Nefropati Diabetik
DAFTAR ISI
- Apa Itu Nefropati Diabetik?
- Penyebab Nefropati Diabetik
- Faktor Risiko Nefropati Diabetik
- Gejala Nefropati Diabetik
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala Nefropati Diabetik
- Diagnosis Nefropati Diabetik
- Pengobatan Nefropati Diabetik
- Komplikasi Nefropati Diabetik
- Pencegahan Nefropati Diabetik
Apa Itu Nefropati Diabetik?
Nefropati diabetik adalah salah satu komplikasi dari penyakit diabetes tipe 1 dan 2. Organ tubuh yang diserang adalah ginjal, sehingga kondisi ini sering disebut sebagai penyakit ginjal diabetes.
Semakin lama seseorang mengidap diabetes, semakin tinggi pula risiko mengalami gangguan pada organ ginjal.
Nefropati diabetik memengaruhi kemampuan ginjal untuk melakukan pekerjaan dan fungsinya, yaitu membuang produk limbah dan cairan ekstra dari tubuh.
Semakin lama, kondisi ini akan semakin merusak sistem penyaring di dalam ginjal, hingga akhirnya menimbulkan gangguan ginjal yang bisa berujung pada gagal ginjal.
Penyebab Nefropati Diabetik
Salah satu fungsi utama organ ginjal adalah menyaring limbah dan racun dari dalam darah. Terdapat jutaan kluster pembuluh darah kecil (glomeruli) untuk mendukung fungsi tersebut.
Kerusakan parah pada pembuluh darah ini dapat jadi penyebab nefropati diabetik, penurunan fungsi ginjal dan gagal ginjal. Seiring berjalannya waktu, gula darah tinggi yang terkait dengan diabetes yang tidak diobati juga akan menyebabkan tekanan darah tinggi.
Lambat laun, keadaan ini merusak ginjal dengan meningkatkan tekanan pada sistem penyaringan. Masih belum diketahui mengapa kondisi ini bisa terjadi pada pengidap diabetes.
Namun, diduga kerusakan ginjal terkait dengan tingginya kadar gula dan tekanan darah yang tidak terkontrol. Kondisi tersebut memicu kerusakan pada organ-oragan dalam tubuh.
Faktor Risiko Nefropati Diabetik
Meski belum diketahui penyebabnya, ada beberapa faktor yang disebut bisa meningkatkan risiko penyakit ini. Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko nefropati diabetik, antara lain:
- Mengidap diabetes tipe 1 maupun 2.
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
- Merokok.
- Kadar kolesterol tinggi dalam darah.
- Riwayat keluarga diabetes.
- Penyakit ginjal.
Gejala Nefropati Diabetik
Pada tahap awal, pengidap tidak melihat tanda atau gejala apapun. Pada tahap selanjutnya, tanda dan gejala meliputi tekanan darah yang tidak terkontrol lagi dengan obat, adanya protein dalam urine, pembengkakan kaki, pergelangan kaki, tangan, atau mata.
Gejala nefropati diabetik lainnya juga akan membuat pengidap merasa adanya kebutuhan yang meningkat untuk buang air kecil (sering berkemih), serta berkurangnya kebutuhan hormon atau obat diabetes dibanding sebelumnya.
Pengidap juga akan merasa kebingungan, kesulitan berkonsentrasi, kehilangan selera makan, mual dan muntah, rasa gatal terus-menerus seluruh tubuh, dan kelelahan sepanjang hari.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala Nefropati Diabetik
Jika kamu mengidap gejala nefropati diabetik seperti di atas, segera hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
Itulah berbagai daftar dokter spesialis penyakit dalam yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan informasi nefropati diabetik.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc. Pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Nefropati Diabetik
Setelah wawancara medis dan pemeriksaan fisik mengenai gejala, tanda, serta riwayat penyakit diabetes dilakukan, pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk diagnosis lebih pasti.
Tes fungsi ginjal dari sampel darah digunakan untuk melihat sejauh apa kerusakan yang telah terjadi pada ginjal. Selain itu, tes urine juga dilakukan guna melihat kadar protein yang terkandung dalam urine sebagai tanda kegagalan ginjal melakukan fungsinya.
Radiologi berupa sinar x-ray dan USG dapat menilai struktur dan ukuran ginjal. CT scan dan magnetic resonance imaging (MRI) untuk menentukan seberapa baik darah yang beredar di dalam ginjal. Terakhir, biopsi mengangkat sampel jaringan ginjal dapat dilakukan meskipun jarang.
Pengobatan Nefropati Diabetik
Kondisi ini tidak bisa diobati, tetapi pengobatan perlu dilakukan untuk mencegah kondisi memburuk. Langkah pertama pengobatan nefropati diabetik adalah mengobati diabetes dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Cara ini ditempuh dengan bantuan obat-obatan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan mengontrol gula darah. Selain itu, pengidap disarankan menjaga kesehatan tulang dengan mengonsumsi obat-obatan yang membantu mengatur keseimbangan kalsium fosfat.
Pada kasus gagal ginjal (penyakit ginjal stadium akhir), perawatan lebih fokus pada penggantian fungsi ginjal, seperti dialisis ginjal. Prosedur ini untuk mengeluarkan produk limbah dan cairan ekstra dari darah.
Selain itu, terdapat juga tindakan transplantasi ginjal atau transplantasi ginjal-pankreas untuk memperoleh kembali fungsi kedua organ yang telah rusak ini.
Komplikasi Nefropati Diabetik
Meski tidak bisa disembuhkan total, penyakit ini harus mendapatkan pengobatan agar menurunkan risiko komplikasi, berupa:
- Anemia .
- Muncul luka terbuka di kaki.
- Hiperkalemia.
- Edema paru.
- Kaki dan tangan bengkak.
- Retinopati diabetik.
- Kelainan tulang.
- Komplikasi kehamilan.
Pencegahan Nefropati Diabetik
Tindakan pencegahan nefropati diabetik dilakukan dengan cara menjaga gula darah dan tekanan darah tinggi dalam kadar terkontrol dengan baik, mempertahankan berat badan yang sehat, tidak merokok, dan minum alkohol.
Aktivitas fisik juga disarankan untuk dilakukan rutin sekitar 3-4 kali per minggu. Pola makan juga harus dijaga sesuai diet diabetes, yakni rendah karbo, frekuensi tiap 3 jam, dan tinggi serat.
Sementara itu, pengidap diwajibkan rutin melakukan kontrol untuk mendeteksi dini adanya gangguan ginjal.