Nekrosis Avaskular
Pengertian Nekrosis Avaskular
Nekrosis avaskular adalah kondisi medis yang serius dimana terdapat area-area kematian tulang. Penyebab kematian tulang adalah terganggunya aliran darah ke area tulang dikarenakan beberapa alasan. Salah satu penyebab yang paling sering dari nekrosis avaskular di usia muda adalah konsumsi kortikosteroid (merupakan obat yang digunakan untuk psoriasis, SLE, atau artritis reumatoid). Pengidap-pengidap lain yang memiliki penyakit ini bisa juga mengalami riwayat kekerasan karena konsumsi alkohol atau sedang mendapat pengobatan dengan imunosupresan dosis tinggi (misalnya, pengidap kanker). Pada kasus yang parah, tulang rawan yang melapisi tulang dapat runtuh, sehingga mengakibatkan kerusakan parah dan artritis pada sendi yang terkena.
Baca juga: Ketahui Lebih Jauh Penyebab Nekrosis Avaskular
Faktor Risiko Nekrosis Avaskular
Berikut ini beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengidap nekrosis avaskular:
-
Terluka atau cedera seperti tulang pinggul yang retak, dapat menyerang pembuluh darah sekitar dan mengurangi aliran darah menuju tulang.
-
Penggunaan steroid: penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi ada dugaan bahwa kortikosteroid menyebabkan hiperlipidemia, sehingga terjadi nekrosis avaskular pada tulang.
-
Terlalu banyak minum alkohol: minum alkohol berlebihan setiap hari selama beberapa tahun menimbun lemak di dalam darah.
-
Bifosfonat: obat ini meningkatkan kepadatan tulang yang dapat menyebabkan osteonekrosis pada rahang.
-
Pengobatan: kanker radioterapi dapat melemahkan tulang. Transplantasi organ, terutama ginjal mungkin meningkatkan risiko nekrosis avaskular.
-
Penyakit tertentu: pankreatitis akut, diabetes, penyakit Gaucher, HIV/AIDS, lupus erythematosus, dan anemia sel darah sabit.
Penyebab Nekrosis Avaskular
Gangguan ini dapat terjadi saat tulang atau sendi tidak menerima pasokan darah yang cukup. Ini dapat terjadi karena:
-
Gangguan pembuluh darah — Pembuluh darah dapat menyempit karena penumpukan lemak. Mereka juga dapat tersumbat oleh bekuan darah. Kedua kondisi tersebut dapat menghalangi sejumlah darah yang melintasi pembuluh darah.
-
Trauma tulang berat — Tulang yang tergelincir atau patah dapat mengganggu aliran darah normal.
-
Artritis — Artritis membuat sendi membengkak. Penyakit arthritis yang dikaitkan dengan nekrosis avaskular adalah gout, osteoartritis, dan artritis reumatoid.
Gejala Nekrosis Avaskular
Pada awalnya, gangguan ini tidak menyebabkan gejala apa pun. Namun, ketika mulai memburuk, nyeri akan timbul saat memberi beban atau tekanan pada tulang atau sendi yang sakit. Biasanya, nyeri akan mereda ketika penderita istirahat. Namun jika tidak diobati, nyeri dapat dirasakan bahkan saat pengidap istirahat.
Diagnosis Nekrosis Avaskular
Nekrosis avaskular dapat didiagnosis dan diobati oleh spesialis tulang (dokter atau dokter bedah tulang). Para dokter akan melakukan rontgen bila pengidap mengeluhkan nyeri tulang. Rontgen dapat memperlihatkan masalah dan perubahan pada tulang yang dapat menjelaskan asal gejala. Kemudian, tes pencitraan yang lebih sensitif dilakukan untuk mendapat informasi tambahan. Di antaranya adalah MRI, CT scan, dan pemindaian tulang.
Baca juga: Kenali 4 Makanan yang Baik untuk Pengidap Nekrosis Avaskular
Pengobatan Nekrosis Avaskular dan Efek Sampingnya
Pengobatan untuk pengidap nekrosis avaskular berbeda-beda, tergantung pada usia, penyebab penyakit, bagian tulang yang rusak, dan tingkat kerusakannya. Untuk mengobati nekrosis avaskular dalam tahap awal, terapi, dan pengobatan yang disarankan dokter meliputi:
-
Obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Obat-obatan seperti ibuprofen atau diclofenac bisa mengurangi tanda peradangan, seperti nyeri akibat nekrosis avaskular.
-
Obat penurun kolesterol. Penurunan kadar lemak dalam darah bisa membantu mencegah penyumbatan pembuluh darah yang bisa memicu nekrosis avaskular.
-
Antikoagulan. Jenis obat antikoagulan, seperti warfarin, akan disarankan untuk mencegah penggumpalan darah.
-
Obat bifosfonat. Pada sebagian kasus, obat bifosfonat, seperti alendronate bisa memperlambat perkembangan penyakit nekrosis avaskular. Namun, terdapat laporan, bifosfonat justru malah bisa menyebabkan nekrosis avaskular pada tulang rahang.
Jika mengalami kondisi nekrosis avaskular, sebaiknya tidak banyak melakukan kegiatan yang bisa membebani bagian tulang yang sakit. Di saat yang sama, bisa juga melakukan fisioterapi untuk membantu mempertahankan dan meningkatkan fungsi sendi yang rusak.
Pencegahan Nekrosis Avaskular
Penyakit ini dapat dicegah dengan menghindari konsumsi alkohol dan menjaga kadar kolesterol tetap normal. Jika kamu menggunakan kortikosteroid, pastikan bicarakan dengan dokter untuk memantau penggunaannya. Kerusakan tulang bisa bertambah parah jika diiringi dengan penggunaan kortikosteroid.
Sedangkan untuk mencegah nekrosis avaskular pada rahang, kamu dianjurkan untuk rutin membersihkan gigi dan mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan dan perawatan gigi, terutama bagi yang menjalani pengobatan dengan bifosfonat.
Baca juga: Membatasi Konsumsi Alkohol Cegah Nekrosis Avaskular
Kapan Harus ke Dokter?
Bila kamu memiliki gejala nyeri pada sendi yang terus-menerus bahkan berlangsung saat istirahat, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, melalui Halodoc dapat melakukan janji temu dengan dokter yang terbaik menurut kamu.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. What is Avascular Necrosis?
Diperbarui pada 17 September 2019