Nasogastric Tube
DAFTAR ISI
- Apa Itu Nasogastric Tube?
- Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube
- Manfaat Pemasangan Nasogastric Tube
- Hubungi Dokter Ini untuk Info seputar Nasogastric Tube
- Risiko Pemasangan Nasogastric Tube
- Di mana Seseorang Bisa Melakukan Pemasangan Nasogastric Tube?
- Kapan Nasogastric Tube Diperlukan?
Apa Itu Nasogastric Tube?
Nasogastric tube adalah tabung atau selang karet atau plastik fleksibel yang dimasukkan melalui hidung, turun melalui kerongkongan, dan masuk ke perut.
Selang ditempatkan sementara untuk mengirimkan zat ke atau mengeluarkannya dari perut.
Jika seseorang mengalami kesulitan dalam menelan makanan atau menelan yang terjadi karena kondisi medis tertentu, atau mengalami perdarahan lambung, ia mungkin memerlukan pemasangan nasogastric tube.
Proses ini dikenal sebagai intubasi nasogastrik.
Nasogastric tube juga dapat digunakan untuk menghilangkan sesuatu dari perut.
Contohnya seperti zat beracun akibat secara tidak sengaja konsumsi makanan beracun, darah akibat pendarahan, atau sampel isi perut.
Petugas medis mungkin akan memberikan zat tertentu seperti arang aktif melalui tabung tersebut untuk membantu menyerap zat berbahaya.
Hal ini dapat membantu menurunkan kemungkinan reaksi parah akibat keracunan.
Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube
Langkah pertama yang dilakukan dokter, perawat, atau petugas kesehatan saat memasukkan nasogastric tube adalah memintamu untuk berbaring di tempat tidur dengan kepala diangkat atau duduk di kursi.
Mereka mungkin akan meminta pasien untuk menekuk kepala, leher, dan tubuh pada berbagai sudut saat mereka memasang tabung melalui lubang hidung, ke kerongkongan dan ke dalam perut.
Gerakan-gerakan ini membantu memudahkan tabung masuk dalam posisi yang tepat, tanpa menyebabkan pengidap merasakan sakit atau tidak nyaman.
Mereka meminta pengidap untuk menelan atau meminum sedikit air ketika tabung mencapai kerongkongan.
Tujuannya untuk membantunya agar lebih mudah ke perut pengidap.
Setelah nasogastric tube terpasang, petugas kesehatan harus segera mengambil langkah-langkah untuk memeriksa penempatannya.
Sebagai contoh, mereka mungkin mencoba mengeluarkan cairan dari perut pasien atau mereka mungkin memasukkan udara melalui tabung, sambil mendengarkan perut pengidap menggunakan stetoskop.
Untuk menjaga agar nasogastric tube tetap pada tempatnya, dokter akan merekatkan ke wajah pengidap dengan perekat, seperti selotip.
Mereka juga mengatur ulang posisinya jika pengidap merasa tidak nyaman.
Manfaat Pemasangan Nasogastric Tube
Berikut manfaat atau alasan paling umum untuk menggunakan nasogatric tube:
- Pemberian nutrisi dan obat-obatan.
- Mengeluarkan cairan atau udara dari perut.
- Menambahkan kontras ke perut untuk sinar-X. Kontras adalah pewarna yang membantu membedakan struktur, sehingga bisa dilihat lebih baik pada proses pemindaian.
- Melindungi usus setelah operasi atau selama istirahat usus. Orang dengan penyakit radang usus terkadang perlu memasang tabung NG, terutama jika mereka dirawat di rumah sakit. Dalam beberapa kasus, tabung NG digunakan untuk mengobati penyumbatan usus yang terkait dengan penyakit radang usus tanpa operasi.
Nasogastric tube paling sering digunakan untuk anak-anak. Dokter akan menyarankan penggunaan tabung NG jika anak:
- Memiliki kebutuhan jangka pendek untuk mendapatkan nutrisi atau obat-obatan.
- Tidak mengalami pertumbuhan yang diharapkan meskipun sudah makan secara teratur.
- Mengalami kesulitan menelan cairan atau makanan.
- Sedang dalam pemulihan dari prosedur pembedahan atau memiliki infeksi yang membatasi kemampuan mereka untuk makan makanan.
- Membutuhkan nutrisi tambahan yang tidak mereka dapatkan dari makanan.
Perlu diingat bahwa nasogastric tube tidak dimaksudkan untuk digunakan dalam kebutuhan makan jangka panjang.
Ada jenis tabung lain yang digunakan untuk kebutuhan jangka panjang yang langsung masuk ke perut atau usus kecil.Bicaralah dengan dokter tentang berapa lama anak membutuhkan tabung NG.
Hubungi Dokter Ini untuk Info seputar Nasogastric Tube
Apabila butuh informasi lebih dalam terkait nasogastric tube, kamu bisa menghubungi dokter di Halodoc.
Dokter bisa menjelaskan lebih lanjut terkait manfaat, prosedur dan lainnya. .
Berikut beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
1. dr. Bendy Dwi Irawan
Dokter Bendy Dwi Irawan mendapatkan gelar dokternya di Universitas Malahayati Lampung pada 2019.
Saat ini, ia berpraktik di Lampung Utara dan termasuk anggota aktif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR JE00000236113617.
Dengan pengalaman selama 5 tahun, dr. Bendy Dwi Irawan bisa memberikan informasi di Halodoc seputar nasogastric tube.
Chat dr. Bendy Dwi Irawan mulai dari Rp 22.500,- di Halodoc.
2. dr. Rama Dani Putra
Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Rama Dani Putra. Ia mendapatkan gelar dokternya di Universitas Baiturrahmah pada 2016.
Saat ini, ia berpraktik di Batam, Riau, dan termasuk anggota aktif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR 1311100223174037.
Dengan pengalaman selama 7 tahun, dr. Rama Dani Putra bisa memberikan informasi di Halodoc seputar nasogastric tube.
Chat dr. Rama Dani Putra mulai dari Rp 75.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter di Halodoc yang bisa memberikan saran terkait nasogastric tube.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Risiko Pemasangan Nasogastric Tube
Ada beberapa risiko yang dapat terjadi saat seseorang diharuskan memasang nasogastric tube.
Apabila alat ini tidak dimasukkan dengan benar, hal itu berpotensi melukai jaringan di dalam hidung, sinus, tenggorokan, kerongkongan, atau perut.
Dalam beberapa kasus secara tidak sengaja, petugas kesehatan bisa saja memasukkannya melalui tenggorokan dan masuk ke paru-paru, padahal harusnya masuk ke lambung.
Akibatnya, pengidap dapat mengalami pneumonia atau infeksi lainnya. Pemasangan nasogastric tube juga berpotensi menyebabkan beberapa hal, seperti:
- Kram perut;
- Pembengkakan perut;
- Diare;
- Mual; dan
- Muntah.
Selain itu, alat ini berpotensi tersumbat, sobek, atau terlepas. Apabila terjadi, maka ini menyebabkan komplikasi tambahan.
Menggunakan alat ini terlalu lama dapat mengakibatkan bisul atau infeksi berkembang pada jaringan sinus, tenggorokan, kerongkongan, atau perut.
Di mana Seseorang Bisa Melakukan Pemasangan Nasogastric Tube?
Apabila seseorang perlu melakukan pemasangan nasogastric tube, maka kemungkinan besar harus dilakukan di rumah sakit.
Dalam beberapa kasus, seorang pasien bisa pulang setelah memasang alat ini, tetapi untuk penggantiannya harus tetap dilakukan di rumah sakit.
Saat hendak memasang alat ini, sebetulnya tidak ada syarat khusus.
Hanya saja, tepat sebelum dimasukkan, pasien mungkin perlu membuang ingus dan mengambil beberapa teguk air untuk melancarkan saluran di dalam tubuhnya.
Kapan Nasogastric Tube Diperlukan?
Pemasangan nasogastric tube paling sering digunakan untuk pengidap dengan kondisi berikut ini:
- Mengalami cedera leher atau wajah akibat kecelakaan atau penyebab lainnya;
- Pernah menjalani operasi leher atau wajah;
- Memerlukan ventilator mekanik untuk bernapas;
- Mengalami penyumbatan usus;
- Perdarahan lambung;
- Dalam kondisi koma, dan
Pemasangan nasogastric tube dapat digunakan untuk membantu merawat beberapa bayi.