Liposarkoma
Liposarkoma adalah suatu jenis keganasan atau kanker yang berasal dari jaringan lemak. Kanker ini termasuk kategori kanker yang langka dibandingkan jenis kanker lainnya dan umumnya menyerang orang dewasa yang berusia 40–60 tahun. Kanker ini paling sering terjadi pada perut, lengan, dan tungkai, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi di bagian tubuh yang lain.
Terdapat lima jenis liposarkoma, antara lain:
- Well-differentiated liposarcoma, yaitu jenis liposarkoma yang paling sering ditemukan. Pertumbuhannya cukup lambat dan tidak memicu timbulnya nyeri.
- Myxoid liposarcoma, yaitu jenis liposarkoma ke-2 terbanyak, yang dialami sekitar 3 dari 10 kasus liposarkoma.
- Round cell liposarcoma, yaitu jenis yang paling sering dialami oleh pengidap anak-anak dan remaja.
- Pleomorphic liposarcoma, yaitu jenis liposarkoma yang paling jarang terjadi, sangat agresif, dan menyebar dengan cepat.
- Dedifferentiated liposarcoma, yaitu jenis liposarkoma yang memiliki tingkat keganasan tertinggi, serta dapat menyebar (metastasis) dengan cepat.
Penyebab Liposarkoma
Penyebab pasti dari liposarkoma belum diketahui hingga saat ini. Diduga, penyakit ini terjadi akibat mutasi genetik yang mengakibatkan sel-sel lemak berkembang menjadi tidak terkendali.
Faktor Risiko Liposarkoma
Terdapat beberapa faktor risiko yang memungkinkan seseorang untuk mengidap kondisi ini, antara lain:
- Kelainan genetik yang diturunkan dari orangtua.
- Orang yang berusia lanjut.
- Terkena paparan zat kimia, seperti arsenik, dioksin, dan herbisida.
- Terkena paparan radiasi, misalnya dari pengobatan kanker yang menggunakan radioterapi.
Gejala Liposarkoma
Pada stadium awal, umumnya pengidap tidak mengeluhkan adanya gejala. Meski demikian, jika penyakit semakin memburuk, terdapat beberapa gejala umum yang dapat dirasakan pengidap, antara lain:
- Benjolan lunak yang membesar dengan progresif.
- Pembengkakan di bagian tubuh tertentu.
- Gerakan pada tungkai menjadi terbatas.
- Varises (apabila ada) menjadi lebih besar.
- Mati rasa pada daerah yang mengalami kelainan.
- Kelemahan gerak lengan serta tungkai yang terkena.
Jika terjadi di perut dapat menyebabkan perut membesar, terasa begah, nyeri perut hilang timbul, sembelit, dan terdapat darah saat buang air besar.
Diagnosis
Dokter akan mendiagnosis kondisi ini dengan melakukan wawancara medis lengkap, pemeriksaan fisik yang menyeluruh, serta beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:
- Pencitraan, dengan menggunakan foto rontgen, CT Scan, dan MRI. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang rinci mengenai ukuran dan tingkat keganasan liposarkoma.
- Biopsi, dengan mengambil sebagian jaringan yang diduga sebagai keganasan untuk pemeriksaan patologi di laboratorium.
- Pemeriksaan laboratorium, yang meliputi pemeriksaan imunohistokimia, analisis sitogenetik, dan tes genetika molekuler.
Pengobatan Liposarkoma
Pengobatan liposarkoma tergantung pada stadium ketika penyakit ini didiagnosis. Beberapa pilihan pengobatan untuk liposarkoma, antara lain:
-
Operasi
Prosedur ini bertujuan untuk mengangkat sel-sel kanker pada jaringan tubuh. Dokter akan mengangkat seluruh liposarkoma atau sebanyak mungkin jaringan yang mengalami keganasan. Amputasi dapat dipertimbangkan jika kanker yang timbul pada tungkai cukup parah dan berisiko menyebabkan komplikasi.
-
Radioterapi
Jenis pengobatan ini dilakukan bantuan sinar-X dan bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker. Radiasi dapat dilakukan baik sebelum maupun setelah pengidap menjalani operasi.
-
Kemoterapi
Prosedur ini dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang dapat membunuh sel-sel kanker. Kendati demikian, tidak semua jenis liposarkoma dapat ditangani dengan kemoterapi.
Komplikasi
Kondisi ini masuk dalam ketegori kanker ganas. Artinya, sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, termasuk organ vital dan jaringan di sekitar tumor asli. Jika tidak diobati, liposarkoma pada akhirnya dapat mengancam jiwa. Oleh sebab itu, deteksi dini dan pengobatan liposarkoma sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Pencegahan Liposarkoma
Pencegahan yang efektif untuk liposarkoma belum ditemukan. Meski begitu, pengidapnya dapat melakukan beberapa upaya pencegahan, antara lain:
- Melakukan olahraga dengan teratur, sekitar 3–5 kali dalam seminggu.
- Menghindari stres.
- Mengonsumsi pola makan sehat seimbang dengan memperbanyak sayur dan buah.
- Mengurangi konsumsi lemak.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan sebelumnya, segera periksakan diri ke dokter spesialis bedah onkologi untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit di aplikasi Halodoc. Jangan tunda sebelum kondisinya semakin memburuk, download Halodoc sekarang juga!