Machiavellianism
Pengertian Machiavellianism
Machiavellianism merupakan suatu bentuk kepribadian yang manipulatif. Saat seseorang dengan kepribadian ini memiliki tujuan, mereka akan memikirkan dan melakukan berbagai cara untuk mencapainya. Sayangnya, mereka tidak memikirkan perasaan orang lain yang terlibat.
Tak jarang, pengidap juga menggunakan perilaku manipulatif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, bahkan tindak penipuan dan eksploitasi. Kepribadian machiavellianism cenderung lebih umum terjadi pada pria, tetapi dapat menyerang siapa saja dan segala usia.
Saat berinteraksi dengan pengidap, kamu mungkin menemukan perilaku mereka sangat menawan dan menarik. Akan tetapi, kamu tidak pernah benar-benar merasa ‘dekat’ dengan mereka. Tidak seperti seorang narsisis, pengidap kepribadian ini cenderung akan berusaha untuk mencapai tujuannya tanpa menjadi pusat perhatian.
Penyebab Machiavellianism
Para ahli kejiwaan menggolongkan kepribadian machiavellianism dalam the dark triad. Kepribadian ini muncul pada 2002 silam dengan tiga jenis, yaitu narsisme, psikopat, dan machiavellianism.
Adapun, yang menjadi penyebab munculnya kepribadian ini bisa jadi sangat beragam. Namun, sebagian besar kasus gangguan kesehatan mental ini terjadi karena adanya kecenderungan genetik terhadap kepribadian yang manipulatif, egois, dan tidak memiliki perasaan.
Selain itu, efek yang pengidap dapatkan dari orang tua juga memiliki peran penting dalam terjadinya machiavellianism. Pasalnya, awal mula terbentuknya kepribadian seseorang bisa jadi karena melihat sosok yang bisa menjadi panutan. Oleh karena itulah, awal hidup yang buruk akan berperan dalam pembentukan karakter.
Faktor Risiko
Setiap orang bisa memiliki kepribadian manipulatif ini. Namun, risiko lebih besar terjadi pada beberapa kondisi berikut.
- Berjenis kelamin laki-laki.
- Memiliki sosok yang menjadi panutan, yang mana sosok tersebut punya jenis kepribadian yang sama.
- Pengaruh dari kedua orang tua.
Gejala yang Muncul
Machiavellian, sebutan untuk seseorang dengan kepribadian machiavellianism umumnya menunjukkan sikap dan perilaku berikut ini.
1. Manipulatif
Seseorang dengan karakteristik ini cenderung berbohong, menipu, dan menyanjung untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginan mereka. Pengidap juga merupakan seorang perencana yang andal untuk jangka panjang dan ahli strategi yang baik.
Mereka dapat membaca karakter seseorang dan cenderung memanfaatkan rasa takut atau kelemahan orang lain untuk memenuhi keinginannya. Selain itu, pengidap juga berpura-pura simpati, dan dapat sangat memesona pada awalnya, tetapi kemudian menggunakan taktik yang lebih agresif seperti intimidasi.
2. Menipu
Machiavellians memahami bahwa memiliki informasi itu adalah hal yang sangat penting. Inilah sebabnya, pengidap sering tidak berbagi informasi dengan orang lain kecuali hal itu menguntungkan baginya. Namun, mereka mungkin memanipulasi informasi dan bisa sangat licik dalam mengambil informasi yang tidak berkaitan dengan luar konteks.
3. Ambisius
Seseorang dengan machiavellianism bisa sangat ambisius dan kerap menggunakan berbagai cara untuk mencapai ambisi tersebut. Sebuah studi pada 2016 silam, mengevaluasi Machiavellianism pada supervisor, menemukan tipe kepribadian ini membuat manajer menjadi kasar dan menyendiri.
Selain itu, pelecehan menjadi tindakan yang paling umum ketika berada dalam posisi kekuasaan. Para peneliti menganggap bahwa kekuatan mungkin merupakan penguat yang menarik kecenderungan perilaku, emosi, dan keyakinan yang sudah ada sebelumnya.
4. Minim empati dan kasih sayang
Machiavellianism kurang empati dan kasih sayang. Umumnya, mereka tidak mampu mengidentifikasi emosi sendiri atau mengenali emosi orang lain. Inilah yang membuat mereka benar-benar bersedia melakukan apa pun yang perlu untuk mencapai tujuan, bahkan jika harus melibatkan orang lain.
Terlepas dari kekuatan mereka dalam memanipulasi orang lain, penelitian dalam Twin Research and Human Genetics menunjukkan bahwa orang dengan kepribadian ini sebenarnya cenderung kurang cerdas secara emosional.
5. Berfokus pada kepentingan pribadi
Selalu menunjukkan sikap sinis, setiap pengidap kepribadian machiavellianism percaya bahwa setiap orang bertindak untuk kepentingan sendiri, sehingga mereka tidak menjalin hubungan dekat dan tidak mudah percaya.
Uang dan kekuasaan lebih berarti bagi mereka daripada hubungan dengan orang lain. Orang-orang pada kelompok ini juga bisa sangat tidak loyal, karena tekad diri dapat membuat mereka mengabaikan aspek sosial atau ikatan kepercayaan.
6. Kompetitif
Machiavellian sangat kompetitif, jadi mereka memandang semua orang sebagai musuh. Mereka bersedia untuk mengambil kursi belakang atau menjadi pemain tim hanya jika menguntungkan untuk diri mereka sendiri.
Diagnosis Machiavellianism
Ada beberapa cara untuk mengenali orang machiavellian. Dari perspektif ilmiah, ada inventarisasi (Mach-IV) hasil pengembangan Christie dan Geis (1970) dan masih menjadi cara utama untuk menilai machiavellianisme.
Tes Mach IV terdiri dari dua puluh pertanyaan dan menggunakan laporan diri. Mereka yang memiliki skor tinggi pada skala lebih cenderung menipu dan kurang empati. Tes Mach IV sendiri mencakup beberapa hal, termasuk:
- Cara terbaik untuk menangani seseorang adalah memberi tahu mereka apa yang ingin mereka dengar.
- Menjadi hal yang bijaksana untuk menyanjung orang penting.
- Perbedaan terbesar antara kebanyakan penjahat dan orang lain adalah seorang penjahat cukup bodoh untuk tertangkap.
Individu yang merespons hal tersebut dengan afirmatif lebih cenderung menjadi seorang Machiavellian.
Pengobatan Machiavellianism
Hal yang menjadi kendala dengan ciri-ciri kepribadian jahat seperti the dark triad bahwa pengidapnya tidak mencari terapi atau memiliki keinginan untuk berubah. Biasanya, pengidap menghadiri terapi atas paksaan dari anggota keluarga atau telah melakukan kejahatan dan harus mengikuti terapi atas perintah pengadilan.
Agar psikoterapi menjadi efektif, pengidap harus berkata jujur. Selain itu, pengidap juga harus membentuk hubungan saling percaya antara diri sendiri dan terapis. Sebab, machiavellianism memiliki ciri khas ketidakjujuran dan tidak memercayai orang lain.
Terapi perilaku kognitif menjadi salah satu terapi yang direkomendasikan untuk mereka yang memiliki sifat kepribadian ini. Terapi Ini bekerja berdasarkan konsep bahwa cara diri berpikir akan menentukan perilaku. Dengan mengidentifikasi dan mengganti pikiran dan perasaan yang tidak teratur, pengidap kemudian dapat mengubah perilaku.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Machiavellianism yang tidak segera mendapatkan penanganan bisa melakukan berbagai tindakan tanpa perasaan kepada pihak lainnya. Misalnya, tindakan diskriminasi, fitnah, hingga tak jarang melakukan hal yang tidak masuk akal kepada orang lain.
Pencegahan Machiavellianism
Supaya tidak berkembang menjadi sebuah tindak kejahatan, kamu harus mencegah munculnya kepribadian ini. Berikut beberapa hal yang dapat kamu lakukan:
- Tetapkan batasan pada diri sendiri sehingga tidak berbuat hal yang bisa merugikan pihak lainnya.
- Terima bahwa setiap orang memiliki kepribadian dan karakteristik yang tidak sama.
- Hindari menyalahkan diri sendiri terlalu berlebihan karena kekurangan yang terjadi.
- Cari dukungan apabila memang kamu memerlukannya, baik dari teman dekat, pasangan, atau bahkan keluarga.
Kapan Harus ke Dokter?
Jangan takut untuk melakukan pemeriksaan sehingga kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi yang kamu alami melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa download Halodoc pada ponselmu melalui Play Store atau App Store.
Referensi:
Twin Research and Human Genetics. Diakses pada 2023. Trait Emotional Intelligence and the Dark Triad Traits of Personality.
MBG Relationship. Diakses pada 2023. 6 Signs You’re Dealing With A Machiavellian & What To Do.
PyschCentral. Diakses pada 2023. All About Machiavellianism.
CKJU. Diakses pada 2023. Machiavellianism: What it is, how to recognize and cope with Machiavellians.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan