Methyldopa
Deskripsi Methyldopa
Methyldopa adalah obat anti hipertensi berjenis alpha-2 receptor agonist. Obat ini berfungsi mengatasi tekanan darah tinggi atau hipertensi. Methyldopa dapat dikonsumsi orang dewasa maupun anak-anak.
Ibu hamil yang akan mengonsumsi methyldopa wajib berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Meski begitu, obat ini masuk dalam kategori B. Artinya, studi pada hewan tidak memperlihatkan adanya risiko pada janin. Namun, butuh penelitian lebih lanjut efeknya pada manusia.
Obat ini juga bisa terserap ke dalam ASI. Itu sebabnya, ibu menyusui juga perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Methyldopa sendiri tersedia dalam bentuk tablet salut selaput.
Manfaat Methyldopa
Manfaat utama methyldopa adalah mengobati hipertensi. Penurunan tekanan darah tinggi dapat mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal. Jika tidak segera diobati, kondisi tersebut bisa fatal. Nah, berikut 5 Komplikasi Akibat Hipertensi yang Perlu Diwaspadai.
Obat ini bekerja dengan mengendalikan impuls di sepanjang jalur saraf tertentu. Alhasil, pembuluh darah menjadi rileks sehingga alirannya lebih lancar.
Dosis Methyldopa
Dokter akan menilai kondisi kesehatan dan usia pasien dalam memastikan dosis methyldopa. Itu sebabnya, dosisnya bisa bervariasi pada setiap orang.
Secara umum, dosis pemakaian methyldopa berdasarkan usia adalah sebagai berikut:
1. Dewasa
- Pemakaian awal sekitar 250 miligram, sebanyak 2–3 kali sehari selama dua hari. Dokter kemudian dapat meningkatkan dosisnya setiap dua hari sesuai kebutuhan. Misalnya menjadi 500–2.000 miligram per hari yang dibagi ke dalam 2–4 kali konsumsi. Namun, dosis maksimal methyldopa tidak lebih dari 3.000 miligram setiap hari.
- Jika dikombinasikan dengan obat anti hipertensi lainnya, dosis awalnya yaitu 500 miligram per hati yang bisa kamu bagi menjadi beberapa dosis. Jumlahnya juga bisa kamu itingkatkan per dua hari sesuai kebutuhan pasien.
2. Anak-anak
Pada anak-anak, dosis methyldopa bisa meyesuaikan dengan berat badan tubuhnya. Dosis awalnya sekitar 10 miligram per kilogram berat badan anak per harinya. Dosis ini bisa kamu berikan 2-4 kali sehari.
Dokter juga bisa menambah maupun mengurangi, tergantung respons anak terhadap pengobatan. Namun, dosisnya tidak melebihi 65 miligram per kilogram berat badan setiap harinya.
3. Lansia
Dosis methyldopa untuk lansia berbeda dengan orang dewasa pada umumnya. Pemberian awal yakni sekitar 125 miligram sebanyak dua kali sehari. Namun, dosis ini bisa kamu tingkatkan secara bertahap dengan melihat respons pengobatan. Dosis maksimalnya tidak lebih dari 2.000 miligram per harinya.
Cara Penggunaan Methyldopa
Berikut cara tepat mengonsumsi methyldopa:
- Minum obat ini melalui mulut dengan bantuan air putih.
- Kamu juga bisa mengonsumsinya dengan bantuan makanan. Namun, pastikan tetap mengikuti cara pemakaian yang dokter anjurkan.
- Jika mendapatkan dosis baru, minum di malam hari sebelum tidur untuk meminimalisir efek samping.
- Gunakan obat ini secara teratur untuk memaksimalkan manfaatnya.
- Minum pada waktu yang sama setiap harinya supaya kamu mudah mengingatnya.
- Tetap minum obat ini bahkan jika kamu telah merasa sehat. Pasalnya, mayoritas pengidap hipertensi tidak merasakan gejala. Kamu bisa membaca artikel berikut untuk mengetahui gejala hipertensi lebih lanjut 7 Tanda Darah Tinggi yang Harus Diketahui Semua Orang.
- Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa sepengetahuan dokter.
Perhatian Penggunaan Methyldopa
Ada pun beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum menggunakan obat ini:
- Beri tahu dokter jika kamu alergi terhadap methyldopa maupun jenis obat hipertensi lainnya. Kamu juga perlu memberi tahu jenis alergi lain yang dimiliki.
- Informasikan seputar riwayat kesehatan yang kamu miliki. Misalnya, pernah mengidap penyakit hati, anemia, gagal jantung atau penyakit genetik tertentu.
- Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk. Pemakaian bersama alkohol bisa memperparahnya.
- Karena dapat menyebabkan kantuk, hindari mengemudi, menggunakan mesin atau melakukan aktivitas yang butuh kewaspadaan usai meminum obat ini.
- Beri tahu dokter jika berencana menjelanani operasi, termasuk operasi gigi.
- Kamu juga perlu memberi tahu obat-obatan lain yang sedang kamu konsumsi, termasuk suplemen dan produk herbal.
- Lansia cenderung lebih sensitif terhadap efek samping obat methyldopa.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan.
- Obat ini bisa terserap ke dalam ASI. Maka dari itu, konsultasikan dengan dokter terkait penggunaannya.
Efek Samping Obat Methyldopa
Ada beberapa risiko efek samping obat methyldopa yang mungkin terjadi, yaitu:
- Pusing.
- Mengantuk.
- Sakit kepala.
- Hidung tersumbat.
- Kelemahan.
Efek samping di atas seiring memudar saat tubuh telah menyesuaikan diri dengan pengobatan. Namun, temui dokter apabila salah satu efek di atas bertahan atau semakin memburuk. Kamu juga perlu waspada terhadap efek samping yang lebih serius, seperti:
- Pingsan.
- Kejang otot atau gerakan otot yang tidak terkendali.
- Menstruasi yang tidak teratur.
- Penurunan hasrat seksual.
- Menurunnya hasrat seksual.
- Peningkatan ukuran payudara pada pria.
- Perubahan mental atau suasana hati.
- Gagal jantung, seperti sesak napas, pembengkakan pergelangan kaki, kelelahan dan kenaikan berat badan mendadak.
- Mual dan muntah yang tidak kunjung berhenti.
- Detak jantung tidak teratur.
- Demam.
- Urine berwarna gelap.
- Sakit perut parah.
- Mata dan kulit menguning.
Meski lebih jarang terjadi, kamu juga perlu waspada terhadap reaksi alergi obat. Tanda-tandanya, yaitu:
- Muncul ruam.
- Gatal-gatal.
- Bengkak pada wajah, lidah dan tenggorokan.
- Pusing parah.
- Kesulitan bernapas.
Interaksi Methyldopa
Methyldopa juga dapat berinteraksi dengan obat lain sehingga menurunkan efektivitasnya dan berpotensi meningkatkan efek samping. Beberapa produk yang dapat berinteraksi dengan obat ini antara lain:
- Ferrous sulfate.
- Ferrous gluconate.
- Lithium.
- Isocarboxazid.
- Linezolid.
- Metaxalone.
- Methylene blue.
- Moclobemide.
- Phenelzine.
- Procarbazine.
- Rasagiline.
- Safinamide.
- Selegiline.
- Tranylcypromine.
Kamu harus memberitahukan dokter apabila sedang mengonsumsi obat-obatan monoamine oxidase inhibitors. Kelompok obat ini biasanya untuk mengobati gejala depresi, seperti sedih atau cemas.
Penggunaannya bersama methyldopa bisa meningkatkan efek samping serius. Beri jeda selama dua minggu sebelum atau sesudah menggunakan obat ini.
Methyldopa juga bisa mengubah hasil tes laboratorium, salah satunya tes katekolamin urine. Mengonsumsinya sebelum tes kemungkinan bisa menghasilkan hasil yang tidak akurat. Maka dari itu, beri tahu petugas laboratorium atau dokter apabila sedang mengonsumsi methyldopa.
Kontraindikasi Methyldopa
Kontraindikasi merupakan sebuah gejala atau kondisi yang membuat seseorang tidak disarankan mengonsumsi obat. Jangan minum obat ini jika memiliki kondisi berikut:
- Penyakit hati.
- Anemia hemolitik positif.
- Tengah mengonsumsi monoamine oxidase inhibitors.
- Feokromositoma.
- Alergi terhadap methyldopa dan obat anti hipertensi lainnya.
Itulah berbagai informasi seputar obat methyldopa yang perlu kami ketahui. Kamu bisa temukan obat tersebut dan berbagai vitamin dan suplemen di Toko Kesehatan Halodoc✔️ klik gambar di bawah ini.