatan tambahan serta perawatan di rumah sakit yang lebih lama.
4. Perdarahan selama penyembuhan
Pendarahan dapat terjadi selama proses penyembuhan, terutama jika keropeng dari luka terlalu cepat terlepas.
5. Infeksi
Meski kasusnya jarang terjadi, pembedahan dapat menyebabkan infeksi yang memerlukan perawatan lebih lanjut.
6. Demam
Demam bisa jadi efek samping dan risiko yang mungkin dialami setelah melakukan tindakan medis ini. Segera periksakan diri ke rumah sakit jika demam lebih dari 38 derajat Celsius
7. Mengalami gejala dehidrasi
Gejala dehidrasi seperti sakit kepala, lemas, tidak tahan melihat cahaya serta volume urine yang menurun bisa saja terjadi.
Mau tahu apa saja gejala dari radang amandel? Baca selengkapnya di artikel ini: Ketahui 13 Gejala Umum Peradangan Amandel Ini ya.
Risiko Jika Amandel Tidak Dioperasi
Amandel yang bengkak bisa membuat sulit bernapas, terutama saat tidur. Seseorang mungkin mendengkur dan berhenti bernapas untuk waktu yang singkat saat tidur ketika amandel menghalangi. Ini disebut apnea tidur obstruktif.
Apnea dapat membuat seseorang kehilangan tidur yang sehat dan nyenyak, bahkan menimbulkan masalah kesehatan. Komplikasi yang lebih parah adalah berkembangnya abses peritonsil. Ini adalah area di sekitar amandel yang penuh dengan bakteri, dan dapat menyebabkan gejala sakit tenggorokan yang parah sampai suara teredam.
Operasi Amandel dan Kekebalan Tubuh
Fungsi utama amandel adalah melawan infeksi. Mengapa demikian? Soalnya amandel mengandung banyak sel darah putih, yang membantu membunuh kuman. Karena amandel berada di bagian belakang tenggorokan, amandel dapat “menangkap” kuman yang masuk ke tubuh melalui hidung atau mulut.
Menurut jurnal ilmiah berjudul Long-term impacts of tonsillectomy on children’s immune functions, yang dipublikasikan di Journal of Family Medicine and Primary Care, operasi amandel dapat menurunkan sistem kekebalan terutama pada anak. Karena itu, ketika tindakan ini dilakukan pada anak, perlu dengan pertimbangan yang baik.
Meski begitu, jika memang amandel mengalami infeksi, pengangkatan amandel ini justru dapat dapat membantu meningkatkan respon imun, dengan membuka blokir penekanan sistem imun akibat amandel yang terinfeksi.
Tempat melakukan Operasi Amandel
Operasi amandel biasanya dilakukan di rumah sakit atau pusat medis dengan fasilitas dan tim medis yang sesuai. Untuk melakukan operasi amandel, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan), atau dokter bedah untuk mendapatkan rekomendasi tempat yang tepat untuk menjalani operasi.
Biaya untuk Operasi Amandel
Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pembedahan ini berkisar dari Rp 7.000.000 – Rp 20.000.000. Harga bervariasi tergantung dari fasilitas dan rumah sakit yang dipilih untuk melakukan perawatan.
Kamu bisa awali dengan dokter spesialis THT di Halodoc terlebih dahulu sebelum menjalani operasi.✔️
Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2023. Tonsillectomy.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Tonsillectomy.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Tonsillectomy.
Uconn Health. Diakses pada 2023. Tonsillectomy Surgical Instructions.
Health Direct. Diakses pada 2023. Tonsillectomy.
Healthline. Diakses pada 2023. Tonsillectomy.
Boys Town National Research Hospital. Diakses pada 2023. Tonsillectomy.
Journal of Family Medicine and Primary Care. Diakses pada 2023. Long-term impacts of tonsillectomy on children’s immune functions.
Pristyn Care. Diakses pada 2023. Effect of Tonsillectomy on Immune System.
Diperbarui pada 14 Agustus 2023.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan