Nyctophobia
DAFTAR ISI:
- Apa Itu Nyctophobia?
- Penyebab Nyctophobia
- Faktor Risiko Nyctophobia
- Gejala Nyctophobia
- Hubungi Psikiater Ini Jika Kamu atau Orang Terdekat Memiliki Gejala Nyctophobia
- Diagnosis Nyctophobia
- Pengobatan Nyctophobia
- Komplikasi Nyctophobia
- Pencegahan Nyctophobia
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Nyctophobia?
Nyctophobia (fobia gelap) adalah kondisi ketakutan ekstrim terhadap malam atau kegelapan. Kondisi ini menyebabkan gejala kecemasan dan depresi yang intens.
Ketakutan ini juga dapat menjadi fobia jika berlebihan, tidak rasional, hingga memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Takut akan kegelapan sering kali dimulai pada masa kanak-kanak dan dipandang sebagai bagian normal dari perkembangan.
Studi yang berfokus pada fobia ini telah menunjukkan bahwa manusia sering takut pada kegelapan karena kurangnya rangsangan visual.
Dengan kata lain, orang mungkin takut pada malam dan kegelapan karena mereka tidak dapat melihat apa yang ada di sekitar mereka.
Meskipun dianggap wajar, jika rasa takut ini mulai memengaruhi kehidupan sehari-hari dan pola tidur, mungkin inilah saatnya untuk mengunjungi dokter.
Penyebab Nyctophobia
Para ahli percaya bahwa ketakutan akan kegelapan mungkin sudah ada zaman dahulu ketika nenek moyang manusia modern hidup dan tidur di tempat terbuka.
Sebab, kegelapan dianggap sebagai hal yang sangat berbahaya. Mengingat predator berkeliaran di malam hari, dan nenek moyang kita harus tetap waspada untuk bertahan hidup.
Tapi nyctophobia bukan hanya tentang takut akan kegelapan. Anak-anak dan orang dewasa dengan fobia ini sebenarnya memiliki ketakutan terhadap kondisi yang tidak dapat mereka lihat.
Dalam kegelapan, banyak anak yang takut pada hantu, monster, atau perampok.
Mereka mungkin khawatir tentang suara yang mereka dengar saat lampu padam, terutama jika mereka tidak tahu penyebabnya.
Selain itu, pengalaman traumatis (bahkan yang terjadi pada siang hari) dapat menyebabkan nyctophobia.
Ingatan akan peristiwa menakutkan dapat kembali saat gelap, menyebabkan reaksi ekstrem.
Faktor Risiko Nyctophobia
Ketakutan akan kegelapan dan malam sering dimulai pada masa kanak-kanak antara usia 3 sampai 6 tahun.
Pada titik ini, rasa takut terhadap kegelapan mungkin merupakan bagian perkembangan yang normal. Selain itu, anak di kisaran usia ini juga umum untuk memiliki rasa takut akan:
- Hantu.
- Monster.
- Tidur sendirian.
- Suara-suara aneh.
Bagi banyak anak, tidur dengan lampu malam membantu sampai mereka mengatasi rasa takutnya.
Ketika rasa takut membuat seseorang tidak bisa tidur, kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan yang parah.
Jika kecemasan dan rasa takut tersebut berlanjut hingga dewasa, hal itu dianggap sebagai nyctophobia.
Sementara itu, faktor risiko nyctophobia tambahan meliputi:
- Memiliki orang tua atau pengasuh yang terlalu protektif. Beberapa anak mungkin mengalami kecemasan umum jika mereka terlalu bergantung pada orang tua atau pengasuh, atau jika mereka merasa tidak berdaya.
- Mengalami peristiwa yang menegangkan. Trauma, seperti kecelakaan atau cedera kendaraan bermotor, juga dapat membuat seseorang lebih mungkin mengembangkan fobia.
- Faktor genetika. Beberapa orang dewasa dan anak-anak lebih rentan terhadap rasa takut, mungkin diakibatkan oleh faktor genetik atau bawaan.
Gejala Nyctophobia
Gejala yang mungkin dialami dengan nyctophobia sangat mirip dengan yang dialami dengan fobia lainnya.
Orang dengan fobia ini akan mengalami ketakutan ekstrem yang menyebabkan kesulitan saat berada dalam kegelapan.
Gejalanya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti kinerja sekolah atau pekerjaan. Mereka bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Dengan nyctophobia, gejala pengidapnya dapat dipicu dengan berada dalam kegelapan.
Gejala juga bahkan dapat muncul ketika pengidapnya hanya memikirkan kalau sedang berada dalam kegelapan.
Adapun, gejala nyctophobia terbagi menjadi dua jenis, yakni gejala fisik dan emosional:
1. Gejala fisik meliputi:
Kesulitan bernapas.
- Detak jantung yang terlalu cepat (berdebar).
- Sesak atau nyeri dada.
- Sensasi gemetar, gemetar, atau kesemutan.
- Mengalami sakit kepala ringan atau pusing.
- Sakit perut.
- Kilatan panas atau dingin.
- Berkeringat.
2. Gejala emosional meliputi:
- Perasaan cemas atau panik yang berlebihan.
- Kebutuhan yang kuat untuk melarikan diri dari kegelapan.
- Kehilangan kendali atau merasa gila saat berada di tempat gelap.
- Merasa seperti mungkin mati atau kehilangan kesadaran.
- Merasa tidak berdaya atas ketakutan yang dirasakan di tempat gelap.
Hubungi Psikiater Ini Jika Kamu atau Orang Terdekat Memiliki Gejala Nyctophobia
Jika saat ini kamu atau anggota keluarga memiliki gejala nyctophobia, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.
Kamu pun bisa hubungi psikiater di Halodoc untuk mendapatkan saran atau penanganan tepat.
Mereka telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut psikiater di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Mariati Sp.KJ
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
- dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
- dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Itulah beberapa psikiater yang bisa kamu hubungi untuk bantu perawatan terkait nyctophonia. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Nyctophobia
Untuk mendiagnosis nyctophobia, dokter akan melakukan wawancara medis dengan pasien atau anggota keluarganya guna memahami gejala yang muncul, riwayat kesehatan pribadi serta keluarga, dan juga peristiwa traumatis yang pernah dialami pasien.
Setelah itu, pemeriksaan fisik secara menyeluruh dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala yang dialami.
Selanjutnya, dokter akan mengevaluasi gejala pasien lebih lanjut dan mencocokkan hasil pemeriksaan dengan kriteria diagnostik dari The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-5 (DSM-5) terkait nyctophobia.
Menurut DSM-5, kriteria nyctophobia meliputi:
- Menghindari segala sesuatu yang berhubungan dengan kegelapan.
- Ketakutan berlebihan terhadap gelap yang berlangsung lebih dari 6 bulan.
- Gejala muncul ketika penderita berada dalam situasi gelap.
- Ketakutan mengganggu aktivitas sehari-hari pengidapnya.
- Rasa takut tetap ada meskipun situasinya tidak mengancam.
Pengobatan Nyctophobia
Tidur dengan lampu pada malam hari dapat membantu beberapa anak dan orang dewasa merasa lebih nyaman ketimbang ruangan yang gelap.
Terkadang, memiliki sedikit cahaya saja sudah cukup untuk membantu penderita nyctophobia tertidur dan tetap tertidur.
Jika kamu juga mengalami insomnia, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen melatonin atau obat lain untuk membantu dirimu tertidur.
Namun, jika kamu memiliki pengalaman traumatis yang menyebabkan ketidaknyamanan, dokter akan merekomendasikan terapi atau konseling.
Hal ini bertujuan untuk membantu pengidap nyctophobia untuk memahami perasaannya dan belajar mengelolanya.
Selain itu, pengidap nyctophobia juga mungkin diresepkan obat untuk mengobati depresi atau mengendalikan serangan panik.
Selain itu, ada beberapa jenis terapi yang dapat membantu pengidap nyctophobia, antara lain:
- Terapi perilaku kognitif (CBT). Dilakukan untuk belajar mengubah cara menanggapi rasa takut akan kegelapan.
- Terapi pemaparan. Merupakan terapi yang melibatkan pemaparan secara bertahap ke kegelapan sehingga pengidap nyctophobia bisa menjadi tidak peka terhadapnya.
- Hipnoterapi. Merupakan terapi yang dapat membantu seseorang memikirkan kembali ketakutannya akan kegelapan dan kecemasan yang ditimbulkannya. Hipnoterapi termasuk latihan relaksasi terpandu saat pikiran seseorang dalam keadaan tenang.
- Psikoterapi atau terapi bicara. Dilakukan untuk membantu seseorang memahami ketakutannya dan mengelolanya.
- Latihan mindfulness. Misalnya seperti yoga, latihan pernapasan, dan meditasi untuk membantu seseorang mengendalikan kecemasan saat berada dalam kegelapan.
Komplikasi Nyctophobia
Nyctophobia sering berkaitan erat dengan insomnia. Sebab, orang yang sulit tidur dapat mengembangkan rasa takut akan kegelapan, dan orang yang memiliki rasa takut akan kegelapan sering mengalami kesulitan tidur.
Mereka dapat mengembangkan kecemasan yang ekstrim saat mematikan lampu atau bahkan menutup mata.
Untuk menghindari kegelapan, penderita nyctophobia mungkin mencoba tidur dengan lampu menyala.
Tetapi tidur dengan lampu menyala bisa membuat tidur nyenyak menjadi sangat sulit.
Sedangkan terlalu sedikit tidur dapat menyebabkan kelelahan ekstrim. Kelelahan di siang hari dapat mempersulit pekerjaan.
Jika tidak diobati, nyctophobia dapat menyebabkan masalah dalam hubungan sosial pengidapnya.
Terutama jika dirinya menghindari meninggalkan rumah setelah gelap karena ketakutannya.
Pada anak, kesulitan tidur dapat mengganggu perkembangan dan tumbuh kembangny. Kondisi ini terbukti dapat menyebabkan masalah perilaku atau pembelajaran.
Pencegahan Nyctophobia
Pada dasarnya fobia sulit dicegah, karena kondisi ini berhubungan secara langsung dengan pola pikir.
Khususnya terhadap suatu benda, peristiwa atau trauma. Salah satu tindakan yang dapat memperkecil risiko kambuhnya fobia adalah menghindari segala pemicunya.
Pada kasus nyctophobia, cara untuk meminimalkan risikonya adalah dengan membiasakan anak untuk tidur dengan lampu dimatikan sedari dini.
Kapan Harus ke Dokter?
Segeralah memeriksakan kondisi kesehatan jika merasakan gejala nyctophobia secara emosional maupun fisik.
Apalagi jika gejala yang dirasakan berlangsung hingga enam bulan dan sampai menghambat aktivitas sehari-hari.
Melalui aplikasi Halodoc kamu bisa konsultasi ke dokter tepercaya yang tersedia 24 jam.
Privasi kamu terjamin aman bersama kami. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023.What Is Nyctophobia and How Is It Treated?
Psych Central. Diakses pada 2023. What Is Nyctophobia?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Nyctophobia (Fear of the Dark).
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan