Mudik
Pengertian Mudik
Mudik atau pulang kampung menjadi salah satu tradisi di Indonesia yang dilakukan secara turun-temurun. Biasanya, tradisi ini dilakukan oleh para perantau yang hendak kembali ke kampung halamannya pada momen bulan Ramadan menyambut hari raya Idulfitri. Tujuannya tentu saja untuk bertemu dan berkumpul kembali dengan keluarga. Mudik umumnya mulai dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada hari ketujuh menjelang Lebaran hingga hari ketujuh setelah Lebaran.
Asal Mula Kata Mudik
Istilah mudik diambil dari kata “udik” dari bahasa Melayu yang berarti ujung atau hulu. Dahulu, masyarakat Melayu yang bertempat tinggal di daerah hulu sungai gemar melakukan perjalanan menggunakan biduk atau perahu ke hilir. Setelah kepentingan mereka selesai, barulah mereka kembali ke hulu saat sore hari.
Selain itu, ada pula masyarakat yang menyebutkan bahwa mudik diambil dari bahasa Jawa yaitu “mulih disik” yang berarti “pulang dulu”. Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI mengartikan kata mudik dengan “ke udik” atau “pulang ke kampung halaman”.
Jika didefinisikan, mudik adalah aktivitas para perantau atau pekerja imigran untuk pulang kembali ke kampung halamannya. Jadi, istilah ini sebenarnya tidak memiliki kaitan dengan momen Lebaran. Akan tetapi, perkembangan zaman membuat mudik mengalami pergeseran makna, dan menjadi istilah yang kerap digunakan untuk menggambarkan pulang kampung saat Lebaran.
Penggunaan kata mudik Lebaran sendiri mulai populer sekitar tahun 1970. Kala itu, Jakarta sebagai ibu kota menjadi satu-satunya kawasan di Indonesia yang mengalami perkembangan pesat. Sebagian besar penduduk di luar daerah menganggap Jakarta sebagai destinasi terbaik untuk mengadu nasib dan mencari peruntungan.
Masyarakat yang bekerja kebanyakan mendapatkan libur panjang ketika Lebaran. Momen ini kemudian dimanfaatkan untuk kembali ke kampung halaman.
Moda Transportasi Mudik
Kian hari, transmigrasi maupun urbanisasi membuat pelaku mudik semakin bertambah. Demi memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah lantas menyediakan berbagai pilihan moda transportasi. Mulai dari pesawat terbang untuk para pemudik yang melakukan perjalanan lintas provinsi atau pulau, kereta api, bus, dan kapal.
Meski begitu, kini masyarakat lebih senang mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi, baik roda empat maupun roda dua. Sebab, tentunya lebih nyaman dan tidak sulit kalau harus berhenti.
Menjaga Kesehatan Selama Mudik
Perjalanan mudik, baik melalui darat, laut, maupun udara tentu sangat melelahkan. Apalagi bila jarak yang ditempuh cukup jauh dan membutuhkan waktu yang lama. Supaya kondisi kesehatan tubuh tetap terjaga, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
-
Lakukan Persiapan Matang
Pastikanmengecek kondisi kendaraan jika mudik menggunakan kendaraan pribadi. Jika memilih kendaraan umum, pilih yang paling nyaman untuk perjalanan. Selain itu, hindari begadang sebelum berangkat, karena bisa membuat tubuh menjadi mudah lelah dan penurunan konsentrasi. Apalagi kalau kamu mudik dengan mengemudi sendiri.
-
Perhatikan Asupan Makanan
Supaya imunitas tubuh tetap terjaga, sebaiknya konsumsi makanan dengan kandungan gizi seimbang. Lebih baik lagi kalau kamu menyiapkan bekal untuk di perjalanan.
Bawalah roti gandum yang bisa membantu membuatmu merasa kenyang lebih lama. Jangan lupa bawa pula buah-buahan. Hindari asupan makanan siap saji, tinggi lemak, dan tinggi gula.
-
Istirahat saat Merasa Lelah
Jangan dipaksakan dan malah membahayakan, sebaik segera cari tempat beristirahat apabila kamu merasa lelah. Selain mengistirahatkan tubuh, kamu juga mengistirahatkan kendaraan sehingga perjalanan tetap lancar dan nyaman tanpa hambatan.
-
Perhatikan Asupan Cairan
Tak hanya makanan, kamu juga harus memperhatikan asupan cairan tubuh selama dalam perjalanan. Bawa air mineral sehingga kamu terhindar dari dehidrasi. Tak hanya air putih, kamu juga bisa memenuhi cairan tubuh dengan mengonsumsi buah yang kaya kandungan air.
-
Bawa Obat-Obatan Pribadi
Perjalanan jauh membuat tubuh lelah yang berujung pada mudahnya terserang penyakit. Misalnya pilek, sakit kepala, batuk, meriang, atau flu. Sebagai tindakan antisipasi, bawalah obat-obatan ringan. Jangan lupa plester luka dan obat antiseptik untuk berjaga-jaga. Jika kamu memiliki kondisi medis tertentu, jangan sampai lupa untuk membawa obat yang diresepkan dokter.
Tidak boleh lupa, konsumsi vitamin untuk membantu menjaga daya tahan, terutama vitamin C. Jika kamu harus melakukan pemeriksaan medis khusus, kamu bisa melalui aplikasi Halodoc. Cukup download aplikasi Halodoc di ponselmu melalui App Store atau Play Store. Gratis!