Nyeri Dada
DAFTAR ISI
- Apa Itu Nyeri Dada?
- Jenis-Jenis Nyeri Dada
- Penyebab Nyeri Dada
- Faktor Risiko Nyeri Dada
- Gejala Nyeri Dada
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Nyeri Dada
- Diagnosis Nyeri Dada
- Apa yang Dilakukan Jika Dada Terasa Nyeri?
- Apakah Nyeri Dada Bisa Sembuh dengan Sendirinya?
- Komplikasi Nyeri Dada
- Pencegahan Nyeri Dada
Apa Itu Nyeri Dada?
Seperti namanya, nyeri dada adalah kondisi ketika area dada terasa sakit atau nyeri. Baik itu nyeri yang tumpul hingga tajam atau seperti tertusuk.
Pada beberapa kondisi, nyeri juga bisa terasa seperti diremukkan atau terbakar. Rasa sakit pada dada juga dapat terasa menjalar ke bagian tubuh lain.
Termasuk ke leher, rahang, bahkan hingga ke punggung atau ke lengan. Banyak masalah kesehatan yang ditandai dengan gejala berupa nyeri dada. Penyebab paling mengancam jiwa adalah masalah pada jantung atau paru-paru.
Jenis-Jenis Nyeri Dada
Saat mengalami kondisi ini, kebanyakan orang berpikir mungkin sedang mengalami serangan jantung. Namun kondisi ini juga dapat terjadi akibat beberapa kondisi lain.
Berikut ini jenis yang perlu diketahui:
1. Nyeri Dada akibat Penyakit Jantung
Beberapa kondisi ini berhubungan dengan masalah pada jantung. Contohnya seperti serangan jantung, angina, diseksi aorta hingga perikarditis.
2. Akibat Masalah Pencernaan
Sejumlah masalah pencernaan dapat memicu terjadinya nyeri dada. Misalnya seperti maag, gangguan menelan hingga masalah kantung empedu atau pankreas.
3. Nyeri Dada Akibat Masalah Otot dan Tulang
Beberapa jenis nyeri dada berkaitan dengan cedera dan masalah lain yang memengaruhi struktur yang menyusun dinding dada. Misalnya seperti kostokondritis, sakit otot hingga tulang rusuk yang terluka.
4. Nyeri Dada yang Terjadi Akibat Masalah Paru-paru
Banyak kelainan paru-paru yang dapat menyebabkan kondisi ini. Termasuk emboli paru, pleuritis, hipertensi paru hingga paru-paru robek.
Catat, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Atasi Gejala Sakit Dada
Penyebab Nyeri Dada
Kondisi nyeri di memiliki banyak kemungkinan penyebab, yang semuanya memerlukan perhatian medis. Berikut penjelasannya:
1. Penyebab Terkait Jantung
Contoh penyebab kondisi ini yang berhubungan dengan jantung meliputi:
- Serangan Jantung. Terjadi ketika aliran darah ke otot jantung tersumbat, seringkali dari bekuan darah.
- Angina. Biasanya terjadi karena penumpukan plak tebal di dinding bagian dalam arteri yang membawa darah ke jantung. Ada sejumlah pertolongan pertama yang dapat kamu baca pada artikel: Cara Pertolongan Pertama Angin Duduk untuk Diri Sendiri.
- Diseksi Aorta. Terjadi ketika arteri utama yang berasal dari jantung (aorta) terpisah, sehingga darah dipaksa antara lapisan dan menyebabkan aorta pecah.
- Perikarditis. Merupakan peradangan pada kantung di sekitar jantung.
2. Penyebab Terkait Pencernaan
Kondisi ini dapat disebabkan oleh gangguan pada sistem pencernaan, antara lain:
- Heartburn. Terjadi ketika asam lambung mengalir dari lambung ke saluran yang menghubungkan kerongkongan ke lambung.
- Gangguan Menelan. Gangguan pada kerongkongan dapat membuat menelan menjadi sulit dan bahkan menyakitkan.
- Masalah Kandung Empedu atau Pankreas. Batu empedu atau radang kandung empedu atau pankreas dapat menyebabkan sakit perut yang menjalar hingga ke dada.
3. Penyebab Terkait Otot dan Tulang
Beberapa jenis kondisi ini berhubungan dengan cedera dan masalah lain yang memengaruhi struktur yang membentuk dinding dada, termasuk:
- Kostokondritis. Tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dengan tulang dada, menjadi meradang dan nyeri.
- Sakit Otot. Sindrom nyeri kronis, seperti fibromyalgia, dapat menyebabkan nyeri dada terkait otot yang persisten.
- Tulang Rusuk yang Terluka. Tulang rusuk yang memar atau patah dapat menyebabkan nyeri dada.
4. Penyebab Terkait Paru-Paru
Banyak gangguan paru-paru yang dapat menyebabkan kondisi ini, antara lain:
- Emboli Paru. Bekuan darah yang tersangkut di arteri paru-paru dapat menghalangi aliran darah ke jaringan paru-paru.
- Pleuritis. Kondisi peradangan pada selaput yang menutupi paru-paru.
- Paru-paru Kolaps. Terjadi ketika udara bocor ke ruang antara paru-paru dan tulang rusuk.
- Hipertensi Pulmonal. Tekanan darah tinggi di arteri paru-paru, yang dapat memengaruhi arteri yang membawa darah ke paru-paru. Untuk informasi yang lebih lengkap, kamu bisa membaca artikel: Kenali Lebih Jauh Tentang Hipertensi Pulmonal.
5. Penyebab Lainnya
Selain berbagai hal tadi, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh:
- Serangan Panik. Biasanya disertai dengan detak jantung yang cepat, napas yang cepat, keringat yang banyak, sesak napas, mual, pusing, dan ketakutan akan kematian.
- Herpes zoster. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan lepuh dari belakang sekitar ke dinding dada. Selain itu, herpes zoster juga dapat menyebabkan sejumlah gejala lainnya, yang bisa kamu ketahui informasinya melalui artikel: Kenali 4 Tanda dan Gejala Herpes Zoster.
Faktor Risiko Nyeri Dada
Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, yaitu:
- Merokok.
- Tekanan darah tinggi.
- Kolesterol.
- Riwayat keluarga.
- Lanjut usia.
- Kelebihan berat badan.
- Peningkatan asam lambung berlebih.
- Kecemasan berlebih.
- Infeksi paru.
- Benturan pada dada.
Apabila kamu Sering Nyeri Dada, Dokter Spesialis Ini Bisa Bantu Pengobatannya.
Gejala Nyeri Dada
Nyeri dada dapat menyebabkan banyak sensasi berbeda tergantung pada apa yang memicu gejalanya. Pada beberapa kasus, penyebabnya tidak ada hubungannya dengan jantung.
kondisi dada nyeri yang terkait dengan serangan jantung atau masalah jantung lainnya biasanya terkait dengan satu atau lebih hal berikut:
- Tekanan, rasa penuh, rasa terbakar atau sesak di dada.
- Rasa nyeri parah atau terbakar yang menyebar ke punggung, leher, rahang, bahu, dan satu atau kedua lengan.
- Nyeri yang berlangsung lebih dari beberapa menit, memburuk dengan aktivitas, hilang dan muncul kembali, atau intensitasnya bervariasi.
- Sesak napas.
- Keringat dingin.
- Pusing atau kelemahan.
- Mual atau muntah.
Mungkin sulit untuk membedakan nyeri yang berhubungan dengan jantung dari jenis nyeri dada lainnya. Namun, dada nyeri yang lebih kecil kemungkinannya karena masalah jantung biasanya menimbulkan:
- Rasa asam atau sensasi makanan masuk kembali ke mulut.
- Kesulitan menelan.
- Rasa sakit yang menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika mengubah posisi tubuh.
- Timbulnya rasa sakit yang semakin parah ketika bernapas dalam-dalam atau batuk.
- Rasa sakit yang bertahan selama berjam-jam.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Nyeri Dada
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami nyeri dada yang tak kunjung hilang dan semakin parah, segera hubungi dokter spesialis jantung di Halodoc untuk mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat.
Melakukan penanganan dengan cepat dapat membantu kondisi agar menjadi lebih baik sehingga nyeri tersebut dapat segera diatasi.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Ida Bagus Komang Arjawa Sp.JP
- dr. Taufik Hidayat M.M, M.Ked, Sp.JP, FIHA
- dr. Prayoga Setiawan Sp.JP, FIHA
- dr. Andi Armina Sp. JP
- dr. Putri Septiani Sp.JP
Nah, itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi untuk bantu tangani nyeri dada.
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar kondisi tersebut dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Nyeri Dada
Untuk mengetahui penyebab kondisi ini, dokter akan melakukan wawancara medis terkait gejala riwayat medis yang seseorang miliki.
Setelahnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dada, termasuk mendengarkan detak jantung dan suara paru-paru menggunakan stetoskop.
Untuk memastikan apa penyebabnya, dokter juga akan melakukan pemeriksaan seperti:
- Elektrokardiogram (EKG). Bertujuan untuk mengukur aktivitas listrik jantung. EKG dapat menunjukkan apakah jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat atau tidak sama sekali.
- Tes Darah. Tes ini dapat bermanfaat untuk memeriksa peningkatan kadar protein atau enzim tertentu yang biasanya ditemukan di otot jantung.
- Rontgen Dada. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan kondisi paru-paru dan ukuran serta bentuk jantung dan pembuluh darah utama. Rontgen dada juga dapat mengungkapkan masalah paru-paru seperti pneumonia atau paru-paru yang kolaps.
- CT Scan. Tes ini bertujuan untuk memeriksa apakah ada gumpalan darah pada paru-paru (emboli paru). Selain itu, CT scan juga bermanfaat dalam mendeteksi diseksi aorta.
Apa yang Dilakukan Jika Dada Terasa Nyeri?
Pengobatan nyeri akan bervariasi, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Untuk pengobatan awal, dokter biasanya akan meresepkan obat tertentu, kepada pengidap nyeri dada, seperti:
- Obat pelebar arteri. Obat seperti nitrogliserin bermanfaat untuk melemaskan arteri jantung sehingga darah dapat mengalir lebih mudah melalui ruang yang menyempit.
- Aspirin. Jika dokter berpikir bahwa nyeri dada berhubungan dengan jantung, kemungkinan besar pengidapnya akan mendapatkan aspirin.
- Obat penghancur gumpalan (trombolitik). Obat ini berfungsi untuk melarutkan gumpalan yang menghalangi darah mencapai otot jantung.
- Pengencer darah. Jika pengidapnya memiliki gumpalan dalam arteri yang menuju ke jantung atau paru-paru, dokter mungkin akan memberikan obat untuk mencegah gumpalan lainnya.
- Obat penurun asam. Jika nyeri terjadi akibat asam lambung, dokter dapat meresepkan obat ini untuk mengurangi jumlah asam di perut.
Selain konsumsi obat, dokter juga dapat melakukan tindakan medis seperti:
- Operasi bypass arteri koroner. Melibatkan penyambungan pembuluh darah baru sebagai jalur alternatif dari pembuluh darah yang tersumbat.
- Pemasangan ring jantung. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah jantung dengan melebarkan pembuluh darah yang tersumbat.
- Reinflasi paru-paru. Jika kamu memiliki paru-paru yang kolaps (kempis), dokter dapat memasukkan selang di dada untuk memperbaiki bentuk paru-paru.
Apakah Nyeri Dada Bisa Sembuh dengan Sendirinya?
Sebenarnya, jawabannya akan bergantung pada kondisi mendasar yang menyebabkan kondisi ini. Ada kemungkinan nyeri tersebut dapat hilang dengan sendirinya.
Jika penyebabnya adalah kondisi seperti serangan panik. Namun, semakin serius penyebab yang mendasari nyeri dada, semakin besar kemungkinannya untuk terjadi secara berulang.
Komplikasi Nyeri Dada
Nyeri yang berkaitan dengan angina dapat menimbulkan ketidaknyamanan sat pengidapnya beraktivitas.
Namun, komplikasi yang paling berbahaya adalah serangan jantung.
Adapun gejala peringatan serangan jantung yang perlu kamu waspadai meliputi:
- Tekanan, kepenuhan, atau nyeri pada tengah dada yang berlangsung selama lebih dari beberapa menit.
- Rasa nyeri menjalar ke luar dada hingga ke bahu, lengan, punggung, atau bahkan ke gigi dan rahang.
- Pingsan. Jika kamu menyaksikan seseorang mengalaminya, ketahuilah pertolongan pertama pingsan melalui artikel: Pertolongan Pertama saat Menolong Orang Pingsan.
- Meningkatnya durasi dan kekambuhan kondisi ini.
- Mual dan muntah.
Pencegahan Nyeri Dada
Kamu dapat mengurangi risiko kondisi ini akibat penyakit jantung, pembuluh darah, dan penyakit lainnya dengan mengikuti gaya hidup sehat, termasuk:
- Menerapkan pola makan yang sehat.
- Mengelola kondisi kesehatan yang dimiliki, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes.
- Berolahraga hampir setiap hari dalam seminggu.
- Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.
- Membatasi konsumsi alkohol.
- Tidak menggunakan produk tembakau.