Nyeri Sendi
DAFTAR ISI
- Apa Itu Nyeri Sendi?
- Penyebab Nyeri Sendi
- Faktor Risiko Nyeri Sendi
- Gejala Nyeri Sendi
- Diagnosis Nyeri Sendi
- Pengobatan Nyeri Sendi
- Atasi Gejala Nyeri dengan Infus Vitamin B Neurobion Booster di Rumah pakai Halodoc
- Pencegahan Nyeri Sendi
- Komplikasi Nyeri Sendi
Apa Itu Nyeri Sendi?
Nyeri sendi memiliki gejala rasa tidak nyaman, rasa sakit, atau peradangan pada setiap bagian dari sendi. Kondisi sakit biasanya meliputi tulang rawan, tulang, ligamen, tendon, atau otot.
Biasanya, nyeri sendi mengacu pada arthritis atau arthralgia, yang merupakan peradangan atau rasa sakit dari dalam sendi itu sendiri.
Nyeri ini dapat memengaruhi fungsi sendi dan dapat membatasi kemampuan seseorang untuk melakukan tugas-tugas dasar sehari-hari. Jika sudah parah, hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup.
Perawatan sebaiknya tidak hanya berfokus pada rasa sakitnya saja, tetapi juga aktivitas yang terganggu serta fungsi sendi yang terkena.
Penyebab Nyeri Sendi
Nyeri sendi dapat muncul karena berbagai kondisi, seperti cedera atau peradangan pada sendi, bursa, ligamen, tulang rawan, tendon, atau tulang di sekitar sendi.
Pada orang lanjut usia, nyeri sendi sering kali disebabkan oleh osteoartritis, yang umumnya menyebabkan nyeri di beberapa sendi sekaligus.
Jika ditinjau berdasarkan lokasi dan jumlah sendi yang terkena, penyebab nyeri sendi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Nyeri pada Satu Sendi
Jenis nyeri ini biasanya hanya terasa pada satu sendi, dan sendi lutut adalah yang paling sering mengalami kondisi ini. Beberapa penyebab nyeri pada satu sendi antara lain:
- Gout atau pseudogout, yang biasanya menyebabkan nyeri di sendi jempol kaki atau sendi lutut saja
- Traumatic synovitis, yakni peradangan pada jaringan yang melapisi sendi dan tendon, terjadi hanya pada satu sendi
- Chondromalacia patellae, kerusakan pada tulang rawan di belakang tempurung lutut, yang bisa menimbulkan nyeri di sendi lutut
- Penyakit Osgood-Schlatter, yakni peradangan pada benjolan tulang tepat di bawah tempurung lutut, yang dapat menyebabkan nyeri di lutut
- Haemarthrosis, atau perdarahan dalam ruang sendi akibat patah atau robeknya tempurung lutut dan ligamen
Walaupun jarang, nyeri pada satu sendi juga bisa dipicu oleh kondisi seperti hemofilia, infeksi, septic arthritis, dislokasi sendi, nekrosis avaskular, atau cedera seperti retak atau patah tulang.
Nyeri pada Beberapa Sendi
Rasa nyeri juga dapat dirasakan pada lebih dari satu sendi. Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menimbulkan nyeri di beberapa sendi sekaligus:
- Psoriasis arthritis
- Penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis
- Sarkoidosis
- Peradangan pada jaringan ikat akibat kondisi seperti skleroderma atau lupus
- Beberapa jenis artritis yang jarang terjadi, seperti arthritis reaktif, juvenile arthritis, dan ankylosing spondylitis
- Penyakit yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, seperti Henoch-Schonlein purpura atau sindrom Behcet
- Hypertrophic pulmonary osteoarthropathy
- Demam rematik
- Efek samping dari obat-obatan tertentu seperti isoniazid, hydralazine, dan kortikosteroid
Nyeri Sendi Akibat Kondisi pada Jaringan Lain di Sekitar Sendi
Kelainan atau penyakit pada jaringan di sekitar sendi juga dapat memicu nyeri sendi, di antaranya:
- Bursitis, yaitu peradangan pada bantalan sendi atau bursa
- Fibromyalgia, yang memengaruhi otot dan jaringan ikat
- Polimialgia reumatik, yaitu peradangan pada beberapa otot dan sendi yang penyebab pastinya belum diketahui
- Tendinitis, yakni peradangan pada tendon atau jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan otot
Faktor Risiko Nyeri Sendi
Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang rentan mengalami nyeri sendi ini:
- Obesitas. Kelebihan berat badan bisa memberi tekanan dan stres pada sendi, terutama lutut.
- Merokok. Kebiasaan ini berbahaya bagi tubuh dan berpengaruh terhadap nyeri kronis, termasuk nyeri sendi.
- Usia. Seiring bertambahnya usia, risiko nyeri semakin meningkat. Khususnya bagi mereka yang berusia lebih dari 60 tahun.
- Cedera. Risiko cedera dapat terjadi karena bekerja atau berolahraga bisa membuat kamu berisiko mengalami nyeri sendi.
- Memiliki kelainan. Khususnya kelainan bentuk atau cacat pada tulang, sendi, atau tulang rawan sebagai bawaan lahir.
- Daya tahan tubuh yang lemah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko sendi nyeri.
Gejala Nyeri Sendi
Nyeri sendi menimbulkan gejala yang bervariasi tergantung dari penyebabnya. Biasanya, karakteristik gejala nyeri sendi berupa:
- Rasa nyeri terasa jauh ke dalam sendi.
- Nyeri dapat membaik dengan istirahat.
- Rasa sakit tidak terasa di pagi hari tetapi semakin memburuk sepanjang hari.
- Nyeri bisa menyebar ke bokong, paha, atau selangkangan.
- Merasa sensasi tulang kisi atau menangkap sesuatu ketika memindahkan persendian.
- Rasa sakit saat melakukan kegiatan tertentu, seperti berdiri dari posisi duduk atau menggunakan tangga
- Nyeri yang mengganggu pekerjaan, aktivitas sehari-hari, dan olahraga.
- Sakit atau terasa nyeri yang meningkat seiring dengan cuaca hujan
- Merasakan kekakuan sendi di pagi hari yang membaik seiring berjalannya waktu.
Diagnosis Nyeri Sendi
Diagnosis awal kondisi ini kemungkinan melibatkan evaluasi oleh dokter melalui riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
Selain itu, dokter mungkin akan menanyakan pertanyaan, seperti apakah nyeri muncul setelah cedera atau apakah ada riwayat penyakit sendi dalam keluarga.
Sebagai bagian dari pemeriksaan fisik, mereka akan memeriksa persendian dan memeriksa rentang geraknya.
Dokter juga dapat melakukan tes darah untuk memeriksa beberapa aspek:
- Faktor reumatoid
- Laju sedimentasi eritrosit
- Asam urat
- Protein C-reaktif
- Antibodi antinuklear
Selain itu, dokter dapat melakukan pemeriksaan pendukung untuk membantu diagnosis, yaitu:
- Arthrocentesis atau analisis cairan sendi. Bertujuan untuk memeriksa cairan sinovial dan mendeteksi peradangan.
- Pemeriksaan pemindaian. Dapat dokter lakukan dengan MRI, CT scan, atau USG. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat kondisi tulang dan jaringan lunak, termasuk tendon, bursa, atau ligamen.
Pengobatan Nyeri Sendi
Pengobatan untuk mengatasi kondisi ini bertujuan untuk beberapa hal. Mulai dari meredakan nyeri dan peradangan, memperbaiki fungsi sendi, hingga mengobati penyakit dan kondisi yang mendasarinya.
Berdasarkan tujuannya, ada beberapa pilihan pengobatan nyeri sendi yang dapat dokter rekomendasikan, yaitu:
1. Penanganan secara mandiri
Jika gejalanya masih ringan, pengidap dapat melakukan terapi mandiri melalui:
- Memastikan istirahat yang cukup dan mengistirahatkan sendi yang sakit.
- Mengompres area sendi yang bengkak menggunakan kantong es selama 15 menit beberapa kali dalam sehari.
- Konsumsi obat pereda nyeri yang tersedia bebas, seperti paracetamol atau ibuprofen.
- Menjaga berat badan tetap ideal. Jika mengalami obesitas, pastikan untuk menurunkan berat badan.
- Merendam sendi yang nyeri di air hangat atau mandi air hangat.
Sementara itu, kebanyakan orang yang mengalami nyeri sendi ringan biasanya memutuskan untuk mendapatkan pijatan. Padahal, tidak seharusnya pemijatan menjadi penanganan rumahan untuk kondisi ini.
2. Penggunaan obat
Jika obat atau perawatan mandiri tidak meredakan rasa sakit, dokter dapat meresepkan:
- Antidepresan. Dokter dapat meresepkan obat ini untuk membantu meningkatkan kualitas tidur pengidapnya.
- Steroid. Tujuan penggunaan obat ini adalah untuk meredakan nyeri dan pembengkakan jangka pendek. Namun, penggunaan obat ini tidak dapat kamu lakukan sembarangan, karena dapat berdampak panjang.
- Obat penghilang rasa sakit. Untuk membantu meringankan rasa sakit.
- Antibiotik. Obat ini dapat dokter berikan jika penyebab kondisi ini adalah infeksi bakteri.
- Capsaicin atau menthol. Kandungan ini dapat dokter berikan dalam bentuk krim, salep, gel, koyo, atau balsam untuk dioleskan ke bagian yang nyeri.
Kamu bisa temukan berbagai obat untuk nyeri tulang dan sendi di Toko Kesehatan Halodoc.✔️ Pengiriman cepat dengan kemasan yang aman tersegel.
3. Terapi dan penggunaan alat bantu
Ada sejumlah Terapi yang Bisa Dilakukan untuk Atasi Nyeri Sendi, di antaranya:
- Penggunaan alat pendukung. Misalnya seperti penahan, tongkat, atau alat ortotik pada sepatu, dapat membantu menopang sendi agar mudah bergerak.
- Terapi okupasi. Terapi ini dapat pengidapnya lakukan bersama dengan program kebugaran. Tujuannya untuk membantu pengidap kondisi ini untuk membantu pengidapnya menjalani aktivitas sehari-hari.
- Fisioterapi. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan stamina tubuh.
- Psikoterapi. Bertujuan untuk meningkatkan semangat dan motivasi pengidapnya dalam mengatasi penyakitnya.
- Radioterapi. Jika kondisi ini terjadi akibat kanker, maka dokter akan merekomendasikan radioterapi untuk mengobati penyakitnya.
4. Prosedur Operasi
Pembedahan mungkin menjadi pilihan jika konsumsi obat atau terapi tak kunjung membuahkan hasil.
Ada beberapa opsi bedah yang tersedia, termasuk:
- Artroskopi. Prosedur ini bertujuan untuk memperbaiki tulang rawan atau menghilangkan serpihan tulang di dalam atau di dekat sendi.
- Penggantian sendi. Jika perawatan lain tidak membantu, dokter dapat merekomendasikan pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan sendi buatan.
- Operasi sesuai penyebab sendi. Contohnya jika kanker menjadi penyebab kondisi ini, maka operasi sesuai penyebabnya seperti pengangkatan jaringan kanker dapat dokter lakukan.
- Arthrodesis atau operasi fusi sendi. Bertujuan untuk menyatukan kedua tulang yang dihubungkan oleh sendi yang rusak.
Atasi Gejala Nyeri dengan Infus Vitamin B Neurobion Booster di Rumah pakai Halodoc
Selain dengan mengonsumsi obat dan suplemen, kamu pun bisa menghilangkan gejala nyeri dengan melakukan infus vitamin B kompleks.
Kini kamu bisa mendapatkan Infus Vitamin B Kompleks (Neurobion Booster) dari layanan Home Lab di Halodoc (tersedia di Jabodetabek).
Neurobion Booster ini bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan Vitamin B kompleks (B1, B6, dan B12) sehingga bisa mengatasi gejala neuropati perifer atau masalah saraf lainnya seperti nyeri.
Tindakan ini dilakukan melalui metode infus di rumah, sehingga kamu tak perlu lagi pergi ke klinik atau antre di rumah sakit.
Ada beberapa keunggulan dari layanan vitamin booster di Halodoc:
- Injeksi Vitamin diberikan 100% oleh tenaga medis profesional. Ini Daftar Perawat yang Tangani Layanan Vitamin Booster Home Lab Halodoc.
- Vitamin yang diberikan terdaftar di BPOM.
- Injeksi vitamin diberikan sesuai dosis harian.
- Setelah vitamin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Petugas profesional dan responnya cepat.
- Protokol kesehatan ketat.
- Vitamin diberikan secara aman dan steril.
- Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
- Harga paket mulai dari Rp519.000,-, kamu bahkan bisa mendapatkan tambahan diskon jika memesan lebih dari satu paket secara bersamaan.
- Tak perlu antre.
- Hemat waktu dan biaya.
- Aman, nyaman dan praktis.
Jadi, kapan saja kamu atau keluarga hendak mendapatkan asupan vitamin tambahan untuk mengatasi masalah saraf atau sekadar untuk merawat kesehatan tubuh, cukup pesan langsung melalui Halodoc.
Caranya, download dan buka layanan Home Lab, lalu, pilih menu Infus Vitamin B Kompleks (Neurobion Booster).
Setelah memilih profil yang hendak mendapatkan Infus Vitamin B Kompleks, admin Home Lab akan menghubungi melalui WhatsApp untuk mengonfirmasi jadwal dan alamat.
Booking Infus Vitamin B Kompleks (Neurobion Booster) di Rumah Lebih Mudah Lewat Halodoc.
Selain melalui aplikasi, kamu juga bisa order dengan cara menghubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Pencegahan Nyeri Sendi
Nyeri sendi dapat kamu cegah dengan menghindari kondisi yang berisiko sebabkan kondisi ini. Berikut adalah sejumlah caranya:
1. Menjaga berat badan tetap ideal
Memastikan berat badan tetap ideal juga menjadi langkah pencegahan nyeri sendi.
Sebab, berat tubuh yang berlebih dapat menyebabkan lebih banyak tekanan pada sendi dalam menahan beban sehingga meningkatkan rasa sakit.
2. Rutin melakukan aktivitas fisik
Lakukanlah olahraga yang aman untuk lutut secara rutin. Selain itu, setiap orang yang mengidap nyeri sendi perlu rutin melakukan aktivitas fisik sebagai cara pencegahan agar masalah ini tidak mudah kambuh.
Jika kamu ingin mengetahui apa saja olahraga yang pengidap nyeri sendi dapat lakukan, kamu bisa membaca artikel: 5 Jenis Olahraga yang Aman Dilakukan Saat Nyeri Sendi.
3. Rutin memeriksakan kondisi kesehatan
Pastikan untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan rutin jika mengidap penyakit yang meningkatkan risiko terjadinya nyeri sendi. Contohnya rheumatoid arthritis atau osteoarthritis.
4. Lindungi tubuh
Ketika melakukan aktivitas yang rentan menyebabkan cedera, pastikan untuk menggunakan alat pelindung tubuh. Hal tersebut tentu demi mencegah terjadinya cedera pada bagian tubuh.
Komplikasi Nyeri Sendi
kondisi ini memiliki risiko komplikasi yang cukup serius jika nyeri atau kondisi yang mendasarinya tidak terobati dengan tepat.
Adapun, beberapa komplikasi tersebut adalah:
- Aktivitas sehari-hari pengidapnya dapat terhambat.
- Ketidaknyamanan yang muncul akibat nyeri hebat.
- Kelainan bentuk atau ukuran sendi.
- Risiko infeksi parah jika nyeri sendi akibat dari infeksi bakteri.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu atau anggota keluarga mengalami nyeri sendi yang berpengaruh pada aktivitas sehari-hari, segera hubungi dokter untuk mendapatkan saran perawatan yang tepat.
Klik gambar di bawah ini untuk konsultasi dengan ahlinya di Halodoc.