ODGJ
DAFTAR ISI
- Apa Itu ODGJ?
- Penyebab ODGJ
- Faktor Risiko ODGJ
- Gejala ODGJ
- Hubungi Psikiater Ini Jika Orang Terdekat Mengalami Gejala ODGJ
- Diagnosis ODGJ
- Pengobatan ODGJ
- Komplikasi ODGJ
- Pencegahan ODGJ
Apa Itu ODGJ?
ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) adalah istilah yang merujuk pada individu dengan gangguan kesehatan mental. Kondisi ini memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku sehingga memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Gangguan jiwa terdiri dari berbagai jenis dan berkisar ringan hingga berat. Beberapa contoh kondisi gangguan jiwa, yaitu depresi, gangguan kecemasan, bipolar, dan skizofrenia.
Sayangnya, stigma terhadap ODGJ di Indoensia masih kuat, sehingga penanganan dan pemulihannya lebih sulit untuk dilakukan.
Penyebab ODGJ
Penyebab gangguan jiwa pada ODGJ sangat bervariasi dan umumnya kombinasi dari berbagai faktor yang kompleks.
Beberapa penyebab utama gangguan jiwa, antara lain:
1. Faktor genetik
Gangguan jiwa dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan. Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat gangguan jiwa, seperti skizofrenia atau bipolar, punyarisiko lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan serupa.
Studi menunjukkan bahwa ada komponen genetik yang berperan dalam peningkatan risiko ini.
Meski begitu, faktor lingkungan dan pengalaman hidup juga berkontribusi dalam perkembangannya.
2. Ketidakseimbangan kimia otak
Mayoritas gangguan kesehatan mental jugal dikaitkan dengan ketidakseimbangan neurotransmitter di otak.
Neurotransmitter adalah senyawa kimia yang membantu sel saraf di otak berkomunikasi satu sama lain.
Ketidakseimbangan dalam kadar neurotransmitter, seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin, dapat memengaruhi suasana hati, emosi, dan perilaku seseorang.
Sebagai contoh, rendahnya kadar serotonin sering dikaitkan dengan depresi, sementara dopamin bisa meningkatkan risko skizofrenia dan gangguan bipolar.
3. Trauma dan stres
Pengalaman trauma atau tekanan emosional yang berat, seperti kekerasan fisik, pelecehan seksual, atau kehilangan orang yang dicintai, dapat memicu terjadinya gangguan jiwa.
Trauma yang terjadi pada masa kanak-kanak, terutama selama periode perkembangan otak bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan mental di kemudian hari.
Selain itu, stres kronis akibat tekanan pekerjaan, masalah keluarga, atau situasi hidup yang tidak stabil juga dapat memicu atau memperburuk kondisi gangguan jiwa.
4. Faktor biologis
Beberapa kondisi fisik atau gangguan pada otak juga dapat menjadi penyebab gangguan jiwa.
Misalnya, cedera kepala, infeksi yang mempengaruhi otak (seperti meningitis), atau penyakit neurologis seperti epilepsi dapat berkontribusi terhadap perkembangan gangguan mental.
Penyalahgunaan zat, seperti narkoba dan alkohol, juga sering dikaitkan dengan gangguan jiwa, baik sebagai pemicu maupun faktor yang memperparah kondisi tersebut.
5. Lingkungan sosial dan ekonomi
Faktor lingkungan juga bisa memengaruhi kesehatan mental seseorang.
Orang yang hidup dalam kemiskinan, mengalami pengangguran jangka panjang, atau terisolasi secara sosial, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan mental.
Tekanan sosial, stigma, diskriminasi, dan ketidakmampuan untuk mengakses layanan kesehatan mental yang memadai juga dapat memperburuk kondisi ODGJ.
Faktor Risiko ODGJ
Selain penyebab di atas, adapun sejumlah faktor yang meningkatkan risiko seseorang menjadi ODGJ:
- Memiliki keluarga dekat dengan gangguan mental.
- Mengalami stres atau trauma emosional, fisik, atau psikologis.
- Penggunaan alkohol atau narkoba dalam jangka panjang.
- Mengidap penyakit serius, seperti kanker atau penyakit jantung.
- Kurangnya dukungan sosial atau hidup terisolasi.
Gejala ODGJ
Gejala gangguan jiwa bervariasi tergantung pada jenisnya. Namun secara umum, beberapa gejala yang sering muncul meliputi:
1. Perubahan emosi
Orang dengan gangguan jiwa sering mengalami perubahan suasana hati yang drastis.
Misalnya, mereka bisa tiba-tiba merasa sangat sedih, marah, atau cemas tanpa alasan yang jelas.
Pada gangguan bipolar, seseorang mungkin mengalami episode suasana hati yang sangat tinggi (mania) diikuti oleh periode depresi yang dalam.
2. Gangguan pikiran
Gangguan pada pola pikir, seperti kebingungan atau ketidakmampuan untuk fokus, adalah gejala yang umum pada beberapa gangguan jiwa.
Dalam kasus yang lebih parah, seperti skizofrenia, seseorang mungkin mengalami delusi (keyakinan yang salah) atau halusinasi (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata).
3. Perubahan perilaku
Perilaku seseorang dengan gangguan jiwa bisa berubah secara drastis. Mereka mungkin menarik diri dari pergaulan karena menjadi sangat pasif.
Sebaliknya, mereka juga bisa menjadi sangat impulsif sehingga berani mengambil risiko berbahaya.
Penurunan kinerja di tempat kerja atau sekolah juga merupakan tanda-tanda yang umum.
4. Kehilangan minat
Depresi sering menyebabkan seseorang kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas yang sebelumnya dinikmati.
Mereka mungkin merasa hampa, kehilangan motivasi, dan tidak tertarik pada kegiatan sehari-hari, bahkan pada hal-hal yang biasanya membuat mereka bahagia.
5. Gelisah atau punya ketakutan berlebihan
Serangan panik berulang, kecemasan yang konstan, atau rasa takut yang berlebihan terhadap situasi atau objek tertentu (fobia) juga merupakan tanda umum dari beberapa gangguan kecemasan.
Hubungi Psikiater Ini Jika Orang Terdekat Mengalami Gejala ODGJ
Apabila orang terdekat memiliki tanda-tanda gangguan jiwa dan menghambat kehidupan sehari-hari, segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater di Halodoc.
Mereka dapat membantu memberikan saran perawatan yang sesuai. Berikut beberapa psikolog dan psikiater di berpengalaman yang bisa kamu hubungi.
Jangan khawatir, mereka telah mendapatkan penilaian baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
Itulah berbagai daftar psikiater dan psikolog yang bisa kamu hubungi.
Tak perlu khawatir jika dokter atau psikolog sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis ODGJ
Mendiagnosis ODGJ hanya bisa dilakukan oleh profesiobal kesehatan mental, seperti psikiater atau psikolog.
Pemeriksaannya bisa melalui wawancara mendalam, observasi perilaku, dan terkadang menggunakan tes khusus seperti kuesioner psikologis.
Penilaian biasanya melibatkan evaluasi gejala, riwayat kesehatan, serta faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi individu tersebut.
Beberapa gangguan jiwa mungkin memerlukan pemeriksaan fisik atau tes laboratorium untuk mengesampingkan kemungkinan gangguan fisik yang mendasarinya.
Pahami lebih lanjut seputar Gangguan Jiwa – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan.
Pengobatan ODGJ
Pengobatan ODGJ tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa metode pengobatan yang bisa dokter rekomendasikan, antara lain:
1. Psikoterapi
Psikoterapi atau terapi bicara merupakan salah satu metode utama dalam penanganan gangguan jiwa.
Salah satu bentuk psikoterapi yang umum digunakan adalah cognitive behavioral therapy (CBT).
Selama sesi terapi, pengidap gangguan jiwa diajarkan untuk mengenali dan mengubah pola pikir negatif yang dapat memperburuk kondisi mental mereka.
Terapi ini juga membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan untuk mengatasi stres dan kecemasan. Simak informasi lebih dalam tentang Psikoterapi – Tujuan, Jenis, dan Prosedur.
2. Obat-obatan
Dokter juga meresepkan obat untuk mengontrol gejala yang menyertai gangguan jiwa.
Obat-obatan ini berupa antidepresan, antipsikotik, dan penstabil suasana hati untuk membantu ODGJ dalam mengelola kondisi mereka.
Misalnya, obat antidepresan digunakan untuk mengobati depresi, sedangkan antipsikotik diperlukan untuk menangani delusi atau halusinasi pada pengidap skizofrenia.
3. Dukungan sosial
Dukungan dari keluarga, teman, dan kelompok sosial sangat penting dalam proses pemulihan ODGJ.
Interaksi sosial yang positif dapat meningkatkan kualitas hidup dan mempercepat pemulihan pengidap gangguan jiwa.
Selain itu, partisipasi dalam kelompok dukungan dapat membantu ODGJ merasa didengar dan dipahami, yang bisa sangat mendorong secara emosional.
4. Rawat inap atau terapi intensif
Dalam kasus gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia atau gangguan bipolar yang tidak terkendali, pengidap mungkin memerlukan rawat inap di fasilitas kesehatan mental untuk mendapatkan perawatan intensif.
Perawatan ini termasuk terapi medis, terapi psikologis, dan rehabilitasi untuk membantu mereka agar mampu berfungsi dengan baik kembali.
Komplikasi ODGJ
Jika tidak ditangani, gangguan jiwa dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti:
- Masalah kesehatan fisik, seperti obesitas, diabetes, atau penyakit jantung. Sebab, ODGJ umumnya tidak akan memperhatikan gaya hidupnya dan mencari perawatan.
- Penyalahgunaan narkoba atau alkohol sebagai koping. Padahal, cara ini justru dapat memperburuk kondisi yang sudah ada.
- Gangguan jiwa, terutama depresi berat atau gangguan bipolar, dapat meningkatkan risiko percobaan bunuh diri.
Pencegahan ODGJ
Walaupun tidak semua gangguan mental dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko atau mengelola kondisi tersebut dengan lebih baik:
- Melakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga untuk mengurangi stres dan mencegah gangguan kecemasan dan depresi.
- Memiliki hubungan sosial yang positif dan jaringan dukungan yang kuat.
- Tidur yang cukup, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur.
- Menghindari penyalahgunaan narkoba dan alkohol.
Selain tips di atas, ketahui lebih lanjut soal Apa itu Kesehatan Mental? Gejala & Penyebabnya.
Dukungan Sosial untuk Pemulihan ODGJ
Dukungan sosial juga memainkan peran penting dalam pemulihan ODGJ. Beberapa bentuk dukungan meliputi:
- Dukungan emosional dari keluarga dan teman.
- Berbagi pengalaman dengan orang yang memiliki masalah serupa agar merasa didengar dan dipahami.
- Menjalani konseling rutin dengan profesional kesehatan mental untuk memantau kondisi dan kemajuan pemulihan.
- Mengikuti program rehabilitasi yang menyediakan pelatihan keterampilan, terapi okupasi, dan kegiatan lainnya untuk membantu ODGJ kembali berfungsi secara optimal dalam masyarakat.
Itulah informasi seputar ODGJ yang wajib kamu ketahui. Jangan abaikan tanda-tandanya dan segera cari pengobatan.
Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2024. Mental Disorders.
Medline Plus. Diakses pada 2024. Mental Disorders.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Mental illness – Symptoms and causes.
American Psychiatric Association. Diakses pada 2024. What Is Mental Illness?
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2024. Pentingnya Peran Keluarga, Institusi dan Masyarakat Kendalikan Gangguan Kesehatan Jiwa.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan