Nefritis Interstisial
Nefritis interstisial adalah infeksi yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada ginjal, tepatnya di antara tubulus ginjal. Fungsi ginjal yang utama adalah menyaring darah dan membuang limbah yang ada dalam tubuh. Sedangkan, tubulus ginjal menyerap kembali air dan zat organik penting dari darah yang disaring. Nefritis interstisial bisa terjadi secara akut atau kronis.
Penyebab Nefritis Interstisial
Nefritis interstisial bisa terjadi akibat dampak dari alergi parah yang sering dialami. Selain itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh reaksi buruk penggunaan beberapa jenis obat, seperti antibiotik dan obat antiinflamasi nonsteroid.
Reaksi alergi obat lebih sering dialami oleh orang yang telah memasuki kelompok usia lanjut. Jika tidak diatasi dengan baik, kondisi ini dapat memicu gangguan ginjal.
Selain alergi yang parah, nefritis interstisial juga bisa disebabkan oleh penyebab lainnya, seperti:
- Penyakit autoimun.
- Kadar kalium darah yang rendah.
- Kadar kalsium darah yang tinggi.
- Mengalami infeksi pada bagian tertentu.
Penyakit ini tidak disebabkan oleh alergi bisa bersifat akut dan kronis. Smentara itu, nefritis interstisial kronis bisa berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Nah, Ini Dokter yang Bisa Bantu Pengobatan Nefritis Interstisial.
Faktor Risiko Nefritis Interstisial
Penyakit ini akan berisiko dialami oleh kelompok lanjut usia. Hal ini disebabkan kelompok usia lanjut akan lebih sering mengonsumsi berbagai jenis obat yang berbeda.
Selain itu, jika kamu mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas dengan frekuensi yang cukup tinggi, kebiasaan ini berisiko memicu nefritis interstisial.
Jika kamu memiliki riwayat kesehatan dengan penyakit autoimun atau peradangan paru-paru, hal ini memicu risiko yang lebih besar untuk mengidap penyakit nefritis interstisial.
Gejala Nefritis Interstisial
Gejala yang dialami pengidap nefritis interstisial berbeda-beda, tetapi yang paling umum adalah penurunan jumlah buang air kecil. Selain itu, gejala lain yang perlu diwaspadai sebagai tanda nefritis interstisial adalah:
- Demam.
- Ruam.
- Mual dan muntah.
- Kebingungan.
- Kelelahan.
- Mudah mengantuk.
- Jumlah urine berkurang atau bertambah.
- Darah dalam urine.
- Pembengkakan anggota tubuh tertentu.
- Pertambahan berat badan akibat penumpukan cairan.
- Perut kembung.
Diagnosis
Segera lakukan pemeriksaan jika kamu mengalami beberapa gejala yang terkait dengan nefritis interstisial. Jika dokter melihat adanya gangguan pada fungsi ginjal, tim medis akan memeriksa riwayat kesehatan pengidap untuk diteliti lebih lanjut.
Penggunaan obat-obatan, frekuensi pengonsumsian obat, hingga berapa lama penggunaan obat tersebut akan ditanya oleh dokter untuk mengetahui penyebab keluhan kesehatan yang dialami.
Dokter juga akan memeriksa kondisi jantung dan paru-paru. Adanya penumpukan cairan pada paru-paru menjadi salah satu tanda gangguan ginjal yang perlu dicurigai. Perubahan nafas, perubahan tekanan darah, serta perubahan berat badan dalam waktu yang signifikan menjadi hal yang akan diperiksa oleh dokter secara mendetail.
Pemeriksaan darah secara lengkap juga akan dilakukan untuk mendiagnosis nefritis interstisial. Pemeriksaan lainnya untuk mendiagnosis nefritis interstisial bisa dilakukan dengan:
- Urinalisis.
- USG perut.
- Biopsi ginjal.
Jika dokter mencurigai adanya masalah pada ginjal akibat pengonsumsian obat, maka kamu akan diminta untuk berhenti mengonsumsi obat tersebut dan melakukan pengobatan lain untuk penyakit yang dialami. Hal ini bisa mengembalikan kesehatan ginjal lebih baik.
Pengobatan Nefritis Interstisial
Dokter akan melakukan pengobatan, setelah dokter memastikan adanya nefritis dan berhasil menemukan penyebab pasti di balik infeksi tersebut. Apabila penyebabnya tidak dapat diketahui, kamu akan diberi obat-obat tertentu untuk mengobati infeksi ginjal.
Obat-obatan yang biasanya digunakan dalam pengobatan infeksi ginjal adalah obat penghilang rasa sakit dan antibiotik. Obat untuk mengatur tekanan darah juga akan diberikan pada pengidap yang memiliki tekanan darah tinggi.
Bila infeksi disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif atau kelainan pada sistem kekebalan tubuh (kondisi autoimun), pengidap akan diberi obat penekan sistem kekebalan tubuh, misalnya kortikosteroid.
Selain menjalani pengobatan, pengidap juga harus melakukan perubahan gaya hidup secara drastis untuk membantu mereka melawan infeksi ginjal. Perubahan tersebut meliputi memperbanyak konsumsi air dan mengurangi konsumsi sodium.
Air dapat membantu kinerja ginjal dan menghilangkan kotoran dari darah. Sementara mengurangi asupan sodium dapat mengurangi risiko penimbunan air, yang merupakan penyebab komplikasi seperti edema (pembengkakan) pada berbagai bagian tubuh dan wajah.
Komplikasi Nefritis Interstisial
Jika tidak diatasi dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan gagal ginjal pada pengidapnya.
Pencegahan
Nefritis interstisial secara umum dapat dicegah dengan cara-cara berikut:
- Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami infeksi bakteri pada tenggorokan dan kulit.
- Tekanan darah tinggi berpotensi menyebabkan gangguan pada ginjal. Oleh karenanya, selalu kontrol tekanan darah.
- Cegah nefropati diabetik dengan mengontrol kadar gula darah.
- Hindari konsumsi obat-obatan dan produk herba dalam jangka panjang jika tidak direkomendasikan dokter.
- Berhenti merokok.
- Menjaga berat badan ideal.
Kapan harus ke Dokter?
Jangan abaikan tanda-tanda gangguan kesehatan yang kamu alami terkait dengan nefritis interstisial. Segera tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk penanganan yang perlu dilakukan. Kamu bisa download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Interstitial Nephritis
Web MD. Diakses pada 2022. What Is Interstitial Nephritis?
National Kidney Federation. Diakses pada 2022. Interstitial Nephritis.
Diperbarui pada 9 Juni 2022.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan